Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ANDI MAULINA

NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

Ringkasan Materi Kuliah (RMK)


AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

TUJUAN AUDIT SIKLUS PENDAPATAN


Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan
dalam bentuk kas. Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti
kompeten yang memcukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan saldo dan
transaksi siklus pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor dapat
menggunakan berbagai bagian dari perencanaan audit dan metodologi pengujian audit.

PROSES AUDIT SIKLUS PENDAPATAN


1. Mengidentifikasi akun-akun, golongan transaksi, dan kegiatan dalam laporan keuangan
yang berhubungan dengan siklus pendapatan dan mengaitkan akun-akun tersebut pada
kegiatan dalam pengedalian intern. Pada umumnya akun-akun yang berhubungan
dengan siklus pendapatan akun penjualan (sales), seperti Akun Piutang Usaha (Account
Receivable), Akun Cadangan Piutang Usaha Tak Tertagih (Allowance for Uncollectible),
Akun Kas dan Bank (Cash in Bank) dan Kas Diskon (Cash Discount Taken), Akun Retur
Penjualan dan Pengurangan Harga (Sales Return and Allowances), serta Beban Piutang
Tak Tertagih (Bad Debt Expense).
2. Mengidentifikasi Golongan Transaksi (Transaction Class), fungsi bisnisnya, dan
dokumen-dokumen yang berhubungan erat dengan prosesnya.
3. Mengidentifikasi Key Control Activities sehingga dapat menetapkan di poin mana akan
timbul resiko. Tahap ini dapat dilakukan dengan mempelajari arus dokumen penjualan
(Document Flow Chart) di perusahaan.
4. Menetapkan tujuan audit berdasarkan Asersi Manajemen.
5. Membuat prosedur analitis dalam audit siklus pendapatan.
6. Mengidentifikasi resiko pengendalian intern untuk transaksi penjualan.
7. Mengidentifikasi resiko pengendalian intern untuk transaksi penerimaan kas.
8. Memahami korelasi asersi piutang usaha terhadap komponen resiko.

Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan:


NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

1. TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT


Pesanan penjualan dapat dilakukan secara elektronik, kemudian barang tersebut dapat
diambil sendiri oleh pelanggan atau dikirimkan oleh penjual. Transaksi penjualan seperti
ini dicatat menggunakan sistem komputer yang dapat memproses pesanan secara
berurutan. Pada dasarnya, memang setiap perusahaan memerlukan audit yang
mempunyai sistem akuntasi yang terkomputerisasi (computerized accounting system).

Dokumen dan Catatan


1) Pesanan pelanggan merupakan permintaan barang dagang oleh pelanggan yang
diterima langsung dari pelanggan, atau melalui wiraniaga (sales person).
2) Pesanan penjualan merupakan sebuah formulir yang mengandung deskripsi,
kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan.
3) Dokumen pengiriman adalah formulir yang digunakan untuk menunjukan rincian
dan tanggal setiap pengiriman.
4) Faktur penjualan adalah formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk
jumlah yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan.
5) Daftar harga yang diotorisasi berisi harga barang-barang yang ditawarkan untuk
dijual.
6) File transaksi penjualan berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
7) Jurnal penjualan ialah daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
8) File induk pelanggan berisi informasi tentang penririman dan penagihan pelanggan
serta batas kredit pelanggan.
9) File induk piutang usaha berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap
pelanggan dan berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang
usaha.
10) Laporan bulanan pelanggan dikirim setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal,
transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.

Fungsi-fungsi
Fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian yang berlaku, asersi yang relevan, dan tujuan audit
spesifik sebagai berikut:
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

1) Memprakarsai Penjualan, merupakan proses disetujuinya transaksi oleh pihak ketiga


yang independen. Proses disetujuinya kredit itu penting dalam konteks penjaminan
bahwa barang-barang yang dikirimkan dibayar tepat waktu.
2) Penerimaan Pesanan Pelanggan, diterima jika hanya sesuai dengan kriteria yang
diotorisasi oleh manajemen, seperti apakah pelanggan tercantum dalam file induk
pelanggan dan biasanya memiliki batas kredit yang telah disetujui.
3) Persetujuan Kredit, diberikan oleh departemen kredit sesuai kebijakan dan batas
kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan.
4) Pengiriman Barang dan Jasa, merupakan peristiwa ekonomi yang menggambarkan
pergantian hak dan penetapan hak atas piutang.
5) Pemenuhan Pemesanan Penjualan, kebijakan perusahaan umumnya melarang
mengeluarkan barang-barang dari gudang tanpa adanya pesanan penjualan yang
disetujui.
6) Pengiriman Pesanan Penjualan, pemisahan tanggung jawab atas pengiriman barang
dengan persetujuan dan pemenuhan pesanan akan membantu mencegah petugas
pengiriman melakukan pengiriman yang tidak diotorisasi.
7) Pencatatan Penjualan, meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan
bernomor urut ke pelanggan (penagihan pelanggan) serta pencatatan faktur
penjualan secara akurat dan dalam periode akuntansi yang benar (pencatatan
penjualan).
8) Penagihan Pelanggan (billing customers), dilakukan untuk seluruh pelanggan yang
melakukan pemesanan sesuai harga yang telah diotorisasi.

Perolehan Pemahaman Dan Penilaian Resiko Pengendalian


Pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk merencanakan audit, yang
harus diperoleh oleh auditor ialah:
1) Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial
2) Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang
material
3) Merancang pengujian subtantif
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

Yang dilakukan auditor ketika menilai resiko pengendalian pada tingkat yang rendah
untuk asersi siklus pendapatan, ialah:
 Menguji keefektifan pengendalian umum
 Menggunakan tekhnik audit berbantuan komputer (CCATs) untuk mengevaluasi
keefektifan pengendalian yang deprogram
 Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukan
oleh pengendalian terprogram
Auditor dapat menggunakan dan menguji untuk menentukan apakah hasil yang
diharapkan pada laporan pengecualian ketika dia menyampaikan:
 Kode pelanggan yang hilang atau tidak sah
 Produk yang tidak sah
 Pesanan yang melebihi batas kredit pelanggan
 Laporan transaksi pengiriman dalam kuantitas yang berbeda dengan jumlah yang
dipesan
 Pesanan produk yang tidak ada dalam persediaan
 Huruf abjad yang dimasukan ke dalam filed numbering
 Harga, nomor pemasok, atau informasi lainnya pada faktur penjualan yang tidak
cocok dengan informasi pada pesanan penjualan
 Kuantitas faktur yang tidak cocok dengan kuantitas pada dokumen pengiriman

2. TRANSAKSI PENERIMAAN KAS


Penerimaan kas terjadi akibat beberapa aktivitas, seperti kas diterima dari transaksi
pendapatan, pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang, serta aktiva
lainnya. Dalam bagian ini dibatasi pada penerimaan kas dari penjualan tunai dan
penagihan dari pelanggan atas penjualan kredit.

Dokumen dan Catatan


1) Bukti penerimaan uang (remittance advice) dikirim ke pelanggan bersama dengan
faktur penjualan yang kemudian akan dikembalikan bersama pembayaran yang
menunjukan nama pelanggan serta nomor akun, nomor faktur, dan jumlah yang
dibayar.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

2) Pendaftaran adalah daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos.


3) Lembar perhitungan kas merupakan daftar kas dan cek dalam register kas dan
digunakan dalam merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang dicetak oleh
register kas.
4) Ikhtisar kas harian merupakan laporan yang menunjukan total penerimaan melalui
kasir (over-the-counter) atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran.
5) Slip deposit yang disahkan merupakan daftar yang dibuat oleh penyetor dan
distempel oleh bank yang menunjukan tanggal serta total setoran yang diterima
bank dan rincian penerimaan dalan setoran tersebut.
6) File transaksi penerimaan kas adalah file yang telah disahkan yang diterima untuk
pemerosesan dan digunakan untuk memperbaharui file induk piutang usaha.
7) Jurnal penerimaan kas berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai dan
penagihan piutang usaha.

Fungsi-fungsi
Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai
dan kredit, termasuk subfungsi berikut:
1) Menerima penerimaan kas
Risiko utama dalam memproses transaksi penrimaan kas adalah kemungkinan
pencurian kas sebelum atau sesudah catatan penerimaan dibuat. Sehingga,
prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa
dokumentasi penetapan tanggung jawab telah dibuat pada saat kas diterima dan
bahwa kas telah disimpan di tempat yang aman.
2) Menyetorkan kas ke bank
Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan kas
disetorkan secara utuh setiap hari (deposited intact daily).
3) Mencatat penerimaan kas
Fungsi ini meliputi pembuatan jurnal penerimaan kas secara over-the-counter dan
melalui pos serta posting penerimaan kas melalui pos ke akun pelanggan. Untuk
menjamin hanya transaksi sah yang dimasukkan, akses ke catatan akuntansi atau
terminal komputer harus dibatasi.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

3. TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN


Transaksi penyesuaian penjualan meliputi:
1) Pemberian potongan tunai
2) Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
3) Penentuan piutang tak tertagih

Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam


itu yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi dan
mencakup hal-hal berikut ini :
a. Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan
b. Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur
c. Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat
d. Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan
penanganan serta pencatatan penerimaan kas

Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan,
maka auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari
komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji semacam itu.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA


A. Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian
Faktor-faktor yang berkaitan dengan penilaian ini menjadi pertimbangan dalam
penentuan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima untuk setiap asersi
piutang usaha. Penilaian risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian
yang tepat digunakan dalam model risiko audit pada fase perencanaan, guna mencapai
tingkat risiko pengujian rincian yang tepat dan tingkat pengujian substantif terkait yang
direncanakan, yang ditetapkan dalam strategi audit pendahuluan untuk setiap asersi.

B. Prosedur Awal
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

Prosedur awal yang penting untuk memverivikasi piutang usaha dan akun penyisihan
terkait adalah menelusuri saldo awal perode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit
dalam kertas kerja tahun sebelumnya.

C. Prosedur Analitis
Tujuan dilakukan prosedur analitis untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang
usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dan marjin kotor perusahaan.
Prosedur analitis akan dilaksanakan dalam tahap akhir dari penugasan untuk
memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian konsisten dengan
gambaran menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan.

D. Pengujian Rincian Transaksi


Pengujian rincian transaksi dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim bersama
dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan ganda. Pengujian
saldo yang juga merupakan pengujian transaksi dan transaksi pendapatan belum
tertagih, yang telah termasuk dalam piutang usaha, memiliki risiko salah saji yang lebih
tinggi daripada yang telah tertagih. Terdiri dari:
 Memvouching catatan piutang ke transaksi pendukung
 Melakukan pengujian pisah batas untuk penjualan dan retur penjualan
 Melakukan pengujian pisah batas atas penerimaan kas

E. Pengujian Rincian Saldo


Dua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang
usaha ini yaitu:
1. Konfirmasi Piutang, mencakup komunikasi tertulis secara langsung antara pelanggan
dan auditor. Pertimbangan yang relevan dalam melakukan pengujian substantif
adalah:
1) Prosedur audit yang berlaku umum
2) Formulir konfirmasi
3) Penentuan waktu dan luas permintaan konfirmasi
4) Pengendalian atas permintaan konfirmasi
5) Disposisi pengecualian
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN II

6) Prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab


7) Memeriksa penagihan berikutnya
8) Memvouching faktur-faktur terbuka yang berisi saldo
9) Mengikhtisarkan dan mengevaluasi hasil
10) Aplikabilitas asersi

2. Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Pengujian saldo ini meliputi:
1) Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara
vertikal dan menjumlah ke samping neraca saldo umur piutang usaha serta
mencocokkan totalnya dengan saldo buku besar.
2) Pengujian penentuan umur atas jumlah-jumlah yang tercantum pada kategori
umum dalam neraca saldo.
3) Pertimbangan bukti yang berkaitan dengan ketertagihan jumlah yang telah jatuh
tempo.
4) Penilaian kelayakan persentase yang digunakan untuk menghitung komponen
penyisihan yang diperlukan pada setiap kategori umur dan kelayakan penyisihan
secara keseluruhan.
5) Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan
pengalaman berikutnya dan manfaat melihat kembali pengalaman sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai