Anda di halaman 1dari 3

Mondate#3

Review surah al-insyirah (part 1)

Review dari segi bahasa Arab

Alif istifham

Istifham adalah kata tanya, kalau dalam Bahasa Inggris ada 6 yaitu 5W+1H, sedangkan dalam
Bahasa Arab ada 11, dan setiap kata Istifham memiliki fungsinya masing-masing. 11 kata
istifham yaitu:

Fokus Alif Istifham !


Alifnya adalah kata Tanya yang memiliki fungsi:
1. Tashowwur (penggambaran/konsepsi sebuah peristiwa)
*Apakah yang pergi Ali atau Kholid? (kegiatan “pergi” nya telah terjadi, kita hanya
butuh konfirmasi kejadian itu)
{ayat 1}: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (Artinya pelapangan
dada sudah terjadi dan pelapangan dada untuk siapa? –untukmu)
2. Tashidiq (pembenaran)
“Apakah Ali pergi?” – untuk menjawabnya kita harus punya pengetahuannya tentangnya.
Mudahnya kita harus tau kegiatan Ali sebelumnya. Artinya ayat ini bagi Rasulullah
seperti reminder, Rasulullah seperti flashback kehidupan beliau sebelum ayat ini turun.
“Nasyroh” itu fi’il mudhori (present tense), tapi ketika bertemu dengan “Lam” maka berubah
menjadi past tense.
Negasi dalam Bahasa Arab ada: Lam (untuk past), La (untuk present), Lan (untuk future), jadi
Alam Nasyroh, “Lam” nya adalah negasi (untuk past/sudah terjadi) = Bukankah telah
“Nayroh”, na disini artinya kami
Secara linguistik, “Syaroha” artinya membentangkan, melapangkan.
Dari segi tafsir ada beberapa makna yaitu: pembersihan hati Rasulullah (Ada pendapat yang
mengatakan 2 kali, ada pendapat yang mengatakan 4x, Rasulullah dibelah dadanya oleh malaikat
Jibril yaitu saat kecil di desa Sa’ad & saat Isra’ mi’raj)
Secara grammar
Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) Secata terjemahan sama, tapi secara tatanan Bahasa yang normal
Lillahilhamd (sega puji HANYA bagi Allah) adalah Alhamdulillah. Dalam Bahasa Indonesia, tatanan S-P-O-
K “Alhamdulillah” sudah pas.
Tawakalna alaihi (kami bertawakal kepada Allah)
Alaihi tawakalna, S-P-O-K nya tidak benar. Tatanan kalimatnya
Alaihi tawakalna (HANYA kepada Allah kamitidak pas. Muqaddam dan muakhornya kebalik
bertawakal)
Kasus di atas sama dengan “alam nasyroh laka sodrok”, S-P-O-K secara grammar tidak benar,
yang benar adalah “alam nasyroh sodroka laka”. Nah karena di QS Al-Insyirah ayat 1 ini tatanan
kalimatnya seperti itu, maka secara makna juga berubah.
alam nasyroh sodroka laka (Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu?) secara
grammar normal
alam nasyroh laka sodrok (mengandung makna only/hanya menjadi Bukankah kami telah
melapangkan HANYA untukmu dadamu?)
dari sini kita mengambil makna bahwa hal ini hanya terjadi pada Rasulullah, secara serjarah
hanya Rasulullah saja yang dibelah dadanya oleh malaikat Jibril.
Kata “syaroha” juga di mention di Surah Taha: 25 (doa Nabi Musa)
Di Surah Al-Insyirah ayat 1 Allah melapangkan dada Rasulullah, di ayat 5 – 6 Allah berikan 2
kemudahan.
Di Surah Taha ayat 25 Nabi Musa berdoa untul dilapangkan dadanya, di ayat 26 – 27 Allah
berikan 2 kemudahan (kemudahan urusannya dan kemudahan melepaskan kekakuan lidah agar
kaumnya mengerti perkataan Nabi Musa)

-BACK to AYAH 1-
Kenapa kok dada Rasulullah perlu diapangkan?
Di Surah Al Hasr (21) adalah jawaban dari pertanyaan tersebut, kita tau gunung hancur sebab tak
mampu menerima Al-Qur’an. Jadi bayangkan jika itu menimpa manusia, maka Allah lapangkan
dada Rasulullah agar beliau kuat menerima risalah ini, menerima Al-quran dalam hatinya. Dan
disini kita tau betapa mulia & sucinya Al-quran ini, tempatnya saja yang ada di dalam hati
Rasulullah dibersihkan terlebih dahulu oleh Allah.
Kata “Syaroh” juga berarti lembut. Allah melapangkan dada Rasulullah dengan lembut.

Anda mungkin juga menyukai