Anda di halaman 1dari 2

METODE PEMBELAJARAN YANG TIDAK MEMBOSANKAN PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH KELAS 2 SD NEGERI CUNGKUP


Diajeng Avita Sari
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Email : diajengvitasari1650137@gmail.com

A. Abstrak
Madrasah ibtidaiyah adalah suatu lembaga pendidikan yang pertama untuk
mempelajari ilmu sejarah, pendidikan sejarah diberikan dengan tujuan untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme dan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam
mengetahui dan memahami dengan benar tentang sejarah. Belajar sejarah merupakan hal
yang sangat penting untuk siswa madrasah ibtidaiyah, membaca dan menimak pelajaran
sejarah cenderung membosankan atau lebih sering menggunakan metode ceramah atau
cerita terus menerus yang akan menimbulkan rasa kantuk pada siswa. Dalam hal tersebut
saya menggunakan metode video atau gambar agar bisa menarik dan tidak membosankan
untuk menyimak pelajaran sejarah. Dengan ini saya memilih metode penelitian dengan
cara terjun langsung ke sekolah-sekolah madrasah ibtidaiyah.

B. Keyword : metode pembelajaran efektif


C. Latar belakang

Mengajar adalah suatu proses mengatur dan mengkoordinasi lingkungan yang ada di
sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses
belajar. Mengajar juga merupakan proses memberikan bimbingan/bantuan kepada siswa
dalam melakukan proses belajar. Mengajar merupakan kegiatan yang memerlukan
keterlibatan individu siswa. Bila tidak ada siswa atau objek didik, siapa yang diajar. Hal
ini perlu sekali guru sadari agar tidak terjadi kesalahan terhadap kegiatan pengajaran.
Kegiatan belajar dan mengajar adalah suatu kondisi dengan sengaja yang diciptakan oleh
guru yang berguna untuk mengajarkan pada siswa. Guru yang mengajar dan siswa yang
diajar/belajar. Dalam belajar ada siswa yang cepat mencerna bahan ajar.dan ada yang
sedang dalam proses mencerna bahan ajar. Dan ada pula siswa yang lamban mencerna
bahan ajar yang diberikan oleh guru. Ketiga model belajar siswa tersebut mengharuskan
agar guru membuat strategi pembelajaran yang sesuai dengan tipe-tipe belajar siswa.
Ketika kegiatan belajar mengajar sedang berproses, guru harus ikhlas dalam bersikap dan
berbuat, serta mau memahami siswanya dengan segala konsekuensinya. Semua masalah
yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik dari
perilaku siswa maupun yang bersumber dari luar diri siswa harus guru hilangkan, dan
bukan membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan
oleh guru dalam mengelola kelas. Dalam mengajar, guru harus pandai melakukan
pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan siswa.
Pandangan guru terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatannya. Setiap guru
tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswa.

D. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Eksperimen
adalah observasi di bawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh
si peneliti. Sementara itu menurut Singarimbun (1989:6), penelitian eksperimen
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat penelitian. Berdasarkan pendapat
tadi, eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan yang dibuat dan diatur oleh
peneliti untuk mengetahui hubungan sebab-akibat. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas 2 SDN Cungkup .Variabel yang diteliti dalam peneliti-an ini adalah
hasil belajar siswa. Hasil belajar ini diungkap melalui tes yang hasil belajar pada mata
pelajaran sejarah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan
dokumentasi. Observasi di sini adalah yaitu dengan cara survei atau datang langsung ke
sekolah tersebut. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh keterangan yang
berwujud foto .

Anda mungkin juga menyukai