NPM : 18510393
PRODI : AKUNTANSI
A. SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
1. SYARAT KEADILAN
Syarat pemungutan pajak pada umumnya harus adil dan merata, yaitu
dikenakan kepada orang-orang pribadi sebanding dengan kemampuannya untuk
membayar (ability to pay) pajak tersebut, dan sesuai dengan manfaat yang
diterima.
• Keadilan Horizontal
Wajib pajak yang mempunyai kemampuan untuk membayar (gaya pikul) sama
harus dikenakan pajak yang sama.
• Keadilan Vertikal
wajib pajak yang mempunyai kemampuan membayar (gaya pikul) tidak sama
harus dikenakan pajak yang tidak sama.
2. SYARAT YURIDIS
Undang-undang no 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas
undang-undang no 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan Tata
cara perpajakan,pada pasal 23,25 dan 27 menyebutkan tentang
gugutan,keberatan dan banding oleh wajib pajak. Pada tahap pertama
wajib pajak dapat mengajukan keberatannya kepada Direktur Jendral
Pajak.
3. Syarat Ekonomis
Pungutan pajak harus menjaga keseimbangan kehidupan ekonomi
dan tidak boleh mengganggu kehidupan ekonomis dari wajib pajak.
Pemungutan pajak mengganggu atau menghalangi kelancaran produksi
maupun perdagangan/perindustrian.
4. Syarat Finansial
Pajak yang dipungut cukup untuk pengeluaran negara dan hendaknya
biaya pemungutan pajak tidak terlalu besar. Dalam hal ini diartikan
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan/penetapan pajak
hendaknya lebih kecil dari penerimaan pajak ke Kas Negara/Daerah.
5. Syarat Kesederhanaan
Kesederhanaan diterapkan dalam administrasi,sehingga membantu
peningkatan kepatuhan wajib pajak yang lebih baik.
B. STELSEL PEMUNGUTAN PAJAK
1. Stelsel Nyata
Menurut stelsel nyata pajk didasarkan pada objek atau penghasilan yang
sungguh-sungguh diperoleh dalam setiap tahun pajak atau periode pajak.
Kelemahan stelsel nyata adalah pungutan pajak baru dapat dilakukan pada akhir
tahun pajak/periode pajak,padahal pemerintah membutuhkan penerimaan pajak ini
untuk membiayai pengeluaran sepanjang tahun dan tidak hanya pada akhir tahun.
Kelebihan stelsel nyata adalah besarnya pajak yang dipungut sesuai dengan
besarnya pajak yang sesungguhnya terutang karena pemungutan pajak dilakukan
setelah tutup buku
2. Stelsel Fiktif
Kelemahan stelsel fiktif adalah besarnya pajak yang dipungut belum tentu
sesuai dengan besarnya pajak yang sesungguhnya tentang karena
pemungutan pajak dilakukan bedasarkan suatu anggapan
bukanpenghasilan sesungguhnya.
3. Asas sumber
Merupakan suatu asa pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber atau
tempat penghasilan berada
E. PENGGOLONGAN PAJAK
1. Menurut sifatnya
pajak langsung adalah pajak-pajak yang bebannya harus dipikul
sendiri oleh wajib dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain serta
dikenakan secar berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu misalnya
pajak penghasilan