Anda di halaman 1dari 2

Menteri 

Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan lima fase


pembukaan tatanan kehidupan baru atau new normal pada bidang
perdagangan. Hal itu agar secepatnya bisa menggerakan ekonomi
rakyat. penerapan pembukaan aktivitas perdagangan khususnya di
berbagai tempat usaha yang menggerakkan roda perekenomian bangsa
ini akan dilaksanakan pada Juni 2020 mendatang. “Seluruh elemen di
bidang perdagangan kini mulai bersiap,"

Kementerian Perdagangan (Kemendag), kata dia, telah mempersiapkan


Exit Strategy Covid-19 dengan membuka aktivitas perdagangan. Agus
menjelaskan, Exit Strategi Covid-19 itu akan dilakukan melalui
pembukaan aktivitas perdagangan secara bertahap dan menerapkan
protokol kesehatan ketat, pembatasan jam dan kapasitas operasional,
pengaturan jumlah kunjungan dan pembatasan waktu sirkulasi
pengunjung, serta penyusunan Standar Operasional (SOP) di berbagai
tempat kegiatan perdagangan melalui mitigasi risiko.

"Ada lima tahapan pada Exit Strategi Covid-19 yang disusun


Kementerian Perdangangan. Pertimbangan penerapan setiap fase
sangat tergantung pada kondisi daerah atau wilayah berparameter
tingkat penularan di tempat kegiatan masing-masing atau wilayah,
tingkat kedisiplinan masyarakat dan pelaku usaha, serta kesiapan Tim
Evaluasi dan Pengawasan yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Covid-
19 pusat dan daerah serta pemerintah daerah,"

Jenis aktivitas perdagangan yang akan mulai dibuka dalam new normal,


sambungnya, meliputi pasar rakyat, toko swalayan, restoran atau rumah
makan atau warung makan, kafe, toko obat farmasi dan alat kesehatan,
mal atau pusat perbelanjaan, restoran di rest area, salon atau spa,
tempat hiburan atau pariwisata. Pembukaannya, akan disesuaikan pada
fasenya. 
“Pada fase tertentu misalnya pusat perbelanjaan baru bisa dibuka
dengan jam operasional dan jumlah pengunjung yang dibatasi secara
bergilir setiap tiga jam,” ujarnya. 

Demi memperkuat implementasi pembukaan aktivitas perdagangan ini,


Kemendag juga telah menyiapkan Surat Edaran (SE) Menteri
Perdagangan Nomor 12 Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020 tentang
Penerapan Protokol Kesehatan di Sektor Perdagangan. Di dalam SE
tersebut diatur SOP Protokol Kesehatan Pasar Rakyat, Ritel Modern,
Toko Swalayan, Supermarket, Hypermart, Pusat Perbelanjaan atau
Department Store, Restoran atau Rumah Makan atau Warung Makan
dan Kafe, Toko Obat atau Farmasi dan Alat Kesehatan, dan Restoran di
rest area diperbolehkan secara terbatas, Salon atau Spa. Termasuk
Tempat Hiburan atau Pariwisata dan Tempat Hiburan tertentu seperti
Kebun Binatang, Museum, Galeri Seni serta Pedagang Kaki Lima (PKL)
dan aktivitas perdagangan lainnya seperti warteg.

Menurutnya, pembukaan aktivitas perdagangan ini dilakukan karena


pandemi Covid-19 telah berdampak ke berbagai aspek kehidupan. Pada
sektor ekonomi, wabah Covid-19 telah menghentikan sebagian besar
aktivitas ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai