Jawab :
Training sebagai proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya
(Harsono, 1988:101)
Rothig (1972) Pelatihan adalah semua upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan
kemampuan dalam pertandingan olahraga.
Harre (ed., 1982) menjelaskan dalam pengertian luas, pelatihan olahraga adalah
keseluruhan proses persiapan yang sistematik bagi atlet untuk mencapai prestasi tinggi.
Latihan adalah suatu proses berlatih yang berencana, menurut jadwal, menurut pola dan
sistem tertentu, metodis, dari mudah kesukar, teratur, dari sederhana ke yang lebih komplek
yang dilakukan secara berulang-ulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian
bertambah. Prestasi olahraga tidak akan meningkat jika dalam berlatih tidak berlandaskan
prinsip-prinsip latihan. Banyak orang yang melakukan latihan tetapi sebenarnya mereka tidak
melakukan latihan dengan benar. Sebelum kita bahas latihan lebih lanjut ada baiknya kita
ketahui pengertian latihan.
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari kerja fisik yang dilakukan berulang-ulang
dengan menerapkan prinsip-rinsip latihan. Adapun yang dimaksud sistematis bahwa latihan
tersebut dilaksanakan secara berencana, teratur, berpola, dan berkesinambungan. Sedangkan
berulang-ulang diartikan bahwa gerakan yang dipelajari dilakukan beberapa kali sehingga
gerakan itu menjadi otomatis dan refleksif dalam koordinasi gerak yang lebih mulus dan
efisien.
Prinsip-prinsip latihan yang akan dikemukakan disini adalah prinsip-prinsip dasar dari
latihan yang perlu diketahui dan diterapkan dalam setiap cabang olahraga. Dengan
pengetahuan tentang prinsip-prinsip latihan tersebut diharapkan prestasi seorang atlet akan
lebih cepat meningkat. Prinsip-prinsip latihan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Demikian sekilas tentang Prinsip-prinsip latihan yang dapat diterapkan untuk semua
cabang olahraga, semoga tulisan ini bermanfaat, kritik, saran, dan komentar dari sobat
blogger selalu saya nantikan untuk perbaikan dimasa datang. Salam Olahraga!
Aspek Latihan
Dalam usaha peningkatan prestasi atlet, ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan
perhatian serta dilatih secara sistematis yaitu:
1. Aspek fisik
2. Aspek teknik
3. Aspek taktik
4. Aspek mental
Keempat aspek tersebut harus dilatih secara sistematis dan terencana berdasarkan prinsip-
prinsip latihan yang benar. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilatih dari keempat aspek
tersebut mari kita bahas satu persatu.
Aspek Fisik:
Merupakan komponen yang sangat mendasar dalam menentukan kemampuan seorang
atlet untuk dapat menyelesaikan suatu program latihan maupun menampilkan prestasi prima
pada saat pertandingan. Aspek Fisik terdiri dari berbagai komponen antara lain: daya tahan,
kekuatan, kelentukan, kecepatan, power, dan agilitas sesuai dengan cabang olahraganya.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan otot isotonis dan otot
isokinetis yang pada akhirnya akan meningkatkan performa atlit dalam menempuh program
latihan maupun dalam pertandingan.
Aspek Teknik:
Latihan teknik bertujuan untuk memperkembangkan penguasaan ketrampilan gerak di
dalam suatu cabang olahraga pilihannya. Beberapa metode melatih telah diciptakan guna
tercapainya penguasaan teknik secara effektif dan efisien seperti: whole and part method,
demonstration and immitation. Alat yang digunakan dalam melatih teknik video camera dan
LCD monitor sehingga kesalahan gerak atlet dapat di analisa untuk perbaikan dan
penyempurnaan teknik gerak.
Aspek Taktik:
Latihan taktik ditujukan untuk menunbuhkan daya tafsir pada atlet dengan melakukan
suatu gerakan yang terpadu dari gerakan-gerakan teknik dasar, sehingga merupakan suatu
pola gerak tersendiri. Taktik atau strategi sangat diperlukan untuk mencapai kemenangan
dalam suatu pertandingan. Pelatih yang yang profesional akan cepat menerapkan taktik dan
strategi yang tepat pada saat sebelum pertandingan, maupun saat berlangsungnya suatu
pertandingan.
Aspek Mental:
Latihan mental sama pentingnya dengan ketiga aspek di atas, penekanan pada aspek
ini ialah kestabilan emosi dan peningkatan motivasi atlet. Bagaimanapun baiknya Fisik,
Teknik, dan Taktik seorang atlet tidak akan berkembang jika mentalnya tidak mendukung
alias mental pecundang. Para ahli dalam bidang sport psikologi telah banyak membuat
beberapa model untuk aspek ini antara lain mental pract, assessing anxiety, relaation
technique, dan readi-ness.
Demikian sekilas tentang metodologi kepelatihan yang dapat saya share pada sobat blogger
sekalian mudah-mudahan dapat bermanfaat. Saya menyadari banyak kekurangan dari tulisan
ini. Kritik, saran dan komentar selalu saya harapkan agar dapat meningkatkan kualitas blog in
Salam hangat buat sobat blogger beberapa waktu yang lalu saya telah share tentang
Metodologi Kepelatihan Olahraga, kali inipun bahasan masih seputar Metodologi
Kepelatihan. Sepertii yang telah kita bahas sebelumnya bahwa banyak faktor yang dapat
menunjang tercapainya prestasi optimal seorang atlit yaitu;
1. Aspek Latihan
2. Program Latihan
3. Prinsip Latihan
4. Unsur-unsur Latihan
Ketiga faktor tersebut telah kita bahas, nah sekarang saatnya untuk mengupas faktor yang ke-
empat yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam merencanakan dan melaksanakan
program latihan olahraga prestasi. Baik untuk menyingkat waktu langsung ke TKP hehehe...
Unsur-unsur latihan olahraga dibagi menjadi beberapa bagian:
· Prinsip Spesifikasi
Ketika latihan berkaitan dengan unsur biomotorik maka pelatih harus tahu betul sistim energi
apa dan unsur-unsur fisik apa yg paling dibutuhkan (dominan untuk cabang olahraga yang
dilatihnya. Apakah kapasitas aerobik, anaerobik (laktat atau alaktat), daya tahan, kekuatan,
power, kelincahan, kecepatan, stamina atau yang lain.
· Prinsip Individual
Salah satu penyebab ketidak berhasilan seorang pelatih dalam mempersiapkan atlet atau
timnya, dapat disebabkan oleh kurang pahamnya prinsip indivualisasi ini. Prestasi seseorang
atau tim dapat dicapai secara optimal apabila setiap program latihan apapun yang diberikan
mengacu pada asas individualisasi ini.
Beberapa ahli olahraga maupun kedokteran mengemukakan pendapat yang senada tentang
individu sosok manusia. Mereka mengemukakan bahwa tidak ada satu orangpun yang sama
persis baik keadaan fisiknya maupun psikisnya. Setiap orang akan memberikan respon yang
tidak sama terhadap setiap rangsangan (fisik, teknik, taktik, mental) yang diterimanya.
· Prinsip Multilateral
Prinsip perkembangan menyeluruh sebaiknya diterapkan pada atlit-atlit muda. Pada
permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar memiliki dasar-
dasar yang lebih kokoh untuk menunjang keterampilan spesialisasinya kelak.
· Prinsip Spesialisasi
Setelah melakukan prinsip Multilateral, dilanjutkan dengan pengembangan khusus sesuai
dengan cabang olahraga yang digelutinya, dan spesialisasi baru dimulai setelah disesuaikan
dengan umur yang cocok untuk cabang olahraganya.
· Prinsip Variasi
Pemberian variasi latihan mrupakan cara yang baik agar atlit dapat menikmati latihan dengan
senang dan gembira supaya atlit tidak bosan.
· Prinsip Periodisasi
Prinsip ini menekankan dalam proses pemberian materi latihan harus secara bertahap, tidak
bisa langsung latihan pada tahap pertandingan akan tetapi kita harus melewati tahap
persiapan sebagai modal untuk tahap selanjutnya.
· Prinsip Presentasion
Dalam prinsip ini proses latihan dilakukan dengan memberikan atlet untuk melihat video
mengenai gerakan – gerakan teknik yang benar. Sehingga atlet dapat merekam gerakan yang
benar tersebut di benaknya dan berusaha untuk melakukan gerakan yang serupa.