Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata
Kuliah Hukum Tata Negara Program Studi Hukum Tata Negara (HTN 2)
Fakultas Syariah dan Hukum islam
Semester III
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Utari anugrah putri
01184053
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul Hukum Tata Negara. Adapun tujuan dari penyusunan
dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Hukum tata negara .
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini
tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan
dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “HTN” Bapak “Dr. Andi
Sugirman, S.H., M.H”. Pada makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki, maka kami meminta kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. dan semoga mampu menjadi
pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.
Penulis
A. Pendahuluan
1. Ruang lingkup
Hukum tata negara pada dasarnya adalah hukum yang mengatur
organisasi kekuasaan suatu negara beserta segala aspek yang berkaitan
dengan organisasi negara tersebut. Salah satu istilah adalah istilah belanda
pada umumnya memakai istilah “Staatrech” yang dipakai menjadi
“Staatrech in ruimere zin” dalam arti luas dan “Staatrech in engere zin”
dalam arti luas. Staatrec in ruimere zin adalah negara hukum. Sedangkan
Staatrech in engere zin adalah hukum yang membedakan Hukum Tata
Negara dari Hukum Adminstari Negara, Hukum tata usaha atau hukum
tata pemerintah.
Di inggris pada umumnya memakai istilah “Constituional law”,
pengguna istilah tersebut didasarkan atas alasan bahwa dalam hukum tata
negara unsur konstitusi yang lebih menonjol.
2. Pendekatan.
Sudah semestinya bahwa cara pendekatan yang dilakukan dalam
ilmu pengetahuan bukan menggunakan pendekatan yuridis formal, akan
tetapi dalam membicarakan HTN dengan mempergunakan cara
pendekatan yuris formal msih belum cukup.
Terdapat beberapa cara pendakatan dalam hukum tata negara,
yaitu:
- Pendekatan yuridis formil: Pada asas-asas hukum yang mendasari
ketentuan peraturan, seperti misalnya perundang-undangan tidak
boleh menyimpang dari Undang-Undang dasar 1945.
- Pendekatan filosofi pada pandangan hidup bangsa: Contohnya adalah
falsafah bangsa indonesia adalah pancasila.
- Pendekatan sosiologis: Pendekatan kemasyarakatan, khususnya
politik, ini berarti ketentuan yang berlaku hakikatnya merupakan hasil
keputusan politis.
- Pendekatan historis: yaitu pendekatan yang memanfaatkan sudut
pandang sejarah.
3. Pengertian
B. Konstitusi
1. pengertian
2. Nilai
- Nilai normatif
Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu bangsa
dan bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti
hukum, akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang hidup
dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. Dengan kata lain,
konstitusi itu dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
- Nilai nominal
Konstitusi yang mempunyai nilai yang nominal berarti secara
hukum konstitusi itu berlaku, tetapi kentaannya kurang sempurna,
sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataannya
tidak berlaku.
- Nilai semantik
Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik jika konstitusi
tersebut secara hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya
adalah sekedar untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada,
dan dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi,
konstitusi hanyalah sekedar istilah saja sedangkan pelaksanannya
hanya dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa.
3. Sifat konstitusi