Anda di halaman 1dari 6

Judul : Wujud Taman Baca Keliling “Sekar Arum”

Tanggal Pelaksanaan Tunjungsekar


Kategori Inovasi : 29 November 2020
: Pendidikan
Tujuan Pada era masa kini, perkembangan teknologi yang
semakin canggih sudah bisa dinikmati oleh semua
kalangan umur. Kemudahan dalam mengakses teknologi
membuat sebagian besar kehilangan arah dalam
memanfaatkan teknologi yang baik dan benar. Hal ini
mengakibatkan dampaknya,yang malah membawa hal
buruk khususnya untuk kalangan anak-anak. Pada masa
perkembangannya, terlalu kecanduan gawai akan
mengakibatkan generasi yang kurang peduli dengan
lingkungan sekitar, dan lebih peduli dengan diri sendiri.
Berangkat dari masalah Generasi Post-Gen Z, yakni
generasi yang lahir diatas tahun 2013, marak kecanduan
gawai, sehingga sering kali mengabaikan lingkungannya.
Padahal seharusnya generasi Post-Gen-z menjadi
pendukung terciptanya society 5.0. Society 5.0 sendiri
merupakan konsep yang menganggap teknologi bukanlah
hal utama, melainkan mengembangkan teknologi
memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia. Tidak
bisa dipungkiri manusia sebagai makhluk sosial, pasti
membutuhkan berinteraksi dengan manusia lain.
Perkembangan ilmu tak boleh terlepas dari kesadaran
masyarakat yang selalu hidup berdampingan. Dalam
jangka panjang pendidikan dan interaksi sosial dalam
hidup bermasyarakat, harus dipupuk untuk menjadikan
pribadi yang tidak hanya berpendidikan namun juga
bermanfaat bagi lingkungan. Kembali pada tujuan
society 5.0, perlu adanya sinergitas anatara pendidikan
dan sosial guna kesejahteraan masyarat.
Salah satu cara menyinergikan hal tersebut adalah
dengan mewujudkan program-program yang dikemas
dalam “Taman Baca Sekar Arum” Kelurahan
Tunjungsekar.
Keselarasan dengan kategori Dasar utama dibentuknya “Taman Baca Sekar Arum”
yang dipilih selain berusaha untuk mengarahkan kebiasaan kecanduan
gadget menjadi kebermanfaatan teknologi menuju ke
arah yang positif, dalam kegiatannya juga mengintegrasi
pendidikan, kebudayaan, dan sosial, melalui inovasi
kegiatan yang dikemas dengan memiliki daya tarik bagi
generasi Post Gen-Z, sehingga bisa selaras dengan
kategori pendidikan
Signifikansi Dasar dari semua hal di kehidupan adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan pilar bagi semua aspek. Selain
tercantum dalam cita-cita bangsa yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai wujud membangun sebuah
kota tidak hanya menitik beratkan perbaikan pada
kebijakan, insfrastruktur, dan ekonomi, melainkan juga
kualitas sumber daya manusia, yang semakin lama
semakin terkikis.
Kualitas SDM yang paling mendasar sebenarnya bisa
dipupuk mulai dini. Dengan sasaran utama dimulai dari
wilayah tunjungsekar, kegiatan ini diselenggarakan
dengan penuh kesadaran bahwa dalam
menyelenggarakan suatu kota penting untuk memiliki
wadah yang layak bagi anak, sebagai tokoh utama
mewujudkan generasi berkualitas dimasa yang akan
datang.
Inovasi Dengan mengangkat nama “Taman Baca Sekar Arum”,
kami menyadari penuh, bahwa adanya taman baca
selama ini adalah biasa dengan memfasilitasi pengunjung
untuk membaca. Namun faktanya adanya perkembangan
gawai malah membuat daya minat baca dan kesadaran
literasi menurun, walaupun sebenarnya membaca juga
bisa dilakukan dengan gawai yang dimiliki. Diperkuat
kembali pada tujuan dalam mempersiapkan mental
society 5.0, bagaimana manusia juga masih menjadi
persn penting dalam perkembangan zaman. Dengan latar
belakang tersebut, Tunjungsekar memiliki gagasan dan
terobosan dalam mengembangkan taman baca yang
dikemas dengan kegiatan yang menarik. Dengan
mengumpulkan anak-anak diwilayah Tunjungsekar, lalu
membentuknya menjadi kelas bersama dan menjalankan
beberapa kegiatan seperti:
1. “One day one book” yakni anak-anak yang
datang dipersilahkan untuk memilih buku
kesukaannya, dan dipersilahkan untuk membaca.
Hal ini bertujuan untuk menambah minat baca
anak-anak. Dengan memberikan referensi buku
yang menyenangkan, sesuai usia, namun tetap
mengandung ilmu pengetahuan, dengan harapan
dapat menubah mindset bahwa membaca bukan
hal yang membosankan.
2. “Story Telling”, setelah membaca dengan
beragamnya buku yang berbeda, anak-anak diberi
kesempatan untuk bisa sharing atau berbagi ilmu
yang didapat dari membaca bersama teman-
temannya. Sehingga ketika pulang dari taman
baca, juga memperoleh ilmu yang beragam, buah
dari bertukar cerita dari buku yang berbeda. Hal
ini juga bertujuan untuk melatih kepercayaan diri
sejak dini. Untuk bisa berani berbicara didepan
umum, dan dilatih menghargai sesama.
3. “Kelas Kreatif” yakni agenda kelas yang
kegiatannya beragam dan telah dijadwalkan,
seperti kelas eksperimen, kelas prakarya, cooking
class, dan banyak kegiatan menarik lainnya, yang
disambut antusias oleh anak-anak. Kegiatan ini
bertujuan untuk melatih kreatifitas, keterampilan
dan produktivitas anak-anak.
4. Bermain bersama. Agenda ditutup dengan
bermain bersama yang juga beragam, mengadopsi
permainan tradisional yang sudah jarang
dimainkan, juga melatih kerjasama. Bermain
bersama diluar ruangan mengajak anak-anak bisa
aktif dan belajar berinteraksi dengan individu
lain.
Transferbilitas “Taman Baca Sekar Arum” sendiri dicanangkan jauh-
jauh hari dengan memikirkan secara matang konsep yang
akan diusung agar manfaatnya bisa dirasakan secara
maksimal. Yang awalnya hanya digagas berlokasi di satu
tempat yakni di Kantor Kelurahan Tunjungsekar, namun
ketika berjalan, harus terus bisa mengevaluasi dan
berkembang inovasinya. Dengan tujuan dapat merangkul
dan dinikmati merata oleh seluruh masyarakat,
muncullah ide untuk berkeliling bergantian di masing
unit wilayah terkecil, di masing-masing RT. Sehingga
keberlangsungan TBSA lebih dekat dengan masyarakat,
dan mudah dijangkau
Tentunya ide ini sangat bisa diterapkan di semua
wilayah, karena dalam pendiriannyam dengan manfaat
yang dirasakan begitu besar, tetap bisa dilaksanakan
meskipun dalam keterbatasan. Masih banyak pihak yang
bersedia mendukung kegiatan kecil seperti ini, karena
membawa manfaat yang cukup besar.
Sumber Daya Dari pendiriannya hingga pelaksanaannya secara rutin,
sumber daya yang dibutuhkan dalam TBSA ini dari
banyak pihak. Swadaya masyarakat menjadi pendukung
penting berdirinya TBSA ini, selain itu juga banyak
reawan baik dari dalam Tunjungsekar, maupun luar
Tunjungsekar yang tertarik dengan kegiatan ini turut
membantu dalam mendonasikan buku layak. Lembaga
penerbit swasta juga ikut mendorong kegiatan ini dengan
antusias, tak lupa bantuan dinas dalam pengadaan dan
pembimbingan Kota Malang juga menjadi faktor penting.
Dukungan pemangku kepentingan menjadi bagianyang
juga tak dilupakan dalam pemberianizin, membantu
publikasi, dan memberikan wadah atau temat
berlangsungnya kegiatan ini.
Untuk SDM pengelolanya sendiri, TBSA
memberdayakan keberadaan teman-teman Karang
Taruna “Sekar Arum” Kelurahan Tunjungsekar dalam
mengelola, mengeksekusi, dan mengembangkan kegiatan
yang ada.
Rencana kedepan, berdirinya TBSA ini tidak hanya
memberi wadah literasi, tapi juga melihat potensi yang
bisa dikembangkan dari anak-anak Tunjungsekar, yang
kemudian digali untuk diasah. Pengelompokan minat ini
direncanakan bisa beragam, mulai dari kesenian, seperti
seni gambar, kebudayaan seni tari, atau kelas bahasa
inggris. Dengan begitu TBSA akan menjadi tempat yang
menaungi generasi penerus untuk bisa mengekpresikan
minat bakat, dan potensi diri.
Dampak Setelah berlangsungnya kegiatan rutin, selalu dilakukan
evaluasi kegiatan. Setelah itu langsung dibenahi pada
pelaksanaan selanjutnya setiap pekannya. Selain itu juaga
melihat respon pengunjung yang selalu antusias untuk
menawarkan dilaksanakannya kembali kegiatan secara
berulang. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan,
beberapa hal yang menjadi perhatian seperti pengunjung
mendapat ilmu baru sebagai transfer knowledge, buah
dari sharing bersama, keberanian public speaking peserta,
dan mamou membuat hasil karya yang bermanfaat.
Pelajaran yang dapat Berdirinya dan beroperasinya TBSA ini, hasil kerjasama
diambil dan kolaborasi banyak pihak, sehingga terjalin
komunikasi yang baik antara pihak kelurahan,
masyarakat, maupun pihak luar yang mendukung
keberlangsungan TBSA. Selain itu dengan tujuan yang
telah dicanangkan, masyarakat juga merasa dirangkul,
diberi wadah dan di fasilitasi dalam perbaikan kualitas
SDM dalam bentuk kegiatan yang meskipun kecil namun
membawa dampak positif. Berbagai tujuan besar mampu
diraih dengan usaha dari lingkup skala kecil.

“Selamatkan anak, untuk mewujudkan generasi


berkualitas di masa yang akan datang!”

Anda mungkin juga menyukai