Anda di halaman 1dari 12

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 7, Nomor 2, Mei 2018


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI


(CYPERUS ROTUNDUS L.) TERHADAP KUANTITAS ASI TIKUS
WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) BETINA
Jeremi Ferdian1, Noor Wijayahadi2
1
Mahasiswa Program S-1 Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang: Ekstrak rimpang rumput teki memiliki aktivitas estrogenik dan memiliki
khasiat sebagai peningkat kadar ASI. Hal ini dikarenakan di dalamnya terkandung senyawa
seskuiterpen yang bersifat estrogenik. Senyawa tersebut dapat meningkatkan kuantitas ASI
melalui kerjanya di saluran ASI dan meningkatkan reseptor prolaktin di sel-sel epitel kelenjar
payudara.
Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak rimpang rumput teki terhadap kuantitas
ASI tikus Wistar betina.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian parallel
group post test only design. Sampel adalah 18 ekor tikus Wistar betina dimana masing-masing
ekor dipasangkan dengan 4-5 anakan yang dibagi menjadi menjadi kelompok kontrol (K)
diberi pakan standar, kelompok P1 diberi ekstrak rimpang rumput teki 300 mg/kgBB dan
kelompok P2 diberi ekstrak rimpang rumput teki 600 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama
13 hari dimana setiap hari dilakukan penimbangan berat badan anakan rutin sebelum dan
sesudah anakan menyusu: penimbangan awal pada pukul 08.30 (W1), setelah dipisahkan dari
induk selama 4 jam pada pukul 12.30 (W2), dan setelah digabungkan lagi bersama induknya
pada pukul 13.30 (W3) yang mana selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata kenaikan berat
badan anakan harian dengan rumus [(W3-W2) + (W2-W1)/4]. Kenaikan berat badan anakan
tikus per hari digunakan untuk mengatahui kuantitas ASI pada tikus betina indukan yang
diberi ekstrak rimpang rumput teki. Uji statistik menggunakan uji one way ANOVA dengan
post hoc Bonferroni.
Hasil: Dengan menggunakan one way ANOVA didapatkan perbedaan signifikan antara
kelompok K dan P2. Sedangkan antara kelompok K dan P1, dan P1 dan P2 tidak didapatkan
perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan: Ekstrak rimpang rumput teki dengan dosis 600 mg/kgBB menyebabkan
peningkatan kuantitas ASI tikus Wistar betina
Kata Kunci: Ekstrak rimpang rumput teki, seskuiterpen, kuantitas ASI

ABSTRACT
Effect of Cyperus rotundus L. Rhizome Extract on Quantity of Breast Milk in Female
Rattus norvegicus
Background: Cyperus rotundus L. rhizome extract has estrogenic activity and ability as a
galactogogue. It contains sesquiterpene, an estrogenic substance which increase the quantity
of breast milk through increasing the prolactine receptor in the mammary epithelial cells.
Aim: To analyze the effect of Cyperus rotundus L. rhizome extract on female rats breast milk
quantity.
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666

655
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

Methods: This is an experimental research which used parallel group post test only design.
Sample of this research was 18 female rats which each paired with 4-5 pups which divided
into 3 groups. Control group (K) was given standard feed, P1 group given Cyperus rotundus
L. rhizome extract 300 mg/kgBW, and P2 group given Cyperus rotundus L. rhizome extract
600 mg/kgBW. The treatment was done for 13 days and everyday, the pups were routinely
weighed before and after suckling period of the pups: initial weighing at 08.30 AM (W1),
after separated from the dams for 4 hours at 12.30 PM (W2), and after gathered again with
the dams at 13.30 PM (W3) and proceed with calculation of the daily average increase of the
pups weight by the formula [(W3-W2) + (W2-W1)/4]. The increase of weight per pup per day
is used for measuring the quantity of female rats breast milk which given Cyperus rotundus L.
rhizome extract. Statistical test used one way ANOVA and post hoc Bonferroni.
Result: There was significant differences among groups K and P2. Whereas among K and P1;
P1 and P2 there were no statistically significant differences.
Conclusion: Cyperus rotundus L. rhizome extract with 600 mg/kgBW dose increased the
quantity of female rats breast milk.
Keywords : Cyperus rotundus L. rhizome extract, sesquiterpene, quantity of breastmilk

PENDAHULUAN tidak diinginkan daripada yang diinginkan,


Kemajuan teknologi saat ini telah
antara lain kanker payudara, serangan
membawa perubahan bagi dunia
jantung, dan stroke.1, 2, 3
farmakologi. Kebanyakan obat pada masa
Pemanfaatan obat tradisional dapat
kini dibuat dengan menggunakan bahan-
menjadi alternatif dikarenakan banyaknya
bahan kimia sintetis yang bisa jadi
efek samping dari HRT. Salah satu
mengandung efek samping yang tidak
tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah
diharapkan. Oleh karena itu saat ini
rumput teki (Cyperus rotundus L.). Ekstrak
berkembanglah pemakaian obat tradisional
rimpang dari rumput teki dipercaya
sebagai salah satu alternatif. Salah satu 4
mengandung efek estrogenik.
obat tradisional yang mulai berkembang
Rimpang rumput teki mengandung
adalah obat-obatan estrogenik.1
0,45-1% minyak atsiri yang mana di
Selama ini, terapi estrogenik
perdagangan dikenal dengan nama Oil of
kebanyakan langsung menggunakan
Cyperol atau Oil of Cyperus.5 Di
hormon estrogen dan progesteron atau
dalamnya, terdapat senyawa Cyperene-I
biasa disebut dengan Hormone
yang merupakan senyawa estrogenik.6
1
Replacement Therapy (HRT). Menurut
Namun di sisi lain, berdasarkan penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Women’s
Sa’Roni dan Wahjoedi pada tahun 2002,
Health Initiative (WHI) pada tahun 2002,
rimpang Cyperus rotundus L. mengandung
HRT lebih banyak menimbulkan efek yang
senyawa estrogenik lemah yang justru
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
656
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

membuatnya menjadi bersifat pada hari ke-3. Kriteria inklusi anakan


antiestrogenik.7 tikus adalah anakan kandung dari indukan,
Kuantitas dari keluaran ASI berat antara 5-10 gram. Kriteria eksklusi
merupakan salah satu parameter dari tikus indukan pada penelitian ini adalah
pengaruh esterogen. Hal ini dikarenakan sakit; yang diekspresikan dengan tikus
lobulus dan duktus payudara sangat tidak bergerak, bulu tampak kotor, atau
responsif terhadap estrogen karena sel anus tampak kotor karena diare, memiliki
epitel lobulus dan duktus mengekspresikan cacat pada putting yang tampak dengan
estrogen receptor (ER).8 Hormon estrogen pemeriksaan makroskopik. Kriteria
memicu pelebaran duktus di kelenjar eksklusi anakan tikus adalah tidak
mammae serta merangsang hipofisis memiliki kemampuan menyusu indukan.
anterior dalam mengeluarkan hormon Kriteria drop out penelitian ini adalah tikus
prolaktin dan merangsang plasenta untuk mati sebelum observasi selesai (<20 hari)
mengeluarkan human chorionic Sampel diambil dengan cara simple
somatomammotropin (hCS) yang berguna random sampling dan dibagi menjadi
9
untuk produksi ASI. kelompok kontrol, perlakuan 1, dan
Dengan adanya permasalahan dan perlakuan 2. Berdasarkan rumus besar
juga perbedaan dasar teori tersebut, sampel didapatkan minimal 6 sampel tiap
peneliti ingin meneliti apakah pengaruh kelompok. Pengambilan data dilakukan
pemberian ekstrak rimpang rumput teki dengan dilakukan penimbangan berat
terhadap kuantitas ASI. badan anakan rutin sebelum dan sesudah
anakan menyusu: penimbangan awal pada
METODE pukul 08.30 (W1), setelah dipisahkan dari
Penelitian eksperimental dengan induk selama 4 jam pada pukul 12.30
rancangan parallel group post test only (W2), dan setelah digabungkan lagi
design. Penelitian dilaksanakan di bersama induknya pada pukul 13.30 (W3)
Laboratorium Hewan Parasitologi yang mana selanjutnya dilakukan
Universitas Diponegoro, Semarang selama perhitungan rata-rata kenaikan berat badan
20 hari pada bulan Juli 2017. Kriteria anakan harian dengan rumus [(W3-W2) +
inklusi tikus indukan pada penelitian ini (W2-W1)/4]. Kenaikan berat badan anakan
adalah tikus wistar betina, berat antara tikus per hari digunakan untuk mengatahui
150-200 gram, sedang dalam masa laktasi
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
657
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

kuantitas ASI pada tikus betina indukan ANOVA akan dilanjutkan dengan uji post
yang diberi ekstrak rimpang rumput teki. hoc Bonferroni untuk mencari perbedaan
antarkelompok penelitian.
Variabel bebas penelitian ini adalah
ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus HASIL
rotundus L.) sedangkan variabel terikat Pengambilan data penelitian dilakukan
penelitian ini adalah kuantitas ASI. pada bulan Juli 2017. Jumlah sampel
Pada ketiga kelompok dilakukan uji penelitian yang memenuhi kriteria inklusi
normalitas data dengan uji Saphiro-Wilk. dan eksklusi adalah 18 ekor tikus indukan
Perbedaan pertambahan berat badan yang masing-masing dipasangkan dengan
anakan tikus sesudah perlakuan antara 4-5 ekor anakannya.
ketiga kelompok penelitian menunjukan
distribusi normal dengan uji Saphiro-Wilk,
sehingga selanjutnya dilakukan uji
hipotesis dengan uji one way ANOVA. Uji
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Pertambahan Berat Badan Anakan Tikus

Kelompok Pertambahan Berat Badan Anakan Tikus


Mean Standar Deviasi
Kontrol 0,977 0,916

Perlakuan 1 2,617 0,660

Perlakuan 2 10,645 3,397

Pada tabel 1 didapatkan rerata Hasil Pengukuran Akumulasi


pertambahan berat badan anakan tikus Pertambahan Berat Badan Harian
(berat ASI) tiap kelompok K 0,977 Anakan Tikus
gram/anak/hari, kelompok P1 2,617
gram/anak/hari, dan kelompok P2 10,645
gram/anak/hari.

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666


658
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

Gambar 1. Grafik dan Keterangan Tabel Akumulasi Pertambahan Berat Badan Harian Anakan Tikus

Gambar 1 merupakan grafik Pada penelitian ini, analisis data


akumulasi pertambahan berat badan dilakukan pada hari kedua, kelima,
anakan tikus harian beserta dengan kedelapan, kesebelas, dan ketigabelas.
keterangan tabel yang tertera di dalam Hari Penelitian Kedua, Kelima,
gambar. Sumbu x pada grafik Kedelapan
melambangkan hari penelitian ke–x (x diisi Berdasarkan hasil uji normalitas
dengan nomor hari penelitian) yang dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk,
dimulai pada hari ke-3 laktasi tikus diperoleh distribusi data pertambahan berat
indukan (contoh: hari ke-1 penelitian sama badan anakan tikus pada kelompok K, P1,
dengan hari ke-3 laktasi indukan), dan dan P2 dengan nilai p>0,05 yang berarti
sumbu y pada grafik melambangkan distribusi data. Pada data sampel, diperoleh
pertambahan berat badan anakan tikus hasil uji homegenitas Levene test >0,05
dengan satuan gram/anak/hari. sehingga disimpulkan homogenitas
normal. Uji ANOVA dapat dilakukan

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666


659
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

karena data berupa data numerik, distribusi post hoc. Analisis post hoc untuk uji
data normal, dan homogenitas data normal. ANOVA adalah post hoc Bonferroni.
Signifikansi ANOVA menunjukkan Tabel 2. Analisis post hoc Bonferroni hari
p=0,836 pada hari kedua, p=0,424 pada penelitian kesebelas
hari kelima, dan p=0,331 pada hari KELOMPOK K P1 P2
kedelapan. Oleh karena p>0,05, maka K - 0,054 0,032*
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
P1 0,054 - 1,000
terdapat perbedaan bermakna pertambahan
P2 0,032* 1,000 -
berat badan anakan tikus antara kelompok- *
Signifikansi p<0,05
kelompok penelitian pada hari kedua, Uji post hoc Bonferroni
kelima, dan kedelapan.
Hari penelitian kesebelas Berdasarkan hasil uji post hoc
Berdasarkan hasil uji normalitas Bonferroni, terdapat perbedaan yang
dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk, signifikan terhadap pertambahan berat
diperoleh distribusi data pertambahan berat badan anakan antara kelompok kontrol (K)
badan anakan tikus pada kelompok K, P1, dan kelompok perlakuan 2 (P2) dengan
dan P2 dengan nilai p>0,05 yang berarti nilai signifikansi p=0,032.
distribusi data. Pada data sampel, diperoleh Sedangkan pada antara kelompok
hasil uji homegenitas Levene test >0,05 kontrol (K) dan kelompok perlakuan 1 (P1)
sehingga disimpulkan homogenitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,054.
normal. Uji ANOVA dapat dilakukan Dapat dikatakan bahwa antara kelompok K
karena data berupa data numerik, distribusi dan P1 terdapat perbedaan namun tidak
data normal, dan homogenitas data normal. signifikan. Sama halnya antara kelompok
Signifikansi ANOVA menunjukkan P1 dan kelompok P2 yang memiliki nilai
p=0,02. Oleh karena p<0,05, maka dapat signifikansi p=1,000 dimana terdapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara kedua kelompok namun
perbedaan bermakna pertambahan berat tidak signifikan.
badan anakan tikus antara kelompok- Hari penelitian ketigabelas
kelompok penelitian. Untuk mengetahui Berdasarkan hasil uji normalitas
kelompok mana yang mempunyai dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk,
perbedaan, maka harus dilakukan analisis diperoleh distribusi data pertambahan berat
badan anakan tikus pada kelompok K, P1,
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
660
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

dan P2 dengan nilai p>0,05 yang berarti Sedangkan pada antara kelompok kontrol
distribusi data. Pada data sampel, diperoleh (K) dan kelompok perlakuan 1 (P1)
hasil uji homegenitas Levene test >0,05 memiliki nilai signifikansi sebesar 1,000.
sehingga disimpulkan homogenitas Dapat dikatakan bahwa antara kelompok K
normal. Uji ANOVA dapat dilakukan dan P1 terdapat perbedaan namun tidak
karena data berupa data numerik, distribusi signifikan. Sama halnya antara kelompok
data normal, dan homogenitas data normal. P1 dan kelompok P2 yang memiliki nilai
Signifikansi ANOVA menunjukkan signifikansi p=0,053 dimana terdapat
p=0,014. Oleh karena p<0,05, maka dapat perbedaan antara kedua kelompok namun
ditarik kesimpulan bahwa terdapat tidak signifikan.
perbedaan bermakna pertambahan berat
badan anakan tikus antara kelompok- PEMBAHASAN
kelompok penelitian. Untuk mengetahui Berdasarkan hasil penelitian yang
kelompok mana yang mempunyai dilakukan, didapatkan hasil pertambahan
perbedaan, maka harus dilakukan analisis berat badan anakan tikus (berat ASI)
post hoc. Analisis post hoc untuk uji terendah adalah kelompok kontrol (K),
ANOVA adalah post hoc Bonferroni. sedangkan pertambahan berat badan
Tabel 3. Analisis post hoc Bonferroni hari anakan tikus (berat ASI) tertinggi adalah
penelitian ketigabelas kelompok perlakuan 2 (P2). Setelah
KELOMPOK K P1 P2 diketahui pertambahan berat badan anakan
K - 1,000 0,019* tikus masing-masing kelompok, maka
P1 1,000 - 0,053 data-data tersebut dianalisis dan
P2 0,019* 0,053 - didapatkan hasil terdapat perbedaan yang
*
Signifikansi p<0,05 signifikan. Kemudian dilakukan uji antar
Uji post hoc Bonferroni kelompok dan didapatkan hasil antara
kelompok K-P2 terdapat perbedaan yang
Berdasarkan hasil uji post hoc signifikan. Sedangkan antara kelompok K-
Bonferroni, terdapat perbedaan yang P1 dan P1-P2 terdapat perbedaan namun
signifikan terhadap pertambahan berat tidak signifikan.
badan anakan antara kelompok kontrol (K) Berdasarkan hasil yang didapat,
dan kelompok perlakuan 2 (P2) dengan pertambahan berat badan anakan tikus
nilai signifikansi p=0,019. kelompok perlakuan 1 dan 2 (P1 dan P2)
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
661
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

lebih tinggi daripada kelompok kontrol (K) menyatakan bahwa dengan menggunakan
pada hari terakhir penelitian (hari ke-13 ekstrak air dapat menstimulasi produksi
penelitian). Perbedaan tersebut telah susu dari tikus secara efektif.12
dianalisis secara statistik, didapatkan nilai Senyawa seskuiterpen yang
p<0,05 antara kelompok K dan P2. Hal ini terdapat dalam rimpang teki dalam
dapat membuktikan bahwa pemberian berbagai penelitian telah menunjukkan
ekstrak rimpang rumput teki pada dosis bahwa senyawa tersebut memiliki aktivitas
600 mg/kgBB dapat meningkatkan biologis, dimana oleh penelitian-penelitian
pertambahan berat badan anakan tikus. sebelumnya menunjukkan kemampuannya
Berat badan anakan tikus yang meningkat sebagai agen antimalaria13, menghambat
ini menunjukkan bahwa kuantitas ASI produksi LPS-induced Nitric Oxide14, dan
yang dihasilkan meningkat secara antiplasmodial.15 Seskuiterpen dalam
signifikan. rimpang rumput teki memiliki sifat
Seskuiterpen merupakan suatu estrogenik.16 Dalam penelitian yang ditulis
senyawa yang dapat memiliki efek oleh Shamkant B. Badgujar dan Atmaram
10
estrogenik. Seskuiterpen memiliki jumlah H. Bandivdekar (2014) menyatakan bahwa
terbanyak yang terkandung di dalam ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus
minyak atsiri dari Cyperus rotundus. rotundus L.) yang didalamnya terkandung
Komponen seskuiterpen utama yang seskuiterpen dapat meningkat kuantitas
terkandung diantaranya adalah cyperene ASI secara signifikan.12
(16,9%), caryophyllene oxide (8,9%), α- Hasil penelitian menunjukkan
longipinane (8,4%), dan β-selinene (6,6%). bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pertambahan berat badan anakan tikus
oleh Prof. Dr. Ali Esmail Al-Snafi (2016) antara kelompok kontrol (K) dengan
didapatkan bahwa kandungan minyak atsiri kelompok perlakuan yang diberikan
yang ada dalam Cyperus rotundus L. esktrak rimpang rumput teki 600 mg/kgBB
11
paling banyak terdapat di rimpangnya. (P2). Berdasarkan hasil yang didapat, dapat
Penggunaan pelarut air untuk dikatakan bahwa ekstrak rimpang rumput
ekstraksi dari rimpang rumput teki teki pada dosis tersebut memberikan
menunjukkan hasil yang baik dibuktikan pengaruh terhadap peningkatan berat
dengan penelitian Shamkant B. Badgujar badan anakan tikus. Hal ini berarti bahwa
dan Atmaram H. Bandivdekar (2014) yang ekstrak rimpang rumput teki memberikan
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
662
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

pengaruh terhadap peningkatan kuantitas pemberian ekstrak rumput teki dapat


ASI karena peningkatan berat badan meningkatkan kuantitas ASI, dimana
anakan tikus menggambarkan peningkatan kuantitas ASI kelompok yang diberikan
kuantitas ASI. perlakuan lebih tinggi dibandingkan
Ekstrak rimpang rumput teki kelompok kontrol, sehingga dari penelitian
sendiri, yang mana telah dijelaskan ini menunjukkan bahwa ekstrak rumput
sebelumnya mengandung senyawa teki dapat berfungsi sebagai galactogogue.
seskuiterpen yang memiliki efek Penelitian lain yang menunjukkan
estrogenik yang mana adanya efek ini peningkatan kuantitas ASI adalah
dapat mengakibatkan menurunnya kadar penelitian oleh Shamkant B. Badgujar dan
estrogen dan berkurangnya efek estrogen Atmaram H. Bandivdekar (2014) mengenai
(antiestrogen)7 karena memiliki sifat evaluasi aktivitas laktogenik dari ekstrak
ligand-binding ke reseptor estrogen dan air Cyperus rotundus L. Dari hasil
adanya kompetisi dengan konsentrasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat
estradiol yang tinggi.17 Hal ini didukung peningkatan ASI sebesar 23% pada dosis
juga oleh kemampuannya untuk 300 mg/kgBB dan 40% pada dosis 600
menginduksi ekspresi Prolactin Receptor mg/kgBB dibandingkan dengan kelompok
(PRLR). Hal inilah yang menyebabkan kontrol. Ekstrak rimpang rumput teki dapat
meningkatnya kuantitas ASI, yang pada menstimulasi sintesis prolaktin secara
penelitian ini selaras dengan peningkatan signifikan. Selain itu, jaringan kelenjar
berat badan anakan tikus. Hasil ini sesuai mammae dari kelompok perlakuan terlihat
dengan penelitian yang dilakukan oleh mengalami perkembangan lobulo-alveolar
Shanish Antony.A et al (2012) mengenai yang jelas dengan sekresi susu.12
pengaruh Formulasi dan Evaluasi dari Berdasarkan penelitian, hasil
Polyherbal Formulation (lacto-4) sebagai pertambahan berat badan anakan tikus
Galactogogue pada Tikus Wistar. Salah (berat ASI) kelompok P1 dan pada
satu ekstrak yang digunakan dalam kelompok P2 didapatkan hasil yang cukup
formulasi tersebut adalah ekstrak Cyperus berbeda, dimana pertambahan berat badan
rotundus L. yang diteliti pula efek anakan tikus (berat ASI) pada kelompok
individunya tanpa dikombinasikan dengan P2 lebih tinggi dibandingkan kelompok P1,
tiga ekstrak tumbuhan herbal lain.18 namun didapatkan perbedaan yang tidak
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa signifikan (p=0,053). Hal ini menunjukkan
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
663
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

bahwa peningkatan dosis pemberian kecenderungan peningkatan peningkatan


ekstrak rimpang rumput teki linier dengan berat badan anakan tikus (berat ASI) pada
pertambahan berat badan anakan tikus. semua kelompok penelitian dari hari
Dari hasil penelitian juga pertama sampai dengan hari terakhir
menunjukkan bahwa berdasarkan grafik penelitian.
regresi linier di bawah ini, terdapat
Gambar 2. Grafik regresi linier

Keterbatasan pada penelitian ini Selain itu, keterbatasan lain pada


adalah terdapat beberapa faktor yang penelitian ini adalah tidak dilakukannya
mempengaruhi pertambahan berat badan pengujian kadar prolaktin tikus indukan,
anakan tikus, antara lain banyaknya pakan sehingga mekanisme kerja ekstrak rimpang
yang dihabiskan oleh tikus indukan, rumput teki tidak bisa diketahui.
remah-remah pakan tikus indukan yang
dimakan oleh anakan tikus, kemampuan SIMPULAN DAN SARAN
dan kemauan menyusu dari anakan tikus, Simpulan
dan tingkat stres tikus indukan dan anakan Terdapat peningkatan kuantitas ASI
tikus. kelompok tikus wistar (Rattus norvegicus)
yang mendapat pemberian ekstrak rimpang
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
664
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan postmenopausal women. JAMA.


peningkatan kuantitas ASI pada kelompok 2008;280:605-613.
kontrol lebih kecil daripada kelompok 3. Grady D, Herrington D, Bittner V.
perlakuan, dan peningkatan kuantitas ASI Cardiovascular disease outcomes
pada kelompok yang mendapat perlakuan during 6.8 years of hormone therapy.
dengan dosis 600 mg/kgBB lebih tinggi JAMA. 2002;(Heart and
dibandingkan kelompok yang mendapat Estrogen/Progestin Replacement
perlakuan dengan dosis 300 mg/kgBB dan Follow-up Study (HERS II)):288:49-
kelompok kontrol. 57.
Saran 4. Liu P, Liu L, Tang YP, Duan JA,
Perlu dilakukan penelitian lebih Yang NY. A new cerebroside and its
lanjut mengenai kuantitas ASI dengan anti-proliferation effect on VSMCs
menggunakan metode pengukuran lain, from the radix of Cyperus rotundus L.
penelitian mengenai efek estrogenik Chinese Chem Lett. 2010;21(5):606–
ekstrak rimpang rumput teki dengan 9.
metode lain, penelitian menggunakan 5. Atal CK, Kapur BM. Cultivation and
bahan herbal lain denga fungsi Utilization of Medicinal Plants. In
galactogogue, dan penelitian lebih lanjut Jammu-Tawi, India: Regional
dengan mengukur kadar prolaktin tikus Research Laboratory, Council of
indukan untuk dapat mengetahui Scientific & Industrial Research; 1982.
mekanisme kerja dari ekstrak rimpang p. 16, 514, 517, 565, 659, 740.
rumput teki 6. Ravikumar BR, Venkatesh BR,
Bhagwat VG. Study of the efficacy of
DAFTAR PUSTAKA herbal formulation HIMFERTIN VET
1. Bush TL, Whiteman M, Flaws JA. capsule for the management of
Hormone replacement therapy and anestrous cows. 2007;41:104–7.
breast cancer: a qualitative review. 7. Sa’roni, Wahjoedi B. Pengaruh infus
2001;(Obstet Gynecol):98:498-508. rimpang Cyperus rotundus L (Teki)
2. Hulley SB, Grady T, Bush TL. terhadap siklus estrus dan bobot uterus
Randomized trial of estrogen plus pada tikus putih. J Bahan Alam
progestin for secondary prevention of Indones. 2002;45–8.
coronary heart disease in 8. Graff V de, Stuart KM. Concept of
JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666
665
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Jeremi Ferdian, Noor Wijayahadi

Human Anatomy Physiology. In 1995;40(1):125–8.


Dubuque: Wm.C. Brown Publishers; 14. Kim SJ, Ryu B, Kim HY, Yang YI,
1995. Ham J, Choi JH, et al. Sesquiterpenes
9. Handayani S, Jenie RI. Ekstrak from the rhizomes of Cyperus
etanolik kacang panjang (Vigna rotundus and their potential to inhibit
sinensis (L) Savi ex Hassk) LPS-induced nitric oxide production.
meningkatkan proliferasi sel epitel Bull Korean Chem Soc.
payudara. Maj Farm Indones Cancer 2013;34(7):2207–10.
Chemoprevention Res Cent (CCRC), 15. Rukunga GM, Muregi FW, Omar SA,
Fak Farm Univ Gadjah Mada. Gathirwa JW, Muthaura CN, Peter
2008;191–7. MG, et al. Anti-plasmodial activity of
10. Lhuillier A, Fabre N, Cheble E, the extracts and two sesquiterpenes
Oueida F, Maurel S, Valentin A, et al. from Cyperus articulatus. Fitoterapia.
Daucane sesquiterpenes from Ferula 2008;79(3):188–90.
hermonis. J Nat Prod. 16. Appendino G, Spagliardi P, Sterner O,
2005;68(3):468–71. Milligan S. Structure-activity
11. Al-Snafi AE. A review on Cyperus relationships of the estrogenic
rotundus a potential medicinal plant. sesquiterpene ester ferutinin.
IOSR J Pharm www.iosrphr.org. Modification of the terpenoid core. J
2016;6(2):2250–3013. Nat Prod. 2004;67(9):1557–64.
12. Badgujar SB, Bandivdekar AH. 17. Tabares FP, Jaramillo JVB, Ruiz-
Evaluation of a lactogenic activity of Cortés ZT. Pharmacological Overview
an aqueous extract of Cyperus of Galactogogues. Vet Med Int.
rotundus Linn. J Ethnopharmacol. 2014;2014.
2015;163:39–42. 18. Shanish Antony A, Nehru Sai Suresh
13. Thebtaranonth C, Thebtaranonth Y, C, Vijaya Sreedhar S, Yalla BR,
Wanauppathamkul S, Yuthavong Y. Kosaraju J. Formulation and
Antimalarial sesquiterpenes from evaluation of a polyherbal formulation
tubers of Cyperus rotundus: structure (lacto-4) for its galactogogue activity
of 10,12-Peroxycalamenene, a in wistar rats. Int J PharmTech Res.
sesquiterpene endoperoxide. Elsevier. 2012;4(2):554–60.

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 655-666


666

Anda mungkin juga menyukai