TENTANG
1
3. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4674);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 -
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Nomor 4700);
7. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5049);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang–undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5238);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, T amb ah an L e mb ar an Ne ga ra
R e pu bl ik In d o n e s i a Nomor 5495);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang_Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
88,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5694;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
tahun 2104 Tentang Peraturan Pelaksana
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 tahun 2104 Tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2013 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 32);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa(Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun
2015 Tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 2037);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun
2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 5);
MEMUTUSKAN ;
5
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata
naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan
ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan
administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana
perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
9
perlindungan masyarakat;
b. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi
kependudukan;
c. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi
pertanahan;
d. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan
pembinaan sosial politik;
e. pelaporan dan pertanggungjawaban perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan Seksi Pemerintahan;
f. fasilitasi kerjasama Pemerintah Desa; dan
g. penyelesaian perselisihan warga.
Kepala Seksi Kesejahteraan sebagaimana dimaksud
diktum Kedua mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan pendataan dan pengklasifikasian
tenaga kerja Desa, jumlah penduduk usia kerja,
angkatan kerja, pencari kerja, dan tingkat partisipasi
angkatan kerja; menurut lapangan pekerjaan jenis
pekerjaan dan status pekerjaan; yang bekerja di luar
negeri;
b. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
kantor Desa;
c. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan
Desa, jalan usaha tani dan embung desa;
d. Memfasilitasi pendataan dan renovasi rumah tidak
layak huni di desa;
e. Membangun dan mengelola pendidikan anak usia dini
milik desa;
f. Membangun dan pengembangkan sanggar belajar,
KESEMBILAN sanggar seni budaya;
g. Memfasilitasi dan memotivasi terhadap kelompok-
kelompok belajar di Desa.
h. Mengembangkan dan membangun pos kesehatan
Desa dan Polindes;
i. Mengelola pemakaman desa dan petilasan;
j. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
sanitasi lingkungan (persampahan melalui
pengomposan, drainase skala tersier dan air limbah
rumah tangga) ;
k. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan pembangunan air bersih berskala
Desa, irigasi tersier, lapangan Desa, taman Desa,
saluran untuk budidaya perikanan;
l. Mengembangkan sarana dan prasarana produksi di
desa;
m. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan pasar
Desa dan kios Desa;
n. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
tempat pelelangan ikan milik Desa;
o. Mengembangkan usaha mikro dan keuangan mikro
berbasis desa;
p. Melaksanakan pembangunan dan mengelola lumbung
10
pangan dan penetapan cadangan pangan Desa;
q. Mengembangkan benih lokal, ternak secara kolektif,
balai benih ikan;
r. Memfasilitasi pendirian dan pengelolaan BUM Desa;
s. Mengembangkan teknologi tepat guna pengolahan
hasil pertanian dan perikanan serta sistem usaha
produksi pertanian yang bertumpu pada sumberdaya,
kelembagaan dan budaya lokal;
t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Diktum Kedua, Kepala Seksi Kesejahteraan
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program
pembangunan desa;
b. Peningkatan kegiatan serta pengembangan
sarana dan prasarana perekonomian desa ;
c. Pendataan, pengolahan, dan peningkatan penghasilan
tanah-tanah milik desa;
d. Peningkatan dan pengembangan sumber-sumber
pendapatan desa;
e. Pengembangan sarana prasarana pemukiman warga;
f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelestarian lingkungan hidup; dan
g. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat
desa sesuai bidang tugasnya.
12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Diktum Kedua Kepala Seksi Pelayanan
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan dan mengaktifkan pelaksanaan kegiatan
keagamaan;
b. Pelayanan administrasi nikah, talak, rujuk, dan cerai;
c. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
sosial;
d. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan kebudayaan;
e. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
pemuda, olahraga, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
f. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat;
g. Pelaporan dan evaluasi kegiatan kemasyarakatan;
dan.
h. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan
masyarakat sesuai bidang tugasnya.
KESEBELAS : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kedua dilarang :
a. Merugikan kepentingan Umum.
b. Membuat keputusan yang menguntungkan diri
sendiri,anggota keluarga, pihak lain dan golongan
tertentu.
c. Menyalahgunakan wewenang,tugas, hak dan/atau
kewajibannya.
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga
dan/atau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok
masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima
uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang
dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang
akan dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik;
a. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi
terlarang;
i. Merangkap jabatan sebagai Ketua dan /atau anggota
Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan
jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye
pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah;
k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan
l. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari
kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak
13
dapat dipertanggungjawabkan.
KEDUABELAS : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum
Pertama menduduki massa jabatan yang tidak
ditentukan lamanya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Desa;
KETIGABELAS : Perangkat Desa Sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kedua diberikan penghasilan dan/atau tunjangan yang
sah sesuai dengan peraturan Perundangan-undangan
yang berlaku;
KEEMPATBELAS : Akan dilakukan peninjauan kembali apabila terdapat
kekeliruan dalam Keputusan ini dan akan dilakukan
perb aikan dan/atau pembaharuan yang dianggap perlu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
KELIMABELAS : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditandatanggani
menjadi penetapan untuk dapat dipatuhi dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya;
M.THAMRIN
LAMPIRAN : I
Keputusan Kepala Desa Pangke Barat
Nomor : 25 Tahun 2020
Tanggal : 29 Oktober 2020
Tentang : Pengangkatan Plt.Sekretaris
Desa Pangke Barat.
TEMPAT/TANGGAL
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
LAHIR
1 2 3 4 5
15