Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diajeng Avita S

Nim : D07219008
Kelas : PGMI 4C
Penerapan Pembelajaran IPS Berbasis
Kearifan Lokal dan Budaya Lokal di Tengah Pandemi Covid-19

Abstrak
Saat ini indonesia sedang menghadapi pandemi virus covid-19 yang menyebar di
indonesia sejak 2 maret 2020. Dengan penyebaran virus tersebut pemerintah
indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan jumlah penyebaran
virus Covid-19 ini yaitu diawali dengan diberlakukannya lockdown di setiap daerah
dengan harapan agar dapat menekan rantai penyebaran virus Covid-19. Salah satu
bidang yang terdampak adanya kebijakan tersebut yaitu bidang pendidikan
pemerintah memberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem
daring yang digagas oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan pada saat Covid-
19 menemui hambatan yaitu, muncul banyak keluhan dari masyarakat fakta ini
menunjukkan bahwa kesenjangan digital masih menjadi salah satu masalah di
Indonesia, yang berimbas serius ke pendidikan.Tujuan dari artikel ini adalah
memaparkan permasalahan kesenjangan digital dalam pendidikan dan berusaha
memberikan solusi PJJ di masa pandemi. Secara factual, Indonesia memiliki
kearifan lokal yang beragam kearifan lokal. Pengetahuan ini mencakup semua
aspek kehidupan setiap daerah itu berbeda. Ini bisa dijadikan sebagai sumber
pembelajaran dengan menyelaraskan kurikulum pendidikan yang berlaku. Jadi
masalah PJJ terletak Saat terjadi pandemi, bisa diatasi dengan pendidikan berbasis
kearifan lokal.
Kata kunci : kearifan lokal; kesenjangan digital; pembelajaran jarak jauh; pendidikan
Pendahuluan
Pandemi COVID-19 terjadi pada awal tahun 2020 di China dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pandemi ini sudah
berdampak signifikan dalam semua aspek kehidupan manusia mulai dari ekonomi,
perdagangan, pariwisata, dan banyak lagi, termasuk di bidang pendidikan. Selama
COVID-19, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka lumpuh total karena
cepatnya penyebaran wabah virus. Hal tersebut membuat pemerintah tidak memiliki
cukup waktu untuk mencari jalan keluar agar transfer ilmu tetap bisa terlaksana,
meski tanpa bertatap muka. Sehingga satu-satunya opsi yang memungkinkan
adalah dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dari rumah
masing-masing siswa dengan mengandalkan sambungan internet dan gatget. Akses
listrik, koneksi internet, dan kepemilikan gatget merupakan tiga hal penting yang
dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh yang sifatnya daring.
Kebijakan pembelajaran daring ini diharapkan siswa tetap bisa melakukan
pembelajaran bahkan pada saat pandemi, sehingga dapat membentuk karakter
siswa yang kritis dalam berpikir dan bertanggung jawab dalam berbagai hal, serta
dapat dengan cepat merespon berbagai aspek lingkungan sosialnya. Dalam proses
pembelajaran online masalah semacam ini berlaku bagi guru yang perlu
menerapkan strategi pembelajaran ketika memberikan materi kepada siswa, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Masalah mulai muncul
saat banyak yang megeluh tentang koneksi dan akses internet yang belum
menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia, begitupun juga dengan kepemilikan
gatget, tidak semua siswa memiliki keluarga dengan ekonomi yang cukup untuk
membeli perangkat elektronik ini 1 apalagi saat pandemi banyak pekerja yang di
PHK.
Pembahasan
Budaya dalam pembelajaran lokal dan materi pembelajaran online meliputi
lingkungan dan ekologi, serta terkait dengan kearifan lokal yang ada di sekitar
budaya peserta didik, sehingga lebih cocok diikutsertakan dalam pembelajaran pada
saat terjadi pandemi. Perannya adalah memasukkan budaya lokal sekitarnya dan
memperkaya pemahaman salah satu konsep sosial, termasuk keunikan masing-
masing budaya lokal yang dapat dipahami, dan memperkaya masyarakat lokal
tersebut melalui observasi tanpa mengabaikan konsep pembelajaran guru. Yang
dapat dilakukan guru melalui seluruh pembelajaran IPS termasuk budaya lokal untuk
memperkaya pemahaman, pemahaman dan pemanfaatan pengetahuan yang
dimiliki siswa secara benar, sehingga dengan premis konsep, fakta dan kesopanan
yang lebih banyak, guru dapat menggunakan pengetahuan untuk ilmu dan Teknologi
yang diberikan oleh siswa adalah humaniora dengan latar belakang budaya, yang
latar belakang budayanya mencakup berbagai macam manusia, negara dan bangsa.
Nilai dasar yang melatarbelakangi ciri dasar masyarakat yang bertahan atas
dasar inovasi budaya lokal sosial masyarakat yang yang sesuai, yaitu gotong royong
dalam pembelajaran, dan dimasukkan dengan penerapan yang bisa ditilik dari
pengambilan sikap pembelajaran materi ajar sosiologi dalam masyarakat sebagai
sumber pembelajaran mencapai kedewasaan, aktivitas sehari-hari harus didorong
agar dapat menjadi warga negara yang baik yang memahami tata cara
kemasyarakatan di masa yang akan datang.
Penerapan seperti sekarang yang dapat diterapkan di beberapa titik selama
pandemi COVID-19 akan mempengaruhi kemampuan guru sebagai pendidik, dan
orang tua harus berperan aktif dalam keluarga. Dalam pembahasan, budaya lokal
dikaitkan dengan guru sebagai pendidik. Dengan cara ini siswa lebih cenderung
mengamati dan belajar secara langsung melalui materi yang sesuai dalam pekerjaan
rumah dan lingkungan sekitarnya, sehingga mengaitkannya dengan kegiatan
masyarakat suatu budaya yang dianggap memiliki kearifan lokal. seperti halnya
kerajinan yang di buat masyarakat dengan pembuatan bakul dari material pekat dan
atau purun untuk pembuatan tas dan ramah lingkungan lainnya.
Guru dapat mengembangkan pembelajaran online dengan mengembangkan
pembelajaran berbasis kearifan lokal di sekitar siswa. Guru dapat memadukan

1
(Dwiastono, 2020).
materi pembelajaran dengan kearifan lokal, sehingga siswa tertarik dan dapat
memahami materi dengan baik sehingga dapat memaksimalkan efek pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaran lokal berbasis kearifan dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran sosial karena materi kegiatan tersebut sangat kompleks dan
berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal sendiri merupakan bagian dari masyarakat yang diyakini dan
dipatuhi oleh masyarakat baik itu berupa nilai-nilai atau aturan maupun hasil budaya
yang diciptakan masyarakat seperti upacara adat, tradisi, bahasa, dan tarian asli dari
masyarakat setempat. Kearifan lokal semacam ini dapat dikaitkan dengan materi
penelitian sosial sebagai sumber belajar, serta dapat digunakan sebagai penanaman
nilai kearifan lokal yang dapat mengembangkan nilai karakter siswa. Nilai-nilai
karakter tersebut meliputi nilai religius, gotong royong, kerjasama, kerja keras, dan
sebagainya. Namun di sisi lain, nilai kearifan lokal seringkali terabaikan karena
dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan jika nilai-nilai tersebut
dapat dijadikan sebagai model pengembangan budaya bangsa.
Penutup
Kurang efektifnya pembelajaran jarak jauh yang diterapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan selama masa pandemi COVID-19 di daerah luar Jawa
pada umumnya erutama di daerah dengan infrastruktur jaringan Internet yang buruk,
Menyebabkan lebih banyak masalah Di bidang pendidikan di Indonesia. Kebijakan
diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatasi kekurangan
Pembelajaran berbasis jarak jauh yang efektif melalui kerjasama dengan TVRI
ternyata masih belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini
disebabkan karena masih adanya kesenjangan digital, di mana terdapat daerah
yang tidak terjangkau jaringan listrik, jaringan internet, dan tidak semua masyarakat
memiliki perangkat elektronik yang memadai guna mendukung pembelajaran jarak
jauh tersebut.
Oleh karena itu, artikel ini membahas tentang metode yang dapat
menyesuaikan dengan keterbatasan masing-masing daerah sekaligus
mengoptimalkan potensi daerahnya. Metode ini didasarkan pada pendidikan
kearifan lokal. Secara garis besar pendekatan ini memadukan ilmu yang diajarkan di
sekolah dengan nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di masyarakat. Di sini siswa tidak
hanya belajar teori, tetapi juga didorong untuk belajar langsung dari alam. Metode
yang diberikan dengan konsep pendidikan berbasis kearifan lokal ini sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Indonesia pada masa pandemi karena telah memenuhi
ketentuan penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Daftar Pustaka
Insyiroh, I. M., Hariani, E. P., & Mubaroq, S. (2020). Pendidikan berbasis kearifan
lokal sebagai solusi menghadapi kesenjangan digital dalam kebijakan
pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi di Indonesia. Indonesian Journal
of Social Development, 1(1), 51–72.
Triyana, L. (2020). No Title.
https://www.kompasiana.com/lenyt/5fc23e308ede4829bb4758c2/pembelajaran-
daring-ips-berbasis-kearifan-lokal-dalam-upaya-mitigasi-bencana-ditengah-
pandemi-covid-19

Anda mungkin juga menyukai