Anda di halaman 1dari 32

Model

Pembelajaran
Discovery
Learning
Dosen Pengampu : Irham Ramadhani S.Pd., M.Si
Matakuliah : Eksplorasi Model Pembelajaran
Oleh Kelompok 4
Kelas : PSPF C 2020

ASMELIA ZAFITRI (4202421009)

RINI NURPADILLA (4202421022)

SITI ZUHRA (4201121005)


Pembahasan
Definisi Model Tujuan Model
Pembelajaran Pembelajaran
01 Discovery
Learning
03 Discovery
Learning
Karakteristik Tipe Model
Model Pembelajaran
02 Pembelajaran
Discovery
04 Discovery
Learning
Learning
e moments
Remember th
Pembahasan
Interaksi dan Reaksi
Sintaks Model
antara Guru dan
Pembelajaran
Siswa pada Model
05 Discovery
Dampak
Learning
07 Pembelajaran
Langsung dan Discovery Learning
Sistem Sosial
Dampak
06 Pengiring 08 Peran Guru dan
Siswa pada Model
Model Pembelajaran
Pembelajaran Discovery
e mome nts
Remember th Discovery Learning
Pembahasan

Support System Kelebihan dan


Model Kelemahan Model

09 Pembelajaran
Discovery
10 Pembelajaran
Discovery
Learning Learning
e mb er th e moments
Rem
Definisi Model Pembelajaran
Discovery Learning
Discovery Learning merupakan pembelajaran berdasarkan penemuan
(inquirybased), konstruktivis dan teori bagaimana belajar. Model
pembelajaran yang diberikan kepada siswa memiliki skenario pembelajaran
untuk memecahkan masalah yang nyata dan mendorong mereka untuk
memecahkan masalah mereka sendiri.
Discovery Learning dipandang sebagai suatu model pembelajaran. Hal
ini berangkat dari pernyataan yang ada pada lampiran IV Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 103 tahun 2014 BAB
IV tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan
bahwa pada implementasi Kurikulum 2013
Model Pembelajaran Discovery
Menurut Beberapa Sumber

1. Menurut Alma dkk (2010:59)


2. Menurut Borthick dan Jones (2000)
3. Menurut Hoffman (2000)
4. Menurut Depdikbud (2014: 14)
e s e are
Th
the s
Karakteristik o b j e ctive

Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Bruce dan Weil (1980 dan
1992: 135-136)
mengidentifikasi karakteristik
model pembelajaran ke dalam
aspek-aspek berikut:
1. Sintaks, berupa tahap-tahap kegiatan belajar
2. Sistem sosial, berupa bentuk kerja sama guru dengan
peserta didik
3. Prinsip reaksi, berupa cara menghargai atau menilai
serta menanggapi peserta didik
4. Sistem Pendukung, berupa sarana dan prasarana,
misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan
siswa.
in tag e 5. Dampak pembelajaran langsung dan iringan
V !
style
ketika pembelajaran berlangsung,
berikut tiga karakter model tersebut:

1) Peran guru sebagai pembimbing


2) Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan
3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta
didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, serta membuat
kesimpulan.
Tujuan Model My
G oals

Pembelajaran Discovery
Learning
Menurut Djamarah (2013: 52) ada beberapa tujuan metode discovery learning berikut ini

Membangun sikap Membangun sikap


Membangun
aktif, kreatif, dan percaya diri (self
komitmen
inovatif confidence) dan
terbuka
(openness).
Bell (1978) mengemukakan beberapa tujuan Evolutio
n
spesifik dari pembelajaran discovery (penemuan)
yaitu:
Memiliki Membentuk cara
01 kesempatan untuk 04 bekerja sama
terlibat secara
aktif
Keterampilan,konsep

02
Menemukan pola
dalam situasi
05 dan prinsip lebih
bermakna
konkret mupun
abstrak
Lebih mudah ditransfer
untuk aktivitas baru dan
03
Merumuskan
strategi tanya
06 diaplikasikan dalam
situasi belajar yang baru
jawab
Overvie
w

Tipe Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Tipe model pembelajaran
discovery learning terdiri atas :
Stimulation
(Stimulasi/Pemberian Processing
Rangsangan) (Pengolahan Data)

Problem Statement
Verification
(Pernyataan/
(Pembuktian)
Identifikasi Masalah)

Collection
Generalization (Menarik
(Pengumpulan Data)
Kesimpulan/Generalisasi)
Syntax Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Langkah Langkah Model ¿?
Pembelajaran Discovery
Learning
Menurut Syah (2017, hlm. 243) langkah atau tahapan dan prosedur pelaksanaan
Discovery learning adalah sebagai berikut:
Stimulation Data processing
01 (stimulus) 04 (pengolahan
Problemstatement data),
Verification
02 (pernyataan/identi 05
(pembuktian)
fikasi masalah),
Data collection Generalization
03 (pengumpulan 02 (generalisasi)
data),
Contoh Penerapan
Sintak Discovery
Learning
No. Fase Kegiatan

Pembelajaran dimulai dengan guru mengajukan pertanyaan, contoh-contoh atau


referensi lainnya, dan penjelasan singkat yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Tahap ini berfungsi untuk menyiapkan kondisi belajar yang dapat membantu
1. Stimulasi
siswa dalam mengeksplorasi bahan ajar. Siswa dihadapkan dengan pertanyaan atau
persoalan relevan untuk menumbuhkan keinginan untuk menyelidiki dan mencari tahu
sendiri jawabannya.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat atau jawaban
2. Identifikasi masalah
sementara terkait dengan topik pembahasan.

Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi relevan sebanyak-banyaknya


untuk membuktikan apakah jawaban sementara yang mereka berikan sudah tepat atau
3. Pengumpulan data
belum. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku atau sumber daring, mengamati
objek, eksperimen, dll.

Siswa mengolah informasi yang telah didapatkan baik melalui pengumpulan data,
4. Pengolahan data
kemudian menafsirkannya.
Contoh Penerapan
Sintak Discovery
Learning
Siswa mempresentasikan hasil pengolahan informasi kelompoknya di
5. Pembuktian depan kelas. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan, kritik dan saran, serta pertanyaan.

Guru menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari temuan, tafsiran, dan
pembuktian yang telah dipresentasikan untuk mendapatkan suatu
6. Generalisasi
gambaran umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi dan disetujui
oleh setiap kelompok.

Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama-sama oleh


siswa dan memberikan koreksi jika diperlukan serta rekomendasi dari
7. Penutup proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

 
Dampak
Langsung dan
Dampak
Pengiring dari
Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Dampak instruksional model Dampak pengiring model
pembelajaran Discovery pembelajaran Discovery
Learning Learning:
1) Siswa lebih antusias dan
bersemangat mengikuti pelajaran
karena manfaatnya dapat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari. 1) Menimbulkan rasa percaya diri
2) Siswa dapat menemukan sendiri dan keberanian untuk bisa
konsep sesuai arahan yang telah tampil di depan kelas.
disusun guru dalam kegiatan pada 2) Memupuk rasa solidaritas antar
LKS sehingga pembelajaran menjadi siswa.
lebih bermakna. 3) Dapat menunjukkan sikap
3) Siswa mampu menurunkan rumus demokratis antar siswa
sampai siswa menemukan rumus
dari permutasi.
4) Siswa dapat berinteraksi dengan
lingkungan serta mempresentasikan
konsep yang telah dipelajari.
Interaksi Sosial Th e s e
the s
are

Peran Guru dan o b j e ctive

Siswa dalam
Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Dalam model discovery learning, guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus
dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini tentu mengubah
kegiatan belajar mengajar yang semula teacher oriented menjadi
student oriented.

Dengan demikian, seorang guru dalam aplikasi metode discovery


learning harus dapat menempatkan siswa pada kesempatan-
kesempatan dalam belajar lebih mandiri
Dalam hubungan antara guru dan siswa, Dahar (1989) mengemukakan
beberapa peranan guru dalam pembelajaran dengan penemuan, yakni
sebagai berikut:

Merencanakan Menyajikan materi Guru harus


pelajaran sedemikian pelajaran yang memperhatikan cara
rupa diperlukan penyajian yang
enactive, iconic, dan
simbolik.

guru hendaknya
berperan sebagai Menilai hasil belajar
seorang pembimbing
atau tutor.
Sistem Sosial Peran
Guru dan Siswa pada
Model Pembelajaran
Discovery Learning
Dalam model pembelajaran Discovery
Leraning, sistem sosial antara guru dan
siswa berupa proses pembelajaran
dengan konsep keterlibatan siswa
secara aktif. Siswa harus mampu
mengeksplorasi dan memecahkan
masalah untuk menciptakan,
menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan selain itu siswa juga harus
mampu untuk menggabungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan
yang sudah ada.
Mubarok & Sulistyo (2014)
menjelaskan bahwa model
pembelajaran discovery learning
Diawali dengan guru memberikan pertanyaan yang merangsang
berpikir siswa dan mendorongnya untuk membaca buku dan
melakukan aktivitas belajar lainnya. Selanjutnya, guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah
yang sesuai dengan bahan pelajaran dan merumuskannya dalam
bentuk hipotesis. Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada
siswa mengumpulkan informasi yang relevan untuk membuktikan
benar tidaknya hipotesis tersebut yang dilanjutkan dengan
pengolahan data yang diperoleh siswa melalui wawancara,
observasi dan sumber data lainnya. Hingga guru dan siswa menarik
kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum yang berlaku untuk
semua masalah yang sama.
Support System Model
Pembelajaran Discovery
Learning

Dalam model pembelajaran Discovery Learning,


sistem pendukung pelaksanaan model ini mencakup
silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi penilaian, perlengkapan
alat, bahan dalam pengamatan atau praktikum,
pengamatan yang sesuai, ruang kelas, ruang
laboratorium untuk melakukan praktikum dan materi
pada perangkat pembelajaran. Model pembelajaran
Discovery Learning ini didukung oleh lingkungan
yang harus merespons berbagai tuntutan pembelajar
yang bermacam-macam. Guru dan siswa harus bisa
menghimpun apa saja yang dibutuhkan saat mereka
membutuhkannya.
ur best
O olog
h o d
met y
Kelebihan dan
Kelemahan
Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Kelebihan Discovery
Learning
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilanketerampilan dan proses-proses kognitif.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
4) Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
Kelebihan Discovery
Learning
6) Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
7) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
8) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi
proses belajar yang baru.
Kelemahan Discovery
Learning
1) Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar
bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan abstrak atau
berpikir, mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau
lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2) Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori
atau pemecahan masalah lainnya.
3) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau jika
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara
belajar yang lama.
4) Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan
kurang mendapat perhatian.
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai