Dosen Pengampu :
Feri Ekaprasetia,S.Kep.,Ns.,M.Kep
DI SUSUN OLEH :
D. FIORA FAROKAH P.
19010028
19A KEPERAWATAN
Puji syukur kehidarat Tuhan Yang Maha Esa karen atelah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS JURNAL“ KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI BAGIAN INDUSTRI DALAM KONSEP KAIZEN
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT. XYZ” dengan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dosen pengampu Feri Ekaprasetia,
S.Kep.,Ns.,M.Kep pada mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan dr. Soebandi Jember. Selai itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
bidang industri pada PT. XYZ di Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Feri Ekaprasetia
selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga dapat mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
D. FIORA FAROKAH P.
19010028
BAB 1
1.1 LATAR BELAKANG
Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
pembangunan wilayah. Hampir semua negara memandang bahwa industrialisasi adalah suatu
keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang
dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan
peningkatan pendapatan perkapita setiap tahun. Pembangunan ekonomi di suatu negara
dalam periode jangka panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi
negara tersebut, yaitu dari ekonomi tradisional yang dititikberatkan pada sektor pertanian ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industry.
Menurut WHO K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah upaya yang bertujuan
untuk ,eningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-
tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.
Pelaksanaan suatu kegiatan produksi banyak menggunakan tenaga kerja manusia, dan
setiap kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik pekerja serta area kerja yang
terbuka, seperti iklim, cuaca, dan lingkungan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan produksi
sangat rawan dan beresiko terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
PT. XYZ bergerak di bidang perakitan mesin digester dan screwpress serta
memproduksi berbagai sparepart yang terdapat pada mesin kelapa sawit. PT. XYZ
merupakan salah satu perusahaan yang belum secara optimal menerapkan program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3).
Hasil pembahasan dari survey lapangan sebelumnya bahwa jumlah pekerja yang ada
di lantai produksi PT. XYZ sebanyak 32 orang. Pekerja PT. XYZ banyak yang mengeluh
karena kondisi lingkungan yang tidak teratur atau ergonomis.
Berdasarkan penelitian Hayu Kartika (2011) menyebutkan bahwa Perusahaan
melaksanakan MESH System (Management, Environment, Safety, and Health System)
sebagai wujud kesadaran akan pentingnya keadaan lingkungan kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja. Salah satu cara untuk mengimplementasikan MESH System adalah dengan
melakukan penerapan housekeeping management dari Jepang, yaitu: 5S yang terdiri dari
Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Penelitian Prihadi Waluyo (2011) yang merupakan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini juga menjelaskan Gerakan 5R/5S (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di PT X sangat berkaitan erat dengan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang sesuai dengan standar OHSAS 18001 (Occupational Health and
Safety Assessment Series).
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
Secara Industri diharapkan akan memberikan manfaat dalam hal peningkatan industri,
teruatama dalam pengadaan atau peningkatan alat pelindung diri serta mengukur frekuensi
vate, dan terselamatkan produktivitas kerja pada suatu industri di PT. XYZ.
Secara spesifik, manfaat yang di harapkan yaitu :
a. Memberikan gambaran yang jelaas mengenai perkembangann industri PT. XYZ
b. Mengetahui sejauh mana dampak perkembangan industri sebelum dan sesudah
perkembangan
c. Menjadi masukan dalam keselamatan kerja di industri
BAB 3
Total days charged atau kehilangan hari saat kecelakaan yang dimaksud adalah :
• Jumlah kerja menururt kalender (termasuk didalamnya hari libur kerja)
• Hari terjadinya kecelakaan dan hari kembali kerja tidak terhitung.
Tabel 2. Nilai Frekuensi Rate dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah
Tahun Kecelakaan Frekuensi
Kerja Rate
2008 12 250
2009 13 236
2010 12 200
2011 10 139
2012 15 196
Berdasarkan Tabel 2 kecelakaan kerja semakin menurun dari tahun 2008 sampai tahun 2011
namun pada tahun 2012 tingkat frekuansi kecelakaan kerja meningkat. hal ini disebabkan
bahwa pada tahun 2008 sampai dan 2011 jumlah jam kerja semakin tinggi namun jumlah
kecelakaan kerja hanya sedikit perubahan yakni pada tahun 2008 jumlah kecelakaan kerja 12,
pada tahun 2009 ada 13 kecelakaan kerja, pada tahun 2010 ada 12 kecelakaan kerja dan tahun
2011 ada 10 kecelakaan kerja sedangkan pada tahun 2012 memang terjadi peningkatan
jumlah jam kerja namun tingkat kecelakaan kerja meningkat menjadi 15 kali terjadi
kecelakaan kerja.
Hasil perhitungan Tingkat Keparahan cidera (Severity Rate) dari tahun 2008 sampai tahun 2012
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai Severity Rate dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah Jumlah
Tahu Jam Jam Severity
n Hilang Kerja Rate
(Jam) (Jam)
2008 200 48000 4166,67
2009 3184 55200 57681,16
2010 560 60000 9333,33
2011 168 72000 2333,33
2012 792 76800 10312,50
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat severity Rate / keparahan kecelakaan kerja
tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 57681,16 dengan jumlah total jam hilang 3184
dalam 1.000.000 jam kerja pertahun. Tingkat keparahan kecelakaan kerja yang rendah yaitu
pada tahun 2011 yaitu 2333,33. Tingkat keparahan/severity dipengaruhi oleh jumlah total jam
hilang karyawan dan jam kerja karyawan setiap tahunnya.
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai positif hanya terjadi pada tahun 2012 karena pada
tahun tersebut terjadi peningkatan kecelakaan kerja dari tahun 2011.
Tabel 5. Nilai Produktivitas Kerja dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah Jumlah
Tahun Jam Total Jam Produktivitas
Kerja Hilang (Jam)
(Jam)
2008 48000 200 0,99583
2009 55200 3184 0,94231
2010 60000 560 0,99067
2011 72000 168 0,99767
2012 76800 792 0,98969
Dari Tabel 5 di atas dilihat bahwa semakin sedikit kecelakaan yang terjadi, maka semakin
kecil pula jam kerja yang hilang dan mengakibatkan semakin tingginya produktivitasnya.
1. Seiri (Pemilahan)
Seiri (Sort) adalah kegiatan pemilahan, penyingkiran dan penyimpanan barang-barang yang
diperlukan atau tidak diperlukan untuk kegiatan produksi di tempat kerja. Dalam industri ini
sudah tertera dalam tabel untuk seberapa kegiatan pemilahan ini terjadi.
Perbandingan Kondisi Aktual dengan Metode Seiri di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : scap berserakan di lantai..
Metode 5S : Membuang barang yang tidak digunakan lagi .
Keterangan : Tidak sesuai.
b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : Sisa potongan besi ( bahan baku )
berserakan .
Metode 5S : menyimpan atau menyingkirkan barang yang tidak di gunakan lagi.
Keterangan : Tidak sesuai.
Dari data diatas, kita melihat kondisi actual program 3 di PT. XYZ tidak sesuai
dengan metode seiri. Misalnya untuk scrap, di pabrik tidak dibuang langsung sehingga dapat
menyebabkan tangan dan kaki terkenal scrap. Jenis jenis kecelakaan kerja yang ada di
PT.XYZ yakni jari terpotong, dan terkena percikan api, tertimpa benda jatuh, kaki terbentuk
dengan bahan atau alat kerja yang terbuat dari besi.
2. Seiton (Penataan)
Seiton (Stabilize) adalah kegiatan pengaturan dan pemberian tanda untuk barang-barang yang
diperlukan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap dan mudah dijangkau
untuk mendukung kegiatan produksi.
Perbandingan kondisi aktual dengna metode seiton di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : scrap sisa-sisa potongan berserakan di
lantai.
Metode 5S : pengaturan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap.
Keterangan : tidak sesuai
e. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : komponen mesin yang sudah tidak
terpakal memiliki tempat penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai
f. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) :alat kebersihan seperti sapu dan sekop
memiliki tempat penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang disebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai
g. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : botol minyak pelumas memiliki tempat
penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang disebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai.
Dari keterangan data diatas bahwa sebagian alat atau perlatan memiliki tempat khusus
sehingga memudahkan untuk mencari dan mengambil alat atau peralatan tersebut. Misalnya
alat kebersihan dan komponen mesin yang tidak terpakan dan botol minyak pelumas,
sedangkan untuk potongan sisa potongan atau produk cacat tidak sesuai dengan metode
seiton (penataan).
3. Seiso (Pembersihan).
Seiso (Shine) adalah kegiatan yang menekankan pada pemisahan, pembersihan tempat kerja
dari debu dan yang lainnya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan tempat kerja dan
keselamatan kerja.
Perbandingan kondisi aktual dengan metode seiso di PT. XYZ.
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak semua pekerjaan membersihkan
stasiun kerja masing-masing.
Metode 5S : semua pekerjaan membersihkan stasiun kerja masing-masing
Keterangan : tidak sesuai
b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak adanya laporan kondisi stasiun
kerja yang tidak baik misalnya lantai licin.
Metode 5S : semua pekerjaan wajib melaporkan kondisi stasiun kerja yang tidak baik.
Keterangan : tidak sesuai
c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak ada jadwal kebersihan secara
berkala untuk setiap pekerjaan yang bekerja di perusahaan.
Metode 5S : harus ada jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerjaan yang
bekerja di perusahaan.
Keterangan : tidak sesuai.
Di atas sudah menjelaskan bahwa untuk kegiatan kebersihan tidak dilakukan oleh
semua pekerja selain itu tidak ada laporan dari pekerja mengenai kondisi actual stasiun kerja
mereka dan tidak ada jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerja sehingga dari
analisis seiso kondisi tersebut tergolong tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan kecelakaan
kerja.
4. Seiketsu (Pemantapan)
Seiketsu (Pemantapan) adalah kegiatan untuk melaksanakan tugas-tugas yang di
implementasikan dan dijalankan secara konsisten.
Perbandingan kondisi aktual dengan metode seiketsu di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) :operator memiliki keterampilan di bidang
masing-masing.
Metode 5S : operator harus memiliki keterampilan di bidang masing-masing
Keterangan : sesuai
c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : operator tidak teliti dan sering
melakukan kegiatan lain (unsafe actions) saat melaksanakan proses kerja. Misalnya
bercerita dengan operator lain, menelpon, dll.
Metode 5S : operator harus teliti dan tidak melakukan kegiatan lain (unsafe actions)
saat melaksanakan proses kerja.
Keterangan : tidak sesuai
5. Shitsuke (Pembiasaan)
Shitsuke (Pembiasaan) adalah suatu disiplin diri mengenai program 5S sehingga setiap
pekerja memandangnya sebagai suatu budaya perusahaan yang harus dilaksanakan secara
terus menerus.
Perbandingan kondisi aktual dengna metode shitsuke di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : pihak perusahaan dan pekerja tidak
melakukan diskusi setiap periode.
Metode 5S : pihak perusahaan harus melakukan diskusi setiap periode waktu yang
ditetapkan.
Keterangan : tidak sesuai.
b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : meletakkan alat pendukung yang penting
tidak bercampur dengan barang-barang yang tidak berguna harus dibiasakan.
Metode 5S : pekerja harus membebaskan meletakkan alat yang penting tidak
bercampur dengan yang tidak penting.
Keterangan : tidak sesuai
c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : pihak perusahaan tidak memiliki jadwal
periodik untuk melakukan audit 5S.
Metode 5S : pihak perusahaan harus memiliki jadwal periodik untuk melakukan audit
5S.
Keterangan : tidak sesuai.
Dapat diketahui bahwa metode shitsuke tidak sesuai dengan kondisi aktual di PT.
XYZ. Misalnya pihak perusahaan tidak memiliki jadwal periodik untuk melakukan audit 5
dan operator tidak melakukan pekerjaan menggunakan disiplin ilmu dan dengan penuh
tanggung jawab.
Beberapa hal buruk di atas adalah sebagian kecil dari beberapa hal yang mungkin
terjadi bila pekerja tidak memperdulikan fungsi penggunaan alat pelindung diri dengan baik
dan benar. Masing-masing alat pelindung diri memang tidak saling berkaitan keduanya
namun penting untuk dipakai secara keseluruhan dalam melindungi bdan kita dalam bekerja.
Dalam memakai alat yang membuat semua pekerja nyaman dalam memakainya.
Hingga pekerja yang memakai alat pelindung diri dapat bergerak secara bebas serta
efektifitas kerja bisa di capai. Diharapkan lagi taip pemilik perusahaan dapat memberi
peralatan alat pelindung diri yang terbaik bagi karyawannya.
BAB 4
4.1 KESIMPULAN
Pergerakan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat membuat perusahaan berlomba
lomba dalam persaingan industry secara global. Salah satu cara dalam bersaing dengan
memperbaiki sistem produksi yang ada di industri agar produktivitas menjadi optimal. Ketika
produktivitas optimal, maka industri pasti akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
karena dengan metode kaizen yang digunakan untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
4.2 PENUTUP
SARAN :
Dalam meningkatkan safety atau upaya pencegahan terjadinya kecelakaan industri di
PT. XYZ sesuainya dapat di cegah hanya saja pihak indutri tidak memadinya kesehatan dan
keselamatan kerja yang ada di PT. XYZ sangat buruk. Seharusnya industri menyediakan
peralatan dan melatihkan pendidikan K3 untuk karyawan atau pekerja agar mendorong
keselamatan kerja .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unpas.ac.id/3505/3/006_BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwj866vs9drrAhWObn0KHZ3iDrUQFjABegQIARAB&usg=AOv
Vaw2FdFYNIWN_ckwzCcqxwJvA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publicbations/219537-analisis-
program-keselamatan-dan-
kesehat.pdf&ved=2ahUKEwjg95Tr99rrAhWacn0KHVLPD8MQFjAAegQIARAB&usg=AO
vVaw3BvIUVkBYcfj5aNM5fxR81
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://septiairin25.blogspot.com/2017/01/metode-penelitian-
jurnal-industri-2.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiYxo61mNvrAhXOfn0KHWuBAnAQFjABegQIARAB&usg=AOvV
aw2IDqPq-0geZP-Qm0B2GzQU&cshid=1599626054427
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.neliti.com/id/journals/jurnal-teknik-industri-
usu&ved=2ahUKEwiCpOTUn9vrAhVyxjgGHSfbBKwQFjAAegQIDRAC&usg=AOvVaw1j
lguNKaYIp_21EdzBgjEE
https://www.coursehero.com/file/p5bpbvs/c-Nilai-t-selamat-Tujuan-pengukuran-ini-adalah-
berusaha-membandingkan-hasil/
https://shefocus.wordpress.com/tag/severity-rate-sr/
https://www.plengdut.com/2019/09/frequency-rate-of-accident-dalam-statistik-kecelakaan-
kerja.html?m=1
https://abunajmu.wordpress.com/2013/02/07/statistik-pengukuran-kinerja-k3/amp/
http://muhamad-suhadiyatman.blogspot.com/2013/09/kaizen-5s-seiri.html?m=1
https://amp.tirto.id/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-untuk-mencegah-terjadinya-kebakaran-
diCj