Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain

Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif

analitik dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan

rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara

simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat, 2007).

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Desa Sukadamai Kecamatan Toboali

Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari -

Agustus 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja yang ada di Desa

Sukadamai Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2015

yang berjumlah 565 orang.

2. Sampel

Menurut Setiawan (2007), dalam menentukan jumlah sampel yang

direncanakan dapat menggunakan rumus Slovin yaitu :

N
n=
1+ N ( d 2 )

36
37

Keterangan :

n : Perkiraan Sampel

N : Besar Populasi

d : Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang

diinginkan 0,05 atau 0.1.

Oleh karena itu, perhitungan sampel dalam penelitian ini

adalah :

565
n=
1+565 ( 0.12 )

565
¿
1+5,65

565
¿
6,65

n=84,96

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh sampel

sebesar 85 orang remaja. Menurut Arikunto (2006), untuk

mengantisipasi jika dalam pengisian kuesioner terjadi drop out maka,

ditambahkan 10% agar sampel yang mengalami kekurangan dapat

terpenuhi. Hasil hitung yang diperoleh, yaitu 85 x 10% = 8,5 orang

remaja. Oleh karena itu, jumlah sampel yang akan diteliti adalah 85 +

8,5 = 94 orang remaja yang berada di Desa Sukadamai.


38

D. Cara Pengambilan Sampel

Sebelum dilakukan pengambilan sampel dalam penelitian perlu

ditentukan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi merupakan

kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang

dapat diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi merupakan ciri-ciri anggota

populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Adapun kriteria pengambilan sampel yaitu :

1. Kriteria Inklusi

a. Bersedia untuk menjadi responden.

b. Sehat jasmani maupun rohani.

c. Berumur 10 – 20 tahun.

d. Pernah menyalahgunakan obat tramadol

2. Kriteria Eksklusi

a. Tidak bersedia menjadi responden.

b. Tidak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

c. Remaja yang berumur < 10 tahun dan > 20 tahun.

d. Tidak pernah menyalahgunakan obat tramadol.

Cara pengampilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

Non Random Sampling dengan metode Quota Sampling. Pengambilan sampel

secara Quota Sampling dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota

sampel secara quotum atau jatah. Dengan demikian, maka peneliti mengambil

sampel berdasarkan quota atau jatah yang telah ditetapkan dengan jumlah

sampel 94 orang remaja.


39

E. Cara dan Instrumen Pengambilan Data

1. Cara Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini ada dua jenis data, yaitu data

primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang

digunakan diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara kepada

para remaja yang berada di Desa Sukadamai dengan menggunakan

instrumen penelitian yaitu berupa angket kuesioner. Sebelum

pengambilan data, akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

terhadap kuesioner penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan program perangkat lunak terhadap

kuesioner yang akan digunakan.

Uji validitas dan uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di

Desa Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Basel. Alasan

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas di Desa Tanjung Ketapang

Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan adalah karena Desa

Tanjung Ketapang memiliki karakeristik dan lokasi yang sama dengan

Desa Sukadamai. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan kepada 30

responden.
40

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh berdasarkan kasus dari media cetak,

media elektronik, data BNK Basel, dan data dari BNN Provinsi

Bangka Belitung.

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa kuesioner dalam bentuk pertayaan yang menggunakan alat tulis.

Setelah hasil data yang diperoleh dari kuesioner tersebut kemudian

dikelompokkan jawaban benar dan jawaban salah. Cara pengukuran

menggunakan skala Guttman yaitu :

a. Skor jawaban benar =1

b. Skor jawaban salah =0

c. Cara Pengolahan Data

Proses pengolahan data dapat dilakukan dengan melakukan berbagai

tahapan, yaitu sebagai berikut :

a. Editing

Editing berupa kegiatan pengecekan isian kuesioner dari responden

apakah jawaban sudah lengkap, jelas, dan konsisten dalam penelitian.

b. Coding

Memberikan kode pada setiap lembar kuesioner atau

mengklasifikasikan jawaban atau hasil yang ada menurut macamnya ke

bentuk yang lebih ringkas dengan mengunakan kode.


41

c. Entry

Pemasukan data merupakan proses pembersihan data dengan tujuan

mengecek kembali data yang udah dimasukkan, apakah ada kesalahan

atau tidak.

b. Cleaning

Memeriksakan kembali data yang telah dimasukkan sehingga terbebas

dari kesalahan.

c. Tabulating

Langkah memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai

kriteria.

d. Analisa Data

Menurut Notoatmodjo (2012), analisa data dilakukan secara bertahap

yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan program komputer.

a. Analisa univariat

Analisa ini digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi

frekuensi dari variabel dependen dan variabel independen serta untuk

mengetahui masing-masing variabel dan disajikan dalam bentuk tabel dan

dilengkapi dengan keterangan.

b. Analisa bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen dengan menggunakan uji Chi

Square dengan derajat kepercayaan 95% ( = 0,05). Uji ini digunakan

untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel


42

dependen yang mempunyai skala kategori (nominal dan ordinal). Nilai p

≤ 0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara variabel

independen dengan variabel dependen dan p > 0,05 artinya tidak ada

hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut.

Rumus :

(O−E)2
X2 = ∑
E

Keterangan :

X2: Chi square

O : Frekuensi observasi

E : Frekuensi harapan

∑ : Penjumlahan

Keterbatasan uji Chi square

Hasil uji Chi square yang digunakan memiliki nilai harapan (E)  1

dan nilai harapan  5 lebih dari 20%, maka uji Chi square tidak bisa

digunakan. Solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah ini

adalah :

a. Menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka

memperbesar frekuensi harapan dari sel-sel tersebut (penggabungan ini

dapat dilakukan untuk analisa tabel silang lebih dari 2x2, misal 3x2,

3x4 dan lain-lain). Penggabungan ini tentunya diharapkan tidak sampai

membuat datanya kehilangan makna.


43

b. Terjadinya keterbatasan tersebut pada tabel 2x2 (berarti tidak

menggabungkan kategori-kategori lagi) maka, dianjurkan menggunakan

Fisher Exact.

Anda mungkin juga menyukai