Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus
ABSTRACT
Dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus diperlukan bantuan dari
orang tua karena mereka memliki keterbatasan pada dirinya. Pengetahuan orang tua sangatlah penting
untuk mendukung dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah
populasi sebanyak 195 siswa. Dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan 48
responden siswa kelas 4 dan 5. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu kuesioner dan lembar pemeriksaan.
Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel tabulasi silang. Pelaksanaan penelitian pada tanggal
7 Februari 2020. Hasil penelitian menujukkan bahwa rata-rata orang tua di SDLB Negeri Wiradesa
memiliki tingkat pengetahuan dengan kriteria sedang dan nilai OHI-S anak dengan kriteria sedang.
Kesimpulan yang didapat yaitu tingkat pengetahuan orang tua dengan status kebersihan gigi dan mulut
anaknya sebagian besar buruk terjadi karena kurangnya wawasan atau informasi orang tua mengenai cara
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada anak. Penulis menyarankan kepada orang tua agar
meningkatkan pengetahuan tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, kepada pihak sekolah agar
memberikan edukasi kepada orang tua untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan
khusus.
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 80
Hasil dan Pembahasan kurang, status kebersihan gigi anaknya sebagian
besar 27 % dalam kategori buruk.
a. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan orang tua kurang
Orang Tua Tentang Pemeliharaan Kebersihan dengan OHI-S buruk sejumlah 13 responden (27%)
Gigi Dan Mulut Anak Berkebutuhan Khusus di dan tingkat pengetahuan orang tua tinggi dengan
SDLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan OHI-S baik sejumlah 1 responden (2%), hal ini
karena masih ada orang tua yang kurang
Tabel 4.1 memperhatikan anaknya dalam upaya memelihara
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan kebersihan gigi dan mulutnya seperti kurang
Orang Tua Tentang Pemeliharaan Kebersihan memahami waktu menggosok gigi yang tepat dan
Gigi Dan Mulut Anak Berkebutuhan Khusus Di benar. Tingkat pengetahuan orang tua tentang
SDLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan kebersihan gigi dan mulut belum semuanya baik,
Kriteria Frekuensi Persentase pada hasil kuesioner untuk mengukur tingkat
Kurang 25 52,1 pengetahuan orang tua tentang pemeliharaan
Sedang 13 27,1 kebersihan gigi dan mulut yang telah diisi
Tinggi 10 20,8 responden jawaban yang paling lemah yaitu
Jumlah 48 100 kurangnya pengetahuan orang tua tentang teknik
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui dan frekuensi menggosok gigi yang benar dan
25 responden (52,1%) mempunyai pengetahuan tepat, serta makanan yang bermanfaat bagi
tentang pemeliharaan kebersihan gigi dengan kebersihan gigi dan mulut. Kondisi ini
kriteria kurang, 13 responden (27,1%) dengan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang
kriteria sedang dan 10 responden (20,8%) dengan tua tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan
kriteria tinggi. mulut cenderung mempengaruhi kebersihan gigi
dan mulut anaknya.
b. Distribusi frekuensi Nilai OHI-S Siswa SDLB Tingkat pengetahuan orang tua yang tinggi
Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan tidak menjamin kebersihan gigi dan mulut menjadi
baik apabila tidak diterapkan atau dilakukan dalam
Tabel 4.2 kehidupan sehari-hari, begitu pula tingkat
Distribusi Frekuensi Nilai OHI-S Siswa SDLB pengetahuan orang tua yang kurang akan
Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan mempengaruhi tindakan yang kurang tepat dan
Kriteria Frekuensi Persentase akan mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut
Buruk 20 41,7 anak. Hal ini sesuai dengan teori [7], bahwa
Sedang 16 33,3 perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
Baik 12 25 langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
Jumlah 48 100 oleh pengetahuan. Seperti penelitian yang telah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui 20 dilakukan oleh [8], bahwa tingkat pengetahuan
responden (41,7%) dengan kriteria nilai OHI-S seseorang dapat mempengaruhi status kebersihan
buruk, 16 responden (33,3%) dengan kriteria gigi dan mulut anak, hal ini ditunjukkan dengan
sedang dan 12 responden (25%) dengan kriteria hasil penelitian yang sudah dilakukan. Peran orang
nilai OHI-S baik. tua sangatlah penting untuk meningkatkan status
kebersihan gigi dan mulut anak dan merupakan
c. Tabulasi Silang antara Tingkat Pengetahuan salah satu upaya dalam pemeliharaan kebersihan
Orang Tua Tentang Pemeliharaan Kebersihan gigi dan mulut anak. Anak berkebutuhan khusus
Gigi Dan Mulut dengan Nilai Status Kebersihan memerlukan perhatian khusus secara terus menerus
Gigi dan Mulut (OHI-S) Anak Berkebutuhan disebabkan mempunyai keterbatasan untuk
Khusus Di SDLB Negeri Wiradesa Kabupaten melaksanakan prosedur membersihkan rongga
Pekalongan. mulutnya dengan membutuhkan bantuan orang lain
Tingkat pengetahuannya tinggi, status [9]. Pengetahuan yang dimiliki orang tua akan
kebersihan gigi anaknya sebagian besar 14,6 % menjadikan tepat atau tidaknya tindakan dalam hal
dalam kategori sedang. Orang tua yang tingkat memelihara kebersihan gigi dan mulut anaknya,
pengetahuannya sedang, status kebersihan gigi karena orang tua tersebut mempraktekkan dalam
anaknya sebagian besar 10,5 % dalam kategori hal memelihara kebersihan gigi dan mulut sesuai
buruk. Orang tua yang tingkat pengetahuannya dengan pengetahuan yang dimiliki orang tua.
Menurut [10], dimana peran orang tua terutama
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 81
seorang ibu terhadap bagaimana menjaga with mental handicap”. Journal Citation
kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting dalam Reports. 111, (5).
mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung [7] Notoatmodjo, S., (2018). Metodologi
kebersihan gigi dan mulut anaknya sehingga Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
kesehatan gigi dan mulut anak dapat menjadi lebih
Cipta.
baik.
[8] Ningsih, C., & Kustantiningtyastuti, D.
Kesimpulan (2016). “Hubungan Tingkat Pengetahuan
Orang Tua dengan Status Kebersihan Gigi
Berdasarkan hasil penelitian dan dan Mulut Anak Tuna Rungu Usia 9-12
pembahasan mengenai Tingkat Pengetahuan Orang Tahun Di SLB Kota Padang”. Andalas
Tua Tentang Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Dental Journal. 4, (2), 78-88
Mulut dengan Status Kebersihan Gigi dan Mulut [9] Worang, T. Y., Pangemanan, D. H. C.,
Anak Berkebutuhan Khusus di SDLB Negeri Wicaksono, D. A. (2014) “Hubungan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan dapat Tingkat Pengetahuan Orang Tua dengan
disimpulkan bahwa Tingkat pengetahuan orang tua Kebersihan Gigi dan Mulut Anak di TK
tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut Tunas Bhakti Manado”. e-GIGI. 2, (2).
anak berkebutuhan khusus memiliki kriteria buruk
[10] Suresh, B.S., Ravishankar, T.L.,
25 responden (52,1%) dengan jumlah rata-rata
nilai sebesar 12 yang termasuk kategori sedang Mohapatra, A.K., Gupta, V., (2010)
dari 48 responden. Status kebersihan gigi dan “Mother Knowledge about pre-school
mulut (OHI-S) anak berkebutuhan khusus di SDLB Child’s oral Health India”. Journal of
Negeri Wiradesa termasuk dalam kategori buruk Indian Society of Pedodontics and
yaitu 20 responden (41,7%) dan dengan rata-rata Preventive Dentistry. 28, (4), 282-287.
2,5 yang termasuk kategori sedang. Sebagian besar
orang tua yang tingkat pengetahuannya kurang,
status kebersihan gigi anaknya sebagian besar 27
% dalam kategori buruk.
Daftar Pustaka