BAB II
DATA STATISTIK
A. Capaian Pembelajaran
1. Pengertian Data
1) Data Nominal
Data nominal atau disebut juga data kategorikal, terdiri dari dua
kategori atau lebih. Antara kategori tidak ada atau tidak dapat diketahui
perbedaan tingkatnya. Di samping itu, frekuensi nilai data nominal tidak
dapat dinyatakan dalam bilangan bentuk pecahan atau desimal di
belakang koma, karena penilaian dilakukan dengan jalan menghitung,
bukan mengukur.
Secara garis besar, ciri-ciri variabel skala nominal adalah:
a) Terdiri dari beberapa kategori. Jika hanya terdiri dari dua kategori,
maka kedua kategori tersebut merupakan dua kutub yang berlawanan.
Contoh: “ya” dan “tidak”, “pria” dan “wanita”. “hadir” dan “tidak hadir”,
dan lain-lain. Dalam contoh ini, jawaban responden yang menyatakan
“ya” dan “tidak” bukan merupakan tingkatan dan frekuensi nilainya
berbentuk bilangan bulat. Misalnya, hasil jawaban responden,
sebanyak 65 orang “ya” dan 35 orang menyatakan “tidak”. TIdak
mungkin ada jawaban “ya” sebanyak 64,5 orang dan jawaban “tidak”
sebanyak 35 ½ orang.
b) Antara kategori yang satu dengan lainnya dapat dibedakan.
c) Jika teridiri lebih dari dua kategori maka antara tiap kategori tidak ada
atau tidak dapat diketahui tingkatannya. Misalnya, variabel agama di
Indonesia ada empat kategori, yaitu: Islam, Kristen, Budha, dan Hindu,
namun kategori yang satu dengan lainnya tidak diketahui kategori yang
mana lebih tinggi atau lebih rendah. Jadi, data pada skala nominal
hanya terbatas pada kemampuan membedakan saja.
2) Data Ordinal
batas jarak tertentu. Untuk itu, dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, untuk
dapat membedakan masing-masing tingkatannya maka pada jenjang
tertinggi diberi skor tertinggi, misalnya skor 5 pada kategori “sangat
berat”, jenjang di bawahnya diberi skor 4, dan seterusnya sampai jenjang
terendah dengan skor 1
Secara garis besar, ciri-ciri variabel skala ordinal adalah:
a) Terdiri dari beberapa kategori.
b) Antara kategori yang satu dengan lainnya dapat dibedakan.
c) Antara tiap kategori dapat diketahui perbedaan tingkatannya.
d) Antara tiap kategori tidak diketahui dengan pasti jarak tingkatannya,
atau tidak dapat diukur, atau mempunyai perbedaan tingkatan yang
tidak sama pada antarkategori.
Contoh: Tingkat Pendidikan: SD, SMP, SMA. D3, S1, S2, dan S3.
Ani terpandai, Anne pandai, Anno kurang pandai
Kedua contoh di atas masing-masing ada beberapa kategori.
Misalnya, kategori SD, SMP, SMA. D3, S1, S2, dan S3. Tiap kategori
dapat dibedakan dan dapat diketahui tingkatannya, tetapi tidak diketahui
secara pasti atau tidak jelas berapa besar jarak tingkatan antara masing-
masing kategori. Demikian juga pada variabel contoh kedua di atas, jarak
kepandaian antara Ani dan Anno tidak jelas atau tidak dapat diukur
dengan pasti.
3) Data Interval
4) Data Rasio
a. Kuesioner/Angket/Daftar Pertanyaan
1) Pertanyaan Tertutup
3) Pertanyaan Kombinasi
4) Pertanyaan Terbuka
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau pelatihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, imtelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individua tau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, ada beberapa
macam tes dan alat ukur, yaitu:
1) Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang, seperti self-concept, kreativitas,
disiplki, kemampuan khusus, dan sebagainya.
2) Tes bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui bakat seseorang.
3) Tes intelegensi atau intelligence test, tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual
sesorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang
akan diukur intelegensinya.
4) Tes sikap atau attitude test yang sering disebut dengan istilah kala sikap,
yaitu alat yang digunakan untuk pengukuran terhadap berbagai sikap
sesorang.
5) Tes minat atau measures test, yaitu tes yang digunakan untuk menggali
minat seseorang terhadap sesuatu.
6) Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk
16
c. Wawancara (Interviu)
d. Dokumentasi
belum terlalu lama. Jika peninggalan tertulis yang relatif cukup lama maka
berubah menjadi bukti-bukti historis mengenai keadaan atau peristiwa masa
lalu. Konsensus mengenai durasi waktu sulit ditentukan karena tergantung
dari jenis peninggalan tersebut. Arsip keuangan sebagai dokumen bisa
sampai 25 atau 30 tahun, sedangkan arsip lainnya mungkin tidak perlu
selama itu. Misalnya, struktur organisasi sebagai dokumentasi mungkin
sampai dua atau tiga periode reorganisasi. Di sisi lain, data mahasiswa
suatu perguruan tinggi tetap saja sebagai dokumen/arsip sesuai dengan
usia perguruan tinggi tersebut.
Terlepas dari batas waktu, bahan-bahan dokumentasi itu
merupakan informasi atau data yang memberikan peluang yang luas bagi
penyelenggaraan penelitian. Dari bahan-bahan itu dapat dikemukakan
berbagai fakta tentang sesuatu yang terjadi, berbagai teori, berbagai
pendapat, dan lain-lain. Terutama dalam penelitian kualitatif, bahan-
bahan itu menjadi data utama bagi penelitiannya, sedangkan dalam
penelitian kuantitatif biasanya bahan-bahan itu sebagai data sekunder
dan mungkin saja dokumenter sebagai teknik utama, tergantung masalah
dan tujuan penelitiannya. Oleh karena itu, teknik dokumentasi tetap
diperlukan untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
e. Pengamatan (Observasi)
4. Pengertian Populasi
C. Bahan Review
D. Tugas
Susunlah contoh masing-masing dari jenis pertanyaan (kuesioner)!
Tugas selesai paling lambat 18 Maret 2021, dikirim melalui wa japri.