Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH IBD

SISTEM SKELETAL

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Adelia Triputri K.N


2. Dana Kristianti
3. Endang Eka Yuliani
4. Hendri Ady Kusuma
5. Huswatun Azmarina Y
6. Ibnu Jamaludin
7. Indah Lestari
8. Indriani Dwi R
9. Iswan
10. Meliyza Hariyanti

Dosen Pembimbing : Ns. Indah Dewi Ridawati, S.Kep, M.Kep

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Skeletal”

Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca makalah
ini yaitu dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan atau pengetahuan yang kami miliki. Oleh Karena itu, kami
mengharapkan partisipasi dalam menyempurnaannya dengan memberikan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini lebih terkonsep dengan baik

Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran
kalian sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini

Sekian terimakasih

Lubuk linggau, jumat 11 oktober 2019

penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
     Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisahmisahkan atau
mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai dan
memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui
potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya
sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan
tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada
tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari
susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Makanisme dan sifat khusus
tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang
membuat kita mencari minum dan makan, perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan
dan perlindungan. Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis karena kita mempunyai
perasaan, fikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis
memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan.

B.     Tujuan

Tujuan penulisan makalah skeletal ini, agar kita dapat mengetahui tentang struktur tulang yang
ada di dalam tubuh kita dan untuk menambah wawasan kita tentang anatomi fisiologi tulang
(skeletal).

C.    Rumusan Masalah

1.      Sistem Rangka

2.      Sistem Rangka tubuh manusia

3.      Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sistem Rangka

Kerangka tubuh manusia juga disebut sistem skelet yaitu merupakan susunan tulang pembentuk
tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif karena tulang juga akan ikut
bergerak, jika alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi
tulang berguna untuk pelekatan otot tubuh. Selain itu, tulang-tulang tersebut juga berfungsi
sebagai pembentukan darah merah yaitu pada cavum medular(rongga sumsum) yang terdapat
pada tulang yang berbentuk pipih atau panjang, terutama pada medulla ossea rubra(sumsum
tulang merah) sedang pada sumsu tulang kuning atau medulla ossea flava tidak memproduksi sel
darah merah, kecuali jika diperlukan akan berubah menjadi sumsum tulang merah.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari
dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang
tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun
jumlah ini dapat bervariasi antara individu.

Fungsi kerangka:

a)      menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh

b)      melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru

c)      tempat melekatnya otot-otot

d)     untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot

e)      tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah

f)       memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah.


1.      Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan atas :

a.       Tulang Pipa ( os tubular)

Tulang pipa berbentuk bulat panjang. Tulang pipa dijumpai pada anggota gerak. Setiap tulang
pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari
tubuh dan memungkinkan adanya pergerakan. Di bagian tengah terdapat rongga besar yang
berisi sumsum kuning dan banyak mengandung zat lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang
lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, dan tulang betis. Bagian-
bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut:

1)      Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.

2)      Diafisis, yaitu bagian tengah tulang

3)      Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.

4)      Tulang rawan daerah sendi.

5)      Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sumsum
tulang kuning.

6)      Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.


Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan pembuluh
darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot skeleton ke tulang dan berperan
dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.

b.      Tulang Pipih

Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang
keras dan di tengahnya berupa lapisan tulang seperti bunga karang (spons) yang di dalamnya
berisi sum-sum merah sebagai tempat pemben-tukan selsel darah. Tulang-tulang pipih berperan
dalam melindungi organ tubuh. Tulang pipih terdapat pada tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan
tulang wajah.

c.       Tulang panjang

Tulang panjang adalah tulang yang panjangnya melebihi lebarnya. Biasanya terdiri dari sebuah
batang berbentuk tabung yang disebut diafisis dan sebuah epifsisi pada ujung-ujungnya. Pada
masa pertumbuhan diafisis dari tulang panjang dipisahkan dari epifisis oleh sebuah epifisis
tulang rawan. Bagian diafisi yang terletak berdekatan dengan epifisis cartilage disebut dengan
metafisis. Bagian batang atau diafisis dari tulang panjang memiliki sebuah rongga sempit di
bagian tengahnya yang berisi sumsum tulang.
Bagian ujung dari tulang panjang, yaitu epifisis dan metafisis, terdiri daricancellous bone yang
dikelilingi oleh lapisan cortical bone yang tipis. Permukaan artikular dari ujung tulang panjang
dilapisi olehcartilage hialin. Tulang panjang ditemukan pada tungkai. Yang termasuk tulang
panjang adalah femur, tibia, dan fibula pada paha dan betis, humerus, radius, dan ulna dari
lengan, serta metatarsal, metacarpal, dan phalanges dari kaki dan tangan. Tulang panjangpada
kaki mencakup setengah dari tinggi manusia. Tulangpanjang terutama tumbuh akibat perpanjang
diafisis.Pertumbuhan longitudinal dari tulang panjang merupakan hasildari osifikasi
endokondrial dari lempeng epifise. Pertumbuhanmemanjang tulang distimulasi oleh growth
hormone (GH) yangdisekresikan lobus anterior dari glandula pituitary (Snell, 2004)

d.      Tulang Pendek

Tulang pendek berbentuk bulat dan berukuran pendek, tidak beraturan, misalnya terdapat pada
tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan, dan telapak kaki. Tulang pendek
diselubungi jaringan padat tipis. Tulang pendek sebagian besar terbuat dari jaringan tulang
jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karena kuatnya, maka tulang pendek
mampu mendukung bagian tubuh seperti terdapat pada tulang pergelangan tangan.

2.      Jenis Tulang dibedakan atas:

a.       Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang rawan pada
embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian dalam tulang rawan
berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Tulang rawan pada anak-
anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya. Kondisi ini
berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang justru lebih banyak mengandung
matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang
disebut perikondrium, yang banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa
terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel
pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas. Tulang rawan ini dapat dijumpai pada bagian
tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang, cincing batang tenggorok, daun
telinga, antara tulang rusuk, antara ruas tulang belakang, dan lain-lain.

Tulang rawan terbagi menjadi 3, yaitu :

1)      Tulang rawan hialin

Banyak mengandung serabut kolagen bersifat ulet, kuat dan elastic. Tulang rawan hialin bersifat
sementara karena akan berubah menjadi tulang keras. Tulang rawan hialin terdapat pada tlang
rawan sendi, iga, saluran pernapasan dsb.
2)      Tulang rawan elastic

Substansi interselnya kaya akan serabut elastic dan sedikit kolagen, ditemukan pada daun telinga,
epiglottis dsb.

3)      Tulang rawan fibrosa

Dikenal sebagai jaringan penyambung tukang rawan, mengadung lebih sedikit sel dibandingkan
jenis yang lain. Fungsi dari tulag fibrosa yaitu memperdalam rongga-rongga cawan sendi.

b.      Tulang Sejati (Osteon)

Tulang sejati bersifat keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan fosfat. Matriks
tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat jaringan-jaringan seperti
sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada bagian tengah tulang terdapat sumsum tulang
yang bertugas membuat sel darah merah dan sel darah putih.

Secara mikroskopis tulang terbagi menjadi

a.       Tulang Spons

Tulang spons memiliki matriks yang berongga. Misalnya, terdapat pada tulang pipih dan pendek.

b.      Tulang Kompak

Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, misalnya terdapat pada tulang pipa.

Pembentukan tulang ( osifikasi) :

Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis
osifikasi yaitu osifikasi membran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik
melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya. Osifikasi
endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan.
proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada
proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang
rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel
tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.  Sebagian besar tulang juga dapat
terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel
mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar
mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang
menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.

Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan
komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks
ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.
komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan
pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan
osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh
disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh
osteoblast.

Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang
tersebut mulai menurun produksinya. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh
darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineralseperti kalsium dan menyimpannya pada
jaringan tersebut.Proses pembentukkan tulang (osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat
masih embrio berusia genap dua bulan, walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago).

Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.  pada
proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm,
medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian
berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel
mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

B.     Sistem Rangka tubuh manusia

1. Skeleton aksial

Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu:

a)      Tulang dada

Tulang dada termasuk tulang pipih,terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiridan kanan tulang
dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan
perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan Tulang dada
tersusun atas 3 tulang yaitu:

1)      Tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya
tulang rusuk yang pertama dan kedua.

2)      Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga
sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.

3)      Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan
2.      Tulang tengkorak bagian kepala dan wajah terdiri dari:

a.    Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:

1)      bagian parietal → tulang dahi

2)      bagian temporal → tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga

3)      bagian occipitas → daerah belakang daritengkorak

4)      bagian spenoid → berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji

5)      bagian ethmoid → tulang yang menyususn rongga hidung

Tulang tengkorak tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.
Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang
yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari
otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut
sutura.

b.   Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:

1)      Rahang bawah → menempel pada tulang tengkorak bagian temporal hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas.

2)      Rahang bawah → menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit

3)      Palatinum (tulang langit-langit) → menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas
dari atap rongga mulut

4)      Zigomatik → tulang pipi

5)      Tulang hidung → Tulang lakrimal → sekat tulang hidung.

3.      Tulang Rusuk

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas
tiga bagian yaitu:

a)      Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan
tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
b)      Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada.

c)      Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.

Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:

a)      melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.

b)      melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan

c)      membantu pernapasan.

4.      Ruas - Ruas tulang Belakang

Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:

a.    Tujuh ruas pertama disebut tulang leher (vertebra cervicalis).

1)      Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar
atau poros, bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
Karakteristik dari tulang atlas adalah :

a)      Tidak mempunyai corpus vertebrae

b)      Mempunyai dua arcus yaitu arcus anterior dan arcus posterior

c)      Mempunyai dataran sendi untuk dens epistrophii sehingga kepala dapat digelengkan ke
kanan dan ke kiri.

d)     Mempunyai tuberculum anterior dan posterior, tetapi belum mempunyai -   processus
spinosus.

2)      Ruas kedua disebut epistropheus (pemutar) sehingga kepala dapat menggeleng ke kanan
dan ke kiri. Karakteristik dari ruas kedua ini yaitu :

a)      Mempunyai corpus seperti yag dipunyai oleh columna vertebrae lainnya dengan satu arcus
vertebrae anterior.
b)      Mempnuyai dens epistrophii yang bersendi dengan tulang atlas sehingga kepala dapat
menggeleng ke kanan dan kekiri.

3)      Ruas tulang ketujuh

Karakteristik dari ruas tulang ketujuh yaitu :

a)      Processus spinosusnya runcing dan paling menonjol (dapat diraba dari luar), oleh karena
itu disebut dengan vertebrae prominent.

4)      Ruas tulang leher lainnya

Memiliki ciri umum yaitu :

a)      Memiliki corpus vertebrae, foramen vertebralis tempat sumsum tulang belakang, processus
spinosus yang sering bercabang dua, tetapi kebanyakan runcing, satu arcus vertebrae anterior,
biasanya corpus vertebra semakin kebawah semakin besar.

b)      Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung(vertebra thoracalis).

Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang
rusuk. Bentuk ruas-ruas ini makin kebawah makin besar dan kuat, ruas yang paling bawah
hamper sama dengan ruas tulang pinggang bersendi dengan os costae membentuk rongga dada
(cavum thoracalis).

b.      Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang(vertebra lumbalis).

Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang
menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot. Ruas tulang ini paling kuat
dan paling besar disbanding dengan vertebra lainnya, terutama corpus vertebraenya, processus
spinosus pendek kea rah sagital. Lempeng arcus vertebraenya lebih tebal, sedang foramen
vertebraenya kecil.

c.       Lima ruas tulang kelangkangan (vertebra sacralis).

Berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. Bagian kanan dan kiri os sacrum
ini bersendi dengan os coxa kanan dan kiri, merupakan sendi kaku dan sukar digerakkan,
diperkuat dengan ligamentum

d.      Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), Tersusun atas 3
sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk
menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat
melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.
menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.

5.      Sekeleton Apendikular

Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.

Skeleton apendikular terdiri dari :

a.       Anggota gerak atas (extremitas superior)

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:

1.      Humerus / tulang lengan atas.

Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang
belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius
dan ulna.

2.      Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.

Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus.
Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.

3.      Karpal / pergelangan tangan.

Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen.

4.      Metakarpal / telapak tangan.

Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan
tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)

5.      Palanges (tulang jari-jari).

Tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang
hanya tersusun atas 2 buah tulang.

b.      Anggota gerak bawah (extremitas inferior)

Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:

1.      Femur / tulang paha.

Merupakan tulang panjang, keras dan merupakan tulang pipa terbesar, pada ujung proximanya
terdapat bangunan yang berbentuk bundar dan besar yang disebut caput femoris. Inilah yang
bersendi pada mangkok sendi pada gelang bahu yang disebut acetabulum. Persendian tersebut
dibantu oleh ligamentum.

2.      Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis.

Merupakan tulang pipa yang ukuran dan besarnya dapat dikatakan nomor dua setelah femur.
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki.
Ukuran tulang kering lebih besar dibandingkan dengan tulang betis karena berfungsi untuk
menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tulang pipa terkecil dari tulang
pembentuk cruris dan tempat melekatnya beberapa otot.

3.      Patela / tempurung lutut.

Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan
memberikan kekuatan. pada tendon yang membentuk lutut.

4.      Tarsal / Tulang pergelangan kaki.

Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
Bagian distal dari tarsal bersendi dengan bagian proximal dari metatarsal atau disebut basis
metatarsal.

5.      Metatarsal / Tulang telapak kaki.

Tersusun atas 5 buah tulang pipa yang tersusun mendatar. Bagian ujung distal dari metatarsal
bersendi dengan tulang-tulang jari dengan nama sendinya articulation metatarso-phalanges.

6.      Palanges / tulang jari-jari tangan.

Terdiri dari tulang-tulang pipa. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 2
tulang, jadi semuanya berjumlah 14 ruas.

c.       Gelang bahu

Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka). Tulang selangka berbentuk
seperti huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk
persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang
dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat. Tulang belikat (skapula)
berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.
Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan
terjadinya gerakan pada sendi.
d.      Gelang panggul

Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggul. Pada anak anak tulang pinggul ini
terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan
tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum
yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis
pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang
panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang.
melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan
sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.

e.       Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.

Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-
jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital
seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang
dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan
otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-
skeletal. rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang
yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen Sistem gerak pada
manusia dan hewan terdiri atas rangka (tulang) dan otot. Otot mempunyai kemampuan untuk
berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Oleh karena itu, otot disebut sebagai alat
gerak aktif, sedangkan tulang disebut sebagai alat gerak pasif.

Tulang manusia terdiri dari tulang pipih, tulang pipa, dan tulang tak beraturan. Tulang pipih dan
tulang tak beraturan di bagian dalamnya diisi dengan sumsum tulang merah yang turut berfungsi
dalarn pembentukan darah merah; tulang pipa di lubang pipanya terisi sumsum tulang kuning
yang mengandung banyak lemak. Karena fungsinya membentuk sel darah, pengambilan sumsum
tulang untuk diagnosis penyakit darah sering dilakukan pada tulang panggul (crista iliaca); dan
pemeriksaan sumsum tulang untuk men diagnosis kemungkinan penyakit malaria pada orang
dewasadapat menggunakansumsumdari tulangdada (ossternum). Pada saat bayi masih di dalarn
kandungan, salah satu tulang yang paling eepat tumbuh adalah tulang tengkorak yang
membungkus otak (neuro-craniumT).ulangtungkai mulai tumbuh eepat setelah lahir. Tulang
tengkorak yang membentuk wajah tumbuh relatif larnbat dibandingkan neuro-cranium. Pada saat
lahir semua bayi mempunyai variasi ukuran dan bentuk tulang wajah ( splanchno-cranium)yang
minimal sehingga jika diperhatikan semua bayi normal mempunyai bentuk kepala atau wajah
yang kira-kira sarna. Semua bayi mempunyai pipi montok dan wajah yang bundar, tennasuk
yang berkulit putih, kuning, atau hitam. Setelah lahir, di tulang rahang atas mulai teIjadi
pertumbuhan gigi yang biasanya mulai muncul atau mengalami erupsipada usia sekitar 6 bulan.
Sejalan dengan pertumbuhan bayi, wajah bayi akan mulai memanjang karena gigi yang tumbuh
akan memaksa tulang rahang atas dan tulang rahang bawah memanjang juga. Setelah gigi susu
tumbuh dan keluar dari gusi, di dalam tulang tetap berlangsung pertumbuhan gigi tetap. Melalui
proses seperti ini, wajah bayi secara perlahan akan mengalami perubahan. Menurut data statistik
pada umumnya wajah bayi barn akan menunjukkan kesamaan dengan ibu atau bapaknya setelah
usia 18 sampai 24 bulan. Di tulang pembungkus otak (neuro-cranium) juga terjadi pertumbuhan.
Pada saat lahir tulang dahi beIjumlah 2 buah kiri kanan sehingga di puncak kepala bagian depan
dapat teraba celah lunak berbentuk segi empat yang dinamakan ubun-ubun
besar(greaterfontane~  dan di kepala bagian belakang celah berbentuk segitiga yang dinamakan
ubun-ubun kedl (lesserfontane~. Ubun-ubun kedl penting digunakan oleh dokter dalam
membantu persalinan; sedangkan ubun-ubun besar berguna untuk mendiagnosis apakah seorang
bayi kekurangan cairan. Bayi yang sering mencret sehingga kekurangan cairan akan
menunjukkan ubun-ubun besar yang melekuk ke dalam. Ubun-ubun besar dan kedl biasanya
menutup pada usia sekitar 18 bulan. Setelah usia 6-7 tahun, gigi tetap biasanya mulai
menggantikan gigi susu. Jika hal ini teIjadi maka di tulang rahang atas akan terbentuk rongga
yang dinamakan sinus maxillaris atau sinus saja. Ini adalah sinus yang dapat mengalami infeksi
bila seseorang menderita pilek dalam waktu lama. Karena sinusitu terbentuk setelah gigitetap
mengalamierupsi, anak kecil di bawah usia 6 tahun tidak akan mengalami sinusiti.

C.    Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Gangguan atau kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi pada tulang dan otot. Gangguan
atau kelainan tersebut dapat terjadi akibat aktivitas atau beban gerak yang berlebihan, pengaruh
vitamin, atau terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi
karena adanya gangguan secara fisik, gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan
gangguan kedudukan tulang belakang.

1.      Gangguan fisik

Gangguan yang paling umum terjadi pada tulang adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau
retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing
dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan
mengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan.

Berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok
sebagai berikut :

a.       Fraktura sederhana

Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.

b.      Fraktura kompleks

Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya,
bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit.
c.       Greenstick

Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.

d.      Comminuted

Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian,


tetapi masih berada di dalam otot.

2.      Gangguan fisiologis

Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin.
Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.       Rakhitis

Rakhitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin D


berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang. Kekurangan vitamin D akan
menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang
tibia dan fibula) melengkung menyerupai huruf X atau 0.

b.      Mikrosefalus

Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran


kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan
kalsium.

c.       Osteoporosis

Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga


tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan
kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin
pada pria maupun wanita.

d.      Kelainan akibat suatu penyakit

Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan
fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
3.      Gangguan persendian

Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan
sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut :

a.       Dislokasi

Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi
awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen yang sobek atau tertarik

b.      Terkilir (keseleo)

Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak
biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah
sendi

c.       Ankilosis

Ankilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.

d.      Artritis

Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Gangguan artritis dapat
dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis dan gautartritis. Rhematoid merupakan proses
peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di
persendian. Osteoartritis merupakan penipisan tulang rawa yang menghubungkan persendian.
Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalan rnetabolisme asam urat sehingga terjadi
penimbunan asam urat pada persendian.

4.      Gangguan tulang belakang 

Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang,
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan yang
disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

a)       Skoliosis, melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh


melengkung ke arah kanan atau kiri

b)       Kifosis, perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang
menjadi bongkok

c)       Lordosis, melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan
sehingga kepala tertarik ke arah belakang

d)       Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik
ke arah kiri atau kanan.
BAB III

PENUTUP

1.      Kesimpulan

Sistem rangka atau sistem skelet yaitu merupakan susunan tulang pembentuk tubuh
manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif karena tulang juga akan ikut bergerak, jika
alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang
berguna untuk pelekatan otot tubuh.

Fungsi kerangka:

1.      menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh

2.      melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru

3.      tempat melekatnya otot-otot

4.      untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot

5.      tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah

6.      memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah.


DAFTAR PUSTAKA

Evelyn C Pearce. 1979. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia

Syaifudin.2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai