Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANDI MAULINA

NIM : A031181329
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Ringkasan Materi Kuliah (RMK)


CHAPTER 3
INFORMATION SYSTEM, ORGANIZATIONS, AND STRATEGIES
Organisasi adalah struktur sosial formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan output. Organisasi yang modern bersifat
terspesialisasi, tersusun, dan terpisah berdasarkan rutinitas yang jelas untuk memaksimalkan
efisiensi. Semua organisasi memiliki budaya dan politiknya sendiri yang timbul dari perbedaan
kepentingan kelompok dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Organisasi memiliki
perbedaan dalam tujuan, kelompok yang dilayani, peran sosial, gaya kepemimpinan, insentif,
jenis tugas yang dilakukan, dan jenis struktur. Fitur-fitur ini membantu menjelaskan perbedaan
dalam penggunaan sistem informasi oleh organisasi.

Sistem informasi dan organisasi saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
Pengenalan sistem informasi yang baru dapat memengaruhi struktur organisasi, tujuan,
rancanan kerja, nilai, persaingan antar kepentingan kelompok, pengambilan keputusan, dan
perilaku sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, sistem informasi juga harus dirancang untuk
melayani kebutuhan kelompok penting dalam organisasi dan akan dibentuk lewat struktur
organisasi, proses bisnis, tujuan, budaya, politik, dan manajemen. Teknologi informasi dapat
menekan biaya transaksi dan perantara, serta perubahan tersebut ditekankan pada organisasi
yang menggunakan internet. Sistem baru akan merusak pola kerja dan kekuatan hubungan
yang telah terbentuk, maka seringkali terdapat penolakan ketika sistem tersebut dimulai.

Dalam model daya kompetitif Porter, posisi strategis perusahaan dan strateginya
ditentukan oleh persaingan dengan pesaing tradisionalnya, akan tetapi mereka juga sangat
dipengaruhi oleh pendatang baru di pasar, produk dan jasapengganti, pemasok, dan pelanggan.
Sistem informasi membantu perusahaan dalam bersaing dengan mempertahankan biaya yang
rendah, melakukan diferensiasi produk ataupun jasa, berfokus pada kesempatan yang ada di
pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemasok, serta meningkatkan hambatan
bagi pesaing untuk masuk ke pasar dengan meningkatkan kinerja operasional yang memuaskan.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Model rantai nilai menekankan pada aktivitas spesifik yang dilakukan oleh perusahaan
dalam berbisnis yang di mana strategi kompetitif atau dalam bersaing dan sistem informasi
akan memiliki dampak terbesar. Model tersebut memandang perusahaan sebagai serangkaian
aktivitas utama dan pendukung yang memberikan nilai tambah pada produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Aktivitas utama berhubungan langsung dengan produksi dan distribusi,
sedangkan aktivitas pendukung bertugas menjamin terlaksananya aktivitas utama. Rantai nilai
perusahaan dapat dikaitkan dengan rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Value
Web terdiri dari sistem informasi yang meningkatkan daya saing di tingkat industri dengan
mempromosikan penggunaan standar industri tertentu secara luas dan memungkinkan
organisasi bisnis untuk bekerja lebih efisien bersama dengan mitra kerjanya.

Karena perusahaan terdiri dari beberapa unit bisnis, sistem informasi mencapai efisiensi
tambahan atau meningkatkan layanan dengan menyatukan kegiatan operasional yang berbeda.
Sistem informasi membantu organisasi bisnis memanfaatkan kompetensi inti mereka dengan
mempromosikan dan menyebarluaskan berbagai pengetahuan di seluruh unit bisnis
perusahaan. Sistem informasi memfasilitasi model bisnis berdasarkan jaringan pengguna
pelanggan berskala besar yang mengambil manfaat dari ekonomi jaringan. Strategi perusahaan
virtual menggunakan jaringan untuk menghubungkan ke perusahaan lain sehingga perusahaan
dapat menggunakan kemampuan perusahaan lain untuk membangun, memasarkan, dan
mendistribusikan produk dan jasa. Dalam ekosistem bisnis, banyak industri bekerja sama untuk
memberikan nilai kepada pelanggan. Sistem informasi mendukung jaringan interaksi yang padat
di antara pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Penerapan sistem strategis seringkali membutuhkan perubahan organisasi secara meluas


dan perpindahan dari suatu tingkat sosioteknik yang satu ke tingkat yang lainnya. Perubahan
semacam itu disebut transisi strategis yang seringkali sulit dan menyakitkan untuk dicapai.
Selain itu, tidak semua sistem strategis menguntungkan, dan pembuatannya bisa mahal.
Banyak sistem informasi strategis dengan mudah ditiru oleh perusahaan lain, sehingga
menyebabkan keunggulan strategis tidak selalu dapat diperatahankan.

Anda mungkin juga menyukai