Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No.

Dokumen :
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.00
A. Pemeriksaan Refleks Patologis di Tanggal : -
Laboratorium Kep. Medikal Bedah
Tujuan : Halaman : 1/ 5
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek Petugas :
laboratorium keperawatan medikal bedah Pembimbing Lab.
khususnya tindakan Pemeriksaan Refleks Kep.
Patologis Medikal Bedah
UNIT : Layanan Laboratorium
REFLEK BABINSKI
1. Definisi
Reflek babinski adalah tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa
bayi tetapi abnormal setelah usia 12 sampai 18 bulan. Setelah itu, refleks ini
merupakan indikasi kelainan pada jalur kontrol motorik utama dari korteks serebral
dan secara luas digunakan sebagai alat bantu diagnostik pada gangguan sistem saraf
pusat.
2. Alat dan Bahan
Alat:
1) Reflekhummer/benda dengan ujung yang runcing (misal : pensil, kunci)
Bahan:
1) Sarung tangan bersih
3. Intruksi Kerja
1. Mencuci tangan
R/ Mengurangi transmisi patogen dari sentuhan kulit.
2. Jelaskan prosedur dan bantuan yang dibutuhkan dan klien : Berikan privasi
dengan tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur
R/ Memfasilitasi kerja sama: mengurangi ansietas dan rasa malu
3. Memakai sarung tangan bersih
R/ Sarung tangan harus digunakan saat melakukan tindakan untuk mengurangi
kontak langsung terhadap klien
4. Minta klien berbaring dengan tungkai lurus dan kaki rileks
R/memudahkan posisi untuk melakukan pemeriksaan reflek babinski
5. Ambil ujung reflekhummer/ pensil dan tekan bagian ujung lateral telapak
kaki(samping luar) dari tumit ke arah jari kelingking dan berbelok ke arah ibu
jarikaki.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No. Dokumen :
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.00
Pemeriksaan Refleks Patologis di Tanggal : -
Laboratorium Kep. Medikal Bedah
Tujuan : Halaman : 2 / 5
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek Petugas :
laboratorium keperawatan medikal bedah Pembimbing Lab.
khususnya tindakan Pemeriksaan Refleks Kep.
Patologis Medikal Bedah
UNIT : Layanan Laboratorium
R/ tekanan pada bagian ujung lateral telapak kaki akan membuat saraf-saraf di telapak kaki
mengirim stimulus pada otak sehingga akan menimbulkan gerakan.
6. Perhatikan arah pergerakan Jari kaki
R/gerakan normal adalah penekukan ibu jari dan jari lain adalah ke arahtelapak
kaki alau ke arah depan (plantair), pada bayi reflek babinski normal.
Reflekbabinski (+) apabila saat ditekan, ibu jari menekuk ke arahpunggung kaki
atau ke belakang dan jari lain menekuk tersebar. Reflek babinski (+)menandakan
adanya gangguan pada jalur traktus kortikospinal (jalur piramidal) dan
ekstrapiramidal.
7. Lepas sarung tangan dan Mencuci tangan
R/membersihkan kuman yang menempel pada tangan.
8. Dokumentasi reflek babinski positif atau tidak.

4. Indikator
Klien dapat mengelahui adanya gangguan pada sistem neurologi sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No. Dokumen :
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.00
Pemeriksaan Refleks Patologis di Tanggal : -
Laboratorium Kep. Medikal Bedah
Tujuan : Halaman : 3/ 5
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek Petugas :
laboratorium keperawatan medikal bedah Pembimbing Lab.
khususnya tindakan Pemeriksaan Refleks Kep.
Patologis Medikal Bedah
UNIT : Layanan Laboratorium

B. Reflek Hoffman
1. Definisi
Reflek hoffman adalah temuan pemeriksaan neurologis yang ditimbulkan oleh tes
refleks yang dapat membantu memverifikasi ada atau tidaknya masalah yang timbul
dari saluran kortikospinalis . 
2. Bahan
1) Sarung tangan bersih
3. Instruksi kerja
1. Mencuci tangan
R/Mengurangi transmisi patogen dari sentuhan kulil.
2. Jelaskan prosedur dan bantuan yang dibutuhkan dari klien; Berikan privasi dengan
tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur.
R/ Memfasilitasi kerja sama: mengurangi ansietas dan rasa malu
3. Memakai sarung tangan bersih
R/ sarung tangan harus digunakan saat melakukan tindakan untuk mengurangi
kontak langsung terhadap klien
4. Minta klien duduk rileks
R/ memudahkan posisi untuk melakukan pemeriksaanreflekHoffman
5. Pegang lengan bawah klien dengan tangan kiri
R/sebagai fiksasi agar saat dilakukan pemeriksaan klien tidak menarik tangannya
6. Jari - Jari klien dalam posisi santai menekuk kedalam, lalu sandarkan ujung jari
tengah jari pemeriksa dan gores – gores tepi kuku ibu jari pemeriksa pada
permukaan kuku jari tengah klien dari proksimal ke distal.
R/ mengores -gores tepi kuku akan menyebabkan saraf - saraf mengirim stimulus
pada otak sehingga menimbulkan gerakan
7. Perhatikan jari telunjuk dan Ibu jari
Reflekhoffman (+) apabila jari telunjuk dan ibu jari klien melakukan fleksi secara
cepat dan seirama dengan penggoresan pada kuku jari tengah
8. Lepas sarung tangan dan Mencuci tangan
R/ membersihkan kuman yang menempel pada punggung tangan
9. Dokumentasi meliputi reflekhoffman positif atau tidak

4. Indikator
Klien dapat mengetahui adanya gangguan pada sistem neurologi sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

C. Reflek monjong (reflek Snout)


1. Definisi
Reflek monjong adalah reflek mengutuk pertengahan bibir keatas. Nilainya positif
apabila mulutnya tercucur saliva.
2. Alat dan bahan
Alat :
1) Reflek hummer
Bahan:
1) Sarung tangan bersih
3. Intruksi kerja
1. Mencuci tangan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No. Dokumen :
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.00
Pemeriksaan Refleks Patologis di Tanggal : -
Laboratorium Kep. Medikal Bedah
Tujuan : Halaman : 4/ 5
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek Petugas :
laboratorium keperawatan medikal bedah Pembimbing Lab.
khususnya tindakan Pemeriksaan Refleks Kep.
Patologis Medikal Bedah
UNIT : Layanan Laboratorium
R/Mengurangi transmisi patogen dari sentuhan kullt.
2. Jelaskan prosedur dan bantuan yang dibutuhkan dari klien; Berikan privasidengan
tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur.
R/ Memfasilitasi kerja sama; mengurangi ansietas dan rasa malu
3. Memakai sarung tangan bersih
R/Sarung tangan harus digunakan saat melakukan tindakan untuk mengurangi
kontak langsung terhadap klien
4. Minta klien duduk atau berbaring dengan rileks.
R/ memudahkan posisi untuk melakukan pemeriksaan reflek Snout
5. Ambil reflek hummer ketukperlahan - lahan dengan reflek hummer bagian atas
bibir dan bawah bibir sisi kanan dan kiri.
R/mengeluk-getuk bibir bagian atas dan bawah akan menyebabkan saraf - sarafdi
bibir mengirimkan stimulus pada otak sehingga akan menimbulkan gerakan
6. Perhatikan bibir klien
Reflek Snout (+) apabila saat diketuk bibir akan monjong atau mengkerut karena
kontraksi.
7. Lepas sarung tangan dan Mencuci tangan
R/ membersihkan kuman yang menepel pada punggung tangan.
8. Dokumentasi meliputi reflek Snout positif atau tidak.

3. Indikator
Klien dapat mengetahui adanya gangguan pada sistem neurologi sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No. Dokumen :
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.00
1. Pemeriksaan Refleks Patologis di Tanggal : -
Laboratorium Kep. Medikal Bedah
Tujuan : Halaman : 5/ 5
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek Petugas :
laboratorium keperawatan medikal bedah Pembimbing Lab.
khususnya tindakan Pemeriksaan Refleks Kep.
Patologis Medikal Bedah
UNIT : Layanan Laboratorium
Definisi
Refleks patologis merupakan respon yang tidak umum dijumpai pada individu normal.
Refleks patologis pada ekstemitas bawah lebih konstan, lebih mudah muncul, lebih
reliable dan lebih mempunyai korelasi secara klinis dibandingkan pada ekstremitas atas.
Surabaya,
Mengetahui Ketua Program Studi D-III keperawatan
KetuaJurusan KampusSoetomo Surabaya

Dr. SupriyantoS.Kp.M.Kes Dr. Padoli, SKp.,M.Kes


NIP 196909211992031001 NIP 196807011992031003

Anda mungkin juga menyukai