Anda di halaman 1dari 4

MENGAJAR IPS MENYENANGKAN DENGAN PRAKTIKUM SEDERHANA

 Oleh : 

Riswan Wahyuni, SPd (Guru IPS SMPN 3 Angsana Kab. Tanah Bumbu)

Kondisi sekarang ini,pembelajaran tatap muka sudah dilakukan di setiap sekolah.baik PTM
terbatas atau keselurahan tatap muka, apa yang harus dilakukan guru pada saat masa transisi dari
pembelajaran daring ke pembelajaran normal. lalu bagaimana cara guru dapat menyajikan
pembelajaran harus menarik dan peserta didik aktif dalam belajar?
Pembelajaran IPS yang kita ketahui bersama juga tidak luput dari kecenderungan proses
pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya
dikuasai guru.materi yang disajikan dengan pola ceramah dan pemberian tugas tugas hingga
membuat siswa jenuh dan bosan.apalagi pembelajaran IPS khususnya materi yang perlu
pemahaman konsep. Serta kurangnya pengoptimalan/penggunaan  media pembelajaran
IPS.dampaknya siswa kurang minat/motivasi terhadap materi yang disampaikan.
Salah satu suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana
siswa siswa yang belajar benar benar berperan aktif dalam belajar.
Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara atau strategi seorang guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran agar meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
pembelajaran IPS. 

Kali ini pada mata pelajaran IPS di kelas VII yang saya ampu membahas tentang
"memahami pergerakan angin ". Metode pembelajaran yang digunakan adalah praktik membuat
penunjuk arah mata angin sederhana ,kegiatan praktik ini dipersiapkan dengan alat dan bahan
sederhana yang mudah di dapat.
Alat penunjuk arah  mata angin  sederhana ini berguna untuk mengetahui perubahan angin
muson. Jika angin berhembus dari barat berarti angin muson barat, sebaliknya jika angin berhembus
dari timur maka dikatan sebagai angin muson timur.
Sebagaimana yang sudah saya tulis di awal, mengemas metode praktikum ini dalam
pembelajaran IPS adalah bertujuan agar pembelajaran IPS lebih menarik,menyenangkan ,menarik
minat dan seluruh peserta didik terlibat aktif. Menurut Sudirman (1992:163) metode
praktikum adalah cara penyajian pelajaran kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sesuatu yang dipelajari.

         Tahap awal pelaksanaanya praktik ini dengan memberikan arahan kepada peserta didik pada
pertemuan sebelumnya untuk  menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan
praktik  berupa : gunting,sedotan plastic,kertas tebal,penggaris,lem kertas,gelas
plastik,pasir/kerikil,pensil yang ada penghapus di atasnya,jarum kecil,gambar arah mata
angin/kompas.Karena di dalam satu kelas peserta didik hanya sedikit , Cuma ada 7 siswa, maka 
setiap siswa membuat satu alat petunjuk arah mata angin.
Selanjutnya setelah semua bahan sudah siap dan setiap siswa sudah menempati posisinya
masing - masing.selanjutnya guru mengarahkan  dan memperagakan ,kemudian di ikuti para siswa
mempraktikkan pembuatan petunjuk arah mata angin.

Di modul PJJ IPS kelas VII semester ganjil (2020),langkah langkahnya sebagai berikut :
langkah pertama adalah membuat keratan pada kedua ujung sedotan, setiap siswa menyiapkan 
sedotan plastik yang lurus, lalu gunakan gunting untuk membuat keratan di kedua ujungnya.
Panjang tiap keratan kira- kira 1 cm.
Selanjutnya langkah kedua setiap siswa membuat segitiga dan kotak dari kertas yang tebal,buat
segitiga itu seperti panah dan  segitiga sama sisi dan lebih kecil dari kotak,buat segitiga yang
tingginya 5 cm dan kotak berukuran 7x7dengan penggaris
Langkah ketiga yaitu memasang kedua potongan kertas tadi pada keratan di sedotan,Segitiga itu
bisa dipasangkan sehingga menyerupai ujung anak panah, sementara kotak pada ujung lawannya.
Agar kedua potongan  bisa terpasang dengan baik, gunakan lem kertas pada sedotan lalu biarkan di
atas alas kertas hingga lem kering.
Langkah keempat,Siapkan wadah berisi kerikil,Siapkan wadah es krim, gelas plastik, atau wadah
plastik kecil apa pun yang sudah tak terpakai. Isi setengah wadah tersebut dengan kerikil, pasir, atau
sejenisnya yang bisa menahan  agar penunjuk arah mata angin tetap tegak.
Langkah kelima,Buat tutup untuk wadah,Kalau wadah itu sudah ada tutupnya, pakaikan tutup
tersebut. Kalau tak ada tutup, buat tutup dari piring kertas atau kardus yang dilem di atas wadah.
Tunggu hingga lem kering dan tutup itu sudah benar-benar terpasang sebelum melanjutkan.
Langkah keenam,Tusukkan pensil menembus sisi bawah wadah,Siapkan pensil yang atasnya ada
penghapus  karet. Balikkan wadah tadi dan buat lubang di sisi bawahnya,Tancap ujung tajam pensil
(ujung yang untuk menulis) ke lubang hingga terbenam dalam kerikil/pasir dan bisa berdiri
Langkah ketujuh ,Tusukkan jarum sehingga sedotan terpasang pada ujung penghapus  pensil
 Siapkan jarum atau paku payung. Tusuk jarum menembus tengah-tengah sedotan lalu tusuk ke
ujung penghapus  pensil. Coba tiup kertas kotak pada sedotan; jika sedotan tidak berputar, coba
pastikan jarum tertusuk pas di tengah sedotan;  jika rubuh, coba potong kertas di sisi yang rubuh
sehingga lebih kecil
Langkah kedelapan,Tentukan arah mata angin coba cari tahu arah utara
sebelah mana. Tuliskan “Utara” pada sisi atau atas wadah plastik yang menghadap utara. wadah
dituliskan “Timur”, “Selatan”, dan “Barat” berurutan searah  jarum jam selayaknya melihat arah
mata angin pada peta.
Terakhir ,langkah kesembilan mengamati ketika penunjuk arah mata angin berputar,masing –
masing siswa membawa penunjuk arah mata angin ke luar, yakni tempat yang jauh dari tembok
atau benda besar lainnya yang bisa menghalangi angin. Jika ada angin berembus, semestinya
angin mendorong kertas kotak sehingga sedotan berputar dan kertas panah menunjukkan arah
dari mana angin “datang”. Kalau panah menunjuk ke arah
barat, maka angin itu adalah angin barat yang bertiup dari barat ke timur.hasil dari pengamatan siswa
kemudian dituliskan di LKPD siswa  masing – masing.

Berdasarkan pengamatan saya,dalam menerapkan metode praktikum dalam pembelajaran


IPS dapat lebih memotivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.semua siswa bersemangat dan antusias.selama proses pembuatan alat praktikum
semua siswa terlihat asyik, seru, senyum dan  tertawa ketika melihat hasil produk alat yang dibuat
oleh siswa memiliki keunikan tersendiri.
Sebagai seorang guru tentu sangat senang karena pembelajaran praktik IPS yang saya
laksanakan  di kelas dapat diterima dengan baik dan menyenangkan bagi peserta didik.semoga
kedepan saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan cara pembelajaran yang lebih menarik dan
mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS.
Harapan kedepannya semoga saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan
strategi,metode,model  pembelajaran IPS yang lebih menarik, seru,menyenangkan dan
mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS.
 
Belajar IPS di Situs Prasejarah Liang Bangkai Kabupaten Tanah
Bumbu
Oleh
Adi Fitriansyah Rizqoni S.Pd
Guru SMPN 4 Mantewe

Ilmu pengetahuan sosial merupakan  mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial 
dengan unsur kajiannya dalam konteks Peristiwa, fakta, dan generalisasi. Tema yang dikaji dalam
IPS adalah  fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat baik masa lalu, masa sekarang, dan
kecenderungannya dimasa mendatang. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi 
Geografi, Sejarah, Sosiologi , dan ekonomi (Kurikulum IPS 2013:2). Muatan sejarah dalam mata
pelajaran IPS di SMP/MTs komposisinya jika ditinjau dari isi kurikulum mencakup perubahan
masyarakat Indonesia pada zaman praksara, zaman Hindu-Budha dan zaman Islam, zaman
penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan
awal reformasi.
Diakui atau tidak, Pembelajaran IPS di sekolah selama ini ternyata masih banyak memiliki
kendala. Kendala umum yang ditemui adalah penggunaan metode pembelajaran yang  kurang 
variatif, masih ada kecenderungan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan cara konvensional
atau tradisional, sehingga membuat peserta didik cepat bosan, kurang aktif dan tidak fokus dalam
mengikuti pembelajaran. Hal ini menandakan bahwa peserta didik kurang termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran. Guru juga belum menggunakan media dan sumber belajar yang terkait
dengan lingkungan alam sekitar, padahal IPS memiliki  laboratorium alam yang merupakan
laboratorium terbuka dengan segala sesuatu yang ada di alam baik yang berada di lingkungan
sekolah atau tempat tinggal  peserta didik yang  termasuk didalamnya makhluk hidup maupun
benda mati yang dapat dijadikan objek pengamatan, sarana atau tempat melakukan percobaan dan
sebagai tempat mendapatkan informasi.
Kreativitas dan inovasi pembelajaran sangat penting untuk dilakukan dengan tetap
menyelaraskan tingkat perkembangan anak dan tuntutan zaman. Pemilihan sumber belajar yang
tepat diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Lingkungan
sekitar adalah sumber belajar yang tidak dirancang khusus tetapi dapat dimanfaatkan untuk
memberi kemudahan dalam belajar mengajar. Lingkungan sekolah, sungai, pantai, lahan pertanian,
pasar, situs-situs sejarah, merupakan contoh laboratorium terbuka yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar IPS.
Situs Liang Bangkai dapat dijadikan sumber belajar IPS bagi para peserta didik . Situs ini
merupakan salah satu situs prasejarah di kawasan karst Mantewe  Kalimantan Selatan,  tepatnya di
desa Dukuh Rejo Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu.Berdasarkan penelitian intensif
yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sejak tahun 2008 telah memprediksi
bahwa situs Liang Bangkai merupakan situs ceruk hunian manusia prasejarah. Kawasan ini
ditemukan 12 gua, 11 ceruk, dan 1 lorong yang diantaranya mengandung temuan arkeologis. Seperti
temuan sisa-sisa alat batu, rangka manusia, kitchenmidden/kyokenmodinger, dan lukisan dinding
gua. Pemanfaatan situs Liang Bangkai sebagai sumber belajar IPS bagi peserta didik  SMP  tentu
akan lebih menyenangkan. Mereka bisa memperoleh informasi berdasarkan pengalaman langsung
dan belajar dari hal-hal yang bersifat konkret. Peserta didik juga terpacu sikap dan rasa
keingintahuan tentang sesuatu yang ada di sekitarnya. 
Belajar mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP pasti akan menemukan materi tentang
sejarah yang terdapat pada KD 3.4 Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak
masa praaksara sampai masa Hindu-Budha dan Islam. Pada KD ini terdapat materi pokok tentang 
“kehidupan manusia pada masa praaksara” sehingga relevan untuk dilakukannya pembelajaran
diluar kelas bagi peserta didik yang berdomisili di Mantewe dan sekitarnya. Dengan mendatangi
situs  liang bangkai peserta didik dapat melihat, mengamati dan bertanya mengenai ciri-ciri tempat
tinggal manusia prasejarah. Mengumpulkan data  bukti-bukti peninggalan kehidupan manusia
prasejarah seperti sampah dapur yang berupa cangkang kerang atau siput sungai yang menjadi salah
satu bahan makanan manusia prasejarah. Peserta didik juga dapat mempublikasikan,
mengkomunikasikan dan menginformasikan peninggalan-peninggalan yang ditemukan di situs
prasejarah Liang Bangkai melalui kegiatan diskusi.  Selain itu dengan mengunjungi situs liang
bangkai juga dapat menanamkan nilai-nilai karakter cinta lingkungan, sehingga nantinya anak-anak
akan  turut serta menjaga dan melestarikan lingkungan yang memilki nilai sejarah.
Kelebihan pembelajaran diluar kelas mengunjungi situs prasejarah Liang Bangkai
diantaranya adalah dapat merangsang peserta didik terhadap peristiwa atau gejala yang terjadi di
alam bebas, khususnya yang berkaitandengan situs prasejarah Liang Bangkai. Hal ini mendorong
para peserta didik untuk dapat mencatat data atau gejala-gejala yang terjadi di alam bebas, hal ini
bisa digunakan untuk melatih mereka dalam melakukan evaluasi. Pembelajaran  ini juga mampu
memperluas wawasan berpikir peserta didik mengenai lingkungan sekitar.Dapat mengubah persepsi
peserta didik tentang pembelajaran yang monoton di kelas. Membangun semangat solidaritas dalam
kelompok dan dapat memecahkan masalah sesuai permasalahan nyata.
Sedangkan kelemahan dalam pembelajaran ini yaitu, membutuhkan waktu yang cukup lama,
mengeluarkan biaya dan juga perlu izin dari orang tua serta sekolah. Pengelolaan peserta didik akan
lebih sulit terkondisi. Peserta didik kurang berkonsentrasi karena keterbatasan guru untuk
mengontrol jalannya proses pembelajaran. Guru harus lebih intensif dalam membimbing siswa.
Oleh karena itu penting bagi guru untuk menyiapkan guide learning yang baik agar bisa mengatasi
beberapa kelemahan pembelajaran di luar kelas.
Pemanfaatan lingkungan situs prasejarah  Liang Bangkai dalam pembelajaran  IPS di luar
kelas dapat membangun karakter peserta didik melalui pengalaman belajar langsung dan konteks
yang nyata. Dalam kegiatan seperti ini tentu mempunyai arti yang lebih besar dari sekedar berkata-
kata. Selain itu pembelajaran d luar kelas lebih menantang bagi peserta didik dan menjembatani
antara teori di dalam buku dan fakta yang ada di lapangan. Kualitas pembelajaran dalam situasi
yang nyata akan meningkatkan kapasitas pencapaian pembelajaran melalui objek yang dipelajari
serta dapat membangun keterampilan sosial dan personal yang lebih baik.Antusias peserta didik
juga dapat menghasilkan situasi belajar yang menakjubkan dan berkualitas. Dengan demikian
tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dikdasmen. 2013. Kurikulum IPS 2013. Jakarta: Dikdasmen


Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013 SMP/Mts Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Kemendikbud
Nafiah, Ulfatun dkk. 2020.Situs-Situs Prasejarah Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Banjarbaru:Balai Arkeologi Provinsi Kalimantan Selatan
Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas (outdoor Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka 
Raya 
Widiasworo, Erwin. 2016. Strategi dan Metode Mengajar di luar kelas (Outdoor Learning)
Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif, dan Komunikatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

BIODATA PENULIS

Nama                    :  Adi Fitriansyah Rizqoni S.Pd

Tempat, Tanggal Lahir     :  Pelaihari. 04 Juni 1986

Alamat      : Perumahan Bumi Datarlaga RT12 Desa Sarigadung Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
Pekerjaan    : Tenaga Pendidik di SMPN 4 Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu
No. HP    : 085386011542
Email    : adirizqoni@gmail.com 

Anda mungkin juga menyukai