Anda di halaman 1dari 13

Dosen :

Mata kuliah : komunikasi keperawatan

Pemberian obat melalui intravena

Nama kelompok :

1. Siti halima bugis

2. Siti halijah

3. Siti alda rahman

4. Siti sakinah

5. Serlina

Program studi ilmu keperawatan

Sekolah tinggi ilmu kesehatan

Nani hasanuddin

Makassar

2018
A. Pengertian pemberian obat secara intravena
Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena
adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung. Dapat
dilakukan pada ( Indikasi ) : 
1. Pasien yang membutuhkan, agar obat yang di berikan dapat di berikan
dengan cepat.
2. Pasien yang terus menerus muntah-muntah 
3. Pasien yang tidak di perkenankan memasukkan apapun juga lewat
mulutnya.
4. Typoid
5. Sesak nafas
6. Epilepsi atau kejang-kejang Tujuan injeksi : 
a) Untuk memperoleh reaksi obat  yang cepat diabsorpsi dari pada
dengan injeksi perenteral lain 
b) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan 
c) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
B. Lokasi injeksi intravena
Memberikan obat melaui vena secara langsung, di antaranya :
1. Vena medianan cubitus/cephalika (daerah lengan)
2. Vena saphenous (tungkai)
3. Vena jugularis (leher) vena frontalis/temporalis di daerah frontalis dan
temporal dari kepala. 
C. Bahaya Pemberian Obat Secara Injeksi
1. Pasien alergi terhadap obat (misalnya mengigil, urticaria, shock, collaps
dan lain-lain)
2. Pada bekas suntikan dapat terjadi apses, nekrose atau hematoma 
3. Dapat menimbulkan kelumpuhan 

Standar Operasional Prosedur Pemberian Injeksi Intra Vena Lewat


Saluran Infus 
A. Pengertian 
Memasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dengan
melalui saluran infus. 
B. Tujuan 
Sebagai tindakan pengobatan 
C. Prosedur 
1. Pra Tahap Interaksi 
a) Mengecek status pasien dan mengkaji kebutuhan pasien terkait
pemberian obat
b) Menyiapkan alat
1) Baki berisi  : 
(a) Obat yang akan diberikan 
(b) Spuit atau disposibel spuit steril 
(c) Desinfektan : Alcohol 70% dan Povidon iodine 10% 
(d) Kapas alcohol atau kassa swap 
(e) Lidi kapas dan kassa steril pada tempatnya 
(f) Pengalas 
(g) Bengkok dan galiot (kom kecil) 
(h) Jam tangan yang ada detikan 
2) Alat pelindung diri : sarung tangan
3) Alat tulis, form dokumentasi atau buku catatan injeksi 
c) Menjaga lingkungan : 
1) Atur pencahayaan
2) Jaga privacy klien
3) Tutup pintu dan jendela/horden

D. Tahap orientasi
1. Memberikan salam
2. Mengklarifikasi kontrak atau pemberian obat 
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat 
4. Memberi kesempatan klien untuk bertanya 
5. Mendekatkan alat ke klien 
E. Tahap Kerja 
1. Perawat mencuci tangan 
2. Memakai sarung tangan bersih 
3. Menyiapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar.
4. Mengatur posisi pasien untk penyuntikan 
5. Memasang perlak dan pengalasnya pada area dibawah yang terpasang
infus 
6. Mengecek kelancaran tetesan infuse sebelum obat dimasukkan 
7. Memastikan tidak ada udara pada suit disposibl yang berisi obat
8. Mematikan atau mengklame infuse
9. Melakukan disinfektan pada area karet saluran infuse set pada saluran
infuse 
10. Menusukkan jarum ke bagian karet saluran infuse dengan hati-hati degan
kemiringan jarum 15-45 derajat 
11. Melakukan aspirasi atau menghisap spuit disposable untuk memastikan
bahwa obat masuk ke saluran vena dengan baik. Jika saat aspirasi terlihat
darah keluar ke selang infuse maka obat siap untuk dimasukkan
12. Memasukkan obat secara perlahan dengan mendorong pegangan
disposable spuit sampai obat habis 
13. Mencabut jarum dari bagian karet saluran infuse dengan mendidih kapas
pada lokasi tusukan jarum tadi 
14. Membuka klem cairan infuse dan mengobservasi kelancaran tetesan aliran
infuse 
15. Membuang disposable spuit ke bengkok 
16. Menghitung tetesan infuse sesuai dengan ketentuan program pemberian
cairan 
17. Membereskan pasien 
18. Membereskan alat-alat 
19. Melepas sarung tangan 
20. Mencuci tangan 

F. Tahap Terminasi 
1. Mengevaluasi respon klien 
2. Menyimpulkan hasil kegiatan 
3. Memberi pesan (menjaga posisi dan kelancaran) 
4. Melakukan kontrak selanjutnya (waktu, tempat, topik/kegiatan) 
G. Pendokumentasian 
1. Nama pasien 
2. Jenis obat 
3. Jumlah dosis 
4. Rute pemberian obat 
5. Respon pasien 
6. Heri/tanggal/jam pemasangan 
7. Tanda tangan perawat 
Kasus :

Pasien bernama tuan “T” umur 48 tahun, pekerjaan sebagai wiraswasta masuk rumah
sakit maros pada tanggal 12 juli 2018 dengan didiagnosa medis gangguan kebutuhan
cairan (dehidrasi ) stadium sedang. Telah dirawat selama 3 hari ditanggani oleh dr.
Ani, dirawat di ruang b2. Perawat telah membuat janji dengan klien untuk pertemuan
pertama pada hari senin tanggal 13 juli 2018, pada pukul 08.00 wib.

Strategi pelaksanaan (sp) komunikasi

A. Kondisi pasien :
1. Pasien nampak pucat dan lemas
2. Pemeriksaan fisik suhu 36,50c td: 100/80 mmhg, nadi 72x/m, p : 20x/m.
3. Perawat merencanakan pemberian obat melalui intravena

B. Diagnosa keperawatan :

Dehidrasi atau kekurangan cairan berhubungan dengan prose infeksi

C. Rencana keperawatan :

Pemberian obat melalui intravena

D. Tujuan :

Untuk memenuhi kebutuhan cairan individu

E. Strategi pelaksanaan komunikasi :


1. Prainteraksi:
a) Mengecek dokumen pasien
b) Membuat rencara pertemuan
c) Menyiapkan peralatan dan alat sesuai program terapi
d) Mengeksoplorasi perasaan, menganalisa kekuata dan kelemahan diri

2. Orientasi :
Perawat : selamat pagi ibu?

Pasien : ya suster

Perawat : apakah nama ibu ny a ?

Pasien : betul suster

Perawat : perkenalkan nama saya ………………….., saya seorang mahasiswa


keparawatan, stikes nani hasanuddin makassar yang kebetulan sedang
bertugas diruang ibu, dan nantinya saya yang akan bertanggung jawab selam
ibu dirawat di rumah sakit ini. Baiklah ibu saya akan melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital ibu, yang bertujuan untuk mengetahui rencana tidakan apa
yang tepat untuk ibu.

3. Fase kerja

Perawat : maaf ibu, apakah sebelumnya ibu sudah pernah berobat ? Dimana ?
Dan diberi obat apa ?

Pasien : saya belum pernah berobat

Perawat : apakah yang menyebabkan ibu sampai dirawat disini ?

Pasien : begini suster; sebenarnya saya ini sudah lama sejak 3 minggu terakhir
ini saya merasa lemas, rasanya saya ingin minum terus dan penglihatan saya
agak kabur
Perawat : oh, jadi sudah 3 minggu terakhir ibu sudah merasakan gejala
tersebut.

Pasien : ya suster

Perawat : baiklah pak saya akan memeriksa suhu tubuh ibu, maaf ya bu, bisa
bajunya dibukakan sedikit ! Sebelumya ketiak ibu dilap dulu ya. Mau dilap
sendiri atau saya yang mengelapnya???

Pasien : biar saya sendiri suter

Perawat : ini ibu tissue nya

Pasien : sudah suster, tissue nya dibuang kemana /suster ?

Perawat : sini ibu biar saya saja yang membuangkannya, baiklah pak saya
akan meletakkan thermometer ini pada ketiak ibu, dan tolong tangan kiri ibu
memegang bahu kanan sambil menungguhasilnya saya kana melakukan
pemeriksaan tekanan darah ibu, tolongkan singsingkan lengan bajunya bu
( perawat melakukan pmeriksaan td pasien) sekerang saya akan memeriksa
nadi ibu maasf jika nantinya saya akan memegang tangan ibu (perawat
memeriksa nadi serta pernapasan pasien).

4. Fase terminasi:

Perawat : baiklah ibu saya sudah melakukan pemeriksaaan pada ibu hasil
yang saya dapatkan adalah td : 100/60 mmhg, n : 140 x/menit, p: 24 x/menit,
dan t : 37◦c. Baiklah bu terima kasih atas waktu yang ibu berikan kepada saya
setta kerja samanya, sayapermisi dulu ibu, nanti pada pukul 16.00 wib saya
akan kembali lagi keruangan ibu

5. Diagnosa:
a. Pra interaksi
Klien bernam ny. A masuk kerumah sakit dengan diagnosa medis gagguan
kebutuhan cairan (dehidrasi sedang)

Klien mengatakan sering geliah

Klien mengatakan sering merasa haus

Mulut klien tampak kering

Klien merasa lemah, dan lesu,

Bola mata klien tampak cekung.

Perawat : selamat sore bu, bagaimana keadaan ibu ? Masih ingat dengan
saya bu ?

b. Fase kerja:

Perawat : dari keluhan-keluhan bapak saat pertama msuk kerumah sakit


ini bapak menyatakan :

1) Sering gelisah
2) Merasa haus
3) Badan terasa lemah, dan lesu
Serta dapat kami lihat pada tubuhbapak bahwa : mulut bapak tampak
kering serta bola mata bapak tampak cekung.Jadi dapat kami simpulan
bahwa bapak mengalami gangguan keseimbangan cairan.
c. Fase terminasi:

Perawat : baiklah ibu, kita sudah mengetahui masalah kperawatan bapak,


saya akan merencanakan tindakan apa yang efektif untuk penyembuhan
ibu, saya akan melekukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
Saya permisi dulu ya bu, nanti saya akan kembali keruangan ibu lagi.
Permisi bu

d. Pra interaksi:
Setelah dilakukan diskusi dengan tim kesehatan lainnya, ny. A yang
mendapat diagnosa medis mengalami “gangguan keseimbangan cairan”.
Dokter memberikan tindalan farmakologi dengan memberikan beberapa
vitamin, serta peningkat daya tahan tubuh. Serta menetukan agar dapat
memnuhi kebutuha cairan dalam tubuh pasien.
e. Orientasi:

Perawat : selamat siang bu bagaiman keadaan ibu hari ini ?

Pasien : kurang baik ibu perawat/ suster.

Perawat : perkenalkan ibu ini dr. ………., dr ini akan melakukan


penjelasan supaya ibu bisa lebih paham denga tindakan apa yang akan
kami lakukan.

f. Fase kerja:

Dokter : selamat siang pak, baiklah pak, sesuai dengan masalah penyakit
bapak, kami akan memberikan obat untuk menjaga daa tahan tubuh bapak,
serta kami akan melakukan pemasangan infus agar kebutuhan cairan
bapak dapat terpenuhi, selain itu bapak diharapkan untuk banyak-banyak
minum air mineral dan makan buah-buahan. Bagaiman pak, apakah bapak
menyetujui dengan rencana tindakan yang akan kami lakukan ? Yang
bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan bapak atau bapak ada
keperluan lain ?

Pasien : baiklah jika tindakan tersebut menurut dokter dan perawat/ suter
yang terbaik bagi diri saya, saya akan menyetujuinya.
g. Fase terminasi:

Perawat : kalau begitu, kita sudah sepakat untuk melakukan tindakan


tersebut, saya harap ibu dapat bekerja sama. Sekitar 15 menit lagi saya
akan kembali lagi

 Implementasi:
a. Pra interasi

Sesuai dengan kontrak yang telah dilakukan, perawat melakukan


implementasi atas rencana tindakan yang akan diberikan kepada ny a pada
hari senin pukul 17.15 wib diruang…………….

b. Fase orientasi

Perawat : selamat sore ibu, sesuai dengan kesepakan kita tadi mak saya
akan melekukan tindakan pemasangan infus, apakah ibu sudah siap ? Dan
apakah ibu ada keperluan lainya ?

Pasien : sudah siap suster, saya tidak ada keperluan lainnya.

Perawat : saya mohon kerja samanya dalam melakukan pemasangan infus


nantinya.

Pasien : baiklah pak perawat/ suster.

c. Fase kerja:

Perawat : bail;ah ibu saya akan melakukan pemasangan infuse, maaf ya bu


agak sakit sedikit. (perawat menusukkan jarum infuse ketangan pasien)

Pasien : suster, apakah saya bias kembali normal saat sebelum sakit ? Say
takut sebab tetanggan say ada yang sudah meninggal gara-gara penyakit
ini.
Perawat : saya mengerti apa yang bapak rasakan, betapa khawatirnya
bapak. Ibu tidak usah khawatir. Kami tim kesehatan akan berusaha
semaksimal mungkin untuk proses penyembuhan ibu, ibu banyak-banyak
berdo’a kita serahkan semuanya kepada tuhan yang maha esa.

Pasien : ya suter saya sekarang sudah optimis untuk sembuh.

Perawat : bagus ibu, dengan bersikap optimis pasti ibu akan cepat sembuh,
baiklah ini obat nya bisa langsung diminum.

Pasien : baiklah suster ( pasien meminum obat tersebut)

d. Evaluasi:
1) Pra interaksi
Setelah dirawat selama satu minggu keadaan pasien mulai membaik, kadar
cairan dalam tubuh pasien sudah tampak normal.
2) Fase orientasi:

Perawat : selamat pagi bu, bagaiman keadaan ibu?

Pasien : sudah mulai membaik suter

3) Fase kerja:

Perawat : sedah satu minggu semenjak ibu dirawat dirumah sakit ini dan
keadaan kesehatan ibu sudah mulai pulih kembali. Bagaiman bu apakah
bapak tidak merasa gelisah dan merasa haus lagi ?

Pasien : iya suster………. Saya tidak merasa keluhan itu lagi, sekarang
badan saya sudah lebih segar.

Perawat : karena keadaan ibu sudah mulai membaik, ibu mulai hari ini
sudah mulai bisa beristirahat dirumah, walau pun ibu sudah boleh pulang
kerumah bukan berarti ibu sudah sembuh total, ibu harus rajin-rajn kontrol
kerumah sakit dan meminum obat yang telah diberikan oleh dokter dan
ibu haru sbanyak-banyak minum terutama di pagi hari.

Pasien : saya mengerti suster

4) Fase terminasi:
Perawat : baiklah ibu, jika ibu sudah mengerti apa yang harus ibu lakukan
sekarang ibu boleh berkemas-kemas untuk pulang. Terima kasih atas
kerjasamanya dalam proses keperawatan ibu selam dirawat dirumah sakit
Pasien : terima kasih suster

Anda mungkin juga menyukai