Anda di halaman 1dari 8

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.

html

Arsip Artikel
Download
Iklan
Radio Online
Tentang Kami
WebLinks
YPIA

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Home
Landasan Agama
Aqidah
Manhaj
Al Qur'an
Hadits
Akhlaq
Tafsir
Fiqih dan Muamalah
Fiqih
Doa dan Dzikir
Ramadhan
Penyejuk Hati
Kisah Islam
Sejarah Islam
Jejak Islam
Kolom Ulama
Nasehat Ulama
Biografi Ulama
Keluarga
Keluarga Islami
Muslimah
Info Islami
Kolom TI
Kajian
Lembaga Pendidikan
Lowongan Kerja

Waktu Akhir Shalat Isya’


Kategori Fiqh dan Muamalah | 04-03-2011 | 19 Komentar

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sebagian kalangan berpendapat bahwa akhir shalat Isya’ sampai waktu shubuh. Namun perlu diketahui secara seksama
bahwa sebenarnya dalam masalah akhir waktu shalat Isya’ terdapat perselisihan di antara ulama. Tentu saja untuk
menguatkan pendapat yang ada kita harus melihat dari berbagai dalil, lantas merojihkannya (mencari manakah pendapat
yang terkuat). Ini berarti kita pun nantinya tidak hanya sekedar ikut-ikutan apa kata orang. Berikut pembahasan singkat dari
kami tentang akhir waktu shalat Isya’.

Perselisihan Ulama

1 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

Pendapat pertama: Waktu akhir shalat Isya’ adalah ketika terbit fajar shodiq (masuknya shalat shubuh) tanpa ada
perselisihan antara Imam Abu Hanifah dan pengikut ulama dari ulama Hanafiyah. Pendapat ini juga jadi pegangan ulama
Syafi’iyah, namun kurang masyhur di kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat kedua: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam. Inilah pendapat yang masyhur dari kalangan ulama
Malikiyah.

Pendapat ketiga: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam, ini waktu ikhtiyari (waktu pilihan). Sedangkan waktu
akhir shalat Isya’ yang bersifat darurat adalah hingga terbit fajar. Waktu darurat ini misalnya ketika seseorang sakit lantas
sembuh ketika waktu darurat, maka ia masih boleh mengerjakan shalat Isya’ di waktu itu. Begitu pula halnya wanita haidh,
wanita nifas ketika mereka suci di waktu tersebut. Inilah pendapat ulama Hanabilah.[1]

Pendapat keempat: Waktu akhir shalat Isya’ adalah pertengahan malam. Yang berpendapat demikian adalah Ats Tsauri,
Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Ash-habur ro’yi dan Imam Asy Syafi’i dalam pendapatnya yang terdahulu.[2]

(*) Waktu malam dihitung dari shalat Maghrib hingga waktu Shubuh. Sehingga pertengahan malam, jika Maghrib misalnya
jam 6 sore dan Shubuh jam 4 pagi, kira-kira jam 11 malam.

Dalil yang Menjadi Pegangan

Dalil yang menjadi pegangan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sampai terbit fajar shodiq (masuk waktu shubuh) adalah
hadits Abu Qotadah,

‫َى‬Sْgh
ُ ‫ ِة ا‬j
َ UFK‫ ا‬k
ُ ْl‫ َء َو‬NِoَH NUVَp ‫ َة‬j
َ UFK‫ ا‬qDَFُH ْJَK ْLَM NَOَP ُQHِSْTUVK‫ ا‬XَYUZ‫ٌ ِإ‬QHِSْTَ] ‫_ْ ِم‬ÙK‫ ا‬Nِa b
َ ْcَK ُdUZ‫ ِإ‬XَM‫َأ‬

“Orang yang ketiduran tidaklah dikatakan tafrith (meremehkan). Sesungguhnya yang dinamakan meremehkan adalah
orang yang tidak mengerjakan shalat sampai datang waktu shalat berikutnya.” (HR. Muslim no. 681)

Dalil lainnya lagi adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

NِVUM‫ ُأ‬NَOَP ‡
U ُˆ‫Š َأنْ َأ‬
َ ْ_َK Xَ€ُVْl_َ َK ُdUZ‫ل » ِإ‬
َ Xَ‚َa NUOَFَa ‫ج‬
َ Sَ َg JU ُ„ …ِ ِoْ†َYْK‫ ا‬D
ُ ْ‫ َم َأه‬XَZ NUVَp‫ َو‬D
ِ ْcUOK‫ُ ا‬uUMXَP v
َ َ‫ َذه‬NUVَp ٍuَOْcَK ‫ت‬
َ ‫ ذَا‬-JO{‫ و‬dcOP |‫ ا‬NO}- N
~ ِÙK‫ ا‬Jَ َVْP‫» َأ‬

“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni
masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’ yang
tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’.” (HR. Muslim no. 638)

Hadits di atas menunjukkan bahwa tidak mengapa mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam. Jika shalatnya
dikerjakan pertengahan malam, berarti shalat Isya’ bisa berakhir setelah pertengahan malam. Ini menunjukkan bahwa boleh
jadi waktunya sampai terbit fajar shubuh.[3]

Sedangkan dalil bagi ulama yang menyatakan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sepertiga malam adalah hadits di mana Jibril
menjadi imam bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada hari kedua Jibril mengerjakan shalat tersebut pada sepertiga
malam. Dalam hadits disebutkan,

D
ِ ْcUOK‫‹ ا‬
ِ ُOُ„ NَK‫ َء ِإ‬XَŒِْK‫ ا‬NUOَ}‫َو‬

“Beliau melaksanakan shalat ‘Isya’ hingga sepertiga malam.” (HR. Abu Daud no. 395. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)

Adapun dalil bahwa waktu akhir shalat Isya adalah pertengahan malam dapat dilihat pada hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,

ِQَ{ْ‫و‬h
َ ‫ا‬D
ِ ْcUOK‫ ا‬
ِ ْFِZ NَK‫ ِء ِإ‬XَŒِْK‫ ِة ا‬j
َ َ} ُkْl‫َو َو‬

“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 612)

Juga dapat dilihat dalam hadits Anas,

D
ِ ْcUOK‫ ا‬
ِ ْFِZ NَK‫ ِء ِإ‬XَŒِْK‫ َة ا‬j
َ َ} – JO{‫ و‬dcOP |‫ ا‬NO} – N
~ ِÙK‫ ا‬Sَ Ug‫َأ‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam.” (HR. Bukhari no. 572)

Pendapat Lebih Kuat

Di antara dalil-dalil yang dikemukakan di atas yang menunjukkan waktu akhir shalat Isya’ adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,
“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 612).

Adapun berdalil dengan hadits Abu Qotadah dengan menyatakan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sampai waktu fajar

2 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

shubuh adalah pendalilan yang kurang tepat. Karena dalam hadits itu sendiri tidak diterangkan mengenai waktu shalat.
Konteks pembicaraannya tidak menunjukkan hal itu. Hadits tersebut cuma menerangkan dosa akibat seseorang
mengakhirkan waktu shalat hingga keluar waktunya dengan sengaja.[4]

Sedangkan hadits ‘Aisyah,

NِVUM‫ ُأ‬NَOَP ‡
U ُˆ‫Š َأنْ َأ‬
َ ْ_َK Xَ€ُVْl_َ َK ُdUZ‫ل » ِإ‬
َ Xَ‚َa NUOَFَa ‫ج‬
َ Sَ َg JU ُ„ …ِ ِoْ†َYْK‫ ا‬D
ُ ْ‫ َم َأه‬XَZ NUVَp‫ َو‬D
ِ ْcUOK‫ُ ا‬uUMXَP v
َ َ‫ َذه‬NUVَp ٍuَOْcَK ‫ت‬
َ ‫ ذَا‬-JO{‫ و‬dcOP |‫ ا‬NO}- N
~ ِÙK‫ ا‬Jَ َVْP‫» َأ‬

“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni
masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’ yang
tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’.” (HR. Muslim no. 638). Hadits ini bukanlah maksudnya, “Sampai
sebagian besar malam berlalu”, namun maksudnya adalah “sampai berlalu malam”. Bisa bermakna demikian karena kita
melihat pada konteks hadits selanjutnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan selanjutnya, “Sungguh ini adalah waktu
shalat isya’ yang tepat”. Dan tidak pernah seorang ulama yang mengatakan bahwa waktu afdhol untuk shalat Isya’ adalah
setelah lewat pertengahan malam.

Masih tersisa satu hadits, yaitu hadits Anas,

NUOَ} JU ُ„ ، D
ِ ْcUOK‫ ا‬
ِ ْFِZ NَK‫ ِء ِإ‬XَŒِْK‫ َة ا‬j
َ َ} – JO{‫ و‬dcOP |‫ ا‬NO} – N
~ ِÙK‫ ا‬Sَ Ug‫َأ‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam, kemudian beliau shalat.” (HR.
Bukhari no. 572). Hadits tersebut dapat dipahami dengan kita katakan bahwa waktu akhir shalat Isya’ adalah pertengahan
malam, artinya pertengahan malam shalat Isya’ itu berkahir. Sedangkan kalimat “kemudian beliau shalat” hanya tambahan
dari perowi. Jika memang bukan tambahan perowi, maka benarlah pendapat tersebut, yaitu bahwa boleh jadi shalat Isya
dilaksanakan setelah pertengahan malam.[5]

Dengan mempertimbangkan pemahaman dari hadits Anas di atas, artinya hadits tersebut masih bisa dipahami bahwa setelah
pertengahan malam masih dilaksanakan shalat Isya’, maka kesimpulan yang terbaik adalah sebagaimana yang diutarakan
oleh Ibnu Qudamah. Beliau rahimahullah mengatakan,

šِa ‫ُو َر ِة‬SU›K‫ ا‬k


ِ ْl‫ َو‬Jُ ْœُp ِdcِa Jُ ْœُْK‫ ا‬، ‫ُو َر ٍة‬Sَ– k
ُ ْl‫ َو‬
ِ ْFq̀K‫ —َْ َ… ا‬XَM‫ َو‬، ‫ َز‬Xَ™ Dِ ْcUOK‫ ا‬
ِ ْFِZ NَK‫ إ‬Xَ‫ه‬Sَ Ug‫ وَِإنْ َأ‬، D
ِ ْcUOK‫‹ ا‬
ِ ُOُ„ ْLَP Xَ‫ه‬Sَ qg“َ ُH XَK ْ‫ َأن‬NَKXََ] ُdUOK‫ َء ا‬Xَˆ ْ‫ إن‬NَKْ‫ْ َ”و‬K‫وَا‬
Sِ ْFَْK‫ ِة ا‬XَOَ}

“Yang utama, insya Allah Ta’ala, waktu shalat Isya’ tidak diakhirkan dari sepertiga malam. Jika diakhirkan sampai
pertengahan malam, itu boleh. Namun jika diakhirkan lebih dari pertengahan malam, maka itu adalah waktu dhoruroh
(waktu darurat). Yang dimaksudkan dengan waktu dhoruroh adalah sebagaimana waktu dhoruroh dalam shalat ‘Ashar.”[6]

(*) Ada dua macam waktu shalat yang perlu diketahui:

Pertama, waktu ikhtiyari, yaitu waktu di mana tidak boleh dilewati kecuali bagi orang yang ada udzur. Artinya, selama tidak
ada udzur (halangan), shalat tetap dilakukan sebelum waktu ikhtiyari.[7]

Kedua, waktu dhoruroh, yaitu waktu di mana masih boleh melakukan ibadah bagi orang yang ada udzur, seperti wanita yang
baru suci dari haidh, orang kafir yang baru masuk Islam, seseorang yang baru baligh, orang gila yang kembali sadar, orang
yang bangun karena ketiduran dan orang sakit yang baru sembuh. Orang-orang yang ada udzur boleh melakukan shalat
meskipun pada waktu dhoruroh.[8]

Demikian sajian ringkas mengenai waktu akhir shalat Isya’. Inilah sajian yang dapat kami sampaikan sesuai dengan
keterbatasan ilmu kami.

Semoga bermanfaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

28th Syawal 1431 H, Riyadh, KSU, Kingdom of Saudi Arabia

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id

[1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, Asy Syamilah, 2/2561, index “awqotush sholah”, point 13.

[2] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, Al Maktabah At Taufiqiyah, 1/245-246.

[3] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/246.

[4] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/246-247.

[5] Lihat Shahih Fiqh Sunnha, 2/247.

3 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

[6] Al Mughni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, Dar ‘Alam Al Kutub, Riyadh, 2/28-29.

[7] Lihat Al Mughni, 2/16.

[8] Lihat Al Mughni, 2/17.

127
127
127

Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di muslim.or.id dengan
menyertakan muslim.or.id sebagai sumber artikel

19 komentar
Daftar RSS komentar
1. husein says:
4 March 2011 at 8:02 am

assalamu’alaikum.,.,
ana minta izin buat posting artikel diatas dblog ana.,.,diperkenankan ato tdk????
jazakumullah khoiron

2. abu naila says:


4 March 2011 at 8:49 am

assalamu’alaikum ustadz, mau tanya maksud pertengahan malam itu, apakah tengah malam? kalo d indonesia berarti
jam 24.00. terimaksih.

3. Fahrul says:
4 March 2011 at 2:07 pm

Assalamu`alaikum
Ana mau tanya pada jam berapa sepertiga malam yang dimaksud dalam artike di atas ini?

4. tommi says:
4 March 2011 at 5:29 pm

Jazakalloh khoir ustadz, pemaparan yg baik sekali. Ana jd mengerti skrg.

5. Yulian Purnama says:


5 March 2011 at 6:33 am

#abu naila
Wa’alaikumussalam. Interval waktu antara isya – shubuh dibagi 2, itulah pertengahan malam. Allahu’alam.

6. Abduh Tuasikal says:


7 March 2011 at 12:41 pm

@ Fahrul
Wa’alaikumus salam. Waktu malam itu dihitung mulai dari Maghrib hingga Shubuh, ada sekitar 10 jam. Sepertiga
malam silakan dihitung dr waktu tsb.

7. Arif says:
7 March 2011 at 1:59 pm

Assalamu’alaikum,

Pada hadits berikut:


“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni
masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’
yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’.” (HR. Muslim no. 638)

4 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

Bukankah artinya Nabi manyarankan bahwa mengakhirkan sholat isya’ adalah lebih baik, jika tidak memberatkan?
karena menurut saya kalimatnya sudah jelas sekali. Tolong penjelasannya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum.

8. Satu dua tiga says:


7 March 2011 at 8:23 pm

Assalamu’alaykum,
bagaimana klo mengundurkan adzan sholat isya’ krn ada pengajian, untuk waktu skrng, adzan isya’ di kbanyakan
daerah skitar 19.10
krn ada pengajian adzan nya mundur jadi 19.50, bagaimana kalo bgitu??

Jazakallohukhoir..
kami sgt berharap jawabannya akh..

9. Abduh Tuasikal says:


8 March 2011 at 1:24 pm

@ Satu Dua Tiga


Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh
Pernah hal itu dibahas oleh Syaikh Hammad Al Hammad (Imam Masjid Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh-KSA). Jika
memang telat untuk adzan, maka sebaiknya adzannya tidak dikumandangkan agar tidak membuat rancu masyarakat
sekitar krn mereka malah mengira waktu shalat baru dimulai ketika itu. Jadi saran kami, tetap adzan tepat waktu,
setelah itu dilanjutkan lagi pengajiannya setelah adzan, lalu akan shalat baru iqomah.
Wallahu a’lam.

10. Abduh Tuasikal says:


8 March 2011 at 1:25 pm

@ Arif
Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh
Waktu shalat isya’ bisa diakhirkan jika memang tidak menyulitkan jama’ah.

11. hamka says:


9 March 2011 at 2:40 pm

Assalamu`alaikum
Ustadz waktu interval antara sholat maghrib dgn isya yang sa jalani sekitar satu jam apakah hal tersebut sudah sesuai?
apakah aktivitas olahraga yg berdekatan dgn waktu isya dapt dimasukkan ke kategori uzhur
saya mengikuti kajian di sekitar daerah saya dan dimulai pada ba’da magrib dan begitu masuk waktu isya, ustadz
tersebut menundanya tetapi mempersilahkan panitia utk menegakkan adzan terlebih dahulu lalu beliau melanjutkan
kajiannya. bagaimana pendapat ‘ulama thdp perkara ini?
Barokallohu fiikh ustadz

12. Abduh Tuasikal says:


20 March 2011 at 12:18 pm

@ Hamka
Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh
1. Iya itu sesuai
2. Jangan sampai waktu olahraga mengganggu waktu shalat. jk olahraga antara maghrib s/d isya, itu waktu yg amat
sempit. shg bisa menggangu waktu shalat
3. Syaikh Sholeh Al Fauzan majelis hariannya biasa dimulai dr Maghrib-Isya. Lalu ketika adzan Isya, beliau persilakan
adzan dan melanjutkan beberapa menit lagi untuk tanya jawab. Dan juga waktu shalat isya’ memang boleh diakhirkan.

13. imamali says:


25 March 2011 at 9:48 pm

Assalamu’alaikum,

Pada hadits berikut:


“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni
masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’
yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’.” (HR. Muslim no. 638)

5 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

jd konteks hadis diatas mnyebutkan bahwa nbi mngatakan klo isya lbh baik diakhirkan…. bgaiamana dg hadis ”
sesungguh nya amal yg paling dicintai allah adalah sholat diawal waktu (HR. attabhrani) pertnyaan nya apakah hadis
diatas bertntngan???

14. Abduh Tuasikal says:


28 March 2011 at 1:13 pm

@ Imamali
Wa’alaikumus salam
Ini menunjukkan bhwa hadits yg menyatakan amal yg paling dicintai allah adalah sholat diawal waktu itu ada
pengkhususan dengan hadits yg menceritakan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isyanya.

15. Akhmad Suwardi says:


28 April 2011 at 5:39 pm

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Begini Ustadz Saya sering melakukan shalat ‘atamah (isya) dan shubuh itu di gabung kalau saya ketiduran. Saya
bangun jam 6 pagi. Jadi sebelum shalat shubuh saya shalat ‘atamah (isya) dulu. Bagaimana tindakan yang saya lakukan
menurut ajaran Rasulullah SAW sdh sesuai? Jazakumullah khoiron katsiron.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

16. Yulian Purnama says:


12 May 2011 at 2:55 pm

#Akhmad Suwardi
Yang anda lakukan sudah tepat. Namun kalau sering terlewat shalat Isya plus terlewat shalat subuh, khawatirlah
termasuk orang-orang yang melalaikan shalat.

17. Wahyu says:


15 May 2011 at 6:38 am

Assalamu’alaykum. Afwan, saya ingin bertanya. Kebanyakan yang terjadi di masyarakat sholat isya adalah tepat
setelah datang waktu shalat isya’ yaitu sekitar jam 7 malam. Lalu jika ternyata waktu sholat isya’ yang lebih utama
adalah tengah malam, bagaimana semisal tidak ikut sholat berjamaah tapi sholat sendiri di rumah saat tengah
malam?Padahal keutamaan sholat berjamaah juga sangat penting untuk diperhatikan, khususnya bagi kaum
laki-laki.Jazakallah khair…

18. Muhammad Nur Ichwan says:


6 June 2011 at 11:31 am

@Wahyu
Wa’alaikumussalam.
Tetap shalat isya’ berjama’ah di masjid karena hal itu hukumnya wajib bagi pria, sedangkan mengakhirkan waktu
shalat Isya’ hukumnya sunnah. Sesuatu yang wajib harus didahulukan dari sesuatu yang sunnah.
Pelaksanaan shalat Isya’ oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak seluruhnya diakhirkan, namun
memperhatikan sikon yang ada. Jika para sahabat telah banyak berkumpul di masjid, maka beliau mengerjakannya
lebih awal. Wallahu a’lam.

Ingin Berkomentar?
Perhatikan adab berikut!
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga perkara pula.
Allah meridhai kalian bila kalian:
(1) Hanya beribadah kepada Allah semata, (2) Dan tidak mempersekutukan-Nya, (3) Serta berpegang teguh pada tali
(agama) Allah seluruhnya, dan janganlah kalian berpecah belah
Dan Allah membenci kalian bila kalian:
(1) Suka qiila wa qaala (berkata tanpa dasar), (2) Banyak bertanya (yang tidak berfaedah), (3) Menyia-nyiakan harta”
(HR. Muslim no. 1715)
Admin muslim.or.id berhak untuk tidak memunculkan komentar yang tidak sesuai dengan adab di atas.

Perlu anda ketahui:


Komentar yang anda kirimkan akan dimoderasi oleh admin terlebih dahulu. Komentar anda yang muncul setelah klik tombol
"KIRIM" hanyalah sekedar preview yang hanya muncul di komputer yang anda pakai, namun sebenarnya belum muncul.

6 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

Nama *
Email *
Website

Komentar

* wajib diisi

Artikel Terkait
Soal-14: Batas Akhir Sholat Isya
Mimpi Basah Ketika Puasa
Waktu-Waktu Shalat
Ramadhan-21: Cara Shalat Malam Lagi Setelah Tarawih
Ma’had Masjid Pogung Raya Yogyakarta Ajaran 2010 -2011
Semakin Semangat Ibadah di Akhir Ramadhan
Kajian Rutin Masjid Al Hasanah (Yogyakarta)
Fiqih Ringkas I’tikaf (2)
Shalat Tarawih (2): 11 atau 23 Raka’at?
Tuntunan Shalat Tarawih

Ensiklopedia
Download
Islami

Konsultasi Syariah Toko Muslim

Doa dan Zikir


“Doa apabila mimpi buruk

‫ن‬
َ ْ‫و‬Sُ ُ›ْَH ْ‫ َوَأن‬L
ِ ْcِ«XَcUŒK‫ت ا‬
ِ ‫َ¬َا‬Yَ‫ْ ه‬LِMَ‫ و‬, ¨ِ ‫ ِد‬XَِP Sq َˆ‫ َو‬, ِdِ—Xَ‚ِP‫ِ َو‬dَِ›َª ْLِM ‫ت‬
ِ XUMXUVK‫| ا‬
ِ ‫تا‬
ِ XَYِOَœِ— ‫ُ_ْ ُذ‬P‫َأ‬

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan dan kejahatan hamba-
hamba-Nya dan dari godaan setan serta jangan sampai setan mendatangiku\””
— (HR. Abu Dawud: 4/12. Shahih Tirmidz:i 3/171)

Next quote »

Petuah Ulama

7 of 8 10/09/2011 10:29
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah » Waktu Akhir Shalat Isya’ http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-akhir-shalat-isya.html

"Tidak ada suatu perkara yang lebih merusak amalan daripada perasaan ujub dan terlalu
memandang jasa diri sendiri"
(Ibnul Qayyim, Al-Fawa’id, 1/147)

Berikutnya

Komentar Pembaca

Ade Ruyani pada Bolehkah Kencing Sambil Berdiri? nice info, thanks.. bermanfaat sekali..

Penerjemah Inggris Indonesia pada Keyakinan Nur Muhammad, Cikal Bakal Keyakinan Wihdatul
Wujud Waspadalah wahai saudaraku semua... Pemahaman sesat bisa disebabkan karena sengaja
dibuat atau karena ke...

Penerjemah Inggris Indonesia pada Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk! Segala
kesenangan di dunia ini adalah fatamorgana (sementara),bahkan tidak sedikit kesenangan yang
"mengand...

Yulian Purnama pada Puasa Enam Hari di Bulan Syawal #salsa Pertama, bapak mahrus ali
agaknya terlalu gegabah dalam mendha'ifkan hadits riwaya...

salsa pada Puasa Enam Hari di Bulan Syawal assalamu'alaykum ustad,saya pernah baca di artikel
http://mantankyainu.blogspot.com/2011/08/kelemahan-hadi...

Warung Herbal Zaidan pada Lima Faedah Puasa Syawal Insya Allah.., amin...

atin pada Bolehkah Mendahulukan Puasa Sunnah dari Qodho' Puasa? izin share ustadz, trimakash

firman pada Kisah Taubat Seorang Kyai Alhamdulillah sudah ada yg berani menunjukkan yag haq
adalah haq dan yag batil adalah batil. semoga yang l...

winnie widianie pada Jujur, Kiat Menuju Selamat Sabar Q bgtu trlalu sabar shingga ku banyak skli
trluka

erna nurjanah pada Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk! mohon izin share...insyaallah
bermanfaat untuk semua yang membacanya ..syukron

Muslim Blogs - BlogCatalog Blog Directory Religion blogs Religion Religion Blogs
2010 © Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari

8 of 8 10/09/2011 10:29

Anda mungkin juga menyukai