Suhardi
Tuberculosis, bacillus Calmette–Gue´ rin vaccination, and allergic disease:
Findings from the International Study of Asthma and Allergies
in Childhood Phase Two
Carsten Flohr1, Gabriele Nagel2, Gudrun Weinmayr2, Andrea Kleiner2, Hywel C. Williams3, Nadia
Aı¨t-Khaled4, David P. Strachan5 & the ISAAC Phase Two Study Group*
I. UMUM
1
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
c. Apakah pendahuluan didukung
oleh pustaka yang kuat & relevan?
2
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
e. Apakah dijelaskan subyek yang √
drop out dengan alasannya?
f. Apakah semua hasil di dalam tabel √
disebutkan dalam naskah?
g. Apakah semua outcome yang
penting disebutkan dalam hasil? √
h. Apakah subyek yang drop out - -
diikutkan dalam analisis?
i. Apakah disertakan hasil uji statistik √
(x2,t) derajat kebebasan (degree of
freedom), dan nilai p?
j. Apakah dalam hasil disertakan √
komentar & pendapat?
3
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
k. Apakah disertakan saran
penelitian selanjutnya, dengan √
anjuran metodologis yang tepat?
II. KHUSUS
Validity
Ya, pada awal penelitian disebutkan tujuan penelitian, yaitu untuk meneliti
asosiasi antara vaksinasi BCG, TB dan penyakit alergi pada anak-anak
sekolah yang ikut serta dalam International Study Of Asthma and Alergies In
Childhoed (ISAAC) Tahap Dua.
Ya, terdapat pembanding yang jelas yaitu antara kelompok anak yang
mendapat vaksinasi BCG (baik usia ≤ 1 tahun ataupun > 1 tahun) dengan
mereka yang tidak mendapat vaksinasi BCG, antara kelompok anak dengan riwayat
penyakit TB dan kelompok anak tanpa riwayat penyakit TB. Demikian juga antara
kelompok anak dengan atopi dan kelompok anak non-atopi.
4
4. Apakah pemantauan (follow-up) pasien dilakukan cukup panjang dan
lengkap?
Pemantauan tidak dilakukan pada penelitian ini karena merupakan uji cross
sectional.
berbeda?
Ya, antara kelompok anak dengan riwayat penyakit TB dan anak tanpa
riwayat penyakit TB terhadap resiko terjadinya outcome alergi (mengi dalam
1 tahun terakhir, mengi berat dalam 1 tahun terakhir, gejala hay fever dalam
1 tahun terakhir, gejala eksim fleksural dalam 1 tahun terakhir, eksim
fleksural berat dalam 1 tahun terakhir, eksim fleksural pada pemeriksaan
kulit). Demikian juga antara kelompok anak dengan riwayat penyakit TB -
Atopi dan kelompok anak dengan riwayat penyakit TB Non-Atopi terhadap
resiko terjadinya outcome alergi.
- Mengi berat dalam 1 tahun terakhir apabila seorang anak dalam 12 bulan
mengi.
5
dalam 12 bulan terakhir) atau gangguan tidur karena ruam gatal dalam 1
Importance
1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistik dengan
Ya, outcome / hasil dipaparkan secara jelas tapi tidak dengan hasil uji
6
Tabel 2 menunjukkan
a. Kelompok anak yang mendapat vaksinasi BCG saat usia > 1 tahun
mempunyai resiko :
kelompok anak yang mendapat vaksinasi BCG saat usia ≤ 1 tahun (CI
7
95% : 1,14 -2,91). Hubungan ini tampak lebih kuat pada kelompok
ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted
OR 2,65; 1,57-4,49.
ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted
OR 3,76; 1,22-11,02.
2,23 kali mengalami gejala hay fever dalam 1 tahun terakhir dibanding
ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted
OR 4,38; 2,51-7,65.
6,31 kali mengalami gejala eksim flexural berat dalam 1 tahun terakhir
8
4,04 kali mengalami eksim flexural pada pemeriksaan kulit dibanding
1,06-42,80).
Aplicability
Ya, kita memiliki karakteristik pasien mirip dalam hal jenis kelamin, usia,
2. Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis
Dari nilai statistik penelitian ini, terdapat hubungan antara riwayat penyakit
tersebut.