Anda di halaman 1dari 5

RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah


Perencanaan Unit Rekam Medis

Disusun Oleh:

M. Alfa Basil Sabilillah P20637019016


Ninda Sofia Arini P20637019018
Putri Nurdiani P20637019024
Shiila Nika Adiffa P20637019033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN
2021
Kelompok 5
TEMA : Retensi DRM aktif ke In-aktif
Mata Kuliah : Perencanaan Unit Kerja Rekam Medis
Link youtube : https://youtu.be/j_-tG8CqGN4

A. Tentukan aktivitas untuk dilakukan pengawasan / kelompok: “Retensi


Dokumen Rekam Medis Aktif ke In aktif”.
B. Menentukan standar
Retensi adalah pengurangan jumlah formulir yang terdapat di dalam
Rekam Medis dengan cara memilah nilai guna dari tiap-tiap formulir.
Berdasarkan Permenkes No. 269/2008 Pasal 8 ayat 1:
Rekam Medis Pasien Rawat Inap di rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat atau dipulangkan.
Pasal 8 ayat 2:
Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medis.
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Moewardi sudah melakukan retensi
dokumen rekam medis

No KELOMPOK AKTIF IN AKTIF

RJ RI RJ RI

1. Umum 5 5 2 2

2. Mata 5 10 2 2

3. Jiwa 10 5 2 2

4. Orthopedi 10 10 2 2

5. Kusta 15 15 2 2
6. Ketergantungan obat 15 15 2 2

7. Jantung 10 10 2 2

8. Paru-paru 5 10 2 2
Sumber: Depkes RI 2006
C. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Petugas melakukan retensi berdasarkan tanggal terakhir pasien berobat
5 tahun , misal retensi 2016 berarti dokumen rekam medis yang harus
diretensi yaitu pada tahun 2012 ke bawah dari rak penyimpanan dengan
melihat tahun terakhir pada dokumen rekam medis. Jadi, pelaksanaan retensi
dokumen rekam medis aktif ke in aktif dilakukan sejak tahun 2012 di ruang
filing RSUD dr. Moewardi.
D. Pengukuran hasil kinerja nyata
Berdasarkan observasi dan wawancara pada tahun 2015 jumlah
dokumen rekam medis yang diretensi setiap harinya mencapai 400 – 500
dokumen. Setiap bulan petugas meretensi dokumen rekam medis sebanyak
12.000 dokumen.
E. Pembandingan hasil aktual dengan standar
Pelaksanaan retensi dokumen rekam medis aktif ke in aktif di RSUD dr.
Moewardi yang dilakukan setiap harinya mencapai 400 – 500 dokumen.
Setiap bulan petugas meretensi dokumen rekam medis sebanyak 12.000
dokumen rekam medis. Berarti jika melakukan retensi dokumen rekam medis
selama 5 tahun untuk perhitungannya yaitu sebagai berikut:
12.000 dokumen rekam medis /perbulan x 60 bulan = 720.000 dokumen
rekam medis pasien yang diretensi di RSUD dr. Moewardi.
F. Melakukan analisis penyimpangan, serta pengambilan tindakan koreksi bila
diperlukan
Berdasarkan hasil analisis retensi dokumen rekam medis aktif ke in
aktif di RSUD dr. Moewardi untuk waktu meretensi sudah sesuai dengan
standar, akan tetapi karena keterbatasan petugas rekam medis di RSUD dr.
Moewardi yang hanya terdiri dari 2 orang petugas rekam medis, sehingga
mengakibatkan masih banyak dokumen rekam medis aktif yang menumpuk
di ruang filing. Dengan kurangnya petugas rekam medis di RSUD dr.
Moewardi, sebaiknya ada tambahan tenaga petugas rekam medis dan harus
mengguakan waktu seefektif mungkin dalam melakukan retensi dokumen
rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA

Istiana, L. D., & Pujihastuti, A. (2015). TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI


DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILLING
RSUD DR.MOEWARDI. 47-52.

Anda mungkin juga menyukai