Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA

oleh:

Nama: Saskia Adira D.

Kelas: XI Mipa 2

SMA NEGERI 4 PEKAN BARU

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Indonesia dan Perdamaian Dunia” ini
tepat pada waktunya.

Terciptanya makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang hal hal yang telah
dilakukan Indonesia untuk kedamaian Dunia.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengtahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

(Saskia Adara D.)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................4
C. Tujuan .......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdamaian Dunia................................................................................5


B. Keikut Sertaan Indonesia.........................................................................................5
C. Mewujudkan Perdamaian Dunia…………………................................................6
D. Pertahanan Dan Keamanan Negara.......................................................................9
E. Pergerakan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) .................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Seperti halnya individu sebagai makhluk
sosial. Negara tentunya akan memerlukan negara atau komponen yang lain. Bahkan ada pula
negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik.
Jika adanya keterkaitan antar negara dengan negara lain tersebut tentunya ada sebuah hubungan
yang baik. Salah satunya merupakan negara kita sendiri yaitu negara indonesia dengan negara-
negara lain. Dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa,
adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetisi dan dunia cenderung berkembang kearah
perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional, ataupun lingkup global.

Namun pada kenyataanya masih banyak hubungan yang bertentangan antara negara satu
dengan yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian dunia.
Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik, agama
maupun kebudayaan. Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling menghargai
dan mengerti antara satu dengan yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari perdamaian dunia?
2. Apakah Indonesia sudah turut serta dalam perdamaian dunia ?
3. Bagaimana cara mewujudkan perdamaian dunia?
4. Bagaimana sistem pertahanan dan keamanan negara?
5. Lembaga apa yang membantu dalam mewujudkan perdamaian dunia?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud perdamaian dunia.
2. Mengetahui partisipasi Indonesia dalam perdamaian dunia.
3. Mengetahui bagaimana cara mewujudkan perdamaian dunia.
4. Mengetahui sistem pertahanan dan keamanan negara.
5. Mengetahui lembaga-lembaga yang membantu dalam mewujudkan perdamaian dunia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdamaian Dunia

Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian. Pertama, perdamaian
adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan. Kedua, perdamaianadalah
transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung
secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu
proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu
konflik. umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk padatindakan yang dilakukan
secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung. Batasan seperti initerlalu minimalistis
karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau perusakan fisik semata.

Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di situ. Perdamaian bukan
sekedar soal ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti kekerasan. "ebih jauh dari itu
perdamaianseharusnya mengandung pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak
akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit, ketidak adilan, kemiskinan dan keadaan putus
harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif non-kekerasan
terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang
seimbang dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat
dan seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan,
kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.

B. Keikut Sertaan Indonesia

Peranan indonesia dalam perdamaian dunia merupakan bukti ikut sertanya Indonesia dalam
menjaga perdamaian dunia. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat
yang berbunyi “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia, yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sejarah perjalanan Indonesia, setelah kemerdekaan banyak catatan yang menunjukkan
bahwa Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia baik secara langsung maupun
tidak langsung. Hal itu dibuktikan dalam 13 peranan indonesia dalam perdamaian dunia sebagai
negara yang berdaulat pada era globalisasi, beberapa hal tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Indonesia Termasuk dalam Gerakan Non-Blok untuk Menghindari Dampak Perang Dingin
antara Blok Timur dan Barat.
2. Indonesia Menjadi Salah Satu Pelopor Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika demi
Menjaga Perdamaian di Kawasan Asia dan Afrika.
3. Indonesia Menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika.
4. Indonesia Berperan Aktif Menjaga Perdamaian Dunia dengan Bergabung Menjadi
Anggota PBB, Menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Kemanan PBB.
5. Indonesia Mengirim Bantuan Pangan ke Ethiopia Tahun 1984.
6. Indonesia Mengirimkan Pasukan Garuda I untuk Menjaga Perdamaian di Timur Tengah
Pada Tahun 1957.
7. Indonesia Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III untuk Menjaga Perdamaian di Kongo.
8. Pengiriman Pasukan Garuda IV,V,dan VII untuk Menjaga Stabilitas Indocina karena
Perang Vietnam.
9. Pengiriman Pasukan Garuda VI dan VIII ke Timur Tengah.
10. Indonesia Mengirimkan Pasukan Garuda IX ke Perbatasan Irak dan Kuwait.
11. Pengiriman Pasukan Garuda ke Kamboja, Somalia, Bosnia-Herzegovina, dan Lebanon.
12. Pembangunan Pusat Perdamaian dan Keamanan di Indonesia.
13. Indonesia Menjadi Pelopor Terbentuknya ASEAN yang Bertujuan untuk Menjaga
Stabilitas Perdamaian Regional Asia Tenggara.
C. Mewujudkan Perdamaian Dunia

Sudah saatnya kini kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah perdamaian itu sulit.
Paradigma bahwa mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan terus membelenggu fikiran kita
dan menjadi batu sandungan yang menjegal segala upaya perdamaian itu sendiri. Penulis
terkadang merasa miris, mengapa begitu mudahnya kita serukan konflik dan peperangan?
Sementara itu begitu sulit hanya untuk sebuah perdamaian yang mana demi kehidupan bangsa
juga seluruh Negara yang lebih baik. Ini tentu menjadi PR untuk bangsa Indonesia khususnya
dan seluruh Negara di dunia yang masih bernurani tentunya.

Kita bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti perdamaian dunia akan benar-benar
terwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan tidak akan pernah mengubah keadaan. Harus ada
upaya-upaya nyata yang kita lakukan bersama Negara-negara di seluruh penjuru dunia. Selama
ini memang sering ada upaya-upaya diplomasi dan pertemuan antar Negara guna menciptakan
perdamaian dunia. Pada akhirnya yang dihasilkan seperti biasa yaitu butir-butir kesepakatan atau
semacam perjanjian bersama yang selama ini belum banyak mampu merubah keadaan.

Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan demi
mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:

1. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)


Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat
ataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita. Dengan
mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah Negara maka kita bisa memahami
karakteristik dari masyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya dan karakteristik
masyarakat atau suatu Negara, kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dan
efektif dalam mewujudkan perdamaian disana. Pendekatan budaya ini merupakan cara
yang paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.
2. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksudkan terkait masalah
kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh terhadap
upaya perwujudan perdamaian dunia. Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja
lebih rawan konflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang
sejahtera biasanya akan “tidak perduli” atas isu dan seruan perdamaian. “Jangankan
memikirkan perdamaian dunia, buat makan untuk hidup sehari-hari saja sangat susah”,
begitu fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya perwujudan
perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan pemerataan
kesejahteraan seluruh masyarakat dan Negara di dunia ini.

3. Melalui Pendekatan Politik


Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup efektif untuk
mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam artian ada
agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya perdamaian dunia.
Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang memiliki power atau pengaruh
dimata dunia. Negara-negara maju pada saat-saat tertentu harus berani menggunakan
power-nya untuk “melakukan sedikit penekanan” pada Negara-negara yang saling
berkonflik agar bersedia berdamai kembali. Bukan justru membuat situasi semakin panas,
dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli.

4. Melalui Pendekatan Religius (Agama)


Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti menginginkan adanya
perdamaian. Sebab saya kira tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, kekerasan
ataupun peperangan. Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya
kepedulian dan perdamaian. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-
Tuhan tentu harus memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di
masyarakat maupun di kancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki karisma
dan pengaruh besar di masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.

Di lingkungan masyarakat sekarang ini banyak kita telah menemukan masalah-masalah yang
terjadi dan sering menimbulkan masalah di tengah tengah masyarakat yang kurang memahami
satu dengan yang lainnya. Sebaiknya agar terjadi perdamaian dunia adalah kesadaran dari diri
sendiri dan pemikiran, perbuatan yang tidak semena-mena agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
konflik atau keributan di tengah masyarakat.

Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu dan berjuang
demi mewujudkan perdamaian dunia. Kita juga harus saling mengalah, tidak egois dan selalu
menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk kepentingan kita sendiri tanpa memikirkan
dampaknya terhadap orang lain, kebersamaan pun tentu tidak akan terbentuk dengan baik. Dari
kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula bisa terbentuknya perdamaian. Setelah
terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran. Maksud dari kesadaran itu adalah kita
dituntut untuk sadar terhadap situasi sekitar kita. Contohnya dengan :

 Sadar dibentuknya peraturan, kita patut dan wajib mematuhi peraturan.


 Sadar terhadap kekurangan dan kelebihan orang lain.
 Sadar bahwa kita memiliki perbedaan dengan orang lain seperti suku, adat-istiadat,
agama, ras, dan status sosial.
 Sadar untuk mengendalikan diri dan menempatkan diri

Jadi dengan semua cara itu, kita dituntut untuk menjalin hubungan sesama dengan baik,
sehingga perdamaian dunia akan cepat terwujud.

D. Pertahanan Dan Keamanan Negara

Sistem Pertahanan dan Keamanan negara adalah suatu sistem pertahanan dan keamanan yang
komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional untuk
mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan negara dalam mencapai tujuan
nasional. Komponen kekuatannya terdiri dari berikut ini:

1. Komponen utama, yaitu ABRI dan cadangan TNI.


2. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas).
3. Komponen pendukung, yaitu sumber daya dan prasarana nasional.

Undang-Undang Dasar 1945 Bab XII berjudul "Pertahanan dan Keamanan Negara". Dalam
bab itu, Pasal 30 Ayat (1) menyebut tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Ayat (2) menyebut "usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama,
dan rakyat sebagai kekuatan pendukung".

Keterlibatan pasukan TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia sesuai dengan
ketentuan hukum nasional. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
menyebutkan bahwa salah satu tugas TNI adalah melaksanakan kebijakan pertahanan negara
yang salah satunya ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional. Selanjutnya, Undang-Undang No.34 Tahun 2004 tentang TNI lebih mempertegas
lagi dimana disebutkan bahwa salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer.

Selain Perang adalah Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia. Tentunya pelaksanaan dari
penugasan tersebut selalu dilakukan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia serta
ketentuan yang berlaku dalam hukum nasional.

Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta, yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara
berdasarkan prinsip-prinsip seperti berikut:

1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan


negara.
2. Bahwa upaya pembelaan negara tersebut merupakan tanggung jawab dan kehormatan
setiap warga negara yang dilandasi asas:
a. keyakinan akan kekuatan dan kemampuan sendiri
b. keyakinan akan kemenangan dan tidak kenal menyerah (keuletan)
c. tidak mengandalkan bantuan atau perlindungan negara atau kekuatan asing.
3. Pertentangan yang timbul antara Indonesia dengan bangsa lain akan selalu diusahakan
dengan cara-cara damai. Perang adalah jalan terakhir yang dilakukan dalam keadaan
terpaksa.
4. Pertahanan dan keamanan keluar bersifat defensif-aktif yang mengandung pengertian
tidak agresif dan tidak ekspansif. Ke dalam bersifat preventif-aktif yang mengandung
pengertian sedini mungkin mengambil langkah dan tindakan guna mencegah dan
mengatasi setiap kemungkinan timbulnya ancaman.
5. Bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam membela serta mempertahankan
kemerdekaan bersifat kerakyatan dan kesemestaan.
E. Pergerakan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)

Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian
bangsa di berbagai kawasan. Berakhirnya Perang Dunia II dan perang dingin yang ditandai
pembubaran Uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas dari konflik bersenjata.
Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dengan US – memang tidak terjadi, namun
perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, Baltik dan bekas
Uni Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang dan berbagai jenis konflik lain terus berkecamuk.

Berdasarkan hal diatas, maka perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang serius
diharapkan oleh banyak negara. Oleh karena itulah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), sebagai
organisasi internasional terbesar saat ini memiliki alat kelengkapan yang dinamakan Dewan
Keamanan. Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga
perdamaian dan keamanan antar negara.

Untuk menjaga perdamaian dikawasan konflik, PBB membentuk pasukan perdamaian dalam
rangka Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP). Beberapa contoh pasukan perdamaian tersebut,
sebagai berikut :

1. ICCS (International Commission For Control and Supervision), yaitu pasukan


perdamaian PBB untuk perdamaian Vietnam Selatan.
2. UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force), yaitu pasukan perdamaian
PBB sebagai pengawas pertikaian senjata.
3. UNEF (United Nations Emergency Force), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Timur
Tengah, Korea Utara, dan Korsel.
4. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force in Cyprus), yaitu pasukan perdamaian
PBB untuk perdamaian di Cyprus.
5. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan), yaitu
pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian India dan Pakistan.
6. UNOC (United Nastions Operations for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk
Kongo.
7. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In Palestine), yaitu pasukan
perdamaian PBB untuk Palestina.
8. UNCRO (United Nations Confidence Restorations Operation), yaitu pasukan perdamaian
PBB di Kroasia.
9. UNPROFOR (United Nations Protection Forces), yaitu pasukan perdamaian PBB di
Bosnia Herzegovina.
10. UNPREDEF (United Preventive Deployment Force), yaitu pasukan perdamaian PBB di
FYROM (Macedonia).
11. UNMIL (United Nations Mission in Liberia), yaitu pasukan perdamaian PBB di Liberia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi negara dalam era global
dipengaruhi seluruh serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini karena globalisasi dan
perkembangan diluar negara turut mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Globalisasi adalah proses sosial yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi
serta perkembangan informasi dan komunikasi.

Perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar


negara di seluruh dunia. Upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia dilakukan dalam
pendekatan budaya, pendekatan sosial dan ekonomi, pendekatan politik dan pendekatan
kebudayaan. Lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia antara lain ASEAN,
EEC, BENELUX, APEC, IBRD, IMF, UNDP, IDA dan masih banyak yang lainya. Selain itu,
dengan melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 Alenia IV Indonesia berpartisipasi dalam
perdamaian dunia

B. Saran

Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu dan berjuang
demi mewujudkan perdamaian dunia. Kita juga harus saling mengalah, tidak egois dan selalu
menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk kepentingan kita sendiri tanpa memikirkan
dampaknya terhadap orang lain, kebersamaan pun tentu tidak akan terbentuk dengan baik. Dari
kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula bisa terbentuknya perdamaian. Setelah
terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://mas-alahrom.my.id/pelajaran/mapel/pkn/sistem-pertahanan-dan-keamanan-negara-
indonesia

https://www.kompasiana.com/cipto-wardoyo/55003893813311fb16fa74b0/mewujudkan-
perdamaian-dunia

https://guruppkn.com/peranan-indonesia-dalam-perdamaian-dunia

https://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_dunia#:~:text=Perdamaian%20dunia.%20Perdamaian
%20dunia%20adalah%20sebuah%20gagasan%20kebebasan%2C,Sejak%201945%2C
%20Perserikatan%20Bangsa-Bangsa%20dan%205%20anggota%20

https://www.scribd.com/doc/291887725/Pengertian-Perdamaian-Dunia

Anda mungkin juga menyukai