Anda di halaman 1dari 24

CBR

(CRITICAL BOOK REPORT )

DISUSUN OLEH :

Judul Buku : Psikologi Pendidikan


Nama Pengarang : Dr.MARDIANTO,M.Pd
Penerbit/Thn Terbit/Jlh hlm : Perdana Publishing/2014/268
Nama Mahasiswa : Dinda Yustika
NIM/Prodi : 5181111007/Pendidikan Teknik Bangunan Reguler-A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Petama-tama kita ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas izin-Nya lah
saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) “Psikologi Pendidikan” Tak
lupa pula saya kirim kan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah
hinggaakhirzaman. 
Saya juga menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarmya kepada Ibu Suri
Handayani M.Pdi selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang telah menyerahkan
kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas CBR ini dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa tugas CBR ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu saya
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan tugas ini di masa yang akan mendatang.
Harapan saya semoga tugas ini bermanfaat dan memenuhi harapan di berbagai pihak

Medan , 18 Februari 2019

Dinda yustika
5181111007

Critical Book Report


2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
...............................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................................4
BAB II ISI BUKU.................................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................18
A. Keunggulan buku.....................................................................................................................18
B. Kelemahan isi buku.................................................................................................................21
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23
LAMPPIRAN BUKU..........................................................................................................................24

Critical Book Report


3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

 Critical Book Report bagi mahasiswa adalah tugas wajib yang diberikan oleh Dosen
kepada mahasiswa setiap semesternya, dengan diberikanya tugas wajib ini, mahasiswa
diharapkan dapat lebih telaten lagi dan lebih mampu mengkritisi isi sebuah buku dengan
membandingkan 3 buku atau lebih. Apalagi di kurikulum baru berbasis KKNI digunakan di
Universitas Negri Medan, CBR akan menjadi bagian penting di setiap semester perkuliahan.
 Critical Book Report juga melatih seorang mahasiswa untuk lebih tekun lagi
membaca buku dan lebih mengasah instring seorang mahasiswa untuk menjadi seorang
pengkritik karena seorang mahasiwa tidak hanya dituntut pandai dalam ilmu tetapi
mahasiswa juga dituntut untuk lebih agresif lagi dalam berbagai hal.
 Manfaat utama dalam penulisan Critical Book Report ini adalah mahasiswa
diharapkan untuk lebih transparan dan signifikan lagi dalam hal mengkritik serta mahasiwa
juga diharapkan untuk dapat mengambil intisari dari buku yang telah diringkas oleh seorang
mahasiwa

B. Tujuan
 Agar seluruh mahasiswa bisa berpikir kritis terhadap buku
 Agar mahasiswa lebih banyak membaca buku
 Dan agar mahasiswa dapat meringkas kalimat-kalimat buku

C. Manfaat

 Mahasiswa dapat meneliti buku dan meringkas buku dengan mudah


 Dan dapat membedah suatu dari satu buku lainnya

Critical Book Report


4
BAB II

ISI BUKU

A. ISI BUKU UTAMA

Bab I
PENDAHULUAN

Pengertian dan definisi psikologi pendidikan dapat dilihat dari dua sudut yakni
etimologi dan terminologi. Menurut etimologi psikologi pendidikan dijabarkan dalam dua
kata yakni “psikologi” dan “pendidikan”. Psikologi merupakan hasil peng-Indonesia-an dari
bahasa Inggris “Psychology”. Istilah “Psychology” sendiri berasal dari bahasa Yunani
“Psyche”, yang artinya roh, jiwa taudaya hidup, dan “logis” yang dapat diartikan ilmu. Secara
terminologi (istilah) maka psikologi berarti jiwa atau ilmu yang mempelajari atau
menyelidiki pernyataan-pernyataan (A.Sujanto,1985:1).

Pendidikan berasal dari kata didik dalam bahasa Indonesia yang juga hasil dari transeletasi
peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”. Etimologi kata Peagogie adalah
“pais” yang artinya “Anak”, dan “again” yang terjemahannya adalah “bimbing”. Jadi
terjemahan bebas kata peadagogie berarti “bimbingan yang diberikan kepada anak”.
Untuk mengetahui kedudukan dan hubungan satu disiplin ilmu seperti Psikologi Pendidikan,
maka ada dua pendekatan yakni: pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Pendekatan
deduktif (sistem pencabangan pengetahuan pertama sekali diawali dari induk pengetahuan

Bab II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Istilah pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia psikologi dan pendidikan selalu
mempunyai kaitan yang erat sekali. Istilah ini sering digunakan secara bergantian namun
sebenarnya keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Sesuatu yang tumbuh adalah
sesuatu yang bersifat material dan kuantitatif, sedangkan berkembang adalah suatu yang
bersifat fungsional dan kualitatif.
Indikator pertumbuhan yang dapat dijadikan satu bagian dari proses kehidupan anak tampak
pada tinggi badan yang terdapat pada anak. gejala pertumbuhan yang normal tentu harus
diiringi oleh keseimbangan masukan gizi yang baik.

Critical Book Report


5
Gejala perkembangan tidak ditekankan pada segi materil, melainkan pada segi fungsional.
Untuk itu, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsinya.
Sementara itu fungsi-fungsi yang berkembang dalam asfek kejiwaan secara kualitatif tampak
dalam sifat kejiwaan sebagai mana pendapat Wasty Soemarno, diantaranya:
a. Perhatian
Perhatian bukan merupakan fungsi melainkan modus dari fungsi. Sementara modus itu
sendiri cara berfosisi dan menggerakkan. Dengan kata lain bahwa perhatian merupakan cara
menggerakkan bentuk umum dan cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan
tingkah laku.
b. Pengamatan
Pengamatan merupakan fungsi sensoris yang memungkinkan seseorang menangkap stimuli
dari dunia nyata sebagai bahan yang dapat diamati. Pengamatan sebagai suatu fungsi primer
dari jiwa dan menjadi awal dari aktivitas intelektualnya.
c. Tanggapan
Tanggapan merupakan unsur dasar dari jiwa manusia. Selain itu, tanggapan juga merupakan
bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan.
d. Ingatan
Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan cara pengecaman secara
aktif. Ada 3 fungsi ingatan, diantaranya : mencamkan (menangkap atau menerima kesan-
kesan), menyimpan kesan-kesan dan mereproduksi kesan-kesan tersebut.
e. Fantasi
Fantasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas imajinasi untuk membentuk tanggapan-
tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan lama yang telah ada dan tanggapan
baru itu tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada. Fantasi terbagi 2, yakni
fantasi sengaja secara pasif (yang tidak dikendalikan oleh pikiran dan kemauan) dan fantasi
sengaja secara aktif (yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauan).
f. Fikiran
Pikiran diartikan sebagai kondisi letak hubungan antara bagian pengetahuan yang ada dalam
diri yang dikontrol oleh akal. Dalam hal ini akal berfungsi sebagai pengendali pikiran.
Sementara, pengetahuan sendiri mencakup segala konsep, gagasan, dan pengertian yang telah
dimiliki atau diperoleh manusia.
g. Perasaan
Perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam
situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau
nilai dalam diri.
h. Kemauan
Kemauan disebut juga dengan kekuatan, kehendak, yang diartikan sebgai kekuatan untuk
memilih dan merealisasikan suatu tujuan.

Critical Book Report


6
Bab III
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam semua hal, baik dalam hal
ilmu pengetahuan maupun dalam hal bidang keterampilan atau kecakapan.belajar turut
dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar.
Dengan memperhatikan aktivitas yang berlangsung dalam belajar serta tahapan-tahapan
perkembangan anak, Gagne mengelompokkan belajar atas 8 tipe yakni :
1. Signal Learning (belajar isyarat tanda)
2. Stimulus Response Learning
3. Chaening (mempertautkan)
4. Verbal Associateori (Chaeing Verbal)
5. Discomination Learning (belajar membedakan)
6. Concept Learning (belajar konsep)
7. Rule Learning (belajar membuat generalisasi atau hukum-hukum dan disebut juga
menghubungkan beberapa konsep)
8. Problem Solving (pemecahan masalah)

Bab IV
TEORI-TEORI BELAJAR
Secara garis besar teori belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pembagian ini
didasarkan atas pandangan belajar dalam mengenal manusia, takni pandangan yang
menyatakan bahwa manusia adalah organisme yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus yang
terdapat dalam lingkungan; serta pandangan kedua menganggap manusia adalah bebas untuk
membuat semua kegiatan.
Tiga Teori Belajar
1. Teori Operan Conditioning (dari BF. Skinner)
BF. Skinner memandang bahwa : belajar adalah perubahan dalam prilaku yang dapat diamati
dalam kondisi yang dikontrol secara baik. Ada tiga syarat terjadinya interaksi antara
organisme dan lingkungannya; ketiga syarat tersebut adalah: saat respon terjadi, respon itu
sendiri, dan konsekuensi penguatan respon. (Sudjana,1991:86).
2. Conditioning of Learning Robert M.Gagne
Gagne menetapkan bahwa asas belajar pada seseorang adalah kupasan terhadap berbagai
performance sampai pada keterampilan yang kompleks. Untuk itu dalam asumsinya batasan
belajar merupakan faktor yang luas yang dibentuk oleh pertumbuhan perkembangan tingkah
laku itu merupakan hasil dari efek komulatif dari belajar. (Gredler,1994:183). Lima domain

Critical Book Report


7
hasil belajar yang pernah dirumuskan Gagne adalah : keterampilan motorik, informasi verbal,
kemampuan intelektual, strategi kognitif, dan sikap bidang ini tidak dipelajari dengan
praktek.
3. Teori Atribusi Bernard Weiner
Bernard Weiner seorang tokoh teori-teori psikologi pendidikan mencoba menggali pemikiran
di atas, menurut beliau bahwa, apabila siswa telah mendapat informasi tentang apa yang telah
dilakukannya (informasi umpan balik), maka hal itu akan mempengaruhi kegiatan belajar
berikutnya. Informasi umpan balik dapat menjadi nilai positif bila siswa menganggapnya itu
adalah pemicu prestasi berikutnya, tetapi bukan tidak mungkin justru menjadi negatif bila
siswa menganggap ini adalah nasib yang tidak mungkin diubah.

Bab V
KEMAMPUAN DAN INTELEGENSI
Diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran adalah upaya membina prilaku anak dengan cara
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Berapa faktor yang turut mempengaruhi
interaksi ini adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan (readines) yaitu kapasiti baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu
2. Motivasi
3. Tujuan yang ingin dicapai
Ada tujuh bagian utama tingkah laku penting yang harus diketahui untuk kepentingan proses
belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi
2. Perhatian
3. Ingatan
4. Fantasi
5. Berfikir
6. Perasaan
7. Bakat
Rana kognitif bertujuan pada orientasi kemampuan “berfikir” mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu “mengingat” sampai pada satu kemampuan untuk
memecahkan masalah. Dalam hal ini Binyamin S.Bloom membagi rana kognitif menjadi
enam bagian utama, yaitu:
1. Knowladge
2. Comprehension
3. Application
4. Analysis
5. Synthesis
6. Evaluation

Critical Book Report


8
Bab VI
KECERDASAN JAMAK

Goelman mekemukakan, bahwa kehidupan mental manusia dibentuk dari dua pikiran
yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional yang bekerja dalam keselarasan yang erat, dan
saling melengkapi. Kecerdasan pikiran rasional diukur dengan IQ (Intelligence Question).
Tes IQ digunakan sebgai dasar meramalkan kemampuan bidang karir akademik.
Pandangan terhadap kegandaan (multiple) kecerdasan dipelopori oleh Gardner. Gardner
seorang tokoh muda dalam bidang psikologi di Amerika telah memberikan banyak
sumbangan terhadap psikologi khususnya tentang pengukuran psikologi anak.

Bab VII
KECAKAPAN BERBAHASA

Seseorang yang mampu berbahasa dengan baik, santun dalam menyampaikan pesan,
mampu mendengarkan siapa saja, adalah satu kondisi dimana individu adalah bagian dari
masyarakat yang sangat diinginkan semua orang. Kemampuan berbahasa diawali dari
kemampuan mendengar dengan baik, kemampuan mengolah kata dengan tertib, kemampuan
menyampaikan baik secara lisan maupun tulisan yang baik, akhirnya apa yang disampaikan
tidak sekedar sampai kepada sasaran, akan tetapi menimbulkan kesenangan bagi pihak lain
yang diajak berkomunikasi. Fungsi bahasa disamping sebagai alat komunikasi juga bahasa
untuk menyatakan ekspresi diri, sarana untuk beradaptasi dan berintegrasi dalam masyarakat,
dan sarana untuk mengontrol masyarakat itu sendiri. Jadi bahasa sebagai sistem komunikasi
memiliki makna yang lebih luas dari sekedar berbicara.
Perkembangan kecakapan berbahasa beriringan dengan pertumbuhan usia seseorang, hal ini
bila keadaan pada seseorang anak berjalan normal tanpa hambatan atau gangguan. Khususnya
dalam perkembangan berbahasa, maka kelangsungan kemampuan anak juga memiliki irama
tersendiri.

Bab VIII
DIMENSI KREATIVITAS DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Berfikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas memperlihatkan respons
atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Tetapi kebaruan saja
tidak cukup. Syarat kedua kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistik.
Ketiga kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan
mengembangkannya sebaik mungkin.

Critical Book Report


9
Dalam hal pengembangan kreativitas sebagai sebuah sistem, Guilford mencoba menjelaskan
bahwa terdapat tiga komponen utama untuk melihat kreativitas pada satu individu yakni;
contents, product, dan operation yang masing-masing mempunyai bagian penting.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berfikir kreatif menurut Coleman dan Hammen (1974)
adalah kemampuan kognitif, sikap yang terbuka, dan sikap yang bebas, otonom, dan percaya
pada diri sendiri.
Berpikir kreatif tentu mempunyai epistimologi yang kompleks tetapi mapan, intinya adalah
upaya menemukan dimensi kreativitas dalam sistem pendidikan di Indonesia. Telaah dengan
psikologi sebagai satu formula tetap menjadi nilai yang inheren dalam setiap pembahasan
yang dilakukan.

Bab IX
PERAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN

Secara prinsip motivasi terkait dengan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu. Tiga kata kunci dalam motivasi adalah sebagai berikut : (a) dalam
motivasi terdapat dorongan yang menjadikan seseorang mengambil tindakan atau tidak
mengambil tindakan, (b) dalam motivasi terdapat satu pertimbangan apakah harus
memprioritaskan tindakan alternatif, baik itu tindakan A atau tindakan B, dan (c) dalam
motivasi terdapat lingkungan yang memberi atau menjadi sumber masukan atau
pertimbangan seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau kedua.

Bab X
MASALAH KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar dapat diterjemahkan dari fenomena dimana siswa mengalami kesulitan
ketika yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualivikasi hasil belajar tertentu
berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam Tujuan Instruksional
atau tingkat perkembangannya. (Abin Syamsuddin M,1998:107).
Secara garis besar faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya kesulitan belajar ada dua
macam yakni:
1. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri
siswa sendiri
2. Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari luar diri
siswa sendiri
Secara umum ada enam tahapan yang akan dilakukan orang untuk mengatasi kesulitan belajar
yang terlanjur dialami siswa yakni :

Critical Book Report


10
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Diagnosis
4. Prognosa
5. Tratmen/perlakuan
6. Evaluasi
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar pada anak adalah : perkembangan
fisik, emosi yang tidak stabil, kemampuan intelektual dibawah rata-rata/mental retardation.
Satu fenomena yang selalu menjadi masalah dalam pembelajaran adalah ketika peserta didik
tidak dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajari. Hal tidak dapat menceritakan
kembali secara sederhana disebut dengan “lupa”. Lupa dalam konteks pembelajaran
merupakan bagian integral dari proses itu sendiri artinya terjadinya lupa sangat tergantung
dengan kegiatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam agama Islam referensi tentang “lupa” banyak dijumpai, apakah dalam kisah, maupun
dalam berbagai perintah dan ajaran. Lupa menurut Usman Najati (1985:228) dibedakan
dalam tiga jenis :
1. Lupa yang terjadi pada benak mengenai berbagai peristiwa dan informasi yang telah
diperoleh sebelumnya
2. Lupa yang mengandung makna lalai
3. Lupa dengan pengertian hilang perhatian terhadap sesuatu hal
Dalam Al Quran penyebab lupa ada dua yakni: karena sifat alami manusia yang memang
memiliki keterbatasan, dan karena godaan syetan “Syetan telah menguasai mereka lalu
menjadikan mereka lupa bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.
(QS,58:19), bagitu juga pada ayat yang lain “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami tersalah” (QS,2:286).
Dalam prakteknya kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh para pendidik terhadap peserta
didik memang beragam, akan tetapi yang cukup dipahami dalam hal ini adalah bahwa makna
dan tujuan dari kegiatan bimbingan tersebut adalah memberikan informasi dan mengarahkan.

Bab XI
PENDIDIKAN KEPRIBADIAN
Secara khusus psikologi yang mengkonsentrasikan pembahasan tentang kepribadian adalah
psikologi kepribadian. Pribadi manusia memang sangat unik, dan dengan keunikan
tersebutlah maka seseorang individu menemukan pribadinya ditengah pribadi-pribadi
lainnya.
Psikologi kepribadian sesungguhnya bukan ilmu baru namun sudah berdiri sejak lama,
beberapa nama psikologi kepribadian yang selalu disamakan adalah Charakteorologie,
Psychology of Personality ada juga The Psychology of Character atau ada juga theory of

Critical Book Report


11
Personality. Dalam wacana keilmuan di Indonesia psikologi kepribadian selalu juga disebut
dengan Ilmu Watak, Ilmu Perangai atau Karakterologi, Teory kepribadian dan Psikologi
kepribadian. (Sumadi Suryabrata,1986:1).
Aspek kepribadian yang akan dibangun dalam dunia pendidikan didukung oleh berbagai
aspek, dimana aspek kepribadian tersebutlah yang menjadi lapangan psikologi kepribadian.
Terdapat tiga aspek penting dalam hal ini yakni :
1. Sikap adalah hasil dari pengaruh lingkungan
2. Tempramen hampir tidak dipengaruhi oleh lingkungan
3. Sifat berada ditengah-tengah merupakan percampuran antara sifat-sifat pembawaan
dan pengaruh lingkungan. (M.Ngalim Purwanto,1987:145).
Keluarga adalah persekutuan atau organisasi kecil yang ada dimuka bumi ini tetapi
mempunyai peran yang terbesar dalam menentukan perkembangan kepribadian anggotanya.
Setiap individu kita adalah anggota dari satu keluarga dari keluarga-keluarga tersebutlah
terbentuk satu kelompok masyarakat dan akhirnya terciptalah komunitas masyarakat yang
lebih luas yakni negara, bahkan umat dimuka bumi ini.
Pengendalian keluarga diperankan oleh orang tua, dengan demikian peran orang tua
mempunyai arti yang sangat besar bagi upaya pembinaan dan pembentukan kepribadian anak
sesuai dengan yang diinginkan oleh tujuan pembentukan keluarga itu sendiri. Karena itulah
pemerintah menjadikan pendidikan keluarga sebagai bagian integral dari sistem pendidikan
nasional. (Departemen P dan K RI:1990).
Membangun keluarga sebagai pusat pembinaan kepribadian anak dalam hal ini ditegaskan
pada tiga fungsi utama yakni: keluarga sebagai rumah ibadah; keluarga sebagai rumah sakit;
dan keluarga sebgai rumah sekolah.
Pembelajaran akan terjadi dengan baik apabila anak memiliki lingkungan yang mendukung.
Bila orang tua mengerti dan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam keluarga, maka
pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan bai di rumah tangga maupun di sekolah akan
berjalan dengan baik pula.

Critical Book Report


12
B. Buku Ke Dua (2) Pembanding
Identitas buku yang di laporkan
 Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 Edisi : KE (1)
 Pengarang : DRS. MARDIANTO, M.PD
 Penerbit : Cita Pustaka Media Perintis
 Kota terbit : BANDUNG
 Tahun terbit : 2016
 ISBN : 978 – 602 – 8208- 71 - 0

Isi Buku Dua ( 2 )

A. Bab 1

Psikologi pendidikan terdiri dari dua kata psikologi dan pendidikan psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang proses kognitif dan perilakusedangkan pendidikan
adalah ilmu yang mepelajari nilai-nilai tentang karakter

Namun definisi psikologi pendidikan sebagai terapan ilmu psikologi dalam pendidikan
memiliki arti sendiri,yakni,ilmu yang mempelajari proses beljar danpembelajaran pada
lingkungan pendidikan.

Proses belajar diartikan berlangsungnya aktifitas masuknya informasi melalui panca


indra yang menghasilkan pembaharuan pada kognitif dan atau pada perilaku, proses
pembelajaran diartikan pengalaman interaksi antar individu dengan pendidik

Psikologi pendidikan menjelaskan karakteristik perkembengan beljar sesuai dengan


tingkat usia,misalnya,jika ingin mengajarkan sesuatu pada seseorang ,maka perhatikan
pembeljaran perkembengan kognitif nya

Kemudian pendidikan pada hakikatnya adalah permulaan pengaruh terhadap peserta


didik pemolaan ini dapat berlangsung secara sistematis dan tidak
sistematis.pembeljaran yang dilakukan di sekolah merupakan salah satu bentuk
permolaan pengaruh yang sitematis

Critical Book Report


13
B. Bab 2

Beljar dapat didibaratkan menyerang dari satu tebing ke tebing yang lain.pekerjaan ini
pertama yang dilakukan adalah membangun jembetan .selama proses tersebut
berlangsung berbagai persoalan dapat menghambat pekrjaan tersebut .namun dengan
usaha dan tekad yang kuat untukmenyelesaikan pekerjaan pada akhirnya jembatan
dapat di selesaikan.

1.BeljarVs Kematangan

Berbagai perubahan terjadi pada diri individu selama rentang kehidupannya namun tidak
semua perubahan ini di sebabkan proses belajar, melainkan ada juga yang di sebabkan
kematangan (maturation) proses belajar akan memberi hasi yang optimum jika berlangsung
dalam kondisi kematangan tertentu.

Dalam proses pengembangan ada masa peka yang memerlukan pengalaman belajar ,jika masa
itu terlewatkan maka kemampuan yang didukung masa peka tersebut akan terganggu pada
usia selanjutnya,misalnya masa peka untuk perkembangan sensasi terhadap rentang jarak.

Ilustrasi tentang adanya hubungan antara kematangan dengan proses beljar diri pengalaman
atau pun beljar pada institusi pendidikan menunjukan adanya hubungan yang erat antaara
beljar dengan perkembangan, sehingga dapat dikatakan perkembangan dan belajar merupakan
proses yanag saling mendukung (mutual) dalam kehidupan manusia

2.PerkembaganKognitif Dan Belajar

Perkembangan kognitif adalah proses perubahan kemampuan individu dalam berpikir tokoh
yang paling popule dalam membahas perkembangan kognitif ialah piaget,perkembangan
kognitif di dalam teori kognitif piaget mencakup proses-proses yaitu
(skema,assimilasi,akomodasi,organisasi,dan equiblibrasi)

Critical Book Report


14
C. Bab 3 (Karakteristik Belajar)

Karakteristik belajar adalah ciri-ciri perseorangan yang bersumber dari latar belakang
pengalaman yang dimiliki peserta didik termasuk aspek lain yang ada pada diri mereka
seperti kekampuan umum.

1. Inteleigensi

Alfred binet pada yahun 1857-1911 bersama theodore simon mendefinisikan inteligasii
sebagai kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau megarahkan tindakan,kemapuan untuk
mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah di laksanakan dan kemampuan untuk
mengkeritik diri sendiri atau melakukan autocritism.

2. Gaya Belajar

Belajar yang dibahas ialah proses belajar ineternal yang berlangsung pada diri individu sebgai
hasil dari proses pembelajaran pembhasan tentang hal ini di awali dengan memahami terlebih
dahulu faktor faktor yang mempengaruhi individu dalam beraktivitas termasuk beljar
yaitu,perhatian,pengamatan,perabaan dan penciuman,

Critical Book Report


15
C. Buku Ketiga (3) Pembanding
Identitas buku yang dilaporkan
 Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 Edisi : KE (3)
 Pengarang :JHON W. SANTROCK
 Penerbit : EDWARD TANUJAYA
 Kota terbit : AMERICA

ISI Buku ketiga (3) Pembanding

1. Bab (1) Pengajaran Yang Efektif

Guru-guru yang efektif mempunyai arahan yang baik pada tiap materi pengajaran yang
diajarkan dan memiliki keterampilan dasar mengajar yang kuat.mereka mempunyai
strategi pengajaran yang sangat baik dan didukung oleh metode penentuan tujuan,
perencanaan pengajaran,dan pengaturan kelas (class management),mereka ngetahui cara
memotivasi,berkomunikasi,dan bekerja secara efektif dengan siswa-siswa yang
mempunyai tingkat keterampilan berbeda dan berasal dari latar belakang budaya yang
berbeda pula

Penentuan tujuan dan keterampilan merencenakan pembelajaran baik penganut


pembelajaran konstruktif maupun yang lebih tradisional,para guru yang efektif menetukan
tujuan yang luhur untuk pengajaran mereka dan melakukan pengaturan rencana agar
mencapai tujuan tersebut,perencanaan yang baik membutuhkan pertimbangan akan jenis-
jenis informasi demonstrasi ,peregaan,kesempetan bertanya,diskusi,dan latihan yang
selalu dibutuhkan para siswa untuk memahami konsep tertentu dan pengembangan
keterampilan tertentu,

Sejauh ini dalam mendiskusikan metode penelitian sebgaian besar kita mengarah pada
metode-metode yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita
tentang latihan pendidikan umum,metode-metode yang sama juga bisa di terapkan untuk
penelitian yang tujuannya lebih spesifik pendidikan tertentu berfungsi (Best& khan,2006

Critical Book Report


16
gall & Borg, 2007) pekerjaan ini sering kali mencakup penelitian evaluasi program
penelitian tindakan dan guru,

2. Bab Dua (2) Perkembangan Kognitif

Penyair Amerika abad ke-20 marianne moore,mengatakan bahwa pikiran adalah sesuatu
yang mempesona ”bagaimana sesuatu yang mempesona menarik minat banyak
psikologi ,kita akan mengeksploraasi perkembangan otak yang dan kemudian beralih
dalam dua teori kognitif utama yang membahas perkembangan piaget dan vygotsky

A. Otak

Samapai saat ini sedikit yang mengetahui secara pasti tentang bagaimana otak
mengalami perubahan ketika anak-anak berkembang,para ilmuan berfikir bahwa gen
menentukan bagaimana oatak anak-anak ‘disusun’ dan tidak seperti kebanyakan
sel,sel-sel yang di dalam otak yang bertanggung jawab atas pemoresan informasi,

Pandangan di masa lalu tentang otak , merupakan bagian fakta yang mengungkapkan
bahwa para ilmuan tidak mempunyai teknologi untuk mendektesi dan memetakan
perubhan yang sensitif di dalam otak,ketika otak berkembang saat ini teknik
pemindaian atak yang canggih memungkinkan deteksi yang lebih baik mengenai
perubhan ini

B. Otak Dan Pendidikan Anak

Jenis lingkungan apakah yang terbaik untuk menstimulasi otak anak-anak,serta


seberapa banyak perubahan yang bisa di harapkan apakah yang di kata kanoleh
penemuan-penemuan baru dalam “ilmu otak” kepada kita? Sayang nya, pernyataan
tentang manfaat pengetahuan tentang otak untuk pendidikan anak-anak,hubungan
yang biasanya diajukan antara ilmu diajukan antar ilmu saraf dan pendidikan otak
adalah bahwa ada periode yang penting atau sensitif jendela peluang bligis ketika
pembelajarannya mudah dan efektif dan di pertahankan dengan mudah ,

Critical Book Report


17
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keunggulan buku

a. Buku utama

 Dari segi Cover


Warna sampulnya cerah dan enak dipandang
penulisan judul yang jelas
gambar sampul sesuai dengan tema dan bahasan isi buku
disertai dengan rangkaian kata yang menggambarkan isi sampul dibelakang buku
 Dari Segi Daftar isi
daftar isi buku ini cukup lengkap dan jelas sehingga mempermudah pembaca dalam
membaca buku
disertai dengan daftar tabel dan daftar gambar
 Dari segi Isi Buku/materi
Buku ini sangat lengkap dalam pembahasannya mengenai psikologi pendidikan dalam
bidang pendidikan sampai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
adanya keterkaitan antar paragraf pada setiap penulisan isi buku
disertai dengan kutipan-kutipan yang dapat mendukung keakuratan data
daftar pustaka yang banyak dan lengkap
disertai dengan tabel untuk mempermudah pemahan pembaca
dilengkapi dengan lampiran-lampiran diakhir buku untuk memperjelas dan
memperkuat materi psikologi pendidikan yang telah dibahas diawal buku
Di sajikan suplemen (hal-hal tambahan yang berupa penerapan) dari materi bab yang
telah di jelaskan sebelumnya yang berhubungan dengan materi tersebut.
Disertai dengan tugas-tugas sebagai pengayaan ide-ide dan mengembangkan serta
mengasah kemampuan dan dijadikan sebagai latihan dari materi yang telah diberikan
pada tiap-tiap bab
Kalimat yang digunakan ringan dan mudah dicerna oleh pembaca

Critical Book Report


18
b. Buku 2 (Pembanding)
 Dari segi Cover

Warna sampulnya cerah dan enak dipandang


penulisan judul yang jelas
gambar sampul sesuai dengan tema dan bahasan isi buku

 Dari Segi Daftar isi

Daftar isi buku ini cukup lengkap dan jelas sehingga mempermudah pembaca dalam
membaca buku
disertai dengan daftar tabel dan daftar gambar

 Dari segi Isi Buku

buku ini banyak membuat rumus – rumus


buku ini juga memiliki contoh-contoh sehingga pembaca dapat lebih mengerti cara
mengerjakan soal
buku ini juga memiliki soal-soal pembahasan yang akan dikerjakan pembaca
sehingga pembaca lebih bisa memahami dan mengerti mengenaiapa yangdisampaikan
atau pun yang diutarakan buku tersebut.

Critical Book Report


19
c. Buku 3 (Pembanding)

 Dari segi Cover


Warna sampulnya cerah dan enak dipandang
penulisan judul yang jelas
gambar sampul sesuai dengan tema dan bahasan isi buku

 Dari segi Isi Buku

Buku ini memiliki gambar yang bisa dijadikan acuan atau pun sebagai media
penyampaian dari isi buku tersebut
Buku ini membuat contoh-contoh dan langsung ada penyelesaiannya sehingga
pembaca lebih cepat mengerti cara mengerjai soal-soal mengenai apa yang
disampaikan buku tersebut
Buku ini memuat juga soal-soal sebagai latihan yang akan dikerjakan pembaca
sehingga pembaca lebih memahami isi buku tersebut

Critical Book Report


20
B. Kelemahan isi buku

a. Buku utama

 Ada beberapa kata yang sulit untuk dipahami sehingga diperlukan pengertian
terhadap kata tersebut.
 Penulisan yang terlalu monoton sehingga pembaca dapat bosan dalam membaca
 Tidak terdapat catatan kaki yang dapat memperjelas dan dapat mengetahui
literatur dan keakuratan data
 Tidak dilengkapi dengan riwayat hidup dan foto penulis di bagian paling akhir
buku.

b. Buku 2 (Pembanding)
 Dari segi cover bukunya kurangmenarik
 Masih di temukan kejanggalan dalam penulisan dalam kalimat terhadap buku
 Ketebalan bukunya cukup tebal dan agak susah menghayatinya
 Susunan penataan kalimatnya acak-acak dan agak sedikit susah mau
mengayatinya
 Gambar pada tampilan buku yang kurang baik atau kurangnya gambar untuk
penjelasan pada penulisan buku tersebut

Critical Book Report


21
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketiga buku sama-sama membahas materi yang sama yakni “otak manusia” meskipun
pembahasan nya berbeda dan uraian nya pun berbeda. Setidak nya penjelasan yang di berikan
akan membuat pembaca mengetahui apa-apa saja penjelasan tentang perkembangan otak dan
apa saja kegunaannya.

B. Saran

Dengan adanya critical book report ini, semoga pembaca dapat memahami
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing buku yang dikritisi dan mampu
memilih metode mana yang dibutuhkan agar materi yang dibahas dapat dengan cepat
dipahami.

Critical Book Report


22
DAFTAR PUSTAKA

Psikologi pendidikan (landasan bagi pengembangan strategi pembelajaran) (drs,


mardianto m,pd)

Jhon w , santrock psikologi pendikan (educational psychology)

Psikologi pendidikan (landasan bagi pengembangan strategi pembelajaran (drs, mardianto


m,pd)

LAMPPIRAN BUKU

Critical Book Report


23
Critical Book Report
24

Anda mungkin juga menyukai