Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN INDUSTRI DALAM


KONSEP KAIZEN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI
PT. XYZ”

Dosen Pengampu :
Feri Ekaprasetia,S.Kep.,Ns.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :

D. FIORA FAROKAH P.

19010028

19A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
TAHUN PEMBELAJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehidarat Tuhan Yang Maha Esa karen atelah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS JURNAL“ KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI BAGIAN INDUSTRI DALAM KONSEP KAIZEN
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT. XYZ” dengan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dosen pengampu Feri Ekaprasetia,
S.Kep.,Ns.,M.Kep pada mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan dr. Soebandi Jember. Selai itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
bidang industri pada PT. XYZ di Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Feri Ekaprasetia
selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga dapat mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

JEMBER, 19 SEPTEMBER 2020

D. FIORA FAROKAH P.
19010028
BAB 1
1.1 LATAR BELAKANG

Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
pembangunan wilayah. Hampir semua negara memandang bahwa industrialisasi adalah suatu
keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang
dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan
peningkatan pendapatan perkapita setiap tahun. Pembangunan ekonomi di suatu negara
dalam periode jangka panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi
negara tersebut, yaitu dari ekonomi tradisional yang dititikberatkan pada sektor pertanian ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industry.
Menurut WHO K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah upaya yang bertujuan
untuk ,eningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-
tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.
Pelaksanaan suatu kegiatan produksi banyak menggunakan tenaga kerja manusia, dan
setiap kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik pekerja serta area kerja yang
terbuka, seperti iklim, cuaca, dan lingkungan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan produksi
sangat rawan dan beresiko terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
PT. XYZ bergerak di bidang perakitan mesin digester dan screwpress serta
memproduksi berbagai sparepart yang terdapat pada mesin kelapa sawit. PT. XYZ
merupakan salah satu perusahaan yang belum secara optimal menerapkan program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3).
Hasil pembahasan dari survey lapangan sebelumnya bahwa jumlah pekerja yang ada
di lantai produksi PT. XYZ sebanyak 32 orang. Pekerja PT. XYZ banyak yang mengeluh
karena kondisi lingkungan yang tidak teratur atau ergonomis.
Berdasarkan penelitian Hayu Kartika (2011) menyebutkan bahwa Perusahaan
melaksanakan MESH System (Management, Environment, Safety, and Health System)
sebagai wujud kesadaran akan pentingnya keadaan lingkungan kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja. Salah satu cara untuk mengimplementasikan MESH System adalah dengan
melakukan penerapan housekeeping management dari Jepang, yaitu: 5S yang terdiri dari
Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Penelitian Prihadi Waluyo (2011) yang merupakan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini juga menjelaskan Gerakan 5R/5S (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di PT X sangat berkaitan erat dengan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang sesuai dengan standar OHSAS 18001 (Occupational Health and
Safety Assessment Series).
1.2 TUJUAN

1. Untuk mengetahui perkembangan industri di PT. XYZ


2. Untuk mengetahui apa saja yang di butuhkan dalam peninkatan sistem kerja di PT
. XYZ
3. Untuk memenuhi kekurangan seperti APD dalam kerja PT. XYZ.
4. Untuk mengetahui metode seperti apa yang digunakan dalam industri di PT. XYZ
5. Dapat mengevaluasi kegiatan industri di PT. XYZ
6. Unruk mengetahui upaya pencegahan penting di K3

1.3 MANFAAT

Secara Industri diharapkan akan memberikan manfaat dalam hal peningkatan industri,
teruatama dalam pengadaan atau peningkatan alat pelindung diri serta mengukur frekuensi
vate, dan terselamatkan produktivitas kerja pada suatu industri di PT. XYZ.
Secara spesifik, manfaat yang di harapkan yaitu :
a. Memberikan gambaran yang jelaas mengenai perkembangann industri PT. XYZ
b. Mengetahui sejauh mana dampak perkembangan industri sebelum dan sesudah
perkembangan
c. Menjadi masukan dalam keselamatan kerja di industri

Secara Mahasiswa dalam melakukan pembuatan analisis jurnal tersebut yaitu,


a. Mahasiswa dapat memahami bagaimana perkembangan industri tersebut berkembang
b. Mahasiswa dapat mengetahui industri tersebut bekerja dalam bidang apa saja di
industri.
c. Mahasiswa dapat menambah wawasan luas dalam bidang per-industrian dari sumber
tersebut.

Secara institusi dalam pembuatan makalah mahasiswa tersebut yaitu,


a. Sebagai refrensi pembelajaran bagi mahasiswa STIKES dr. SOEBANDI JEMBER.
BAB 2

2.1 TINJAUAN PUSTAKA


2.1.1 pengertian K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang Industri dalam konsep Kaizen ebagai
upaya pencegahan kecelakaan kerja di PT. XYZ . dalam jurnal tersebut telah di jelaskan dan
dikatakan bahwa PT. XYZ ini beregrak di bidang industri perakitan mesin digesteer dan
screwpress dalam pengelolaan produksi berbagai sparepart yang terdapat pada mesin kelapa
sawit.
Dalam judul tersebut Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) manfaat dalam K3
tersebut bagi pekerja ialah, agar setiap pegawai dapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. Agar setiap perlengkapan dan perlengkapan dan
peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.

2.1.2 UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA


Pencegahan kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai “sebuah program yang
terintegrasi, rangkaian kegiatan yang terkoordinasi, diarahkan untuk kontrol kondisi
mekanisme yang tidak aman”. karena hal ini bertujuan untuk menghilangkan bahaya
mekanisme dari lingkungan, dan tindakan tidak aman dari orang-orang sebelum terjadi
kecelakaan. Kemudian kecelakaan adalah peristiwa tidak direncanakan yang mengakibatkan
kecelakaan (cedera atau kerusakan properti). Semua kecelakaan memiliki konsekuensi
langsung dan tidak langsung, seperti cedera pribadi dan harta benda, sedangkan biaya tidak
langsung termasuk hilangnya pendapatan, peningkatan biaya pengobatan dan semangat kerja
karyawan menurun.
Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan karena kecelakaan akibat dari keadaan.
Kecelakaan yang bukan hasil dari keadaan atau keberuntungan karena kecelakaan tidak bisa
terjadi tanpa alasan yang pasti. Dalam pencegahan kecelakaan kerja terdapat juga manajemen
risiko adalah alat yang ampuh, ketika digunakan dengan benar.
Jika kita dapat menghilangkan bahaya sama sekali, atau menghilangkan kondisi tidak
aman di mana orang mungkin terluka kita berada di jalan yang benar pencegahan
kecelakaan. pencegahan kecelakaan dapat di kurangi melalui pelatihan yang konsisten dan
kesadaran keselamatan yang mungkin biaya uang dalam tindakan-tindakan pencegahan
jangka pendek tetapi seperti dapat menyimpan kekayaan perusahaan dalam jangka panjang.

2.1.3 KAIZEN (5S)


Kaizen merupakan istilah dalam bahsa jepang yang bermakna “perbaikan
berkesinambungan”. Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya fokus pada
upaya perbaikan terus-menerus. Pada penerapannya dalam perusahaan, kaizen mencakup
pengertian perbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, dari
manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Penerapan strategi kaizen lebih di
fokuskan pada perbaikan-perbaikan yang berskala kecil dan menengah sehingga proyek-
proyek perbaikan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Rata rata proyek kaizen
diselesaikan dalam waktu yang singkat tidak memerlukan biaya perbaikan yang besar.
Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan dengan penerapan kaizen agar dapat
mendorong efektivitas pelaksanaan 5S.

BAB 3

3.1 URAIAN KASUS


3.1.1 Perhitungan Frekuensi Rate
Frakuensi rate adalah banyaknya kecelakaan kerja per satu juta jam kerja orang akibat
kecelakaan selama periode 1 tahun.
Untuk mengetahui serta menilai berhasil tidaknya usaha pencegahan kecelakaan dapat
ditentukan dengan cara cara pengukuran tertentu yaitu “Frequency Rate of Accident”.
Tingkat kekerasan/frejuensi kecelakaan frekuensi kecelakaan pada kerja atau frequensi tare
dapat membantu menjawab pertanyaan berapa seringmya terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan korban dalam kecelakaan industri atau dengan kata lain perkataan jumlah
kecelakaan yang menimbulkan korban per satuan unit.

Total days charged atau kehilangan hari saat kecelakaan yang dimaksud adalah :
• Jumlah kerja menururt kalender (termasuk didalamnya hari libur kerja)
• Hari terjadinya kecelakaan dan hari kembali kerja tidak terhitung.

Manfaat dari rate tersebut digunakan untuk mengetahui :


1. Mengukur hasil kerja pencegahan kecelakaan, apakah meningkat atau menurun.
2. Membandingkan hasil usaha satu bagian dengan lain atau satu perusahaan lain yang
sejenisnya.
3. Landasan ukuran pada perlombaan safety dalam rangka kampanye keselamatan kerja
(safety).
4. Suatu usaha untuk meyakinkan perusahaan akan pentingnya safety dengan melihat
jumlah hari kerja yang dapat digunakan perusahaan tanpa kehilangan hari kerja
karena kecelakaan.
Perhitungan Frekuensi Rate, Severiry Rate, T Selamat, dan Produktivitas Kerja
Hasil perhitungan Tingkat Frekuensi (Frekuensi Rate) dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat
dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Frekuensi Rate dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah
Tahun Kecelakaan Frekuensi
Kerja Rate
2008 12 250
2009 13 236
2010 12 200
2011 10 139
2012 15 196

Berdasarkan Tabel 2 kecelakaan kerja semakin menurun dari tahun 2008 sampai tahun 2011
namun pada tahun 2012 tingkat frekuansi kecelakaan kerja meningkat. hal ini disebabkan
bahwa pada tahun 2008 sampai dan 2011 jumlah jam kerja semakin tinggi namun jumlah
kecelakaan kerja hanya sedikit perubahan yakni pada tahun 2008 jumlah kecelakaan kerja 12,
pada tahun 2009 ada 13 kecelakaan kerja, pada tahun 2010 ada 12 kecelakaan kerja dan tahun
2011 ada 10 kecelakaan kerja sedangkan pada tahun 2012 memang terjadi peningkatan
jumlah jam kerja namun tingkat kecelakaan kerja meningkat menjadi 15 kali terjadi
kecelakaan kerja.

3.1.2 SEVERITY RATE


Severity rate adalah angka yang meunjukkan jumlah hari yang hilang per satu juta
jam kerja orang akibat kecelakaan selama periode 1 tahun.

Manfaat dari rate tersebut digunakan untuk mengetahui :


1. Mengukur hasil kerja pencegahan kecelakaan, apakah meningkat atau menurun.
2. Membandingkan hasil usaha satu bagian dengan lain atau satu perusahaan lain yang
sejenisnya.
3. Landasan ukuran pada perlombaan safety dalam rangka kampanye keselamatan kerja
(safety).
4. Suatu usaha untuk meyakinkan perusahaan akan pentingnya safety dengan melihat
jumlah hari kerja yang dapat digunakan perusahaan tanpa kehilangan hari kerja
karena kecelakaan.

Hasil perhitungan Tingkat Keparahan cidera (Severity Rate) dari tahun 2008 sampai tahun 2012
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai Severity Rate dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah Jumlah
Tahu Jam Jam Severity
n Hilang Kerja Rate
(Jam) (Jam)
2008 200 48000 4166,67
2009 3184 55200 57681,16
2010 560 60000 9333,33
2011 168 72000 2333,33
2012 792 76800 10312,50

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat severity Rate / keparahan kecelakaan kerja
tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 57681,16 dengan jumlah total jam hilang 3184
dalam 1.000.000 jam kerja pertahun. Tingkat keparahan kecelakaan kerja yang rendah yaitu
pada tahun 2011 yaitu 2333,33. Tingkat keparahan/severity dipengaruhi oleh jumlah total jam
hilang karyawan dan jam kerja karyawan setiap tahunnya.

3.1.3 NILAI T SELAMAT


Tujuan pengukuran ini adalah berusaha membandingkan hasil tingkat frekuensi atau
kekerapan cedera cacat suatu unit kerja pada masa lalu dan masa kini, sehingga dapat
diketahui tingkat penurunan kecelakan yang dicapai unit kerja tersebut.
Tabel 4. Nilai T Selamat dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Tahun
Nts (T Selamat)
2009 -208,02
2010 -574,16
2011 -1157,49
2012 1339,82

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai positif hanya terjadi pada tahun 2012 karena pada
tahun tersebut terjadi peningkatan kecelakaan kerja dari tahun 2011.

3.1.4 PRODUKTIVITAS KERJA


Pengukuran produktivitas kerja ini melibatkan jumlah jan kerja dikurangi jumlah jam
hilang sebagai output, sedangkan input yang digunakan adalah total jam, kerja dalam suatu
periode.
Produktivitas kerja dari dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Nilai Produktivitas Kerja dari tahun 2008 sampai tahun 2012
Jumlah Jumlah
Tahun Jam Total Jam Produktivitas
Kerja Hilang (Jam)
(Jam)
2008 48000 200 0,99583
2009 55200 3184 0,94231
2010 60000 560 0,99067
2011 72000 168 0,99767
2012 76800 792 0,98969

Dari Tabel 5 di atas dilihat bahwa semakin sedikit kecelakaan yang terjadi, maka semakin
kecil pula jam kerja yang hilang dan mengakibatkan semakin tingginya produktivitasnya.

3.1.5 FAULT TREE ANALYSIS


Suatu analisis pohon kesalahan secara secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu
teknik analisis. Dimana suatu status yang telah diinginkan menyangkut kesalahan suatu
sistem dianalisis dalam konteks operassi dan lingkungannya untuk menemukan semua cara
yang dapat dipercaya dalam peristiwa yang tidak diinginkan dapat terjadi. Pohon kesalahan
(fault tree) itu sendiri adalah suatu model grafis yang menyangkut berbagai paralel dan
kombinasi percontohan kesalahan-keasalahan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
• Mendefinisikan kecelakaan
Pada dasarnya kecelakaan yang sering terjadi di perusahaan adalah akibat dari para
pekerja itu sendiri. Yang mana pekerja tersebut kurang berhati-hati dalam
mengerjakan pekerjaannya
• Mempelajari sistem dengan cara mengetahui spesifikasi peralatan, lingkungan kerja
dan prosedur operasi.
Dalam hal ini para pekerja kurang memperhatikan dan juga mengabaikan lingkungan
kerja pada kondisi yang memungkinkan kecelakaan kerja dapat terjadi. Indusri dapat
memberikan pelajaran terhadap karyawannya dalam usaha mengurangi tingkat
kecelakaan . pembelajaran tersebut berupa program keselamatan kerja.

3.2 ANALISIS PENGKAJIAN


METODE 5S (KAIZEN)
5S adalah bagian yang tidak terlepas pada kativitas pekerjaan harian, mencakup
pengertian sistem budaya kerja bangsa jepang. 5S terdiri dari lima kata yaitu seiri, seiton,
seiketsu, dan shitsuke. Di Indonesia lebih sering disebut dengan 5P dalam K3 : pemilahan,
penataan, pembersihan, pemantapan, pembiasaan.
penerapan 5S diperusahaan harus diikuti oleh semua level mulai dari operator
sampai ke top management (manajemen puncak). Konsep budaya kaizen ini tidak akan
berjalan dengan baik apabila hanya diberlakukan pada satu level saja.
cara menerapkan konsep kerja kaizen untuk meningkatkan profit adalah bukan hanya
tergantung kepada satu level sangat penting membuat konsep kaizen 5S sebagai strategi
menjaga laba (profit) bisnis bahkan meningkatkan aktivitas ber nilai (value added) sehingga
dapat menghilangkan water (pemborosan) dn membuat profit perusahaan meningkat.
Provitbinilah yang menjadi patokan usaha bisa bertahan atau tidak

1. Seiri (Pemilahan)
Seiri (Sort) adalah kegiatan pemilahan, penyingkiran dan penyimpanan barang-barang yang
diperlukan atau tidak diperlukan untuk kegiatan produksi di tempat kerja. Dalam industri ini
sudah tertera dalam tabel untuk seberapa kegiatan pemilahan ini terjadi.
Perbandingan Kondisi Aktual dengan Metode Seiri di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : scap berserakan di lantai..
Metode 5S : Membuang barang yang tidak digunakan lagi .
Keterangan : Tidak sesuai.

b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : Sisa potongan besi ( bahan baku )
berserakan .
Metode 5S : menyimpan atau menyingkirkan barang yang tidak di gunakan lagi.
Keterangan : Tidak sesuai.

c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tumpukan barang-barang sisa hassil


produksi cacat tidak teratur
Metode 5S : menyimpan atau menyingkirkan barang yang tidak di gunakan lagi.
Keterangan : Tidak sesuai

d. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tumpukan barang-barang yang tidak


digunakan tidak memiliki tempat khusus.
Metode 5S : menyimpan atau menyingkirkan barang yang tidak di gunakan lagi.
Keterangan : Tidak Sesuai

Dari data diatas, kita melihat kondisi actual program 3 di PT. XYZ tidak sesuai
dengan metode seiri. Misalnya untuk scrap, di pabrik tidak dibuang langsung sehingga dapat
menyebabkan tangan dan kaki terkenal scrap. Jenis jenis kecelakaan kerja yang ada di
PT.XYZ yakni jari terpotong, dan terkena percikan api, tertimpa benda jatuh, kaki terbentuk
dengan bahan atau alat kerja yang terbuat dari besi.

2. Seiton (Penataan)
Seiton (Stabilize) adalah kegiatan pengaturan dan pemberian tanda untuk barang-barang yang
diperlukan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap dan mudah dijangkau
untuk mendukung kegiatan produksi.
Perbandingan kondisi aktual dengna metode seiton di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : scrap sisa-sisa potongan berserakan di
lantai.
Metode 5S : pengaturan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap.
Keterangan : tidak sesuai

b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) :sisa potongan berserakan.


Metode 5S : pengaturan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap.
Keterangan :tidak sesuai.

c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tumpukan barang-barang sisa hasil


prosuk cacat tidak teratur.
Metode 5S : pengaturan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap.
Keterangan : tidak teratur.

d. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tumpukan barang-barang yang tidak


digunakan tidak memiliki tempat khusus.
Metode 5S : pengaturan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap.
Keterangan : tidak sesuai.

e. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : komponen mesin yang sudah tidak
terpakal memiliki tempat penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai

f. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) :alat kebersihan seperti sapu dan sekop
memiliki tempat penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang disebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai

g. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : botol minyak pelumas memiliki tempat
penempatan khusus.
Metode 5S : pengaturan barang dan penempatan barang disebut pada lokasi yang
tetap.
Keterangan : sesuai.

Dari keterangan data diatas bahwa sebagian alat atau perlatan memiliki tempat khusus
sehingga memudahkan untuk mencari dan mengambil alat atau peralatan tersebut. Misalnya
alat kebersihan dan komponen mesin yang tidak terpakan dan botol minyak pelumas,
sedangkan untuk potongan sisa potongan atau produk cacat tidak sesuai dengan metode
seiton (penataan).

3. Seiso (Pembersihan).
Seiso (Shine) adalah kegiatan yang menekankan pada pemisahan, pembersihan tempat kerja
dari debu dan yang lainnya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan tempat kerja dan
keselamatan kerja.
Perbandingan kondisi aktual dengan metode seiso di PT. XYZ.
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak semua pekerjaan membersihkan
stasiun kerja masing-masing.
Metode 5S : semua pekerjaan membersihkan stasiun kerja masing-masing
Keterangan : tidak sesuai

b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak adanya laporan kondisi stasiun
kerja yang tidak baik misalnya lantai licin.
Metode 5S : semua pekerjaan wajib melaporkan kondisi stasiun kerja yang tidak baik.
Keterangan : tidak sesuai

c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : tidak ada jadwal kebersihan secara
berkala untuk setiap pekerjaan yang bekerja di perusahaan.
Metode 5S : harus ada jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerjaan yang
bekerja di perusahaan.
Keterangan : tidak sesuai.

Di atas sudah menjelaskan bahwa untuk kegiatan kebersihan tidak dilakukan oleh
semua pekerja selain itu tidak ada laporan dari pekerja mengenai kondisi actual stasiun kerja
mereka dan tidak ada jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerja sehingga dari
analisis seiso kondisi tersebut tergolong tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan kecelakaan
kerja.

4. Seiketsu (Pemantapan)
Seiketsu (Pemantapan) adalah kegiatan untuk melaksanakan tugas-tugas yang di
implementasikan dan dijalankan secara konsisten.
Perbandingan kondisi aktual dengan metode seiketsu di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) :operator memiliki keterampilan di bidang
masing-masing.
Metode 5S : operator harus memiliki keterampilan di bidang masing-masing
Keterangan : sesuai

b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : operator jarang mendapatkan


pengawasan saat bekerja.
Metode 5S : Operator harus mendapatkan pengawasan saat bekerja.
Keterangan : tidak sesuai.

c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : operator tidak teliti dan sering
melakukan kegiatan lain (unsafe actions) saat melaksanakan proses kerja. Misalnya
bercerita dengan operator lain, menelpon, dll.
Metode 5S : operator harus teliti dan tidak melakukan kegiatan lain (unsafe actions)
saat melaksanakan proses kerja.
Keterangan : tidak sesuai

Di PT.XYZ, operator memeiliki keterampilan dibidang atau stasiun kerja masing-


masing hal ini disebabkan karena ada pelatihan oleh pekerja yang sudah lama di stasiun kerja
tersebut dan operator ditempatkan di stasiun kerja yang mereka pilih sesuai keahlian dan
bidang mereka masing masing. Untuk pengawasan kerja, pihak perusahaan melakukan
pengawasan namun tidak dilakukan secara berkala sehingga kemungkinan akan membuat
pekerja ceroboh (unsafe actions) dalam bekerja misalnya mengobrol dengan pekerja lain atau
menelpon atau mendengarkan musik dari handphone mereka. Dari metode seiketsu aktual ini
tidak sesuai.

5. Shitsuke (Pembiasaan)
Shitsuke (Pembiasaan) adalah suatu disiplin diri mengenai program 5S sehingga setiap
pekerja memandangnya sebagai suatu budaya perusahaan yang harus dilaksanakan secara
terus menerus.
Perbandingan kondisi aktual dengna metode shitsuke di PT. XYZ
a. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : pihak perusahaan dan pekerja tidak
melakukan diskusi setiap periode.
Metode 5S : pihak perusahaan harus melakukan diskusi setiap periode waktu yang
ditetapkan.
Keterangan : tidak sesuai.

b. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : meletakkan alat pendukung yang penting
tidak bercampur dengan barang-barang yang tidak berguna harus dibiasakan.
Metode 5S : pekerja harus membebaskan meletakkan alat yang penting tidak
bercampur dengan yang tidak penting.
Keterangan : tidak sesuai

c. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : pihak perusahaan tidak memiliki jadwal
periodik untuk melakukan audit 5S.
Metode 5S : pihak perusahaan harus memiliki jadwal periodik untuk melakukan audit
5S.
Keterangan : tidak sesuai.

d. Program K3 di PT. XYZ (actual condition) : operator tidak melakukan pekerja


menggunakan disiplin ilmu dan dengan penuh tanggung jawab.
Metode 5S : operator hrus melakukan pekerjaan menggunakan disiplin ilmu dan
dengan penuh tanggung jawab.
Keterangan : tidak sesuai.

Dapat diketahui bahwa metode shitsuke tidak sesuai dengan kondisi aktual di PT.
XYZ. Misalnya pihak perusahaan tidak memiliki jadwal periodik untuk melakukan audit 5
dan operator tidak melakukan pekerjaan menggunakan disiplin ilmu dan dengan penuh
tanggung jawab.

3.4 RASIONAL KASUS


a. pentingnya untuk tidak mengabaikan penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja.
Melindungi diri dari resiko pekerjaan tidak hanya untuk keselamatan pribadi saja.
Perlindungan diri harus memperhatikan keselamatan orang lain.
Berikut hal-hal yang bisa terjadi bila anda menyepelekan fungsi alat pelindung diri:
1. Penggunaan sepatu safety.
Sepatu yang anda pakai waktu bekerja tidak dapat anda samakan dengan sepatu yang
biasa anda pakai saat berjalan di Mall atau tamasya. Perlindungan kaki saat
mengerjaka n pekerjaan justru akan semakin lebih berdampak untuk mengakibatkan
cedera, terlebih cedera pada ujung kaki yang diakibatkan tidak adanya fitur pelindung
ujung kaki pada sepatu yang dipakai pekerja.
Selain itu bila ditelusuri lebih lanjut, benda-benda tajam di area pekerjaan banyak
sekali dan begitu beresiko untuk telapak kaki anda. Beberapa hal beresiko yang dapat
diminimalisir bila kita memahami betul apa sebenarnya peranan sepatu safety
diciptakan.
2. Pemakaian pelindung pendengaran
Pengawas pekerjaan pabrik serigkali sekali mendapati karyawan mereka dengan
sengaja lalai dalam memakai memakai alat pelindung pendengaran. Walau
sebenarnya, tingkat kebisingan yang dibuat oleh mesin pabrik tidak dapat disesuaikan
secra baik oleh telinga manusia. Bila terus menerus terpapar polusi suara yang
melewati batas jangkuan pendengaran manusia, yakni 40-50 dB, telinga kita akan
mengalaminon- permanen. Pakailah earplug atau earmuff untuk terhindar dari efek
ini.
3. Terkontaminasi beberapa zat bahaya
Pabrik yang memproduksi benda-benda yang memiliki kandungan logam bisa
mengeluarkan polusi Nitrogen Oksida (Nox). Nitrogen Oksida (Nox) salah satu jenis
bahan pencemaran udara lainnya seperti debu, CO, SO2 dan sebagainya.
Baik secara sendiri atau bersamaan bisa menimbulkan masalah pada manusia, hewan
serta tumbuhan dan beberapa benda lainnya. Maka, proses pembakaran di industri
logam tentu jadi produsen Nitrogen Oksida dalam jumlah besar.
4. Penggunaan kacamata dan helm proyek

Beberapa hal buruk di atas adalah sebagian kecil dari beberapa hal yang mungkin
terjadi bila pekerja tidak memperdulikan fungsi penggunaan alat pelindung diri dengan baik
dan benar. Masing-masing alat pelindung diri memang tidak saling berkaitan keduanya
namun penting untuk dipakai secara keseluruhan dalam melindungi bdan kita dalam bekerja.
Dalam memakai alat yang membuat semua pekerja nyaman dalam memakainya.
Hingga pekerja yang memakai alat pelindung diri dapat bergerak secara bebas serta
efektifitas kerja bisa di capai. Diharapkan lagi taip pemilik perusahaan dapat memberi
peralatan alat pelindung diri yang terbaik bagi karyawannya.

BAB 4
4.1 KESIMPULAN
Pergerakan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat membuat perusahaan berlomba
lomba dalam persaingan industry secara global. Salah satu cara dalam bersaing dengan
memperbaiki sistem produksi yang ada di industri agar produktivitas menjadi optimal. Ketika
produktivitas optimal, maka industri pasti akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
karena dengan metode kaizen yang digunakan untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

4.2 PENUTUP
SARAN :
Dalam meningkatkan safety atau upaya pencegahan terjadinya kecelakaan industri di
PT. XYZ sesuainya dapat di cegah hanya saja pihak indutri tidak memadinya kesehatan dan
keselamatan kerja yang ada di PT. XYZ sangat buruk. Seharusnya industri menyediakan
peralatan dan melatihkan pendidikan K3 untuk karyawan atau pekerja agar mendorong
keselamatan kerja .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unpas.ac.id/3505/3/006_BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwj866vs9drrAhWObn0KHZ3iDrUQFjABegQIARAB&usg=AOv
Vaw2FdFYNIWN_ckwzCcqxwJvA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publicbations/219537-analisis-
program-keselamatan-dan-
kesehat.pdf&ved=2ahUKEwjg95Tr99rrAhWacn0KHVLPD8MQFjAAegQIARAB&usg=AO
vVaw3BvIUVkBYcfj5aNM5fxR81

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://septiairin25.blogspot.com/2017/01/metode-penelitian-
jurnal-industri-2.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiYxo61mNvrAhXOfn0KHWuBAnAQFjABegQIARAB&usg=AOvV
aw2IDqPq-0geZP-Qm0B2GzQU&cshid=1599626054427

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.neliti.com/id/journals/jurnal-teknik-industri-
usu&ved=2ahUKEwiCpOTUn9vrAhVyxjgGHSfbBKwQFjAAegQIDRAC&usg=AOvVaw1j
lguNKaYIp_21EdzBgjEE

https://www.coursehero.com/file/p5bpbvs/c-Nilai-t-selamat-Tujuan-pengukuran-ini-adalah-
berusaha-membandingkan-hasil/

https://shefocus.wordpress.com/tag/severity-rate-sr/

https://www.plengdut.com/2019/09/frequency-rate-of-accident-dalam-statistik-kecelakaan-
kerja.html?m=1

https://abunajmu.wordpress.com/2013/02/07/statistik-pengukuran-kinerja-k3/amp/

http://muhamad-suhadiyatman.blogspot.com/2013/09/kaizen-5s-seiri.html?m=1

https://amp.tirto.id/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-untuk-mencegah-terjadinya-kebakaran-
diCj

Anda mungkin juga menyukai