Anda di halaman 1dari 2

THE BUSINESS SYSTEM : GOVERNMENT, MARKETS AND INTERNATIONAL TRADE

IDEOLOGI. Ideologi bisnis merupakan sebuah sistem keyakinan atas masalah tertentu yang diyakini
oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu. Ideologi bisnis berpengaruh besar terhadap keputusan bisnis
yang dibuat oleh seseorang/kelompok tertentu. George Lodge mengidentifikasi 2 ideologi penting yang
merupakan karakteristik dari berbagai masyarakat yang berbeda. Yaitu ‘individualistik’ dan
‘komunitarian’. Perbedaan terbesar pada 2 ideologi ini adalah peran pemerintah lebih terbatas pada
‘individualistik’. Ideologi individualistik lebih banyak diterapkan/dijalankan di negara Barat karena
perekonomian Barat tradisional meyakini bahwa perdagangan bebas akan mencapai hasil maksimal jika
pemerintah tidak ikut campur tangan.

PASAR BEBAS DAN HAK : JOHN LOCKE. John Locke merupakan filsuf yang memiliki gagasan
bahwa manusia memiliki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas property pribadi. Locke
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki property atas pribadinya. Dia tidak memiliki hak kecuali
pada dirinya sendiri. Hasil kerja tubuhnya, dan hasil kerja tangannya, bisa dikatakan adalah propertinya.
Karena hasil udaha tersebut merupakan property dari yang melakukan, maka tidak ada seorangpun selain
dirinya yang berhak atas apa yang dilakukannya, setidaknya apabila jumlahnya cukup banyak untuk
diberikan kepada orang lain.

UTILITAS PASAR BEBAS : ADAM SMITH. Adam Smith yang dikenal dengan “Bapak Ekonomi
Modern” adalah pencetus argument utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat invididu dibiarkan bebas
mencari kepentingan akan diarahkan usahanya dalam suatu yang menghasilkan nilai yang mungkin paling
besar, individu hanya bermaksud meraih kepentingannya, dan seperti halnya dalam berbagai kasus lain,
usaha melakukan hal itu diarahkan oleh sebuah tangan tak terlihat pada sebuah tujuan yang bukan
merupakan bagian dari maksudnya. Dengan mencari kepentingannya sendiri, dia juga berarti mendukung
kepentingan masyarakat secara lebih efektif dibandingkan dengan yang menjadi tujuannya.

TEORI KARL MARX. Marx megungkapkan teorinya tentang kapitalisme. Menurutnya, kapitalisme
memberikan dua penghasilan, yaitu menjual hasil kerja dan kepemilikan atas sarana-sarana produksi.
Karena para pekerja tidak mampu menghasilkan apapun tanpa akses produksi, maka mereka terpaksa
menjual tenaga mereka kepada pemilik sarana dan produksi untuk memperoleh upah. Namun, pemiliki
upah tersebut tidak membayar penuh atas pekerjaan mereka, hanya membayar apa yang mereka butuhkan
untuk hidup. Jadi, pemilik bisa mengeksploitasi pekerja dengan mengambil surplus yang mereka hasilkan
dengan menggunakan kepemilikannya atas sarana produksi. Akibatnya, pemilik sarana produksi menjadi
bertambah kaya raya dan para pekerja semakin miskin. Kapitalisme menciptakan ketidakadilan dan
merusak hubungan masyarakat.

EKONOMI CAMPURAN. Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial, dan
kepemilikan pribadi terbatas disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi campuran
mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun sekaligus bergantung pada kebijakan
pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya. Transfer pemerintah (atas penghasilan pribadi)
digunakan untuk menghilangkan aspek-aspek buruk dari kesenjangan dengan menarik uang dari
kelompok kaya dalam bentuk pajak penghasilan dan mendistribusikannya kepada kaum lemah dalam
bentuk tunjangan kesejahteraan. Akhirya, peraturan-peraturan telah dibuat agar keadilan terhadap pekerja
setidaknya dapat terjamin. Seperti peraturan tentang upah minimum, kebijakan moneter dan fiscal, dan
lembaga-lembaga pengawasan pemerintah yang bertugas mengawasi perusahaan agar mereka tidak
melakukan tindakan semena-mena pada karyawan.

RANGKUMAN KASUS : Accolade VS Sega Case

Accolade merupakan sebuah perusahaan software di San Jose yang penghasilannya berasal dengan
memasarkan dan membuat cartridge game yang bisa digunakan di console Sega. Namun, Sega tidak
pernah memberikan license kepada Accolade dan Sega pun tidak mendapat keuntungan dari tindakan itu.
Tahun 1990, Sega mengeluarkan game console nya yang bernama “Genesis”, dan Accolade menyadari,
bahwa mereka tidak bisa memainkan game-game buatan mereka pada console Sega. Menyadari hal
tersebut, Accolade melakukan reserve engineering dan mempelajari (dekompilasi) beberapa catridge
Sega. Setelah mendapatkan source code dari proses dekompilasi tersebut, akhirnya Accolade dapat
membuat game yang dapat dimainkan di console Sega lagi. Namun, Sega menyatakan bahwa itu
melanggar hak cipta, karena Accolade telah memperbanyak source code yang dimiliki Sega. Namun,
ketika sudah masuk pengadilan, Accolade menang dalam persidangan karena dianggap berhak membuat
duplikat source code itu merupakan interface standard yang biasa diperbanyak oleh perusahaan-
perusahaan yang membuat produk agar cocok dengan produk perusahaan lain.

PERTANYAAN

1. Analisis kasus ini dari perspektif masing-masing teori kepemilikan pribadi (Teori Locke, teori
utilitarian, teori marxis). Manakah yang paling sesuai dengan kasus ini?
Jawab : Sekilas dari penjabaran teori Locke, Teori Utilitarian dan Teori Marxis. Teori Locke
menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki property atas pribadinya. Dia tidak memiliki hak
kecuali pada dirinya sendiri. Hasil kerja tubuhnya, dan hasil kerja tangannya, bisa dikatakan
adalah propertinya. Karena hasil udaha tersebut merupakan property dari yang melakukan, maka
tidak ada seorangpun selain dirinya yang berhak atas apa yang dilakukannya. Selanjutnya ada
teroi Utilitarian yang dikemukakan oleh Adam Smith, teori ini menjelaskan ketika pasar
dibiarkan bebas, maka individu akan mencari apa yang paling memiliki manfaat besar bagi
dirinya dengan harga yang paling murah. Sementara teori yang dikemukakan oleh Karl Marx, ia
lebih membicarakan tentang kapitalis. Marx beragumen bahwa ketika pekerja tidak mempunyai
kemampuan untuk mendapatkan akses dalam membuat sesuatu, maka ia harus datang kepada
pemberi pekerja dan menawarkan tenaganya. Sehingga yang terjadi adalah pekerja mengeluarkan
tenaga habis-habisan untuk bekerja, namun pemberi pekerja bisa menikmati hasil dari asset yang
dihasilkan pekerja seluruhnya.
Dalam kasus Accolade vs Sega, ini berkaitan dengan teori Locke yang mengemukan hak pribadi
atas apa yang dihasilkan diri sendiri, maka tidak ada seorangpun selain dirinya yang berhak atas
hasil dari apa yang dilakukannya. Accolade telah melanggar hak property yang dimiliki mutlak
oleh Sega. Dalam kasus ini, Sega telah membuat pertahanan dengan membuat code agar tidak ada
yang bisa menggunakan console Sega selain produk game Sega sendiri. Namun, Accolade
berusaha untuk melakukan dekomposi dan reverse engineering agar mendapatkan source code
Sega. Sehingga, ini telah melanggar kepemilikan property yang dimiliki oleh Sega.

2. Apakah anda setuju dengan pernyataan Accolade “benar-benar mencuri” property sega? Jelaskan
jika ya atau tidak!
Jawab : Ya, saya setuju dengan pernyataan bahwa Accolade telah mencuri property Sega.
Mengapa bisa disebut Accolade mencuri?, karena pada seies game console Sega sebelumnya,
Accolade masih bisa menggunakan console sega untuk memainkan game yang dibuat Accolade.
Namun, ketika series genesis dikeluarkan, Accolade tidak bisa masuk ke dalam sistem console
tersebut, hal itu seharusnya sudah menjadi redflags bagi Accolade untuk tidak mencoba masuk
kembali dalam sistem console. Namun Accolade malah membredel code yang dimiliki oleh Sega
dengan sengaja dan tanpa izin. Ini merupakan tindakan yang tidak etis dalam berbisnis.

3. Menurut anda, apakah Accolade melangkah terlalu jauh dalam berusaha menemukan source code
program, Sega? Apakah perusahaan berhak melakukan reserve engineering dalam produk
apapun?
Jawab : Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh Locke dalam teorinya bahwa kita memiliki
hak secara penuh atas property yang kita hasilkan sendiri, dan bisa dibagikan kepada individu
lain setidaknya apabila jumlahnya cukup banyak untuk diberikan. Namun, pada kasus ini, alasan
untuk mencari source code, dengan cara dekomposi dan reverse engineering terlalu berlebihan,
karena Accolade tidak memiliki izin utuk memperbanyak code source Sega. Selain itu,
memperbanyak source code dengan alasan bahwa itu adalah public interface juga alasan yang
salah. Ketika Accolade sudah mengetahui bahwa genenis tidak bisa mereka gunakan seperti
series sebelumnya, seharusnya mereka mengetahui bahwa tindakan tersebut tidak diberikan izin
oleh Sega.

Anda mungkin juga menyukai