Perbedaan Efektivitas Bladder Trainning Dengan Keagle Exercise Dan Bladder Trainning Terhadap Waktu BAK Pertama Pasca Katerisasi Urin Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anastesi Di RSUD Ambarawa
Perbedaan Efektivitas Bladder Trainning Dengan Keagle Exercise Dan Bladder Trainning Terhadap Waktu BAK Pertama Pasca Katerisasi Urin Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anastesi Di RSUD Ambarawa
*)
Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***)
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ABSTRAK
Kata kunci : bladder training, keagle exercise, general anastesi, waktu BAK
Key words : bladder training, keagle exercise, general anastesi, urinate time BAK
Tabel 1
Distribusi FrekuensiResponden Berdasarkan penelitian ini
Berdasarkan Usia Di RSUD menggambarkan bahwa jenis
Ambarawa Tahun 2017 kelamin tidak mempengaruhi waktu
(n = 36) BAK pasien post operasi, faktor
yang mempengaruhi waktu BAK
adalah dosis general anastesi yang
diberikan kepada pasien saat pasien
menjalani operasi, menurut Dobson
(2006, hlm.90) menyatakan bahwa
anastesi dengan dosis yang tinggi
dapat mempengaruhi lamanya waktu
BAK, dikarenakan sistem syaraf
para simpatis akan mengalami
pengeblokan lebih lama, sehingga
mempengaruhi pemulihan waktu
Berdasarkan tabel 4.1 dapat
BAK.
diketahui bahwa usia yang terpasang
kateter paling banyak pada usia 26-
35 tahun sebesar 24 responden
Hasil penelitian ini sesuai dengan
(66,7%). Pada penelitian ini penelitian yang dilakukan Oktaviani
responden termasuk dalam usia dan Fahriani (2014), dalam
dewasa, di mana struktur maupun penelitian “pengaruh bladder
fungsional kandung kemih dan training terhadap fungsi berkemih
sfingter dapat memberikan pada pasien yang terpasang kateter
di ruang rawat inap kelas 3 rsud
rangsangan kontraksi kandung
prof. dr. H. Aloei Saboe kota
kemih lebih baik yang berdampak Gorontalo”. Pada penelitian tersebut
pada kandung kemih cepat kembali menunjukkan jenis kelamin
berkontraksi secara normal perempuan berpengaruh atau
(Maryam, et al., 2008, hlm.45). berhubungan dengan keluhan
bekemih setelah bladder training.
Hasil penelitian ini didukung pada 2. Gambaran respon berkemih
penelitian oleh Yuniarti dan Ari (Waktu BAK)
(2011) tentang “ Efektifitas Bladder
Training pada pasien paska bedah Tabel 2
dengan anastesi umum yang Gambaran Respon Waktu BAK
terpasang kateter urin terhadap (dalam satuan menit) Setelah Dilatih
kemampuan berkemih spontan di Bladder Trainning dan Bladder
RS Telogorejo Semarang” Training Dengan Keagle Exercise
mengatakan bahwa usia Di RSUD Ambarawa Tahun 2017
mempengaruhi waktu berkemih. n=36
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin dapat