Anda di halaman 1dari 6

Metode Kanguru

Dokter atau tenaga kesehatan yang merawat bayi akan menyarankan ibu untuk melakukan
perawatan bayi lekat metode kanguru (PMK) jika kondisi bayi sudah stabil. PMK adalah
suatu cara agar BBLR terpenuhi kebutuhan khusus mereka terutama dalam mempertahankan
kehangatan suhu tubuh. Bayi prematur dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan
mengkombinasikan perawatan metode kanguru (PMK) atau perawatan bayi lekat (PBL).

Bayi yang bisa dilakukan PMK adalah bayi dengan berat badan < 2500 gram yang tanpa
masalah atau komplikasi. Syarat melakukan PMK:

 Bayi tidak mengalami kesulitan bernapas.


 Bayi tidak mengalami kesulitan minum.
 Bayi tidak kejang.
 Bayi tidak diare.
 Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakit.

Caranya melakukan kontak kulit perawatan bayi lekat metode kanguru adalah:

1. Ibu melepas baju dan bra, jadi telanjang dada.


2. Bayi hanya memakai popok, kaus kaki dan topi yang hangat jika suhu lingkungan 22 –
24°C. Jika suhu di bawah 22°C pakaikan bayi baju katun berlengan dengan kancing depan,
buka kancing depannya.

3. Letakkan bayi diantara payudara ibu dengan posisi tegak. Dada bayi menempel ke dada
ibu. Posisi kepala dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dan dengan posisi sedikit tengadah
(ekstensi). Pangkal paha bayi dalam posisi fleksi dan melebar seperti posisi “kodok”, tangan
bayi juga dalam posisi fleksi.

4. Fiksasi untuk mengamankan posisi bayi dengan kain pengikat (bisa dengan jarik) dan
ikatkan kain dengan kuat supaya bayi tidak tergelincir jatuh.

5. Ibu bisa memakai baju kemeja berkancing depan, kimono atau baju khusus perawatan bayi
kanguru.

6. Bayi bisa dengan mudah disusui dengan mengendorkan kain pengikat. Ibu juga bisa
mengeluarkan dan memasukkan bayi ke dalam gendongan memakai kedua tangan yang
menyangga tubuh bayi dengan baik: satu tangan diletakkan di belakang leher hingga
punggung dan tangan lain di bawah pantat bayi.
7. Lakukan PMK minimal 60 menit.

Ibu bisa meminta bantuan bidan, perawat atau dokter untuk melatih melakukan perawatan
bayi lekat metode kanguru ini. PMK bisa dilakukan beberapa saat setelah bayi lahir. Ibu
dianjurkan melakukan PMK selama 24 jam. PMK dilakukan secara rutin hingga berat bayi
2500 gram atau usia 40 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir atau jika bayi sudah
tidak mau.

Ibu bisa tetap beraktivitas sambil melakukan PMK. PMK tidak menghalangi ibu untuk
beristirahat, memasak, menjemur pakaian, menemani kakak bermain atau sekedar mengobrol
dengan tetangga di depan rumah. Jika ibu ingin beristirahat, bepergian atau ke toilet untuk
sementara bayi bisa dititipkan untuk PMK dengan ayah atau keluarga lain.
Kontak kulit dalam perawatan bayi lekat metode kanguru terbukti bermanfaat bagi bayi
prematur dan bayi kecil (BBLR), manfaatnya antara lain:

 Bayi lebih sering minum ASI. PMK terbukti meningkatkan kesempatan bagi bayi
untuk mendapatkan ASI lebih sering dan lebih lama.
 Suhu tubuh bayi lebih stabil
 Pola pernafasan bayi lebih teratur
 Mengurangi kejadian bayi tidak bernafas (apnea periodik)
 Denyut jantung bayi lebih stabil
 Pengaturan perilaku bayi lebih baik seperti bayi lebih tenang, jarang menangis dan
sewaktu bangun bayi lebih alert
 Bayi terbukti menetek lebih lama
 Pemakaian kalori menjadi berkurang
 Kenaikan berat badan lebih baik
 Waktu tidur bayi lebih lama
 Hubungan ibu dan bayi lebih dekat
 Ibu lebih percaya diri merawat bayinya
 Menurunkan angka kejadian infeksi

Kapan Bayi Boleh Pulang Dari Rumah Sakit?


Ibu biasanya boleh membawa bayi pulang dan merawat bayi dengan perawatan metode
kanguru di rumah jika:

1. Kondisi bayi baik, pernafasan stabil dan tidak ada infeksi.


2. Bayi minum dengan baik dan menyusu eksklusif.
3. Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15 gram/kg/hari untuk sekurang-
kurangnya selama 3 hari berturut-turut).
4. Suhu bayi stabil dalam posisi PMK (dalam batasan normal 36,5° – 37,5° C sekurang-
kurangnya selama 3 hari berturut-turut).
5. Ibu mampu merawat bayi, ibu bisa mengenali tanda bahaya serta mengetahui kemana
mencari pertolongan bagi bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan
tindak lanjut serta kontrol secara teratur.

Tanda Bahaya
Bayi prematur dan BBLR harus dipantau dengan ketat. Segera bawa bayi ke rumah sakit atau
tempat pelayanan kesehatan jika bayi menunjukkan tanda bahaya. Tanda bahaya ketika
merawat bayi di rumah antara lain:

 Bayi berhenti minum, tidak minum dengan baik atau muntah.


 Bayi menjadi gelisah, mudah terangsang, lemah, lesu atau tidak sadarkan diri.
 Bayi demam (suhu di atas 37,5° C)
 Bayi dingin (suhu di bawah 36,5° C) walau telah dihangatkan berulang.
 Bayi kejang
 Bayi mengalami kesulitan bernafas
 Bayi diare
 Bayi menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan

Normal jika bayi terkadang bersin, cegukan, buang air tiap kali diberi minum dan tidak buang
air besar selama 2 – 3 hari dengan ASI eksklusif. Interval bernafas bayi prematur sebanyak
30 – 60 kali per menit, kadang diselingi episode bayi berenti napas sebentar kurang dari 20
detik (apnu). Ibu bisa merangsang pernafasan dengan menggosok secara lembut punggung
atau kepala bayi ketika bayi berhenti bernafas selama beberapa detik. Jika tetap tidak
bernafas segera bawa ke tenaga kesehatan.

Ketika Bayi Harus Dirawat di Rumah Sakit


Bayi yang belum stabil harus dirawat dengan observasi ketat tim medis di rumah sakit.

Ibu yang terpisah dengan bayi disarankan untuk memerah ASI dengan rutin mulai 6 jam
setelah persalinan. Ibu dianjurkan memerah ASI setiap 2 – 3 jam atau minimal 8 kali dalam
sehari. Ibu bisa memerah ASI dengan menggunakan tangan atau pompa. Di hari-hari pertama
pasca persalinan lebih mudah memerah dengan tangan atau pompa kelas rumah sakit. Ibu
bisa menyewa pompa kelas rumah sakit selama beberapa hari. Akhiri sesi memompa dengan
memerah menggunakan tangan supaya hasilnya lebih banyak.

Pemantauan Bayi
Pemantauan pertumbuhan bayi prematur menggunakan kurva Babson and Benda 1976, WHO
dan Fenton 2003. Pertumbuhan bayi prematur akan mengalami tumbuh kejar dalam 2 – 3
tahun pertama. Bayi harus rutin dipantau berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala
karena jika terjadi gangguan tumbuh kejar akan meningkatkan risiko keterlambatan dan
gangguan kesehatan.

Jangan Lalai Memantau Perkembangan Bayi


Pemantauan perkembangan dilakukan sesuai usia koreksi untuk menilai 4 area perkembangan
yaitu: kognitif, motorik kasar/halus, bahasa, kemandirian dan hubungan personal-sosial.
Metode pemantauan perkembangan bisa menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan, Denver II, Bailey Scalesof Infant Development III, Parental Development
Questionaire dan setelah umur 3 tahun diskrining IQ Stanford – Binet. Pada bayi prematur
juga harus rutin dilakukan pemantauan mata untuk retinopathy of prematurity dan
pendengaran. Imunisasi dilakukan sesuai jadwal IDAI mengikuti usia kronologis kecuali
untuk Hepatitis B. Pemantauan tumbuh kembang bayi dilakukan secara rutin hingga umur 7 –
10 tahun.

Orang tua harus berkerja sama dengan tim tenaga kesehatan menjadi tim
yang solid demi memberikan yang terbaik untuk bayi prematur atau BBLR
ini. Perawatan bayi prematur dan BBLR mungkin lebih membutuhkan
banyak perhatian khusus karena tingginya risiko yang mereka hadapi. Untuk
para ayah bunda hebat yang Dititipi bayi-bayi kecil ini semoga tidak pernah
patah semangat yah… banyak loh bayi kecil ini yang pada akhirnya tumbuh
menjadi orang sukses

Permasalahan yang sering timbul pada BBLR:

1. Masalah pernapasan karena paru-paru yang belum matur.


2. Masalah pada jantung
3. Perdarahan otak
4. Fungsi hati yang belum sempurna
5. Anemia atau polisitemia
6. Lemak yang sedikit sehingga kesulitan mempertahankan suhu tubuh normal
7. Masalah pencernaan/toleransi minum
8. Risiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai