Disusun Oleh :
P2.31.39.0.09.060
Jurusan Farmasi
2012
Bab I
Pendahuluan
semakin mengerti akan kualitas kesehatan. Hal ini menjadikan penyedia jasa
pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat penyembuhan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan di Rumah Sakit
tak terlepas dari pelayanan dibagian farmasi yang mengatur semua kebutuhan
obat dan alat kesehatan untuk rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan dari
farmasi juga meliputi sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan
yang menangani pelayanan farmasi. Oleh karena itu Instalasi Farmasi Rumah
Sakit merupakan salah satu pusat pendapatan dari Rumah Sakit. Besarnya omzet
permintaan obat oleh pasien rawat jalan dan rawat inap dari poli-poli maupun
bagian lain dari Rumah Sakit yang membutuhkan tentunya akan meningkatkan
waktu pelayanan, waktu tunggu pembeli, dan meningkatkan jumlah orang yang
membeli obat. Dampak dari hal tersebut berupa timbulnya antrian yang panjang.
enggan menebus resep di depo farmasi Rumah Sakit. Padahal depo farmasi
Rumah Sakit. Semua hal diatas menuntut pasien dan masyarakat akan
dalam pelayanan pada pasien meliputi: pelayanan yang cepat dan ramah disertai
resep untuk obat jadi di Apotek Kimia Farma Pontianak sebesar 12,05 menit
dan untuk resep racikan sebesar 27,96 menit, serta pelayanan resep rata-rata
tanpa membedakan obat paten dan obat racikan adalah sebesar 17,18 menit.
menit. Peneliti lain, Yulia Y (1996) mengatakan bahwa untuk menyelesaikan satu
lembar resep di Instalasi Farmasi RSU PMI Bogor tanpa membedakan obat jadi
dan racikan adalah sebesar 42,78 menit. Selain itu Widasari E (2009)
mengatakan bahwa rata–rata pelayanan resep untuk obat jadi di Rumah Sakit tugu
ibu tahun 2009 adalah 14,04 menit dan rata–rata pelayanan resep obat jadi adalah
sebesar 27,40 menit. Oleh karena itu, menurut Jeffries S.B dan Greenberg J
(1990), seperti yang dikutip oleh Ritung M (2003), masalah waktu penyediaan
obat adalah masalah kefarmasian yang telah lama terjadi dan sering dialami.
Sehingga dengan perbaikan waktu tunggu yang lebih singkat maka dapat
yang sama dengan Rumah Sakit lain yaitu persaingan ketat. Persaingan yang
terjadi tidak hanya dari sisi teknologi pemeriksaan, akan tetapi persaingan yang
lebih berat yaitu persaingan dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pihak
Rumah Sakit selaku penyedia jasa dituntut memberikan pelayanan yang lebih
baik disbanding Rumah Sakit lain untuk mencapai kepuasan pasien di Rumah
Sakit. Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek pelayanan di bidang
farmasi. Selain itu masalah pengukuran waktu merupakan hal yang harus
waktu pelayanan resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati
“Apa saja hal – hal yang mempengaruhi kecepatan pelayanan farmasi di Rumah
Sakit
1. Sebagai bahan evaluasi rutin untuk menjaga mutu dari pelayanan Rumah
Sakit.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Dispensing
proses yang mencakup berbagai kegiatan, yang dilakukan oleh seorang apoteker,
mulai dari penerimaan resep / order atau permintaan obat bebas bagi PRT dan
PRJ /ambulatori dengan memastikan penyerahan obat yang tepat pada penderita
termasuk semua kegiatan yang terjadi antara waktu resep / order diterima dan
baik adalah suatu proses praktik yang memastikan bahwa suatu bentuk yang
efektif dari obat yang benar, dihantarkan pada penderita yang benar, dalam dosis
dan kuantitas tertulis, dengan instruksi yang jelas, dan dalam suatu kemasan yang
Berikut ini adalah tahapan kegiatan utama dalam proses dispensing, antara lain :
obat.
2.2 Mutu
Menurut Juran J.M 1988 seperti yang di kutip oleh Wijono D (2008)
mempertemukan kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu member kepuasan.
Selain itu Wijono D (2008) juga mengutip hal yang di kemukakan oleh
Feigenbaum tentang mutu yaitu mutu produk atau jasa dapat di definisikan
sebagai sifat sifat gabungan secara keseluruhan dari pemasaran, keahlian teknik,
hasil pabrik dan pemeliharaan di mana produk dan jasa pelayanan dalam
Di dunia bidang jasa pelayanan, mutu merupakan suatu hal yang sangat
a. Persaingan dunia usaha makin ketat dan adanya tekanan yang berat.
tersembunyi
d. Mutu terjamin kelangsungan hidup industry dan usaha
e. Para manajer dan pekerja makin pula menghargai mutu hasil kerjanya karena
menjamin mutu atau memastikan mutu. Seperti yang disebutkan dalam kata
dimaksudkan dalam perusahaan asuransi. Perlu di bedakan arti dua kata tersebut.
sebagai berikut :
mutu pelayanan”.
yang disusun secara objektif dan sistematik, memantau dan menilai mutu dan
terungkap”.
kualitas”.
5. ANSI/ASQS (a.3-1978) mendefinisikan : “semua kegiatan yang direncanakan
8. Drs. Rueles dan Frenk dari mexico memberikan definisi QA adalah “suatu
proses sistematik untuk menutup gap antara kinera yang ada dan outcome
yang diharapkan”.
10. Dr. Donalt Berwick, ahli CQI dari US, ”menjelaskan bahwa pendekatan QA
serta staf pada waktu proses peningkatan dan pelayanan dengan mengunakan
yang seharusnya.
memperbaiki.
pelayanan kepada pasien dan mencari atau memanfaatkan peluang yang ada
Salah satu misi dari praktik farmasi adalah menyediakan obat-obatan, produk
produk tersebut.
Pelayanan farmasi yang luas mencakup keterlibatan dalam berbagai kegiatan
populasi. Apabila pengobatan keseehatan yang sakit diperlukan mutu dari tiap
proses penggunaan obat penderita harus dipastikan untuk mencapai menfaat terapi
maksimal dan menghindari efek samping yang tak menguntungkan. Hal ini
seperti lanjut usia, ibu dan anak, penderita kesakitan kronik, serta komunitas
konsep dasar “pharmaceutical care” dan “praktik farmasi yang baik” sebagian
besar adalah identik, dapat dikatakan bahwa “praktik farmasi yang baik” adalah
2. PFB mensyaratkan bahwa inti dari kegiatan IFRS adalah penyediaan obat-
penggunaannya.
4. PFB mensyaratkan bahwa tujuan tiap unsur dari pelayanan farmasi adalah
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
Dependen
1 Waktu Dispensing Waktu yang di perlukan Observasi Stopwatch 1. Cepat Menit
untukmenyelesaikan 2. Lama
mengkonsumsinya sendiri
dengan baik
Independen
2 Jenis resep Resep yang di terima berupa
campuran keduanya.
3 Jumlah item obat Item obat yang ditertulis di
Fatmawati.
5 Spesialit penyakit Jenis penyakit yang di derita
kronis.
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Desain penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Depok.
Jakarta.
4. Ritung, M., 2003, Lama Waktu Pelayanan Resep Raciikan Khusus Hari
Sabtu di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSIA Hermina Bekasi Tahun 2003,
FKM-UI, Depok.
5. Siregar, C., Amalia, L., 2003,Farmasi Rumah Sakit Teori & Penerapannya,
ECG, Jakarta.
6. Widiawati, E., 2009, Analisis Waktu Pelayanan Resep Pasien Rawat Jalan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu Depok Tahun 2009, FKM-UI,
Depok.
7. Wijono, D., 2008, Manajemen Mutu Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien
8. Wijono, D., 2007, Evaluasi Program Kesehatan dan Rumah Sakit, CV. Duta
9. Wijono, D., 1999, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan teori, strategi dan
11. Yulia, Y., 1996, Analisis Alokasi Waktu Kerja Dan Hubungannya Dengan
Depok.