Anda di halaman 1dari 2

JEREMIA FERNANDO SIMANGUNSONG

CDB 118 0550


BUDIDAYA PERAIRAN
BIOKIMIA
LIPID DALAM NUTRISI IKAN
Lemak/Lipid mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (0) sebagai unsur
utama. Beberapa di antaranya ada yang mengandung nitrogen (N) atau fosfor (P). Secara umum,
lemak dan minyak (keduanya disebut lipid) merupakan sumber energi paling tinggi dalam pakan
ikan.
Fungsi Jenis Lemak Pada Nutrisi Ikan:
1. Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel.
2. Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
3. Membantu proses metabolisme merupakan komponen struktur membran
4. Penunjang pertumbuhan ikan pembentukan gelembung renang pada stadia larva.
Sumber lemak yang paling sering digunakan dalam pembuatan pakan ikan yaitu berasal
dari minyak ikan. Minyak ikan laut biasanya kaya akan asam lemak linolenat, DHA dan EPA
(Sargent, 1997 dalam Anggraeni, 2003). Asam lemak tak jenuh pada minyak ikan biasanya
sebesar 25% dan asam lemak tak jenuhnya sekitar 75% (Brody, 1965 dalam Anggraeni 2003).
Pada pakan ikan, lemak direkomendasikan agar kandungannya tidak terlalu tinggi, sekitar
10%, ikan-ikan karnivora kebutuhan lemaknya tidak lebih dari 8%, ikan-ikan herbivora
kebutuhannya tidak lebih dari 3%. udang ,lemak yang dibutuhkan tergantung pada stadianya
yaitu larva membutuhkan 12-15 %, ukuran lebih 1 gram 3-8 %, untuk juvenile sekitar 8-12 %.
ikan bandeng, lemak yag dibutuhkan sekitar 7–10%, ikan nila 6–10%,ikan mas 6–8%, ikan
kakap 10%
Dari berbagai penelitian telah diketahui bahwa ada tiga kelompok ikan jika ditinjau dari
kebutuhan asam lemak pakannya (Furuichi, 1988 dalam Mokoginta et al., 1996): Kelompok
pertama adalah ikan yang hanya memerlukan asam lemak linoleat, seperti ikan tilapia. Kelompok
ke dua, hanya memerlukan asam lemak linolenat, seperti ikan red sea bream dan yellow tail,
Kelompok ketiga adalah yang memerlukan kedua asam lemak tersebut, seperti ikan lele
 Kualitas Lemak
1.Ketercernaan lemak
 Semakin tinggi nilai derajat ketercernaan lemak , kualitas lemak semakin baik
 Derajat ketercernaan lemak dipengaruhi oleh titik leleh. Kelompok lemak jenuh titik leleh
lebih tinggi dari lemak tidak jenuh.
 Lemak bentuk cair juga lebih mudah dicerna daripada lemak berbentuk padat.\
2. Kandungan asam lemak essensial
 Asam lemak essensial adalah asam lemak tidak jenuh
 Asam lemak ini banyak terdapat pada tepung kepala udang, tepung udang dan tepung
cumi-cumi.
 Lemak dengan kandungan omega 3 lebih berkualitas dibanding omega 6 karena
lebih mudah dicerna
3. Jenis Lemak
 Berdasarkan penelitian menggunakan beberapa jenis lemak yang ditambahkan ke dalam
pakan, ternyata catfish memiliki pertumbuhan yang baik bila diberi pakan suplemen
berupa minyak ikan menhaden (memiliki kandungan omega 3 tinggi dibanding pakan
suplemen berupa minyak ikan safflower (kandungan omega 6 tinggi) maupun beef tallow
(kandungan omega 9 tinggi).
 Menggunakan suplemen berupa asam butirat dan heksanoat (jenuh), trigliserida berantai
sedang (jenuh), minyak kepala (jenuh),minyak zaitun (omega 6 dan () dan minyak biji
rami (omega 3), ternyata tidak satu pun yang membrikan pertumbuhan lebih cepat dari
minyak ikan.
4. Perlakuan yang diberikan
 Lemak yang diolah dengan proses oksidasi dan hidrogenasi dapat berfungsi sebagai
sumber energi, tetapi tidak dapat berperan sebagai sumber asam lemak essensial.
 Oksidasi lebih lanjut terhadap lemak dalam pakan buatan akan menghasilkan aldehid,
keton dan asam yang mungkin bersifat racun pada ikan dan dapat mempercepat susut
vitamin pada pakan
 Untuk menghambat proses oksidasi lemak, selama proses pembuatan pakan perlu
ditambahkan antioksidan.
Pada ikan penyerapan lemak dapat juga terjadi secara langsung dalam bentuk lemak asli
tanpa penguraian. Oleh karena itu, perlu diperhatikan komposisi lemak dalam pemberian pakan
buatan pada ikan, karena nanti akan sangat berpengaruh terhadap rasa daging ikan.
Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik cair dari
lemak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair yang
rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik cair yang tinggi akan
sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.

Anda mungkin juga menyukai