MAKALAH
PEMBUATAN JAMU HERBAL
Oleh:
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hewani. Oleh karena itu kesehatan ternak harus tetap terjaga agar ternak tidak
terserang penyakit. Pada saat telah dilakukan upaya dalam pembuatan obat-obatan
alami dan di Indonesia sebagai daerah tropis kaya akan berbagai macam tanaman
Sampai saat ini masalah yang dihadapi peternak ayam adalah biaya pakan
dan obat-obatan yang tinggi serta kematian akibat penyakit termasuk flu burung
Indonesia dan secara empiris telah terbukti dapat mencegah berbagai penyakit
pencegahan dan pengobatan penyakit termasuk sejak terjadinya kasus flu burung
yang telah banyak memakan korban dan kerugian material. Bahan ramuan herbal
sangat mudah diperoleh dan merupakan salah satu kebanggaan bangsa Indonesia,
2012).
Ramuan tanaman herbal adalah obat tradisional yang terbuat dari bahan
alami terutama tumbuhan dan merupakan warisan budaya bangsa Indonesia dan
telah digunakan secara turun temurun. Ramuan tanaman obat (jamu) selain untuk
herbal yang terbuat dari tanaman obat-obatan yang relatif murah dan mudah
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari praktikum ini yaitu bagaimana tata cara
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tata cara atau
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk
dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam
sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang
digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk menjaga stamina
Saat ini jamu tidak hanya digunakan untuk manusia saja, tetapi pemberian
beberapa tanaman obat sebagai obat tradisional untuk ternaknya sebagai pengganti
obat-obatan buatan pabrik yang dirasa cukup mahal terutama bagi peternak skala
v
mengharuskan para peternak untuk mencari alternatif solusi lain untuk mengatasi
akan pentingnya keamanan pangan (Food safety) yang dikonsumsi. Sejak krisis
moneter yang terjadi di Indonesia sampai saat ini harga obat-obatan buatan pabrik
(impor) sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh para petani ternak,
khususnya peternak dalam skala menengah ke bawah. Oleh karena itu peternak
sebagai obat tradisional yang disebut jamu hewan yang dapat diberikan dalam
bentuk larutan melalui air minum dan atau dalam bentuk simplisia (tepung) yang
Jamu hewan atau ramuan beberapa tanaman obat tersebut dapat dibuat
sendiri oleh petani ternak dan harganya lebih murah dibandingkan obat pabrik,
tetapi khasiatnya cukup baik untuk pencegahan maupun pengobatan pada ternak
unggas, antara lain penyakit gangguan pernafasan (Snot dan CRD), koksidiosis,
kurang nafsu makan, diare, feses hijau, meningkatkan libido seksual (Zumratun,
2012).
Terjemahnya:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya
kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik
(Kementrian Agama RI, 2017).
vi
Makna ayat diatas yaitu Allah kemudian mengajak mereka untuk belajar
dari alam, agar mereka tahu bahwa hanya Allah saja yang berhak untuk disembah
dan apakah mereka yaitu orang musyrik itu tidak memperhatikan apa yang mereka
lihat di hamparan bumi, betapa banyak kami tumbuhkan di bumi itu berbagai
kemanfaatan bagi manusia. Bukankah itu pertanda atas kekuasaan Allah, dan
anugerahnya yang tak terhingga kepada manusia (Kementerian Agama RI, 2017).
Jamu ternak adalah ramuan tradisional yang dibuat dari bahan alami
terutama tumbuhan dan merupakan warisan budaya bangsa yang telah digunakan
turun temurun. Jamu ternak yang dibuat berasal dari kencur, bawang putih, jahe,
lengkuas, kunyit, temulawak, daun sirih, dan kayu manis. Selain itu juga
ditambah molasses dan EM4, yang dapat diberikan dalam bentuk larutan melalui
sangat berguna untuk ternak. Para peternak unggas lokal umumnya selalu
ireng, daun pepaya dan daun mengkudu, dan sebagainya, ke dalam ransum atau
dicampur dengan air minum. Pemberian obat tradisional agar daya tahan
2010).
cokelat karena terjadi reaksi browning yang semakin meningkat. Aroma yang
vii
dihasilkan akan semakin mengalami penurunan nilai (kurang disukai panelis)
dengan makin lama waktu fermentasi karena terjadi pembentukan asam yang
sifat-sifat citarasa dan warna dari banyak bahan pangan yang dimasak dan diolah
sangat tergantung pada reaksi antara gula pereduksi dan kelompok asam amino
yang menghasilkan zat warna coklat dan komponen citarasa (Buckle et al., 2010).
pertumbuhannya dan menibulkan rasa asam. Hal ini juga dapat menghambat
menekan pertumbuhan jumlah bakteri yang tidak tahan terhadap kondisi asam
1. Bawang merah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Liliaceae
viii
Family : Liliales
Genus : Allium
coli dan Salmonella. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang merah
mampu menurunkan kadar kadar gula dan kolesterol dalam darah. Selain itu
aliran darah. Tidak kalah pentingnya bawang merah dapat memobilisasi kolesterol
merah dengan nama simplisia Alii cepae Bulbus mengandung minyak atsiri, Siklo
terdapat ikatan asam amino yang tidak berbau, tak bewarna dan dapat larut dalam
air. Ikatan asam amino ini disebut aliin. Dimana senyawa tersebut dapat berubah
menjadi alicin. Bersama dengan tiamin (vitamin B), alicin dapat membentuk
allitiamin, senyawa bentukan ini ternyata lebih mudah diserap oleh tubuh daripada
viamin B sendiri. Dengan demikian, alicin dapat membuat vitamin B lebih efisien
fungisida diduga juga terdapat dalam minyak atrisi bawang merah. Umbi bawang
merah dengan nama simplisia Alii cepae Bulbus berguna untuk memacu enzim
pencernaan, obat luka, peluruh air seni, peluruh dahak/obat batuk, peluruh haid,
ix
2. Daun sirih
Menurut Darwis dkk (2010), taksonomi daun sirih adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Daun sirih segar banyak mengandung asam amino esensial kecuali Lisin,
Histidin dan Arginin. Terdapat sejumlah besar Asparagin, sedangkan Glisin dalam
bentuk gabungan, kemudian Prolin dan Orinitin. Cairan daun bersifat asam,
mengandung asam malat dan asam oksalat, enzim diastase dan katalase (Darwis
dkk., 2010).
Sirih (Piper bettle L) mengandung minyak atsiri, tannin, diastase, gula, dan
pati. kandungan minyak atsiri memiliki daya membunuh kuman, serta membunuh
fungi atau jamur. Penggunaan daun sirih sebagai bahan obat mempunyai dasar
yang kuat karena adanya kandungan minyak atsiri yang mempunyi komponen
fenol alam yang mempunyi daya anti septik sangat kuat. Minyak atsiri daun sirih
mempunyai aktivitas anti bakteri terhadap beberapa bakteri gram positif dan gram
x
3. Jahe
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
lemak 6%- 8%), protein 9%, karbohidrat 50%, vitamin khususnya niacin dan
vitamin A, beberapa jenis mineral dan asam amino. Ekstrak jahe mempunyai daya
anti oksidan yang dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan lemak dan minyak
merah dalam pakan hingga 2,0% dalam ransum memberikan pengaruh yang relatif
baik pada pertambahan bobot badan, total konsumsi pakan, konversi pakan (FCR)
xi
4. Kunyit
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Subkelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Zat warna kuning (Kurkumin)
dimanfaatkan untuk menambah cerah atau warna kuning kemerahan pada kuning
telur. Kunyit jika dicampurkan pada pakan ayam, dapat menghilangkan bau
kotoran ayam dan menambah berat badan ayam, juga minyak atsiri kunyit bersifat
antimikroba. Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri dari ar-tumeron, α dan
Rostiana 2015).
xii
Senyawa kimia yang ada dalam kunyit mampu menurunkan lemak dalam tubuh,
berperan pada proses sekresi empedu dan pankreas yang dikeluarkan lewat feses.
5. Lengkuas
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Languas
heptanoid atau senyawa berasa pedas). Selain minyak atsiri terdapat pula
xiii
Tumbuhan lengkuas mengandung golongan senyawa Flavonoid, Fenol dan
6. Kencur
berikut:
Kingdom : Plantarum
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
xiv
Semua bagian kencur bermanfaat tetapi yang umum dipakai adalah
putih dan kulit luar coklat. Kandungan kimia rimpang kencur mengandung pati,
mineral, dan minyak atsiri. Berupa Sineol, asam metal kanil, Cinnamic acid, Ethyl
7. Temulawak
merupakan tanaman asli Indonesia yang termasuk salah satu jenis temu-temuan
Kingdom : Plantae
Filum : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
xv
oleh peningkatan produksi dan sekresi empedu yang bekerja secara kolekinetik
padat dalam kandung empedu berkurang. Peristiwa ini akan mengurangi kolik
kurkumin, pati 48,54%, dan minyak atsiri 3,12%. Minyak atsiri merupakan cairan
yang berwarna kuning atau kuning jingga, berbau tajam. Komposisi minyak atsiri
bergantung pada umur rimpang, teknik isolasi, tempat tumbuh, teknik analisis,
8. Molases
Molases atau tetes tebu merupakan hasil samping pada proses pembuatan
gula. Molases berwujud cairan kental yang diperoleh dari tahap pemisahan kristal
gula. Molases mengandung sebagian besar gula, asam amino dan mineral.
Sukrosa yang terdapat dalam tetes bervariasi antara 25 – 40 %, dan kadar gula
reduksi tetes lebih besar daripada tebu yang sudah masak. Komposisi yang
penting dalam molases adalah TSAI (Total Sugar as Inverti ) yaitu gabungan dari
sukrosa dan gula reduksi. Molases memiliki kadar TSAI antara 50 – 65 %. Angka
xvi
TSAI ini sangat penting bagi industri fermentasi karena semakin besar TSAI akan
9. EM4
menguntungkan yaitu mikroorganisme inkubasi dan sintetik yang terdiri dari asam
laktat, bakteri Fotosintetik, Actinomycetes sp., Streptomycertes sp., ragi dan jamur
meningkatkan nafsu makan dan mengurangi polusi atau bau kandang dan
lingkungan. Dosis penggunaan EM4 pada ayam potong yaitu 1ml EM4 : 1 liter air
putih dengan syarat EM4 tidak diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin,
meningkatkan pertumbuhan dan produksi serta stress yang ada dapat diantisipasi
(Lokapirnasari, 2007).
xvii
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah pada hari Rabu
Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah alat tulis-menulis, baskom,
blender, camera, cutter, gelas kimia, neraca analitik, pH meter, saringan, sendok,
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air, bawang merah 62,5
gr, daun sirih 62,5 gr, EM-4, jahe 62,5 gr, kencur 62,5 gr, kunyit 62,5 gr, lengkuas
C. Prosedur Kerja
1. Penyaringan
xviii
c. Potong bahan sesuai yang dibutuhkan.
h. Masukkan kedalam baskom dan tambahkan air sebanyak 2,5 liter kemudian
k. Masukkan jamu kedalam cawan petri dan amati warna, aroma dan pHnya.
m. Mengambil gambar.
2. Tanpa penyaringan
xix
h. Masukkan kedalam baskom dan tambahkan air sebanyak 2,5 liter kemudian
j. Masukkan jamu kedalam cawan petri dan amati warna, aroma dan pHnya.
l. Mengambil gambar.
xx
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
xxi
dengan teknik
penyaringan
2 Pencampuran
dengan tanpa
penyaringan
Sumber: Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, 2019.
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Cahyaning Ulul. 2012. Optimalisasi penggunaan bahan ramuan herbal yang
berbeda terhadap daya hambat bakteri Gram positif dan Gram Negatif.
Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Buckle K.A.,R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton, 2010, Ilmu Pangan,
Terjemahan :.Purnomo dan Adiono Universitas Indonesia. UI – Press
Jakarta.
xxii
Dalimartha, S. 2010. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Cetakan 1. Jilid 2. Trubus
Agriwidya. Jakarta.
Darwis, S.N, Abd Madjoindo dan Hasiyah. 2010. Tanaman Obat Famili
Zingeberasceae. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri,
Bogor.
Marni 2014. Khasiat Jamu Cekok Terhadap Penyembuhan Diare Pada Anak.
Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Papers UNIBA.
xxiii
Munir, A. B. 2014. Pembuatan Obat Tradisional Menjadi Obat Fitofarmaka Obat
Asli Indonesia. Universitas Muslim Indonesia, Makasar.
Oktaviana, P.R. 2010. Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada
Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi Pelarutan. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Romantis, T. 2010. Penambahan Jamu Ternak Dalam Air Minum Terhadap Uji
Daya Hambat Bakteri Salmonella Dan Escerichia Coli Serta Performa
Ayam Arab Petelur. IPB Press. Bogor.
Wardani, T. E. 2012. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc.) var. Gajah
Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) yang Terpapar 2-
Methoxyethanol. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Winarto WP. 2010. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
xxiv
Zainuddin, D. 2010. Tanaman Obat-Obatan. Kanisius. Yogyakarta.
Zulaikhah, S. T. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pencemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Di Kota Semarang. Tesis.
Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.
Zumrotum, 2012. Jamu Sebagai Feed Additive Dan Feed Suplement Untuk
Meningkatkan Efisiensi Dan Kesehatan Broiler. Vocational Education
Development Center For Agriculture (VEDCA).
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
xxv
penyaringan
penyaringan asam
xxvi
2. Pencampuran Coklat Khas jamu
penyaringan asam
penyaringan menyengat
penyaringan menyengat
xxvii
Sumber: Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, 2019.
xxviii
2 Pencampuran Coklat Khas jamu
B. Pembahasan
merupakan warna pekat molases dan bau khas gula, yang disebabkan molases
yang sudah dicampur molasses dan EM4 adalah 6,59 Hal ini sesuai dengan
sebagian besar gula, asam amino dan mineral. Sukrosa yang terdapat dalam tetes
belum masak biasanya memiliki kadar gula reduksi tetes lebih besar daripada tebu
xxix
2. Pengamatan Selama Fermentasi
Pada pengamatan hari ke 4, warna pada ramuan jamu herbal yakni coklat
keruh dengan aroma seperti khas jamu dan agak asam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hasnelly dan Harvelly (2010), yang menyatakan bahwa Semakin lama
waktu fermentasi warna yang dihasilkan akan semakin cokelat karena terjadi
reaksi browning yang semakin meningkat. Aroma yang dihasilkan akan semakin
mengalami penurunan nilai (kurang disukai panelis) dengan makin lama waktu
Pada pengamatan hari ke 7, warna pada ramuan jamu herbal yakni coklat
pekat dan aroma khas jamu serta menyengat. Hal ini sesuai dengan pendapat
Muchtadi (2012), yang menyatakan bahwa penambahan jahe memiliki rasa yang
pedas dan bau yang menyengat namun menyegarkan. Rimpang jahe pada
umumnya mengandung minyak atsiri (0,25% - 3,3%), lemak (6%- 8%), protein
9%, karbohidrat 50%, vitamin khususnya niacin dan vitamin A, beberapa jenis
mineral dan asam amino. Ekstrak jahe mempunyai daya anti oksidan yang dapat
Pada pengamatan hari ke 12, warna pada ramuan jamu herbal yakni coklat
pekat kental, aroma khas jamu dan menyengat. Hal ini sesuai dengan pendapat
berbagai komponen kimia seperti kurkumin, pati 48,54%, dan minyak atsiri
3,12%. Minyak atsiri merupakan cairan yang berwarna kuning atau kuning jingga,
berbau tajam. Komposisi minyak atsiri bergantung pada umur rimpang, teknik
xxx
Pada pengamatan hari ke 14, warna pada ramuan jamu herbal yakni coklat
pekat kehitaman, aroma khas jamu dan bau menyengat. Hal ini sesuai dengan
rasa yang pedas dan bau yang menyengat namun menyegarkan. Rimpang jahe
pada umumnya mengandung minyak atsiri (0,25% - 3,3%), lemak (6%- 8%),
protein 9%, karbohidrat 50%, vitamin khususnya niacin dan vitamin A, beberapa
jenis mineral dan asam amino. Ekstrak jahe mempunyai daya anti oksidan yang
BAB V
PENUTUP
xxxi
A. Kesimpulan
bahwa pembuatan ramuan jamu herbal dengan teknik penyaringan dan teknik
tanpa penyaringan yakni hasil yang diperoleh adalah pada hari 1 sebelum
fermentasi jamu herbal masih memiliki aroma molasses, tidak ada bau yang
terjadi perubahan warna maupun aroma yang semakin hari semakin menyengat
dan warna yang berubah dari coklat keruh hingga menjadi coklat kehitaman.
B. Saran
merah, daun sirih, jahe, kunyit, lengkuas, kencur dan temulawak dalam kondisi
praktikum.
xxxii