NILAI :
OLEH :
KELOMPOK 2 ( PSPF C 20 )
JANUARI 2021
i|k el om pok 2
KATA PENGANTAR
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Akhir kata kami berharap
semoga rekayasa ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami
khususnya,
Penulis
ii | k e l o m p o k 2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................... 14
B. Rekomendasi ......................................................................... 14
iii | k e l o m p o k 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada baiknya nilai-nilai yang ada dalam pancasila seharusnya di tanamkan dan
diterapkan nilai-nilai pancasilasejak dini, agar terbentuknya individu yang
menjiwai nilai - nilai pancasila. Dengan demikian penerapan nilainilai pancassila
ini dapat mengakibatkan kesadaran akan dirinya atas tanggung jawab pribadi dan
bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1|k el om pok 2
C. Manfaat
2|k el om pok 2
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
B. Identifikasi Permasalahan
Hal tersebut dapat bkita lihat didalam prilaku siswa yang tidak mencerminkan
etika pancasila seperti yang dituliskan dalam Jurnal Penelitian yang dilakukan
oleh Leni,Adelina, Hermi yangb meneliti tentang prilaku siswa SMP yang tidak
mencerminkan nilai etika pancasila. Dalam jurnal tersebut mode penelitian yang
dipakai adalaha mode wawancara. Berikut hasil survai yang disajikan dalam
jurnaltersebut.
3|k el om pok 2
tanya oleh guru
Tidak pernah mau bertanya pada
guru setelah guru menjelaskan
pelajaran
3 Menghargai Kurang menghargai guru ketika guru
menjelaskan pelajaran di kelas
4 Bertanggung jawab Siswa bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan oleh guru
Dari hasil wawancara tersebut maka dapat kita lihat masih ada sikap siswa
yang tidak memakai nialai etika pancasila kurang menghormati guru sangat tidak
mencerminkannilai etika pancasila sila 2 ,3d dan 4 . Masih banyak lagi masalah
yang kita lihat dalam mencerminkan nilai pancasila seperti siswa kurang
mengharagai oarang yang berbeda suku dengannya dan lain sebagainya.
Banyak sekali kita lihatbagaimana pejabat negara indonesia dan guru yang
tidak mkencerminkan teladan seperti tindakan korupsi, tidakan mencela dan lain
sebagainya. Cotohnya seperti pada era pandemi ini kita lihat pejabat negara ini
yang melakukan korupsi dimana orang-orang yang mengalami kesulitan malah
pejabat negara ini tega korupsi untuk memenuhi hasrat untuk memenuhi
keinginannya sendiri hal tersebut merupakan sikap yang tidak mencerminkan
seluruh sila pancasila. Hal tersebutsangat tidak dapat memotivasi aktualisasi
nilai-nilai pancasila dalam pendidikan .Dan masih banyak hal yang tidak
mencerminkian dan memotivasi aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
4|k el om pok 2
3. Muatan materi tidak menghadirkan kesadaran dan kemantapan diri untuk
aktualisasi nilai-nilai Pancasila karena cenderung hafalan dan lebih
mengedepankan aspek kognitif intelektual dan mengabaikan aspek moral.
5|k el om pok 2
BAB III
Pembahasan
6|k el om pok 2
Masalah pembinaan insan Pancasila lebih banyak menyangkut bidang Pendidikan.
Lewat kegiatan pendidikan diharapkan peserta didik menyerap nilai-nilai moral
Pancasila. Penyerapan nilainilai moral Pancsila diharahkan berjalan sedara
manusiawi dan alamiah tidak saja lewat pengalaman secara pribadi. Nilai-nilai
moral Pancasila tidak untuk sekedar dipahami melainkan untuk dihayati, oleh
karena itu penerapan nilai-nilai moral Pancasila bukan lewat proses indoktrinasi.
Solusi :
Pembahasan :
7|k el om pok 2
(UNESCO), terhadap kualitas pendidik di Negara-negara berkembang di Asia
Pacific, Indonesia berada pada peringkat ke 14 dari 14 negara
berkembang.Kondisi ini disebabkan karena kebanyakan pendidik belum memiliki
profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana
disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan,melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan
pengabdian masyarakat. Selain itu sebagian pendidik di Indonesia tidak layak
mengajar.
Berdasarkan Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta
guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas.
Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan
diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503
guru, baru 57,8% yang memilikipendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan
tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48%
berpendidikan S3). Pendidik merupakan salah satu penentu keberhasilan
pendidikan, sehingga prestasi siswa merupakan tanggunjawab dari para
pendidik.
Solusi :
8|k el om pok 2
wilayah kita sekarang. Artinya usaha perubahan yang sudah dicanangkan
langgeng dan berhasil, harus diketahui dahulu bagaimana sistem yang berjalan
saat ini.
Ketiga, adanya visi masa depan yang jelas dan dipegang oleh semua orang di
lembaga/sekolah tersebut. Dengan visi itulah lembagalembaga pendidikan akan
dituntun dan diarahkan agar tetap fokus dan berkomitmen dalam program mutu
tersebut.
Keempat, adanya rencana implementasi mutu di lembaga/sekolah. Rencana
tersebut harus menjadi pedoman dalam proses implementasi qyang secara
kontinyu senantiasa diperbaharui sebagai ciri perubahan, qkarena program mutu
tidaklah pernah stagnan.
9|k el om pok 2
1984, Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, dan Kurikulum 2013.
Keberhasilan PPKn yang ditekankan pada siswa yaitu sikap/ tingkah laku dan
keberhasilan tersebut tergantung kepada kemampuan guru dalam mengelola
proses belajar mengajar guru PPKn diharapkan mampu mengintegrasikan secara
utuh antara pelajaran yang disampaikan kepada siswa memilih metode yang
sesuai sumber dan sarana yang dipakai serta alat penilaian yang digunakan sesuai
dengan tingkat perkembangan anak didik yang dihadapinya.
Keberhasilan proses belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan guru
dalam memilih metode mengajar kemampuan guru dalam menggunakan sumber
dan sarana belajar serta alat penilaian yang dipakai.
Solusi :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi
lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian
10 | k e l o m p o k 2
informasi dan pengertian. Metode ceramah digunakan dengan tujuan untuk :
1) Menyampaikan informasi atau materi pelajaran baru.
3) Waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan cukup banyak.
11 | k e l o m p o k 2
pertanyaan dari siswa yang harus di jawab oleh guru, baik secara lisan atau
tulisan. Metode tanya jawab digunakan dengan tujuan :
1) Untuk mengetahui penguasaan bahan pelajaran dalam ingatan dan
penggunaan perasaandan sikap siswa
2) Untuk mengtahui jalan berfikir siswa secara sistimatis, logis dan menuju
pemecahan masalah
3) Untuk memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang
dipandang penting
4) Untuk memperkuat lagi kaitan antara satu pertanyaan dengan jawabannya
5) Untuk membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta
jawabannya yang benar dan tepat dalam rangka kelanjutan belajarnya .
3. Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang
sudah tertentu melalui cara atau tukar-menukar informasi, mempertahankan
pendapat, atau pemecahan masalah. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa
(kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah juga mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan
masalah.
12 | k e l o m p o k 2
4. Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok adalah salah satu strategi belajar-mengajar yang memiliki kadar
CBSA. Tetapi pelaksanaannya menuntut kondisi serta persiapan yang jauh
berbeda dengan format belajar-mengajar yang menggunakan pendekatan
ekspositorik, misalnya ceramah. Bagi mereka yang belum terbiasa dengan
penggunaan metode ini, dan masih terbiasa dengan pendekatan ekspositorik,
memerlukan waktu untuk berlatih.
Aspek-aspek kelompok yang perlu diperhatikan dalam kerja kelompok ialah :
a. Tujuan : Tujuan harus jelas bagi setiap anggota kelompok, agar diperoleh
hasil kerja yang baik. Tiap angota harus tahu persis apa yang harus dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya. Itulah sebabnya dalam setiap kerja kelompok di
dahului dengan kegiatan diskusi untuk menentukan kerja apa oleh siapa.
b. Interaksi : Dalam kerja kelompok ada tugas yang harus diselesaikan bersama
sehingga perlu dilakukan pembagian kerja, salah satu persyaratan utama bagi
terjadinya kerja sama adalah komunikasi yang efektif, perlu ada interaksi antar
anggota kelompok.
c. Kepemimpinan : Tugas yang jelas komunikasi yang efektif, kepemimpinan
yang baik, akan berpengaruh terhadap suasana kerja, dan pada gilirannya
suasana kerja ini akan mempengaruhi proses penyelesaian tugas.
13 | k e l o m p o k 2
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
14 | k e l o m p o k 2
DAFTAR PUSTAKA
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/total-tahanan-dan-korupsi-
2019-2020-1585810257
https://investor.id/archive/pendidikan-nilai-nilai-pancasila-hadapi-
empat-persoalan
http://blog.umy.ac.id/arumcreat/2012/10/11/masalah-pendidikan-
buruknya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/ diakses pada 28 Desember
2020
15 | k e l o m p o k 2