Jelaskan fase-fase siklus estrus pada sapi betina beserta dengan hormon yang mengaturnya,
sertakan jaringan yang mensekresikan hormon tersebut.
= fase-fase siklus estrus terdapat 4 fase yaitu,
1) Fase proestrus
Yaitu fase persiapan dimana ditandai dengan rangsangan pertumbuhan folikel de
graaf oleh FSH (Follicle stimulating hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
anterior. Folikel ini menghasilkan cairan folikel yang mengandung estradiol. Estradiol
bekerja meningkatkan pertumbuhan sel-sel epitel dan lapisan bersilia tuba fallopii,
vaskularisasi mukosa uteri dan vagina. Proestrus pada sapi betina terjadi selama 2-3
hari dimana fase ini menunjukkan perubahan alat kelamin luar yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan peredaran darah pada daerah ini, tetapi hewan betina
masih menolak pejantan untuk berkopulasi tetapi akan berusaha menaiki betina
lainnya (jumping heat).
2) Fase estrus
Merupakan fase yang penting dalam siklus estrus. Pada fase ini hewan betina akan
menunjukkan keinginan untuk kawin dan memperlihatkan tingkah diam bila dinaiki
(standing heat). Fase ini terjadi perubahan keseimbangan hormon yang dihasilkan
kelenjar hipofise anterior yaitu FSH (Follicle stimulating hormone) bergeser ke LH
(Luteinizing hormone). Folikel de graf akan lebih matang dan membesar, estradiol
yang dihasilkan oleh folikel de graf akan menyebabkan perubahan-perubahan pada
saluran reproduksi seperti tuba fallopii menegang dan berkontraksi, ujung oviduk
yang berfimbria merapat ke folikel de graf untuk menangkap ovum yang matang,
uterus menegang dikarenakan suplai darah bertambah dan mukosa vagina
bertambah serta vulva mengalamai oedema. Fase ini berlangsung selama 12-24 jam.
Fase estrus sebenarnya dipengaruhi oleh hormon dari kelenjar hipofisa yaitu FSH
dan kelenjar ovarium yaitu estrogen.
3) Fase metestrus
Fase inii ditandai dengan pertumbuhan korpus luteum yang berasal dari sel-sel
granulosa yang telah pecah dibawah pengaruh LH. Fase ini sebagian besar
dipengaruhi oleh hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum pada
kelenjar ovarium. Progesteron akan menghambat sekresi FSH sehingga tidak terjadi
pematangan folikel dan estrus tidak terjadi. Fase metestrus terjadi segera setelah
estrus berakhir dan fase ini terjadi selama 2-3 hari.
4) Fase diestrus
Merupakan fase yang paling lama berlangsung yaitu kira-kira 13-14 hari. Korpus
luteum akan lebih matang dan pengaruh hormon hormon progesteron yang
dihasilkan oleh korpus luteum pada kelenjar ovarium akan lebih dominan.
Perubahan yang terjadi pada fase ini yaitu endometrium menebal, kelenjar uterina
membesar dan otot uterus menunjukkan peningkatan perkembangan. Perubahan
ini terjadi jika dalam keadaan bunting untuk mensuplai zat-zat makanan bagin
embrio. Serviks menutup rapat untuk mencegah benada-benda asing masuk ke
lumen uterus, mukosa vagina menjadi pucat dan lendirnya menjadi keruh dan
lengket.
2. Jelaskan tentang parameter yang dievaluasi saat breeding soundness evaluation (BSE)!
= BSE dilakukan dengan tujuan untuk membantu menilai atau memperkirakan tingkat
reproduksi pejantan. Parameter yang dilakukan yaitu:
1) Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik dilakukan inspeksi, palpasi dan perkusi serta pengukuran pada
beberapa bagian tubuh dengan melihat:
- Sistem lokomosi, apakah terdapat bengkak persendian, infeksi kuku, dan lain-
lain
- Conformation defects (Kecacatan) seperti sickle hock, cow hock, dll
- Body condition score ( pemeriksaan skor tubuh), skala BCS 1-5 (skotlandia) dan
1-9 (nebraska). Hal ini penting untuk kebutuhan nutrisi reproduksi.
- Kesehatan mata
- Kesehatan mulut, gigi, rahang dan leher
- Penyakit kulit misal ringworm