Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

“PERILAKU RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN, SUMBER NILAI DALAM


RESTRUKTURISAAI PERUSAHAAN, DISTRIBUSI NILAI PERUSAHAAN LANJUTAN,
VARIABEL KEUANGAN DAN ANALISIS SEBELUM MERGER, VARIABEL
KEUANGAN”

Dosen Pengampu: …………………………………….

Oleh:

Ida Ayu Arina Mahadewi 198161106


1

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
CRITICAL REVIEW

Judul : Corporate Restructuring and Firm Value: Review of Evidence


Penulis : Dr. Danson Musyoki and Florence Wamuyu
Tahun : 2017
Sumber : International Journal of Business and Social Science Vol. 8, No. 1, pp. 70-78

ASPEK ONTOLOGI
Aspek ontologi berkaitan dengan apa yang dipelajari ilmu atau berkenaan dengan objek
studi. Dalam aspek ontologi berkenaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan
atau apa yang menjadi masalah. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya strategi
restrukturisasi dalam perusahaan, dimana strategi restrukturisasi yang digunakan adalah
pengurangan utang perusahaan melalui pertukaran utang untuk saham pilihan sehingga
meningkatkan saham pilihan di perusahaan. Pertukaran utang untuk saham preferensi merupakan
cara mengurangi leverage di perusahaan. Saham pilihan atau saham preferensi memiliki risiko
yang agak lebih besar daripada utang karena posisinya sebagai sumber keuangan. Selain
perubahan tingkat utang dan ekuitas, strategi restrukturisasi lainnya yaitu perubahan manajemen
dan perubahan operasional perusahaan yang diperhitungkan dalam memeriksa efek
restrukturisasi pada nilai perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai restrukturisasi perusahaan, karena
restrukturisasi perusahaan adalah bidang utama dalam manajemen strategis, keuangan dan teori
organisasi. Namun, banyak restrukturisasi telah gagal dalam praktiknya, sehingga menghasilkan
kritik besar terhadap proses restrukturisasi perusahaan tersebut. Selain itu, peneliti juga
memperoleh kesenjangan penelitian sehingga peneliti tertarik untuk menjelaskan konsep
restrukturisasi perusahaan, sebab setiap perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja dan
melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Mengingat di era sekarang
persaingan dunia bisnis dan perusahaan semakin ketat. Pentingnya melakukan perbaikan dalam
suatu perusahaan harus dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan semakin
baik. Dengan dilakukannya evaluasi dan perbaikan, diharapkan perusahaan dapat terus unggul
dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk memperbaiki dan
memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara melakukan restrukturisasi.

1
Penelitian ini menggunakan teori restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi berarti
bahwa manajemen memperbesar atau memperkecil struktur perusahaan. Restrukturisasi
perusahaan melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerjaatau divisi,
ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur organisasi perusahaan. Pengurangan skala
perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas.
Dengan demikian, restrukturisasi penting untuk dilakukan pada perusahaan, baik
perusahaan kecil maupun besar, sebab restrukturisasi merupakan salah satu strategi untuk
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Perusahaan perlu mengevaluasi
kinerjanya serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
Perbaikan ini akan dilaksanakan secaraterus menerus, sehingga kinerja perusahaan makin baik
dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

ASPEK EPISTEMOLOGI
Aspek epistemologi berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studinya
dengan menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang didukung
oleh sarana berfikir ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam memenuhi
maksud dan tujuan penelitian, karena ada banyaknya kasus restrukturisasi perusahaan yang gagal
dalam praktiknya, sehingga menghasilkan kritik besar terhadap proses restrukturisasi perusahaan
tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dan analisis data kualitatif yaitu
dengan mengumpulkan data-data empiris terkait restrukturisasi perusahaan. Peneliti juga
melakukan pengamatan pada perusahaan di Kenya, Africa yang melakukan restrukturisasi
perusahaan. Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar bagi perusahaan yang
tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi organisasi, atau industri diambang pintu
perubahan yang signifikan. Pemilik umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen,
perubahan strategi, atau masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti
oleh akuisisi untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna
mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat, atau merupakan
transformasi industri.

2
Selanjutnya jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research) dengan menggunakan rancangan studi multi kasus. Kegiatan analisis
yang dilakukan peneliti adalah dengan menelaah data, menata, membagi menjadi satuan-satuan
yang dapat dikelola, mensintesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna, dan apa yang
akan diteliti dan dilaporkan secara sistematis. Penelitian ini menganalisis datanya dilakukan
dalam dua tahap yaitu dengan melakukan analisis data kasus perusahaan yang gagal melakukan
restrukturisasi perusahaan di Kenya. Peneliti melakukan penelitian tersebut karena meninjau
studi kasus dari hasil Riset NIC Securities yang memaparkan catatan investor tentang Uchumi
Supermarkets (UCHUMI) mengingat perusahaan melakukan relisting pada NSE untuk memulai
perdagangan pada 31/Mei/2011. Harga sahamnya berada di Sh14,50 sepotong sebelum
penangguhannya dari perdagangan di Bursa Efek Nairobi (NSE) pada pertengahan 2006.
Uchumi diharuskan oleh regulator CMA untuk memenuhi berbagai prakondisi untuk
memfasilitasi daftar ulang perusahaan di NSE. Prakondisi ini memerlukan restrukturisasi neraca
untuk membersihkan buku-buku perusahaan dari beban utang yang menyebabkan kebangkrutan.
Penelitian ini mengacu studi empiris yang dilakukan oleh Lie, Lie, dan McConnell (2010)
yang meneliti restrukturisasi perusahaan di 126 perusahaan AS yang mengumumkan penawaran
pertukaran pengurangan utang selama periode waktu 1980 hingga 1994. Hasil analisis tersebut
menyatakan bahwa perusahaan melakukan restrukturisasi perusahaan akibat kondisi keuangan
perusahaan yang berada di bawah ekspektasi pasar, sehingga manajemen berusaha untuk
melestarikan nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi kemungkinan kebangkrutan. Selain
itu, penelitian ini juga mengacu pada studi empiris oleh Carpentier (2006) yang meneliti
restrukturisasi perusahaan di 243 perusahaan Prancis selama periode 1987-1996, serta mengacu
pada studi

ASPEK AKSIOLOGI

Aspek aksiologi berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat dari ilmu. Nilai guna
ilmu bisa dilihat secara positif dan normatif. Berdasarkan hasil analisis, maka diketahui bahwa
Perusahaan mengambil strategi restrukturisasi perusahaan dengan restrukturisasi keuangan atau
modal. Restrukturisasi keuangan atau modal adalah penyusunan ulang komposisi modal
perusahaan supaya kinerja perusahaan menjadi lebih sehat. Kinerja keuangan dapat dievaluasi
berdasarkan laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, rugi/laba, laporan arus kas, dan posisi

3
modal perusahaan. Berdasarkan data dalam laporan keuangan perusahaan, akan dapat diketahui
tingkat kesehatan perusahaan. Adapun strategi keuangan yang digunakan untuk merestrukturisasi
perusahaan terdiri dari :
1. Dividen khusus, pembelian kembali saham, dan investasi baru
Dividen khusus (special dividend) adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada
pemegang saham terpisah dari dividen tahunan. Dividen khusus dilakukan ketika
perusahaan menalami suatu peristiwa khusus, misalnya ketika perusahaan memiliki
sejumlah besar kas di neraca perusahaan akibat memiliki terlalu sedikit utang.
2. Penjualan aset
Penjualan aset didefinisikan sebagai penjualan divisi, anak perusahaan, lini produk, atau
aset lainnya langsung ke perusahaan lain. Dalam penjualan aset, anak perusahaan atau
divisi yang ditransfer diserap dalam struktur organisasi perusahaan pembelian.
Pembayaran dalam bentuk divestasi ini biasanya dalam bentuk tunai, meskipun
pembayaran dalam beberapa penjualan aset berada di saham perusahaan pembelian
3. Sewa kembali aset
Kondisi ini menunjukkan jika perusahaan tidak memiliki surplus aset untuk
persyaratannya maka tidak dapat menjual asetnya tanpa mempengaruhi operasi
perusahaan. Jika perusahaan memiliki aset, yang digunakan untuk kegiatan intinya, itu
mungkin masih menjualnya untuk mengumpulkan uang tunai tetapi kemudian
menyewakannya kembali
4. Keuangan ekuitas baru
Keuangan ekuitas baru dapat dilakukan dengan cara uang tunai dapat dinaikkan dari
investor baru melalui masalah ekuitas baru atau dari pemegang saham ekuitas yang ada
dan dapat meningkatkan ekuitas dari pemegang saham yang ada. Selain itu, dengan rights
issue perusahaan lebih terjamin untuk menaikkan tingkat keuangan baru
5. Utang konversi
Konversi utang merupakan bentuk investasi di mana investor dapat mengonversikan
piutang yang ia miliki terhadap suatu perusahaan menjadi saham dalam jangka waktu
tertentu dan pada harga tertentu yang telah disepakati dalam suatu perjanjian. Banyak
alasan yang menyebabkan investor maupun perusahaan tertarik untuk menggunakan
konversi utang, diantaranya adalah kepastian investasi karena utang akan dikonversi

4
menjadi saham pada jangka waktu atau keadaan tertentu, dan jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan sebelum waktu yang ditentukan, investor dapat menagih utang tersebut.
Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan konversi utang, investor
memerhatikan beberapa hal mengenai Konversi Utang agar tidak salah memilih metode
investasi yang tepat untuk startup. Karena jika salah memilih, bisa jadi investasi tersebut
akan merugikan bagi startup di kemudian hari.
6. Restrukturisasi Utang
Restrukturisasi hutang merupakan suatu proses untuk merestruktur hutang bermasalah
dengan tujuan untuk memperbaiki posisi keuangan debitur. Restrukturisasi hutang adalah
pembayaran hutang dengan syarat yang lebih lunak atau lebih ringan dibandingkan
dengan syarat pembayaran hutang sebelum dilakukannya proses restrukturisasi hutang,
karena adanya konsesi khusus yang diberikan kreditur kepada debitur. Konsesi semacam
ini tidaklah diberikan kepada debitur apabila debitur tersebut tidak dalam keadaan
kesulitan keuangan. Konsesi semacam ini dapat berasal dari perjanjian antara kreditur
dengan debitur, atau dari keputusan pengadilan, serta dari peraturan hukum. Dari
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa yang berkepentingan terhadap restrukturisasi
hutang adalah pihak debitur yang bermasalah. Restrukturisasi hutang perlu dilakukan
untuk mengatasi kredit yang bermasalah yang sedang dialami oleh perusahaan, baik
perusahaan manufaktur, perusahaanjasa, maupun perusahaan dagang.
Penelitian ini berkontribusi untuk menambah pemahaman teoritis dan badan literatur
dengan fokus pada restrukturisasi perusahaan dan strategi keuangan yang dapat dilakukan untuk
restrukturisasi. Temuan dari penelitian ini sangat berharga bagi literatur akademis dan praktisi di
perusahaan Kenya. Akhirnya, memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki
restrukturisasi perusahaan dari kasus nyata yang akan menguntungkan tidak hanya perusahaan
dalam kasus tersebut tetapi juga perusahaan lain yang mungkin mengalami situasi serupa.

Kelebihan:
- Penelitian ini asli dan berbeda dengan penelitian lain karena telah meneliti berbagai
dokumen dan studi kasus yang umumnya sulit diakses oleh peneliti untuk dipublikasikan
dalam jurnal akademik.

5
- Latar belakang, studi empiris, metodologi sampai pembahasan hasil penelitian sudah
dipaparkan dengan jelas oleh peneliti
Kekurangan:
- Hanya berfokus pada satu perusahaan tertentu, temuan penelitian mungkin tidak dapat
digeneralisasikan ke perusahaan lain karena sifat bisnis, lingkungan kerja, dan praktiknya
yang berbeda.
- Penelitian ini tidak mengungkap dampak dari restrukturisasi perusahaan dan kelemahan
restrukturisasi perusahaan yang telah dilakukan
- Penelitian ini tidak memaparkan grand theory yang berkaitan dengan restrukturisasi
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai