Ciputra
Posted on Mei 6, 2011 by Arif Notonegoro
Yuk belajar bagaimana Pak Ci dalam mengembangkan proyek perumahannya. Tulisan ini
diambil dari http://ciputraentrepreneurship.com.
3. Fasilitas.
Konsumen harus dipuaskan dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial
selengkapnya di kawasan pemukiman. Namun fasilitas itu tidak perlu sekaligus pada tahap
awal pengembangan karena itu meningkatkan biaya produksi dan justru akan membebani
para pembeli. Fasilitas dibangun bertahap sesuai dengan peningkatan kepadatan pemukim
dengan urutan sebagai berikut: tempat ibadah, sekolah, pusat perbelanjaan, fasilitas
kesehatan,fasilitas olahraga. Bila fasilitas selengkapnya langsung dibangun, harga kepada
pembeli pun akan langsung tinggi. Ini tidak akan memberikan keuntungan kepada pembeli-
pembeli pertama, di samping juga merupakan risiko yang besar bagi pengembang, Sebab,
bila resesi datang, biaya uang akan melambung dan pengembang akan menderita.
4. Kualitas
Semua fasilitas yang dibangun (rumah, jalan, lingkungan) harus bermutu tinggi. Kualitas
yang bagus bukan berarti pilihan bangunan yang mewah sehingga tidak terjangkau oleh
pembeli. Kualitas harus disesuaikan dengan kemampuan dan aspirasi pembeli.
5. Lingkungan
Pemukim tak hanya mengharapkan rumah yang baik, tetapi juga lingkungan yang
menyenangkan. Kewajiban pengembang untuk mengetahui rencana jangka panjang
Pemerintah terhadap kawasan yang dikembangkan. Misalnya Kota Taman Bintaro Jaya
merupakan janji setelah diketahui secara pasti bahwa Pemerintah tidak akan mengijinkan
pembangunan kawasan industri , kecuali industri yang bersih dari kemungkinan polusi, di
wilayah tersebut. Demikian juga kantung-kantung lahan kosong di sekeliling kawasan
pengembangan harus dijaga agar tidak tiba-tiba berkembang menjadi daerah kumuh karena
pengembangan yang serampangan dari pengembang lain.
6. Layanan
Pembeli mengharap untuk memperoleh layanan. Layanan juga meningkatkan citra. Padahal
layanan adalah bagian yang paling murah dari produk yang dipasarkan. Layanan tak hanya
diberikan saat pembeli membeli rumah, tetapi diusahakan berkelanjutan. Di Bintaro Jaya,
misalnya, dibangun kantor pemasaran yang nyaman sebagai layanan kepada para pemukim.
7. Gaya Hidup
Pengembang perlu menciptakan keakraban di antara sesama penghuni, kemeriahan, serta
keamanan. Kiat tersebut selain menciptakan gaya hidup yang khas, juga meningkatkan
kepuasan pembeli.
8. Partisipasi
Pengembang juga perlu menggalakkan partisipasi pemukim untuk menangani kebutuhan
lingkungannya. Misalnya dengan mendukung dibentuknya Home Owners Association yang
kelak akan menangani masalah sampah, taman, keamanan, dan lain lain. secara swadaya
masyarakat.
9. Janji
Karena Jaya berfalsafah untuk memasarkan dulu hunian sebelum membangun fasilitas umum
dan fasilitas sosial, Jaya harus memegang teguh janjinya untuk mengadakan fasilitas pada
saat yang dijanjikan. Tentang janji, falsafah Ciputra adalah “Lebih baik rumah tak laku,
daripada tak mampu memenuhi janji.”