KULIAH
PEDAGOGI OLAHRAGA
Dr. Asep Suharta, M.Pd.
FIK Universitas Negeri Medan
SEMESTER :
KURIKULUM : KKNI
PRODI : PJKR
TEMPAT/WAKTU : FIKA UNIMED
Materi 5
Desain Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Problem‐based Learning
Project‐based Learning
Inquiry/Discovery Learning
b. Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui
atau belum dapat dilakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan‐
Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
‘mengapa’. ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. ranah pengetahuan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’.
1. Mengamati
Mengamati adalah proses mengenal objek melalui penggunaan indra yang dimiliki,
misalnya dengan melihat/menonton, mendengarkan, dan membaca. Sehingga peserta didik
akan memperoleh konsep awal dan menemukan permasalahan‐permasalahan dalam
materi yang akan dipelajari. Proses ini juga menyebabkan peserta didik memahami obyek
secara nyata, senang, tertantang, dan memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran
selanjutnya.
Mengamati pertandingan sepak bola secara langsung dan atau di TV/Video dan membuat
catatan tentang variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan, mengontrol,
menggiring, dan menembak bola ke gawang) dan membuat catatan hasil pengamatan, atau
Bermain sepak bola dan yang lainnya mengamati pertandingan tersebut, dan membuat
catatan tentang kekuatan dan kelemahan variasi dan kombinasi (mengumpan,
mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) yang dilakukan oleh
temannya selama bermain
2. Menanya
Pada proses ini guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan
berbagai masalah yang ditemukan pada saat proses pengamatan dengan berbagai bentuk
pertanyaan baik yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan kompetensi yang akan diraihnya.
Pertanyaan yang berhubungan dengan keterampilan: bagaimana jalannya bola jika titik
perkenaan bola dengan kaki dirubah (bawah, tengah dan atas bola)?”, apakah jarak titik
tumpu berpengaruh terhadap kekuatan menendang bola?, berapakah kekuatan di transfer
ke bola sehingga bola sampai pada jarak yang diinginkan?.
Pertanyaan yang berhubungan dengan kognitif: apa manfaat permainan sepak bola
terhadap kesehatan dan otot‐otot yang dominan yang dipergunakan dalam permainan
sepak bola?
3. Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Mengeksperimenkan cara menendang dengan merubah titik perkenaan kaki dengan bola
secara individual, berpasangan atau berkelompok dalam posisi di tempat dan sambil
bergerak dasar fundamental dengan menunjukkan nilai disiplin, menghargai perbedaan,
dan kerjasama.
4. Mengasosiasi/Menalar
Menalar adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta‐kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah menalar dalam
pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan beragam
peristiwa untuk kemudian dijadikan sebagai dasar pembuatan keputusan.
Mencari hubungan antara titik perkenaan bola dengan kaki dikaitkan dengan arah gerak
bola sehingga mampu memilih alternatif terbaik.
Mencari hubungan antara jenis tendangan dengan sasaran yang hendak dicapai sehingga
mampu memilih alternatif terbaik.
Mencari hubungan antara permainan sepak bola dengan kesehatan dan kebugaran tubuh.
5. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan adalah proses penyajian berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bentuk penyampaian informasi, peragaan keterampilan, dan sikap
dalam pembelajaran atau kehidupan. Contoh kegiatan mengomunikasikan dalam pemainan
sepakbola:
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem‐based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah
nyata dalam kehidupan sehari‐hari (otentik) yang bersifat terbuka (open‐ended) untuk
diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk
belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran
ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah
nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai
penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Pemilihan masalah nyata tersebut
dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
Tujuan utama PBM adalah mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan
membentuk atau memperoleh pengetahuan baru.
Langkah Deskrip
i
Langkah 1 Guru menyajikan fenomena yang mengandung masalah
Klarifikasi yang
Permasalahan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Bentuknya
bisa berupa gambar, teks, video, vignettes, fenomena riil, dan
sebagainya.
Siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari
Langkah 2 f di ilk
Siswa mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
Brainstorming dengan fasilitasi guru
Guru memfasilitasi siswa untuk mengklarifikasi fakta,
konsep, prosedur dan kaidah dari masalah yang
ditemukan.
Siswa melakukan brainstorming dengan cara sharing
information, klarifikasi informasi dan data tentang masalah
yang ada, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
Siswa mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang
perlu dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi
konsep yang sudah dan belum diketahui, menemukan
penyebab masalah, dan menyusun rencana untuk
menyelesaikan masalah.
Siswa mengembangkan alternatif penyelesaian masalah
Siswa menyusun dan mengembangkan action plan
untuk penyelesaian masalah
Langkah 3 Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data dan
Pengumpulan informasi terkait dengan penyelesaian masalah,
Informasi dan Data perpustakaan, web, dan berbagai sumber data yang lain
serta melakukan observasi.
Siswa secara mandiri mengolah hasil pengumpulan
informasi/data untuk dipergunakan sebagai solusi
dalam menyelesaikan masalah.
Langkah 4 Siswa kembali melakukan brainstorming, klarifikasi
Berbagi Informasi dan informasi, konsep dan data terkait dengan permasalahan
Berdiskusi untuk yang ada dan menemukan solusinya, melakukan peer
learning dan bekerjasama (working together).
Menemukan Solusi
Siswa merumuskan dan menetapkan solusi
Penyelesaian Masalah
(pemecahan masalah).
Siswa menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah.