PERHITUNGAN STRUKTUR PERKERASAN LENTUR

RUAS JALAN DS MUALLAH

AASHTO MANUAL 1993

1. Menentukan Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana

(Menggunakan Tabel 14 Halaman 21 Pedoman Interim No. 002 / P / BM / 2011 - Desain Perkerasan Jalan Lentur)

Tabel 14. Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana

Jenis Lapis Ketidakrataan *) (IRI,

Ipo
Perkerasan m/km)

≥4 ≤1.0
LASTON
3.9 - 3.5 > 1.0
3.4 - 3.0 ≤ 2.0
LASBUTAG
3.4 - 3.0 > 2.0
3.4 - 3.0 ≤ 3.0
LAPEN
2.9 - 2.5 > 3.0
*) Alat Pengukur Ketidakrataaan yang digunakan berupa roughmeter NAASRA, Bump Integrator
dll
Diambil indeks permukaan pada awal umur rencana = 4

2. Menentukan Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Desain

(Menggunakan Tabel 13 Halaman 20 Pedoman Interim No. 002 / P / BM / 2011 - Desain Perkerasan Jalan Lentur)

Tabel 13. Indeks Permukaan pada akhir Umur Desain (Ipt)

Klasifikasi Jalan

Lokal Kolektor Arteri Bebas Hambatan

1.0 - 1.5 1.5 1.5 - 2.0 -

1.5 1.5 - 2.0 2.0 -
1.5 - 2.0 2.0 2.0 - 2.5 -
- 2.0 - 2.5 2.5 2.5
Diambil indeks permukaan pada akhir umur desain = 1.5

3. Kontrol Tebal Perkerasan

(Menggunakan Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002 B)

a. Nilai Reliability (R)

Nilai Reliability (R) dapat ditentukan dengan menggunakan tabel:

Digunakan Reliabilitas untuk Kelas Jalan Kolektor Antar Kota = 95 %

b. Nilai penyimpangan normal standar (standar normal deviate) (Zr)

Nilai penyimpangan normal standar (standar normal deviate) untuk tingkat reliabilitas tertentu

Digunakan Standar Normal Deviasi (Zr) untuk Nilai Reliabilitas 95% = -1.645

c. Koefisien Drainase (m)

Berdasarkan data sekunder Sesuai dengan data sekunder yang diperoleh bahwa kualitas drainase adalah
sedang dengan waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh sebesar 20%

Kualitas drainase berdasarkan hasil survey adalah sedang

 Digunakan Koefisien Drainase (m) adalah = 1.00

a Menentukan Struktural Number (SN)

(Nomogram pada Gambar 7 Halaman 17 Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002 B)

CESA5 40 Tahun W18 100,000.00

CBR ( % ) Hasil Penyelidikan 6.00 %
Resilient Modulus MR 1500 * CBR 9000 Psi
Drainage Coefficient (cd ) Tabel 5 Pt T-01-2002 B 1.00
Terminal Serviceability (pt) Tabel 13 Pd No. 002/P/BM/2011 1.5
Initial Serviceability (po) Tabel 14 Pd No. 002/P/BM/2011 4
Serviceability loss ( D PSI) ( po - pt ) 2.5
Reability ( R ), % Tabel 1 Pt T-01-2002 B 95
Standard Normal Deviation (Zr) Tabel 2 Pt T-01-2002 B -1.645
Standard Deviation (So) Hal. 5 Pt T-01-2002 B 0.4
SN Nomogram 2.5000
Log W18 5.0000
Check Equation
Equation 5.3219

log10  PSI / 4.2  1.5

log10 W18  Z R S 0  9.36Log10 (SN  1)  0.20   (2.32 * log10 ( M R )  8.07
1094
0.40 
(SN  1) 5.19

APLIKASI RUMUS
SN 2.5000
Zr. So -0.6580
9.36*LOG(SN+1) 5.0925
-0.2000

log 10  PSI / 4 .2  1 .5  -0.0334238 a1

1094 2.04173921 b1
0 . 40 
a( SN
/b  1) 5 .19 c -0.0164
(2,32 Log10 (MR) d 9.1738
- 8.07 -8.0700
Jumlah 5.3219

b Tebal Minimum Lapis Aspal dan Lapis Pondasi

(Tabel 8 Halaman 10 Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002 B)
c Menentukan Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Aspal Beton (a1)

Lapis Permukaan Beton Aspal ɑ1= 0.4

360.000

Untuk Aspal Beton nilai a1 = 0.39

Lapis Pondasi Agregat Kelas A (a2)

(Nomogram Halaman 12 Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002 B)

LPA= CBR 90%

0.14
0.13

LPB= CBR 60%

Untuk Lapis Pondasi Atas (LPA) Agg Kelas A nilai a2 = 0.14

Lapis Pondasi Agregat Kelas B (a3)

Untuk Lapis Pondasi Atas (LPA) Agg Kelas B nilai a3 = 0.13

d Desain Tebal Perkerasan

SN = Structure Number = 6.350 cm

D1 = AC-BC = 10.00 cm a1.D1 = 3.90
D2 = LPA = 20.0 cm a2.m2.D2 = 2.80
a1.D1 + a2.m2.D2 = 6.70 OK
SN = a1.D1 + a2.m2.D2 + a3.m3.D3
6.350 = 6.70 + a3.m3.D3 m2 = 1
-0.350 = 0.140 D3 m3 = 1
D3 = (2.50) cm

Diperoleh tebal LPB = (2.50) atau 15 cm

e Sketsa Perkerasan
AC-BC 10.0 cm

LAPIS PONDASI
AGREGAT KELAS A 20.0 cm

LAPIS PONDASI
AGREGAT KELAS B 15.0 cm