(Jonkenedi) 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA materi
gunung api melalui penggunaan media tiga dimensi pada siswa kelas VB SD N Krapyak Wetan. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif. Penelitian ini
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Setiap siklus melalui empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB
SD N Krapyak Wetan dan objeknya yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA materi gunung
api. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi dan wawancara. Teknik
analisis data yaitu secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan media tiga dimensi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA materi
gunung api. Peningkatan didasarkan pada hasil pratindakan hanya 45% dari keseluruhan siswa yang
aktif. Pada siklus 1 menjadi 60% pada pertemuan pertama 70% pertemuan kedua dan siklus 2
meningkat lagi menjadi 80% .
Abstract
This study aims to improve the activeness in science learning for the topic of volcanoes
through the use of three-dimensional media among Grade VB students of SDN Krapyak Wetan. This
was a classroom action research collaboratively conducted. It used the model by Kemmis dan
McTaggart. Each cycle consisted of four stages, namely planning, action and observation, and
reflection. The research subjects were Grade VB students of SDN Krapyak Wetan and the object was
the students’ activeness in science learning for the topic of volcanoes. The data collecting instruments
were observation sheets and interviews. The data analysis techniques were qualitative and quantitative
descriptive techniques. The results of the study show that the use of three-dimensional media is
capable of improving the students’ activeness in science learning for the topic of volcanoes. The
improvement was indicated the result in the pre-action in which only 45% of all students were active.
In Cycle 1 in the first meeting 60% were active and in the second meeting 70% were active and in
Cycle 2 this improved again to 80%.
Kelas yang aktif ditandai dengan memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan
aktivitas yang dilakukan oleh siswanya. mudah terpengaruh oleh lingkungan perlu
Dalam hal ini aktivitas yang dimaksud terciptanya lingkungan pembelajaran yang
siswa dalam proses pembelajaran. sambil bekerja dan prinsip bermain sambil
Sehingga kegiatan yang dilakukan oleh belajar. Dengan demikian, dapat kita
merupakan suatu harapan dan tujuan dari menjadi berarti bila diajarkan sedemikian,
lembaga pendidikan nasional. Seperti yang sehingga anak menjalani suatu proses
Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 IPA tidak hanya sekedar hapalan semata.
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. akan dapat ditingkatkan, bila anak dapat
tiap mata pelajaran yang dilaksanakan di bagi diri mereka sendiri, dan jika mereka
Sekolah Dasar, idealnya bersifat aktif dan proses pembelajaran IPA yang dilakukan
kreatif. Hal ini sesuai dengan pendapat di SD sebaiknya tidak hanya sekedar
Usman Samatowa (2010: 68) bahwa menyampaikan materi, tapi juga mencoba
melakukan percobaan dari berbagai materi
Penggunaan Media Tiga Dimensi.....(Jonkenedi) 3
mengamati aspek yang diamati. Siswa tidak hanya aktif melihat, dan
mendengarkan guru menyampaikan
materi pembelajaran. Tapi, siswa aktif
dalam segala hal yang terkait dengan
Penggunaan Media Tiga Dimensi ... (Jonkenedi)
pembelajaran IPA materi gunung api 60% dan meningkat menjadi 70% pada
Penggunaan media tiga dimensi yang Penelitian ini dikatakan berhasil karena
karena selain siswa mengamati media, dan kesimpulan hasil penelitian, maka
siswa juga bisa mempercobakan media saran yang dapat diberikan adalah
siklus 1, keaktifan siswa belum yang bisa dibawa benda asli, tiruan
penelitian ini karena masih terdapat proses pembelajaran semakin aktif dan
perobaan media tiga dimensi karena media tiga dimensi akan menjadikan
DAFTAR PUSTAKA
Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press
Warsono & Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosda Karya