Anda di halaman 1dari 15

KABUPATEN KARIMUN

KEPUTUSAN KEPALA DESA PANGKE BARAT


NOMOR 29 TAHUN 2020

TENTANG

PENGANGKATAN PLT.KEPALA DUSUN II


DESA PANGKE BARAT

KEPALA DESA PANGKE BARAT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Bupati


Karimun Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
maka dipandang perlu untuk mengangkat Perangkat
Desa dalam membantu Kepala Urusan dalam bidang
administrasi Pemerintah Desa dan Penyelenggaran
Pemerintah Pembagunan Infrastuktur,Pemberdayaan
dan Pembinaan Masyarakat Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman


dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Keputusan
Kepala Desa Tentang Pengangkatan Perangkat Desa
untuk mendukung Tugas dan Fungsi dalam
menyusun Kebijakan dalam penyelenggaran
Pemerintahan Desa;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kuantan
Singingi, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna dan Kota Batam (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
3902), yang telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2008
tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang
Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kuantan Singingi,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4880);
2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

1
3. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4674);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 -
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Nomor 4700);
7. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5049);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang–undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5238);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, T amb ah an L e mb ar an Ne ga ra
R e pu bl ik In d o n e s i a Nomor 5495);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang_Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

2
Nomor 5558);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang


Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
88,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5694;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
tahun 2104 Tentang Peraturan Pelaksana
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 tahun 2104 Tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2013 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 32);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa(Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun
2015 Tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 2037);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun
2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 5);

3
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 6);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun


2016 Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun
2016 Tentang Administrasi Pemerintahan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1040);
26. Peraturan Menteri Desa, Pembagunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Pedoman Kewenangan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Bersekala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

27. Peraturan Menteri Desa, Pembagunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159);

28. Peraturan Menteri Desa, Pembagunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015
Tentang Pendamping Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);

29. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang


Pembentukan Kecamatan, Kelurahan dan Desa di
Kabupaten Karimun (Lembaran Daerah tahun 2012
Nomor 2);
30. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun
2015 nomor 5 , Tambahan Lembaran Daerah
Nomor1);
31. Peraturan Bupati Karimun Nomor 43 Tahun 2015
Tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun
2015 Nomor 36);
32. Peraturan Bupati Karimun Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016
Nomor 7 );
33. Peraturan Bupati Karimun Nomor 5 Tahun 2016
Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Alokasi Dana
Desa (ADD) yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (Berita
Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 5 );
34. Peraturan Bupati Karimun Nomor 6 Tahun 2016
Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Dana Desa
(DD) yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) (Berita Daerah Kabupaten
4
Karimun Tahun 2016 Nomor 6 );
35. Peraturan Bupati Karimun Nomor 13 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 6
Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Dana Desa (DD) yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) (Berita
Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 14 );
36. Keputusan Bupati Karimun Nomor 406 Tahun 2016
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala
Desa Pangke Kecamatan Meral Barat Kabupaten
Karimun Periode 2016 sampai dengan 2022;
37. Peraturan Bupati Karimun Nomor 27 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyusunan Struktur Organisasi
Tata Kerja di Pemerintahan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 27);

38. Peraturan Bupati Karimun Nomor 28 Tahun 2016


tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Daerah Kabupaten Karimun
Tahun 2016 Nomor 28);

MEMUTUSKAN ;

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA PANGKE BARAT


KECAMATAN MERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN
TENTANG PENGANGKATAN PLT.KEPALA DUSUN II
DESA PANGKE BARAT;
KESATU : Mengangkat Nama yang tercantum dalam lampiran ini
sebagai Perangkat Desa dalam membantu Kepala Desa
dalam melaksanakan tugas,fungsi wewenang, kewajiban
penyelenggaran Pemerintah Desa,yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;

KEDUA : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum


Kesatu terdiri dari Sekretariat, Pelaksana Wilayah dan
Pelaksana Teknis yang memiliki kedudukan,tugas,
fungsi, kewajiban sesuai dengan peraturan dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
KETIGA : Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kedua Mempunyai Tugas antara Lain :

a. mengoordinasikan penyusunan kebijakan dan program


kerja pemerintahan desa;
b. pengoordinasian pelaksana teknis dan pelaksana
kewilayahan;
c. mengoordinasikan evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pemerintahan desa;
d. menyelenggarakan kesekretariatan desa;
e. menjalankan administrasi desa;
f. memberikan pelayanan teknis administrasi
kepada seluruh satuan organisasi pemerintah desa;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, dan
perawatan sarana dan prasarana fisik pemerintah
Desa; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Desa.
:
5
Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris Desa
mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata
naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan
ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan
administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana
perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.

c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan


administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan
desa lainnya.

d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun


rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menyusun rancangan Peraturan Desa, rancangan

Peraturan Kepala Desa, rancangan Peraturan Bersama


Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa serta
menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
program, serta penyusunan laporan.

KEEMPAT Kepala urusan Keuangan sebagaimana dimaksud pada


Diktum Kedua bertugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan anggaran,
perubahan dan perhitungan APB Desa;
b. menerima, menyimpan, mengeluarkan atas
persetujuan dan seizin Kepala Desa, membukukan
dan mempertanggung-jawabkan keuangan Desa;
c. mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa;
d. mengelola dan membina administrasi keuangan desa;
e. menggali sumber pendapatan desa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
g. Melakukan pungutan sebagai pendapatan asli desa
yang telah diatur oleh Peraturan dan kentuan yang
berlaku;

Untuk melaksanakan Tugas Kepala Urusan Keuangan


mempunyai fungsi:
a. Pengurusan administrasi keuangan;
b. Pengurusan administrasi sumber-sumber
pendapatandan pengeluaran;
c. Pelaksanaan verifikasi administrasi keuangan; dan;
d. Pengurusan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
6
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan
desa lainnya.

KELIMA Kepala urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana


dimaksud Diktum Kedua bertugas :
a. membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan
administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan.
b. melakukan urusan surat menyurat;
c. melaksanakan pengelolaan arsip Pemerintah Desa;
d. melaksanakan pengelolaan barang inventaris Desa;
e. mempersiapkan sarana rapat/pertemuan, upacara
resmi dan lain lain kegiatan Pemerintah Desa;
f. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Untuk melaksanakan tugas Kepala urusan tata usaha


dan umum mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata
naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan
ekspedisi;

b. Penataan administrasi perangkat desa;


c. Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor;
d. Penyiapan rapat dan upacara;
e. Pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.

KEENAM Kepala urusan perencanaan sebagaimana dimaksud


pada Diktum kedua bertugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan program
kerja
b. pemerintahan desa;
c. melaksanakan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan program kerja pemerintahan desa
secara rutin dan/atau berkala;
d. menyusun pelaporan penyelenggaraan pemerintahan
desa akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan;
e. melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan
program yang diberikan oleh Kepala Desa atau
Sekretaris Desa;
f. melaksanakan Musrenbang Desa;
g. menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa dan/atau perubahan;
h. menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Desa
dan/atau perubahan;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana kepala urusan


perencanaan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana anggaran pendapatan dan


belanja desa;
7
b. pelaksanaan inventarisir data-data dalam rangka
pembangunan;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program; dan
d. penyusunan laporan.

Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada diktum


KETUJUH Kedua bertugas :
a. Membantu Kepala Desa di wilayah Dusunnya dalam
bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;
b. Membina ketenteraman dan ketertiban, pelaksanaan
upaya perlindungan masyarakat, mobilitas
kependudukan, dan penataan pengelolaan wilayah;
c. Memfasilitasi program dan kegiatan Desa yang ada di
dusun;
d. Memfasilitasi pembinaan lembaga RT dan RW dan
lembaga kemasyarakatan lainnya yang diwilayah
kerjanya masing-masing ;
e. Mengawasi pelaksanaan pembangunan diwilayahnya;
f. Menumbuh kembangkan swadaya dan gotong royong
masyarakat;
g. Memfasilitasi musyawarah di tingkat dusun dan
membawa aspirasi usulan program pembangunan dari
tingkat dusun;

h. Membantu pencapaian target penerimaan PBB di


tingkat dusun;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Desa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Diktum Kedua Kepala Dusun mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;
b. Pelaksanaan peraturan desa, peraturan Kepala
Desa dan Keputusan Kepala Desa;
c. Pelaksanaan kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat;
d. Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat;
e. Peningkatan partisipasi dan gotong royong
masyarakat dalam pembangunan desa;
f. Pelaksanaan keamanan, ketertiban dan perlindungan
masyarakat;
g. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan
kebudayaan;
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas Dusun; dan
i. Penyampaian SPT PBB pada Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD).
Kepala Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan tata praja pemerintahan desa;
b. Menyusun rancangan regulasi desa;
8
c. Melaksanakan penataan administrasi pemerintahan
desa;
d. Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan
pencatatan administrasi pertanahan;
KEDELAPAN
e. Menyusun konsep pengembangan tata ruang dan peta
sosial Desa;
f. Melaksanakan administrasi penetapan dan penegasan
batas Desa;
g. Mengembangkan sistem administrasi dan informasi
Desa;
h. Melaksanakan dan memberikan pelayanan bidang
kependudukan;
i. Melaksanakan kegiatan pendataan papan dan buku
monografi desa;
j. Menyusun rancangan produk hukum desa;
k. melaksanakan administrasi dan peningkatan
penerimaan keuangan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan Pendapatan Asli Desa (PAD);
l. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan demokrasi di
desa;
m. Melaksanakan pembinaan kerukunan antar umat
beragama;
n. Melaksanakan pembinaan keamanan dan ketertiban,
memelihara perdamaian, menangani konflik dan
melakukan mediasi di Desa;
o. Menyusun dan merumuskan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan laporan
penyelenggaraan pemerintahan desa;
p. Memfasilitasi dan mengembangkan kerjasama antar
desa;
q. Memfasilitasi penetapan Desa dalam keadaan darurat
seperti kejadian bencana, konflik, rawan pangan,
wabah penyakit, gangguan keamanan, dan kejadian
luar biasa lainnya dalam skala desa;
r. Merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan
pembangunan pos keamanan dan pos kesiapsiagaan
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial
masyarakat desa;
s. Menginventarisasi kegiatan dan personil keamanan
lingkungan;
t. Melestarikan dan mengembangkan gotong royong
masyarakat desa;
u. Melakukan kordinasi langsung dengan kepala urusan
perencanaan atau program dalam pencapain kegiatan
penyusunan dan mengentri data profil desa online;
dan
v. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dictum Kedua, K e p a l a Seksi Pemerintahan mempunyai
fungsi :

9
a. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeliharaan ketentraman, ketertiban dan
perlindungan masyarakat;
b. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi
kependudukan;
c. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi
pertanahan;
d. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan
pembinaan sosial politik;
e. pelaporan dan pertanggungjawaban perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan Seksi Pemerintahan;
f. fasilitasi kerjasama Pemerintah Desa; dan
g. penyelesaian perselisihan warga.
Kepala Seksi Kesejahteraan sebagaimana dimaksud
diktum Kedua mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan pendataan dan pengklasifikasian
tenaga kerja Desa, jumlah penduduk usia kerja,
angkatan kerja, pencari kerja, dan tingkat partisipasi
angkatan kerja; menurut lapangan pekerjaan jenis
pekerjaan dan status pekerjaan; yang bekerja di luar
negeri;
b. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
kantor Desa;
c. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan
Desa, jalan usaha tani dan embung desa;
d. Memfasilitasi pendataan dan renovasi rumah tidak
layak huni di desa;
e. Membangun dan mengelola pendidikan anak usia dini
milik desa;
f. Membangun dan pengembangkan sanggar belajar,
sanggar seni budaya;
KESEMBILAN g. Memfasilitasi dan memotivasi terhadap kelompok-
kelompok belajar di Desa.
h. Mengembangkan dan membangun pos kesehatan
Desa dan Polindes;
i. Mengelola pemakaman desa dan petilasan;
j. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
sanitasi lingkungan (persampahan melalui
pengomposan, drainase skala tersier dan air limbah
rumah tangga) ;
k. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan pembangunan air bersih berskala
Desa, irigasi tersier, lapangan Desa, taman Desa,
saluran untuk budidaya perikanan;
l. Mengembangkan sarana dan prasarana produksi di
desa;
m. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan pasar
Desa dan kios Desa;
n. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
tempat pelelangan ikan milik Desa;
o. Mengembangkan usaha mikro dan keuangan mikro

10
berbasis desa;
p. Melaksanakan pembangunan dan mengelola lumbung
pangan dan penetapan cadangan pangan Desa;
q. Mengembangkan benih lokal, ternak secara kolektif,
balai benih ikan;
r. Memfasilitasi pendirian dan pengelolaan BUM Desa;
s. Mengembangkan teknologi tepat guna pengolahan
hasil pertanian dan perikanan serta sistem usaha
produksi pertanian yang bertumpu pada sumberdaya,
kelembagaan dan budaya lokal;
t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Diktum Kedua, Kepala Seksi Kesejahteraan
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program
pembangunan desa;
b. Peningkatan kegiatan serta pengembangan
sarana dan prasarana perekonomian desa ;
c. Pendataan, pengolahan, dan peningkatan penghasilan
tanah-tanah milik desa;
d. Peningkatan dan pengembangan sumber-sumber
pendapatan desa;
e. Pengembangan sarana prasarana pemukiman warga;
f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelestarian lingkungan hidup; dan
g. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat
desa sesuai bidang tugasnya.

Kepala seksi pelayanan mempunyai tugas antara lain :


a. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap
pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat;
b. Menyusun program dan melakukan pelayanan kepada
masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat dan
kesejahteraan sosial;
c. Menyusun program dan membantu kegiatan zakat,
infaq dan shodaqoh dan raskin;
d. Mengembangkan seni budaya lokal;
e. Memfasilitasi pembentukan lembaga kemasyarakatan
dan lembaga adat;
f. Memfasilitasi pembentukan dan pemberdayaan
kelompok-kelompok masyarakat di desa melalui:
1. kelompok tani;
2. kelompok nelayan;
3. kelompok seni budaya; dan
4. kelompok masyarakat lain di Desa.
g. Memfasilitasi pemberian santunan sosial kepada
keluarga fakir miskin;
h. Memfasilitasi dan memberdayakan kelompok-
kelompok rentan, kelompok masyarakat miskin,
perempuan, masyarakat adat, dan difabel;
i. Memfasilitasi pembentukan dan paralegal untuk
11
memberikan bantuan hukum kepada warga
masyarakat Desa;
KESEPULUH j. Memfasilitasi penyelenggaraan promosi kesehatan dan
gerakan hidup bersih dan sehat;
k. Memfasilitasi pembentukan kader pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat;
l. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin melalui
pelatihan usaha ekonomi Desa;
m. Mengembangkan dan mendayagunakan teknologi
tepat guna;
n. Meningkatkan kapasitas masyarakat desa melalui:
1. kader pemberdayaan masyarakat Desa;
2. kelompok usaha ekonomi produktif;
3. kelompok perempuan;
4. kelompok tani;
5. kelompok masyarakat miskin;
6. kelompok nelayan;
7. kelompok pengrajin;
8. kelompok pemerhati dan perlindungan anak;
9. kelompok pemuda; dan
10. kelompok lain sesuai kondisi Desa.
o. Menyusun program dan pengumpulan bahan serta
menyelenggarakan pengadministrasian di bidang
kesejahteraan sosial;
p. Mengumpulkan dan mengolah data kesejahteraan
rakyat termasuk data kesejahteraan sosial
masyarakat yang meliputi data pendidikan, agama,
kemiskinan, kesehatan, dan data kesejahteraan sosial
lainnya;
q. Melakukan pendataan dan pencatatan kelahiran dan
kematian, nikah, talak, rujuk, cerai di desa;
r. Menampilkan data peta situasi/kondisi kesejahteraan
sosial di desa, sesuai ketentuan yang berlaku;
s. Melaksanakan pembinaan terhadap pemberdayaan
kesejahteraan keluarga di tingkat desa ;
t. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyiapan
bahan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas
pemeliharaan kesehatan masyarakat, penyuluhan
kesehatan, lingkungan, pengawasan pangan, gizi
keluarga dan masyarakat, keluarga berencana,
pendidikan, olah raga, pemuda dan pemberdayaan
perempuan;
u. Memfasilitasi dan melakukan koordinasi pengelolaan
dan pembinaan Posyandu melalui:
1. layanan gizi untuk balita;
2. pemeriksaan ibu hamil;
3. pemberian makanan tambahan;
4. penyuluhan kesehatan;
5. gerakan hidup bersih dan sehat;
6. penimbangan bayi; dan
7. gerakan sehat untuk lanjut usia.

12
v. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Diktum Kedua Kepala Seksi Pelayanan
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan dan mengaktifkan pelaksanaan kegiatan
keagamaan;
b. Pelayanan administrasi nikah, talak, rujuk, dan cerai;
c. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
sosial;
d. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan kebudayaan;
e. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
pemuda, olahraga, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
f. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat;
g. Pelaporan dan evaluasi kegiatan kemasyarakatan;
dan.
h. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan
masyarakat sesuai bidang tugasnya.
KESEBELAS : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kedua dilarang :
a. Merugikan kepentingan Umum.
b. Membuat keputusan yang menguntungkan diri
sendiri,anggota keluarga, pihak lain dan golongan
tertentu.
c. Menyalahgunakan wewenang,tugas, hak dan/atau
kewajibannya.
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga
dan/atau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok
masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima
uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang
dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang
akan dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik;
a. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi
terlarang;
i. Merangkap jabatan sebagai Ketua dan /atau anggota
Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan
jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye
pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah;
k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan

13
l. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari
kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
KEDUABELAS : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum
Pertama menduduki massa jabatan yang tidak
ditentukan lamanya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Desa;
KETIGABELAS : Perangkat Desa Sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kedua diberikan penghasilan dan/atau tunjangan yang
sah sesuai dengan peraturan Perundangan-undangan
yang berlaku;
KEEMPATBELAS : Akan dilakukan peninjauan kembali apabila terdapat
kekeliruan dalam Keputusan ini dan akan dilakukan
perb aikan dan/atau pembaharuan yang dianggap perlu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
KELIMABELAS : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditandatanggani
menjadi penetapan untuk dapat dipatuhi dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Desa Pangke barat


Pada Tanggal 02 November 2020.

Pj.KEPALA DESA PANGKE BARAT.

M.THAMRIN

LAMPIRAN : I
Keputusan Kepala Desa Pangke Barat
Nomor : 29 Tahun 2020
Tanggal : 02 November 2020
Tentang : Pengangkatan Kepala Dusun II
Desa Pangke Barat.

TEMPAT/TANGGAL
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
LAHIR
1 2 3 4 5

1 LIZA NATALIA Pangke , 23 Juli 1978 SMA Plt.Kepala Dusun II

Ditetapkan di Desa Pangke Pangke Barat


Pada Tanggal 02 November 2020.

14
Pj.KEPALA DESA PANGKE BARAT.

M.THAMRIN

15

Anda mungkin juga menyukai