Anda di halaman 1dari 10

Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.

com/2008/06/01/tentang-makmum/

Tausyiah275
June 1, 2008
Tentang Makmum

Masuk Kategori: Fiqh, Sholat

Bismillah,

Pada artikel kali ini, saya hendak berbagi ilmu tentang makmum.

Yang dimaksud dengan makmum adalah jama’ah sholat (wajib) yang gerakannya mengikuti imam sholat.
Dengan kata lain, makmum merupakan bagian dari sholat berjama’ah. Tanpa adanya makmum, maka
tidak ada sholat berjama’ah.

Sholat berjama’ah merupakan hal yg SANGAT DIANJURKAN, sebagaimana hadits Rasululloh SAW:
a) “Hai manusia, sholatlah kamu di rumahmu masing-masing. Sesungguhnya sebaik-baik sholat adalah
sholat seseorang di rumahnya, kecuali sholat lima waktu.” (HR Bukhari dan Muslim)
b) “Janganlah kamu larang wanita-wanita ke masjid, walau rumah mereka lebih baik bagi mereka buat
beribadah.” (HR Abu Daud)
c) Abdullah bin Umar r.a. mengatakan bahwa Rasululloh bersabda, “Shalat berjamaah itu melebihi
shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”
d) Abu Said al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah itu
melebihi shalat sendirian dua puluh lima derajat.”

Dari hadits di atas, sholat jama’ah (di masjid) tidak hanya dianjurkan untuk kaum laki-laki, tapi juga bagi
perempuan.

Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan makmum:


1. Berniat menjadi makmum.
Seorang makmum mesti berniat menjadi makmum. Apabila dia berniat menjadi imam, sementara
kondisinya dia adalah makmum, maka bisa dikatakan tidak sah sholatnya.

2. Makmum WAJIB mengikuti gerakan imam.


Hal ini terutama jika makmum tersebut terlambat (masbuq). Dalilnya adalah hadits berikut,“Imam itu
dijadikan hanyalah semata-mata agar diikuti. Apabila ia sudah takbir, bertakbirlah kamu; apabila dia
ruku, rukulah kamu; apabila dia sujud, sujudlah kamu. Apabila dia shalat dengan berdiri, shalatlah
kamu dengan berdiri.” (HR Bukhari)

*Terkait dengan dalil ini, maka menurut pendapat (penafsiran) pribadi, saya beranggapan
seorang makmum mesti mengikuti gerakan imam, selama gerakan imam tersebut tidak
menyalahi ketentuan/rukun sholat. Dengan demikian, jika seorang makmum tidak mengikuti
gerakan imam (dia memisahkan diri dari imam yg dia ikuti), maka makmum tersebut ‘batal’
menjadi makmum dan dia dianggap sebagai sholat sendiri.

Hal ini seringkali terjadi saat qunut. Seperti saya pernah utarakan, qunut BUKANLAH
harga mati. Dengan demikian, apabila imamnya qunut, hendaklah sang makmum ikut qunut,
walau dia bukan penganut aturan qunut. Jika sang makmum tidak berqunut, berdasar

1 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

penafsiran saya terhadap hadits di atas, maka sang makmum dianggap sholat sendiri.

Hal yg sama apabila sang imam tidak berqunut, lalu makmumnya berqunut. Maka sang
makmum dianggap sholat sendiri, bukan berjama’ah. Ini sekaligus menjawab pertanyaan
mas Paydjo.*

3. Makmum DILARANG MENDAHULUI imam.


Perhatikan hadits berikut. Dari Anas r.a, Rasululloh SAW berkata,”Hai manusia, sesungguhnya aku
imam bagi kamu, maka janganlah kamu mendahului aku waktu ruku’, sujud, berdiri, duduk, dan salam.”
(HR Ahmad dan Muslim)

Dalam hadits lain disebutkan, dari Abu Hurairah r.a, katanya telah bersabda Rasululloh SAW,”Apakah
seseorang tidak takut, apabila ia, megangkat kepalanya mendahului imam, ALLOH akan mengubah
kepalanya menjadi kepala himar (keledai).”

Dengan demikian, jelaslah, bahwa seorang makmum itu TIDAK BOLEH mendahului imam. Sayangnya,
dalam kehidupan sehari-hari, pada saat sholat berjama’ah, seringkali saya temui para makmum ‘balapan’
dengan imam dalam melakukan gerakan.

Agar seorang makmum tidak dianggap mendahului imam, hendaknya makmum tidak dulu melakukan
gerakan hingga imam selesai melakukan gerakan. Biasanya, untuk mudahnya, selesainya sebuah gerakan
diiringi dengan takbir.

Sebagai contoh, saat takbiratul ihram. Seorang imam akan mengucapkan “ALLOOOOOHU AKBAR”.
Saat kata “Bar”, imam sudah menyedekapkan tangan. Saat itulah, makmum baru bergerak mengikuti
gerakan imam, dengan melakukan takbiratul ihram dan menyedekapkan tangan.

Contoh lain, usai i’tidal (berdiri dari ruku) menuju sujud, imam mengucapkan “ALLOOOOOHU
AKBAR”. Saat kata “Bar”, imam sudah dalam posisi sujud. Saat itu, makmum juga mengikuti imam.

Kenyataannya, seringkali saya dapati, terutama makmum di sisi kanan dan kiri, imam belum selesai
mengucap “Bar”, mereka sudah bergerak mengikuti imam. Lebih ekstrim lagi pernah saya temui, seorang
makmum sudah siap sujud, padahal sang imam baru i’tidal.

Dalil yg menguatkan adalah sebagai berikut, Abdullah bin Yazid berkata, “Al-Barra’ memberitahukan
kepadaku, sedangkan dia bukan seorang pendusta, bahwa Rasululloh mengucapkan, ‘Sami’allahu liman
hamidah’, maka tidak ada seorang pun di antara kami yang membengkokkan punggungnya sehingga
Nabi sujud. Kemudian sesudah itu kami turun untuk sujud.’”

Semoga kita bisa lebih memperhatikan sholat kita, terutama saat menjadi makmum.

4. Susunan makmum.
Susunan makmum, yang dicontohkan Rasululloh SAW adalaha sebagai berikut:
- Makmum laki-laki berdiri di belakang imam.
- Makmum anak kecil (laki-laki) berdiri di belakang makmum laki-laki.
- Makmum perempuan (dewasa ataupun anak kecil) berdiri di sebelah belakang makmum anak kecl
laki-laki.

Dalil dari posisi ini adalah hadits berikut,”Nabi pernah mengatur barisan laki-laki dewasa di depan barisan
anak-anak, dan barisan perempuan di belakang barisan anak-anak.” (Al Hadits)

Di beberapa tempat, saya pernah temui makmum perempuan sejajar dengan makmum laki-laki. Ketika
saya konfirmasi kepada pengurus masjid, mereka mengatakan bahwa adalah hal sulit untuk menempatkan
makmum perempuan di belakang makmum laki-laki karena tata ruang dari masjid mereka sudah begitu
adanya.

2 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Saya pribadi menyayangkan alasan itu, karena sebenarnya hal2 seperti itu masih bisa dicarikan solusinya.

5. Makmum mesti mendengarkan bacaan imam.


Dalilnya adalah,“Barangsiapa mengikuti imam, maka bacaan imam itu (menjadi) bacaan baginya.”.
Hadits lain,”Dijadikan imam itu hanya untuk diturut. Karenanya, apabila ia takbir hendaklah kamu
takbir, dana apabila ia membaca (Al Qur’an pada saat sholat), hendaklah kamu diam (mendengarkan).”
(HR Ahmad)

6. Makmum menyebut aamiin.


Aamiin MESTI diucap oleh makmum apabila imam selesai membaca Al Fatihah. Dalilnya, Abu Hurairah
bahwa Rasululloh bersabda, “Apabila imam selesai mengucapkan, ‘Ghairil maghdhuubi ‘alaihim
waladhdhaalliin ; maka ucapkanlah, ‘Amin.’ Karena sesungguhnya orang yang bacaannya bersamaan
dengan malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lalu.”

Dalam hadits di atas juga disebutkan, sebaiknya ucapan aamiin ini bersama-sama dengan imam, karena
dosanya akan diampuni, sebagaimana hadits berikut, Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi saw
bersabda, “Apabila imam (dan dalam satu riwayat: pembaca 7/167) membaca amin, maka bacalah amin
olehmu. Karena, malaikat juga mengucapkan amin. Sesungguhnya barangsiapa yang bacaan aminnya
bersamaan dengan bacaan amin malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lampau.”

7. Makmum tidak boleh terpisah dari imam.


Untuk poin 7 ini, sedikitnya ada 2 pendapat:
a) Makmum MESTI BISA melihat imam

b) Makmum cukup bisa mendengar imam


Dalilnya: Abu Mijlaz berkata, “Boleh seseorang bermakmum kepada imam, meskipun di antara
keduanya terdapat jalan atau dinding apabila dia dapat mendengar takbir imam.”

8. Makmum laki-laki TIDAK BOLEH berimam kepada imam perempuan.


Dalil dari poin 8 ini adalah hadits,“Perempuan janganlah dijadikan imam, sedangkan makmumnya
laki-laki.” (HR Ibnu Majah).

Barangkali pembaca akan teringat dengan kasus di New York beberapa tahun lalu, ketika ada seorang
muslimah yg menjadi imam sholat dan ada makmumnya laki-laki. Belakangan diketahui bahwa muslimah
tersebut adalah aktivis gerakan feminisme, yg beranggapan dalam Islam, perempuan juga punya hak yg
sama untuk mengimami laki-laki.

Saya tidak tahu apakah dirinya pernah membaca hadits di atas, karena sudah jelas sekali aturannya.

9. Makmum mesti merapatkan shaf, terutama bila lebih dari 1 orang.


Hendaknya para makmum merapatkan shaf, karena shaf yg rapat merupakan keutamaan sholat. Dalil-dalil
yg berkaitan dengan merapatkan shaf adalah sebagai berikut:
- Nu’man bin Basyir berkata, “Rasululloh bersabda, ‘Sungguh kamu sekalian meluruskan shaf-shafmu
atau Allah memalingkan antara muka muka kamu.”
- Anas r.a. berkata, “Iqamah telah dikumandangkan, lalu Rasululloh menghadap kami dan bersabda,
‘Luruskanlah shaf-shaf kamu dan rapatkanlah, karena sesungguhnya aku melihatmu dari belakang
punggungku.’ Salah seorang dari kami menempelkan pundaknya ke pundak kawannya, dan kakinya ke
kaki kawannya.”
- Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Imam itu dijadikan untuk diikuti. Karena itu,
janganlah kamu menyalahinya. Apabila dia sudah bertakbir, maka bertakbirlah kamu (1/179). Apabila
dia ruku, maka rukulah kamu. Apabila dia membaca, ‘Sami’allaahu liman hamidah’ ; maka bacalah,
‘Rabbana wa lakal hamdu.’ Apabila dia sujud, maka sujudlah kamu. Apabila dia shalat dengan duduk,
maka shalatlah kamu semua dengan duduk. Luruskan shaf (barisan) dalam shalat, sesungguhnya
meluruskan shaf itu sebaik-baik shalat.”
- Anas mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf itu
adalah termasuk kesempurnaan mendirikan shalat.”

3 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Bagaimana posisi shaf yg rapat itu? Dalam hadits Anas sudah disebutkan, shaf yg rapat itu adalah pundak
bertemu pundak, dan kaki bertemu kaki. Dalil lainnya adalah Nu’man bin Basyir berkata, “Aku melihat
bahwa setiap orang di antara kami merapatkan mata kakinya dengan mata kaki sahabatnya.”

10. Posisi shaf yg utama bagi makmum.


Posisi yang dimaksud di sini bukanlah posisi seperti di poin 4.

Posisi shaf yg utama bagi laki-laki adalah di depan. Semakin depan (dekat dg imam), maka semakin
utama. Sementara bagi perempuan, shaf terbaik adalah di belakang. Semakin belakang semakin utama
bagi mereka.

Dalilnya adalah,“Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki itu di bagian depan, dan seburuk-buruknya di
bagian belakang. Dan sebaik-baiknya shaf perempuan adalah di bagian belakang dan seburuk-buruknya
di bagian depan.” (HR Muslim)

Semoga artikel ini bermanfaat dan meningkatkan gairah kita (terutama kaum laki-laki) untuk sholat
berjama’ah.

Berbagi artikel ini 2853

5 Komentar »
URI untuk TrackBack artikel ini: http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum
/trackback/

1. ya-saya™

#7 kalo kita ikut jamaah yg ada di tipi hukumnya gimana ?


misal ikut sholat tarwih dari masjidil haram

#9 asal gag rebutan nginjek kaki dan mengganggu kekhusyukan aja

Untuk ikut sholat tarawih dari masjidil haram, ada yg membolehkan, ada juga yg
melarang. Sayangnya saya lupa sumbernya darimana. Alasan yg membolehkan, sama
seperti yg saya tulis. Sementara, yg melarang saya lupa alasannya. Nanti saya coba
cari lagi sumbernya.

Komentar oleh paydjo.Net — June 2, 2008 @ 10:53 am

2. kalo membaca alfatihah setelah imam membacanya hukumnya gmn akh ?

Komentar oleh aRieFin — June 4, 2008 @ 12:34 pm

3. Iya pak, bagaimana hukumnya klo sesudah membaca al-fatihah dan imamnya membaca surat lain,
kemudian kitanya membaca al-fatihah, (pada kasus shalat di malam hari yg bacaannya dikeraskan)
atau ketika pada shalat siang hari yang tidak dikeraskan bacaannya, saat imam sedang membaca
al-quran (alfatihah dan surat lainnya) apakah kita harus diam atau membaca alfatihah ama surat
lainnya? soalnya dari apa yang saya baca dari poin ke 5, sepertinya berarti kita harus diam
manakala imam sedang membaca surat al-quran. Mohon dijawab (untuk kejelasan klo ada hadist
nabinya). Terima kasih.

4 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Komentar oleh VanSoFtHeWaLL — September 1, 2008 @ 4:14 am

4. tahyat awal & akhir ada yang mengerak gerakan telunjuk tangan apakah boleh ? apa hadistnya ?

Komentar oleh ferri — August 3, 2009 @ 1:27 pm

5. prtnyaan yg sama soal bacaan suroh stlh al-fatihah.seringnya saat sholat tarawih itu bacaan suroh
pndek stlh al-fatihah qt ngga bs dgr dgn jelasapa qt hnya diam saja ato membaca suroh sndiri??

Komentar oleh senly — October 2, 2009 @ 12:25 pm

RSS feed untuk komentar di artikel ini.

Tulis Komentar Anda


Baris dan paragraf akan dipisahkan otomatis, alamat email tidak akan tampil, tag HTML diperbolehkan:
<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite="">
<code> <em> <i> <strike> <strong>

Nama Anda

Email Anda

URI

Komentar Anda

ini fitur anti spam: silakan ketik kata yang ada di kotak...

5 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Halaman Depan

Jakarta, Indonesia
15 Rabi Al-Awwal 1432
February 18, 2011
Help
Download Mobile Azan
Day Friday
Fajr 4:48
Sunrise 5:58
Dhuhr 12:09
Asr 3:19
Maghrib 6:18
Isha 7:22
Free Azan Software
View blog reactions

Tautan Artikel:
Blogsome
Blogsome Forum

Mencari Artikel:

Situs lain
Blog ini

Kategori-kategori:
Aa Gym
Aqidah
Bedah Buku
Dari Inboxku
Ensiklopedia Islam
Fiqh
Hadits
Hadits of the Day
Haji
Hikmah
Hoax
HOT NEWS

6 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Humor
Kajian Qur’an
Kegiatan Ramadhan
Khutbah Jumat & Pengajian
Kisah Nabi dan Rasul
Lain-lain
Muamalah
Munakahat
Puasa
Qurban
Seri Kesalahan2
Sholat
SMS Tausyiah
Tarbiyah
Teknologi
Tidak Jelas Juntrungannya
Zakat

Arsip-arsip:
February 2011
January 2011
December 2010
November 2010
October 2010
September 2010
August 2010
July 2010
June 2010
May 2010
April 2010
March 2010
February 2010
January 2010
December 2009
November 2009
October 2009
September 2009
August 2009
July 2009
June 2009
May 2009
February 2009
January 2009
December 2008
November 2008
October 2008
September 2008
August 2008
July 2008
June 2008
May 2008
April 2008
March 2008
February 2008

7 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

January 2008
December 2007
November 2007
October 2007
September 2007
August 2007
July 2007
June 2007
May 2007
April 2007
March 2007
February 2007
January 2007
December 2006
November 2006
October 2006
September 2006
August 2006
July 2006
June 2006
May 2006
April 2006
March 2006
February 2006
January 2006
December 2005
November 2005
October 2005
September 2005
August 2005

June 2008
M T W T F S S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
« May Jul »

Artikel-artikel Terbaru
Tanggal Berapa...
Pluralitas VS...
Penyusupan Misi...
Islam Dan Zodiak
Ketika Sunnah...
Tebarkan Salam
Masuk Islam,...
Acara Keagamaan...
Batal Wudhu...
Jadwal Puasa...

8 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Islam dan Perbudakan


Tidak Berani...
Mengapa Banyak...
Urusan Idul Adha,...
Malam Jum'at dan...
Berqurban Atau...
Berqurbanlah Yang...
Nama Nabi Dan...
Hukum2 Terkait...
Tidak Sholat di...

Artikel Paling Populer


Anal Sex, Doggie Style, dan...: 3724
Kisah Nyata...Tujuh kali...: 2331
Tata Cara Sholat Jenazah: 2281
Memberi Nama Anak Mesti...: 2126
Sholat Jama' (Jamak) dan...: 2062
Istri-istri Rasululloh SAW: 1564
Tata Cara Mandi Besar: 1372
Manfaat Sedekah : 1297
Ceramah Zainuddin MZ: 1119
Sholat Dhuha Dahulu, Baru...: 1079
Ketika Sunnah Rasululloh...: 1028
Jadwal Puasa Sunnah 1432H /...: 836
Gambar + Karikatur Nabi...: 831
Nama-nama Bulan Dalam Tahun...: 781
Gus Dur-Kitab suci yang...: 773
Aurat dan Jilbab (01): 758
Kerancuan Kisah Menjelang...: 728
Antara Mahram Dan Muhrim: 712
Taubatan Nasuha Itu HARUS!!: 572
Alasan Babi Haram (Tinjauan...: 563
Tebarkan Salam: 553
Nabi-nabi Palsu: 551
Software Adzan: 521
Dialog Islam - Kristen di...: 510
Hoax Baru!!! Anak Durhaka...: 491
Malam Jum'at dan Sunnah Rasul: 489

Lainnya:
login

Meta:
RSS .92
RDF 1.0
RSS 2.0
Comments RSS 2.0
Valid XHTML

9 of 10 19/02/2011 8:56
Tausyiah275 :: Tentang Makmum :: June :: 2008 http://tausyiah275.blogsome.com/2008/06/01/tentang-makmum/

Arul Has
29.08.2010 13.18.28

assalamu'alaikum,,,,
subhanalloh,,hati Q menjdi
tenang,setelah membaca blog
ini
nad
30.08.2010 13.55.49

good
Ale
05.09.2010 08.57.51

aurel
08.09.2010 14.51.32

makacieh,,,, blognya

aLief [URL]
13.09.2010 19.03.16

Sainudin
15.09.2010 21.54.09

Tidaklah hanya
mendegar,melihat atau
berbicara ttang keaggungan
cerita para rasul..Tp membaca
mlalui web ini udah bisa d
banggakan utk kita lebii
beriman..
nining
Kirim Pesan 25.09.2010 13.36.41

Get free blog up and running in minutes with Blogsome


Theme designed by Hadley Wickham

10 of 10 19/02/2011 8:56

Anda mungkin juga menyukai