TAHUN 2020
Disusun oleh
A. PENGKAJIAN
1. DataUmum
1. Nama KK : Bapak E
2. Usia : 56 Tahun
3. Alamat : Kampung Inpres, Desa Rantau Ikil, Kec. Jujuhan, Bungo, Jambi
4. Pekerjaan : PNS
5. Pendidikan : Sarjana
6. Komposisi Keluarga :
Status
Umur Imunisasi
Hub dg
No Nama JK Pekerjaan Ket.
KK Hepat
Polio DPT
BCG itis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
: Laki-laki
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Menikah
7. Tipe Keluarga
9. Religius
Tidak ada potensial konflik dengan kelas sosial. Keluarga Ibu Y masih stabil
dan tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan.
DATA LINGKUNGAN
15. Karakteristik Rumah
a. Luas Rumah : ± 350 m2
b. Tipe Rumah : Permanen
c. Kepemilikan : Pribadi / Milik Sendiri
d. Jumlah dan Ratio Kamar : 4 kamar ukuran 4x4 m2
e. Ventilasi Jendela : seluruh ruangan dirumah memiliki
ventilasi udara.
f. Pemanfaatan Ruangan : Penerangan didalam rumah baik,
caya matahari sampai ke dalam rumah memalui jendela di siang
hari. Tidak terlalu banyak perabot, ruangan tengah rumah luas, dan
terlihat bersih.
g. Septic Tank : Terdapat septictank yang berada
>10 meter dari sumber air
h. Sumber Air : Menggunakan air sumur gali
dengan cincin, kondisi air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak berasa. Air dari sumur gali digunakan untuk minum, mandi,
dan kegiatan keseharian lainnya.
i. Kamar Mandi / WC :4
j. Sampah : Pembuangan sampah dikumpukan
dan dibakar dibelakang rumah
k. Kebersihan Lingkungan : Perkarangan rumah terlihat bersih,
terdapat banyak tanaman, buah dan bunga. Halaman rumah terlihat
bersih. Tidak terdapat tumpukan sampah.
Denah Rumah
Basement/LT Bawah
KAMAR
TIDUR
WC
WC DAPUR
KAMAR GARASI
TIDUR
Struktur Keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Ibu Y mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
kerusakan verbal seperti bisu atupun tuli, sehingga komunikasi antar
anggota keluarga tidak terdapat masalah. Interaksi komunikasi yang
dilakukan selalu dengan dua arah. Interaksi yang digunakan antar anggota
keluarga menggunakan proses komunikasi fungsional, dimana anggota
keluarga menyatakan maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas. Jika
terdapat masalah dalam keluarga, anggota keluarga yang memiliki masalah
akan menceritakan serta meminta pendapat anggota keluarga lain untuk
penyelesaian masalah tersebut.
21. Struktur Kekuasaan Keluarga
a. Hasil Akhir Kekuasaan
Ibu Y mengatakan dalam keluarga yang memegang kata terakhir dalam
musyawarah adalah Kepala Dusun dan ninik mamak, karena keluarga
mengikuti adat istiadat ditempat tinggal. Jika dalam keluarga kecil,
yang memegang kata terakhir dalam memutuskan hasil musyawarah
adalah Bapak E . Hal ini karena Bapak E merupakan suami dan kepala
keluarga. Ibu Y mengatakan rumah yang ditempatinya sekarang adalah
milik pribadi yang dibangun Bapak E dan Ibu Y dari awal. Ibu Y
mengatakan semua anggaran rumah tangga diatur oleh dirinya dan
Bapak E
b. Proses Pengambilan Keputusan
Ibu Y mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara
musyawarah. Keputusan diambil dengan cara kesepakatan oleh Bapak
E sebagai kepala keluarga. Ibu Y mengatakan jika ada masalah
kekeluargaan yang tidak bisa diselesaikan dengan keluarga inti saja
maka keluarga melibatkan keluarga besar Ibu Y dan Bapak E.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar
kekuasan yang dipegang oleh keluarga Ibu Y adalah kekuasaan
legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinan dan persepsi anggota
keluarga ditandai dengan adanya seorang yang mempunyai hak untuk
mengendalikan perilaku dalam hal ini adalah orang tua.
c. Dasar-dasar Kekuatan
Kekuasaan keluarga Ibu Y dipengaruhi oleh hirarki kekuasaan
keluarga yaitu struktur kekuasaan yang bertingkat dan kekuasaan dari
atas kebawah. Pria lebih sering mengembangkan kekuasaannya
terhadap wanita dan orang tua selalu lebih berkuasa terhadap anak-
anaknya (Friedman, 2010). Dalam keluarga Ibu Y yang mengambil
keputusan yaitu Bapak E
Praktik Diet
Ibu Y mengatakan dirinya tidak membatasi porsi makan dan
juga tidak memiliki pantangan makan. Ibu Y mengatakan yang
merencanakan menu sehari-hari dalam keluarga adalah dirinya.
Makanan disajikan di meja makan. Ibu Y mengatakan masing-
masing anggota keluarga sering makan bersama. Terutama makan
pagi dan malam.
Ibu Y mengatakan terkadang sering lupa menjaga pola makan
dan makan sering tidak teratur. Ibu Y tidak memiliki batasan
makanan terhadap makanan dan minuman yang tinggi gula,
misalnya tepung dan teh manis
No Diagnosis Keperawatan
Tanda Mayor Keterangan
.
1 Mengungkapkan tidak Subjektif - Ibu Y mengatakan belum Manajemen kesehatan
memahami masalah banyak mengetahui keluarga tidak efektif
kesehatan yang diderita tentang Diabetes Melitus (Diabetes Melitus)
- Ibu Y mengatakan belum berhubungan dengan
Pengetahuan mengenai mampu merawat kompleksitas program
Diabetes Melitus dan Diet penyakit DM yang perawatan dibuktikan
DM sangat penting bagi dialaminya. dengan mengungkapkan
pasien DM, agar tergindar - Ibu Y mengatakan belum tidak memahami masalah
dari komplikasi sehingga mampu menyusun menu kesehatan yang diderita
perlu intervensi untuk dapat untuk penderita DM dan gagal melakukan
meningkatkan pengetahuan - Ibu Y mengatakan belum tindakan untuk
mengenai penyakit, proses bisa mengatur komposisi mengurangi faktor resiko
penatalaksanaan, terapi makanan dan pola
pengobatan, pola makan, dan makan untuk penderita
aktfitas (Perkeni, 2015) DM
No Diagnosis Keperawatan
Tanda Minor Keterangan
.
1 Gagal melakukan tindakan Objektif - Ibu Y tidak memiliki Manajemen kesehatan
untuk mengurangi faktor batasan makanan terhadap keluarga tidak efektif
resiko makanan dan minuman (Diabetes Melitus)
yang tinggi gula, misalnya berhubungan dengan
Tindakan yang dapat tepung dan teh manis kompleksitas program
mengurangi faktor resiko - Ibu Y tidak rutin perawatan dibuktikan
adalah mencegah berat badan menjalani pengobatan dan dengan mengungkapkan
berlebih, melakukan aktifitas jarang melakukan aktifitas tidak memahami masalah
fisik, mengatur pola makan fisik kesehatan yang diderita
(Kemenkes RI) - Ibu Y mengatakan belum dan gagal melakukan
bisa mengatur komposisi tindakan untuk
makanan dan pola makan mengurangi faktor resiko
untuk penderita DM
SLKI SIKI
Terapeutik
4. Media pembelajaran ya
yang dipakai baik itu media
cetk, media elektronik dan
media papan berpengaruh
terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap
individu terhadap kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan dan Berikan
kesempatan untuk bertanya.
Memberikan kesempatan
kepada peserta pendidikan
kesehatan untuk bertanya
dapat menambah
pengetahuan serta
mengurangi hal yang
menjadi keraguan peserta
terkait dengan materi
pendidikan kesehatan yang
diberikan, sehingga dapat
membuat suasana
pendidikan kesehatan tidak
monoton (Notoatmodjo,
2014).
Edukasi
EVALUASI KEPERAWATAN
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
A A : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ibu Y dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Data umum keluarga
2. Tahap perkembangan, riwayat keluarga
3. Data Lingkungan
4. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas
5. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
6. Struktur Keluarga
7. Struktur peran
8. Nilai dan norma keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
Rencana Tindakan
1. Membina hubungan terapeutik dengan anggota keluarga Ibu Y
2. Menjelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga Ibu Y
3. Membuat kontrak waktu sesuai dengan keluarga Ibu Y
4. Memberikan informed consent kepada keluarga sebagai persetujuan
bersedia mengikuti kegiatan/intervensi yang akan dilakukan oleh
mahasiswa.
5. Mengkaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, serta data lingkungan.
6. Melakukan pengkajian tentang struktur keluarga
7. Melakukan pengkajian tentang fungsi keluarga
8. Melakukan pengkajian tentang harapan keluarga terhadap perawat
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
b. Media dan Alat : Format pengkajian, alat tulis, Informed consent,
dan nursing kit
c. Waktu dan Tempat : Rabu, 26 Agustus 2020 jam 10.53 WIB
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Wawancara dilakukan langsung dengan Bapak E dan Ibu Y melalui T melalui
telvon dan Wa
b. Kriteria Proses
1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
2. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa.
3. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan.
4. Selama wawancara keluarga kooperatif.
c. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang data umum keluarga
2. Didapatkan hasil pengkajian tentang tahap perkembangan dan riwayat
keluarga
3. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga
4. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya
5. Didapatkan hasil pengkajian tentang karakteristik rumah, lingkungan
sekitar dan komunitas
6. Didapatkan hasil pengkajian informasi perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
7. Didapatkan hasil pengkajian tentang struktur keluarga
8. Didapatkan hasil pengkajian struktur peran
9. Didapatkan hasil pengkajian nilai dan norma keluarga
10. Keluarga bersedia dilakukan pertemuan selanjutnya
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Tipe keluarga Bapak E adalah nuclear family. Nuclear family
merupakan keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang masih
menjadi tanggungan yang tinggal dalam satu rumah, dan terpisah dari
sanak keluarga lainnya (Friedman, 2010). Berdasarkan kunjungan
pertama yang telah dilakukan pada keluarga Ibu Y didapatkan data
mengenai data umum keluarga, tahap perkembangan dan riwayat
keluarga, serta data lingkungan.
Ibu Y mengatakan telah menderita Diabetes Melitus sejak 1 tahun
yang lalu. Ibu Y mengatakan jarng memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas karena tidak ingin meminum obat gula yang harus diminum
seumur hidup. Ibu Y tidak mengetahui pengaturan makanan yang tepat
bagi pendeita DM.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Ibu Y bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedua, yaitu pengkajian
mengenai fungsi dan harapan keluarga.
a. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Fungsi keluarga
2. Harapan Keluarga
b. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
b. Rencana Tindakan
1. Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang
berhubungan dengan penyakit.
2. Mendorong kepercayaan individu / kepercayaan diri setiap anggota
keluarga tentang penyakit dan review informasi yang relevan
3. Kaji fungsi keluarga,dan harapan keluarga
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian, nursing kit, alat tulis
c. Waktu dan Tempat : Jumat, 28 Agustus 2020 jam 10.00 WIB
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Selasa 1 September
2020 Selama berinteraksi keluarga kooperatif.
c. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang fungsi dan harapan keluarga
2. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ibu Y dengan masalah kesehatan Diabetes
Melitus. Keluarga Ibu Y merupakan tipe keluarga tradisional. Ibu
Y mengatakan telah menderita DM sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu dengan dan tidak memeriksakan kesehatannya secara
rutin di puskesmas
Keluarga Ibu Y diketahui memiliki riwayat keluarga
dengan DM. Ibu Y mengatakan memeriksakan kesehatannya di
rumah sakit apabila ada keluhan yang mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan penyuluhan
pada keluarga Ibu Y. dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan,
Ibu Y telah mengetahui secara umum pengertian penyakit DM,
peyebab dan tanda gejalanya. Berdasarkan kontrak waktu yang
disepakati sebelumnya dengan Ibu Y bahwa akan dilaksanakan
pertemuan keempat yaitu pendidikan kesehatan dengan topik
akibat lanjut DM penatalaksanaannya.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu dikaji lebih lanjut dalam keluarga Ibu Y
adalah mengkaji lebih lanjut kemampuan keluarga dalam
mengenal masalah yang dialami oleh Ibu Yyaitu meliputi
pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dan perawatan
penyakit DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
b. Rencana Tindakan
SIKI tentang edukasi proses penyakit
Aktivitas :
1. Mereview atau mengevaluasi pengetahuan pasien dan keluarga
mengenai kondisinya dan pendidikan kesehatan yang telah
diberikan sebelumnya yaitu pengertian, tanda dan gejala serta
penyebab dan komplikasi DM.
2. Melihat kemampuan melakukan tindakan pencegahan masalah
kesehatan
3. Berdiskusi tentang kemampuan meningkatkan kesehatan
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
b. Media dan Alat : Materi, PPT dan Leaflet
c. Waktu dan Tempat : Rabu, 02 September 2020
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan alat sesuai dengan rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
Ibu Y dan keluarga mampu berpatisipasi aktif selama penyuluhan
Ibu Ydan keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
c. Kriteria Hasil
Ibu Y maupun keluarga mampu menyebutkan faktor resiko DM dan akibat
lanjut dari DM
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ibu Y dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus.
Keluarga Ibu Y merupakan tipe keluarga tradisional. Ibu Y mengatakan
telah menderita DM sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu dengan dan
tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin di puskesmas.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Ibu Y bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketiga yaitu mengenai
pendidikan kesehatan dengan topik pengertian DM, penyebab dan tand
dan gejal dari Diabetes Melitus.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut adalah mengkaji
kemampuan keluarga dalam mengenal masalah yang dialami oleh Ibu Y
yaitu meliputi pengetahuan keluarga tentang pengertian DM, penyebab
dan tanda gejala DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
b. Rencana Tindakan
SIKI tentang edukasi proses penyakit
Aktivitas :
1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
penyakit (Diabetes Mellitus)
2. Berdiskusi dan menjelaskan tentang kondisi DM kepada keluarga
3. Berdiskusi dan menjelaskan tentang pengertian serta tanda dan
gejala dari DM
4. Berdiskusi dan menjelaskan tentang proses penyakit
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
1. Pengertian
Diabetes melitus atau disebut juga kencing manis merupakan kadar gula
didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin
2. Etiologi
Faktor resiko dan cepat lambatnya seseorang terkena diabetes melitus
dipengaruhi oleh teori dibawah ini:
a. Hipertensi
b. Merokok
c. Kolesterol tinggi
d. Obesitas (kegemukan)
Obesitas adalah keadaan abnormal atau akumulasi lemak yang berlebihan
yang menyebabkan timbulnya risiko terhadap kesehatan (WHO,
2012).Obesitas merupakan faktor risiko penyebab terjadinya penyakit
degenerative seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan
hipertensi.Menurut Pusat Diabetes dan Lipid RSCM FKUI dan
Instalasi Gizi RSCM (2003) sebagai penelitian abdominal diperlukan
rasio lingkar pinggang (lingkar pinggang normal laki – laki <90cm dan
wanita <80cm).Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot
menurun sehingga dapat memicu munculnya Diabetes
Melitus.Kelainan metabolik tersebut umumnya berupa resistensi
terhadap insulin yang muncul pada jaringan lemak yang luas, obesitas
berhubungan puladenganadanya kekurangan reseptor insulin pada otot,
hati, monosit dan perbukaan sellemak.
e. Kurang olahraga atau aktivitas
Olahraga adalah jenis latihan fisik (jasmani) melalui gerakan-gerakan
anggota tubuh atau gerakan tubuh secara keseluruhan, dengan maksud
untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani.
Olahraga berperan utama dalam pengaturan kadar glukosa darah.
Olahraga juga dapat secara efektif mengontrol Diabetes Melitus, antara
lain dengan melakukan senam khusus Diabetes Melitus Tipe II,
berjalan kaki, bersepeda, dan berenang. Diet yang dipadu dengan
olahraga merupakan cara efektif mengurangi berat badan, menurunkan
kadar gula darah, dan mengurangi stres (Soegondo, 2009).
f. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memecutimbulnya diabetes melitus.
Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan
sekresiinsulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar
gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes
melitus (Hasdianah, 2012)
3. Tanda dan Gejala Diabees Melitus
a. Poliuri (sering kencing)
Poliuri merupakan gejala awal diabetes yang terjadi apabila kadar gula
darah sampai di atas 160-180 mg/dl. Kadar glukosa darah yang
tinggi akan dikeluarkan melalui air kemih, jika semakin tinggi kadar
glukosa darah maka ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang
banyak. Akibatnya penderita diabetes sering berkemih dalam jumlah
banyak.
b. Polidipsi (rasa haus berlebih)
Polidipsi terjadi karena urin yang dikeluarkan banyak, maka penderita
akan merasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum.
c. Polifagi (rasa lapar berlebihan)
Polifagi terjadi karena berkurangnya kemampuan insulin mengelola kadar
gula dalam darah sehingga penderita merasakan lapar yang
berlebihan.
d. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan terjadi karena tubuh memecah cadangan energi
lain dalam tubuh seperti lemak
e. Pandangan kabur
f. Mudah lelah
g. Kadar gula tinggi
h. Luka lambat sembuh
4. Komplikasi
a. Kerusakan ginjal
b. Infeksi/ganggren kaki
c. Impoten
d. Penyakit jantung
e. Stroke
f. Buta
g. Gigi goyang/tanggal
h. Hipoglikemia