Anda di halaman 1dari 9

Journal Reading

Allergy Immunology Division


Friday, January 2013

TELAAH KRITIS JURNAL


DIVISI ALERGI IMUNOLOGI

Suhardi
Tuberculosis, bacillus Calmette–Gue´ rin vaccination, and allergic disease:
Findings from the International Study of Asthma and Allergies
in Childhood Phase Two
Carsten Flohr1, Gabriele Nagel2, Gudrun Weinmayr2, Andrea Kleiner2, Hywel C. Williams3, Nadia
Aı¨t-Khaled4, David P. Strachan5 & the ISAAC Phase Two Study Group*

I. UMUM

No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK


1 Judul Makalah a. Apakah judul tidak terlalu panjang √
atau pendek?
b. Apakah judul menggambarkan isi √
utama penilaian?
c. Apakah judul cukup menarik? √
d. Apakah judul menggunakan
singkatan selain yang baku? √

2 Abstrak a. Apakah merupakan abstrak satu


Satu Paragraf
paragraf, atau abstrak terstruktur?
b. Apakah sudah tercakup komponen
IMRAC (Introduction, methods, √
Results, Conclusion?)
c. Apakah secara keseluruhan √
abstrak informatif?
d. Apakah abstrak lebih dari 250 335 kata
kata?

3 Pendahuluan a. Apakah mengemukakan alasan √


dilakukannya penelitian?
b. Apakah menyatakan hipotesis atau √
tujuan penelitian?

1
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
c. Apakah pendahuluan didukung
oleh pustaka yang kuat & relevan?

4 Metode a. Apakah disebutkan desain, tempat √


& waktu penelitian?
b. Apakah disebutkan populasi √
sumber (populasi terjangkau)?
c. Apakah kriteria pemilihan (inklusi & √
eksklusi) dijelaskan?
d. Apakah cara pemilihan subjek √
(teknik sampling) disebutkan?
e. Apakah perkiraan besar sampel √
disebutkan & disebut pula
alasannya?
f. Apakah perkiraan besar sampel _ _
dihitung dengan menggunakan
rumus yang sesuai?

g. Apakah observasi, pengukuran, serta √


intervensi dirinci sehingga orang lain
dapat mengulanginya?
h. Bila teknik pengukuran tidak dirinci, _ _
apakah disebutkan rujukannya?
i. Apakah definisi istilah & variabel √
penting dikemukakan?
j. Apakah ethical clearance diperoleh? √
k. Apakah disebutkan rencana analisis,
batas kemaknaan & power √
penelitian?

5 Hasil a. Apakah disertakan tabel deskripsi √


subjek penelitian?
b. Apakah karakteristik subjek yang √
penting (data awal) dibandingkan
kesetaraannya?
c. Apakah dilakukan uji hipotesis untuk √
kesetaraan ini?
d. Apakah disebutkan jumlah subjek √
yang diteliti? 23901

2
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
e. Apakah dijelaskan subyek yang √
drop out dengan alasannya?
f. Apakah semua hasil di dalam tabel √
disebutkan dalam naskah?
g. Apakah semua outcome yang
penting disebutkan dalam hasil? √
h. Apakah subyek yang drop out - -
diikutkan dalam analisis?
i. Apakah disertakan hasil uji statistik √
(x2,t) derajat kebebasan (degree of
freedom), dan nilai p?
j. Apakah dalam hasil disertakan √
komentar & pendapat?

6 Diskusi a. Apakah semua hal yang relevan √


dibahas?
b. Apakah dibahas keterbatasan √
penelitian, dan kemungkinan
dampaknya terhadap hasil?

c. Apakah disebutkan kesulitan √


penelitian, penyimpangan dari
protokol, dan kemungkinan
dampaknya terhadap hasil?
d. Apakah pembahasan dilakukan
dengan meghubungkannya dengan √
teori dan hasil penelitian terdahulu?
e. Apakah dibahas hubungan hasil √
dengan praktek klinis?
f. Apakah disertakan kesimpulan √
utama penelitian?
g. Apakah kesimpulan didasarkan √
pada data penelitian?
h. Apakah efek samping - -
dikemukakan dan dibahas?
i. Apakah disebutkan hasil tambahan √
selama diobservasi?
j. Apakah disebutkan generalisasi
hasil penelitian? √

3
No HAL YANG DINILAI CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
k. Apakah disertakan saran
penelitian selanjutnya, dengan √
anjuran metodologis yang tepat?

II. KHUSUS

Menilai VIA (Validity, Important, Aplicability)

UJI PROGNOSTIK/ Faktor risiko

Validity

1. Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas? (pertanyaan penelitian /

tujuan penelitian/diagnosa ditegakkan)

Ya, pada awal penelitian disebutkan tujuan penelitian, yaitu untuk meneliti
asosiasi antara vaksinasi BCG, TB dan penyakit alergi pada anak-anak
sekolah yang ikut serta dalam International Study Of Asthma and Alergies In
Childhoed (ISAAC) Tahap Dua.

2. Apakah dinyatakan desain penelitian dengan jelas?

Ya, disebutkan desain penelitiannya yaitu penelitian cross-sectional.

3. Apakah ada pembanding yang jelas?

Ya, terdapat pembanding yang jelas yaitu antara kelompok anak yang
mendapat vaksinasi BCG (baik usia ≤ 1 tahun ataupun > 1 tahun) dengan
mereka yang tidak mendapat vaksinasi BCG, antara kelompok anak dengan riwayat
penyakit TB dan kelompok anak tanpa riwayat penyakit TB. Demikian juga antara
kelompok anak dengan atopi dan kelompok anak non-atopi.

4
4. Apakah pemantauan (follow-up) pasien dilakukan cukup panjang dan

lengkap?

Pemantauan tidak dilakukan pada penelitian ini karena merupakan uji cross

sectional.

5. Apakah ada identifikasi dengan jelas kelompok dengan prognosis yang

berbeda?

Ya, antara kelompok anak dengan riwayat penyakit TB dan anak tanpa
riwayat penyakit TB terhadap resiko terjadinya outcome alergi (mengi dalam
1 tahun terakhir, mengi berat dalam 1 tahun terakhir, gejala hay fever dalam
1 tahun terakhir, gejala eksim fleksural dalam 1 tahun terakhir, eksim
fleksural berat dalam 1 tahun terakhir, eksim fleksural pada pemeriksaan
kulit). Demikian juga antara kelompok anak dengan riwayat penyakit TB -
Atopi dan kelompok anak dengan riwayat penyakit TB Non-Atopi terhadap
resiko terjadinya outcome alergi.

6. Apakah outcome dinilai dengan kriteria objektif?

Ya, outcome dalam penelitian ini adalah

- Mengi berat dalam 1 tahun terakhir apabila seorang anak dalam 12 bulan

terakhir mengalami 4 atau lebih episode mengi, mengalami gangguan

tidur sedikitnya 1 malam setiap minggu, atau kesulitan berbicara selama

mengi.

- Eksim fleksural berat dalam 1 tahun terakhir apabila seorang anak

mengalami gejala eksim persisten (ruam gatal meghilang seluruhnya

5
dalam 12 bulan terakhir) atau gangguan tidur karena ruam gatal dalam 1

malam atau lebih perminggu.

- Eksim flexural pada pemeriksaan kulit apabila pada anak ditemukan

ruam flexural eritema tipikal dengan perubahan permukaan (misalnya :

bersisik, vesikel, berair, ada krusta, atau likenifikasi).

- Uji skin prick positif bila diameter benjolannya setidaknnya 3 mm lebih

besar dari kontrol salin setelah 15 menit penyuntikan bahan alergen.

- Atopi didefinisikan sebagai memiliki setidaknnya 1 skin prick positif

terhadap alergen yang diujikan.

Importance

1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistik dengan

hasil nilai P)?

Ya, outcome / hasil dipaparkan secara jelas tapi tidak dengan hasil uji

statistik nilai p sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.

2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai

OR dengan nilai korelasi 95% CI?

6
Tabel 2 menunjukkan

a. Kelompok anak yang mendapat vaksinasi BCG saat usia > 1 tahun

mempunyai resiko :

 1,82 kali menderita eksim flexural pada pemeriksaan kulit dibanding

kelompok anak yang mendapat vaksinasi BCG saat usia ≤ 1 tahun (CI

7
95% : 1,14 -2,91). Hubungan ini tampak lebih kuat pada kelompok

anak non-atopi dengan adjusted OR = 2,94; 1,61- 5,37.

b. Kelompok anak dengan riwayat penyakit TB mempunyai resiko :

 2,27 kali mengalami mengi dalam 1 tahun terakhir dibanding

kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 1,52-3,41) dan hubungan

ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted

OR 2,65; 1,57-4,49.

 4,02 kali mengalami mengi berat dalam 1 tahun terakhir dibanding

kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 2,17-7,47) dan hubungan

ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted

OR 3,76; 1,22-11,02.

 2,23 kali mengalami gejala hay fever dalam 1 tahun terakhir dibanding

kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 1,22-4,09) dan hubungan

ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi dengan Adjusted

OR 4,38; 2,51-7,65.

 3,21 kali mengalami gejala eksim flexural dalam 1 tahun terakhir

dibanding kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 2,01-5,12) dan

hubungan ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi

dengan Adjusted OR 4,02; 2,35-6,86.

 6,31 kali mengalami gejala eksim flexural berat dalam 1 tahun terakhir

dibanding kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 2,19-18,17) dan

hubungan ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi

dengan Adjusted OR 5,98; 2,38-15,03.

8
 4,04 kali mengalami eksim flexural pada pemeriksaan kulit dibanding

kelompok anak tanpa riwayat TB (CI 95% : 1,71-9,56) dan hubungan

ini tampak lebih kuat pada kelompok anak non-atopi (Adjusted OR

6,88; 2,35-20,12) dibanding anak dengan atopi (Adjusted OR 6,75;

1,06-42,80).

Aplicability

1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti?

Ya, kita memiliki karakteristik pasien mirip dalam hal jenis kelamin, usia,

status vaksinasi BCG, riwayat penyakit TB dan penyakit alergi.

2. Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis

terhadap kesembuhan pasien kita tentang apa yang telah

ditawarkan/diberikan kepada pasien kita?

Dari nilai statistik penelitian ini, terdapat hubungan antara riwayat penyakit

TB dengan resiko terjadinya outcome alegi sehingga dengan mengetahui hal

tersebut kita dapat melakukan tindakan preventif terhadap risiko-risiko

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai