Anda di halaman 1dari 39

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 1

PEDIATRIC NURSING
PROCESS
03/21/2021 SUTARMI, MN
I. PENGKAJIAN
2

I. RIWAYAT KESEHATAN

B. IDENTITAS PENANGGUNG
A. IDENTITAS JWB
KLIEN /ANAK
 Nama :  Nama Ayah/Ibu :
 Pekerjaan Ayah :
 TTL :
 Pekerjaan Ibu:
 Usia :  Pendidikan Ayah :
 Pendidikan :  Pendidikan Ibu :

 Agama :
 Alamat :
 Suku / Bangsa :
 Agama :
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
3
C. KELUHAN UTAMA

 Keluhan yang paling dirasakan oleh klien.


 Untuk mengetahui alasan utama mengapa klien
mencari pertolongan pada tenaga profesional.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4
 Riwayat penyakit yang diderita klien saat ini, dimulai dari awal keluhan muncul sampai saat pengkajian,
disertai keluhan utama klien.
 Sajikan informasi dalam urutan sesuai dengan kronologinya, diruntut satu persatu dari awitan sampai saat

pengkajian.
 Fokuskan pada alasan mencari bantuan sekarang terutama apabila masalah telah ada untuk beberapa lama.

1). Awitan
a. Tanggal awitan
b. Sifat Awitan
c. Faktor pencetus dan faktor predisposisi yang berkaitan dengan awitan
2). Karakteristik
a. Karakter (Kualitas, kuantitas, konsistensi, dll)
b. Lokasi dan radiasi
c. Intensitas dan keparahan
d. Frekuensi
e. Faktor yang memperberat dan menurunkan
f. Gejala yang berhubungan
3). Perjalanan sejak awitan
a. Insiden (serangan akut tunggal, serangan akut berulang, kejadian tiap hari, kejadian periodik, episode
kronis)
b. Kemajuan (membaik atau memburuk)
c. Terapi yang sudah dilakukan dan Efek terapi
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
E. RIWAYAT MASA LAMPAU
5

 Prenatal ( keluhan saat hamil, ANC dimana, nutrisi, full term / prematur / postmatur,
kesehatan saat hamil, obat yang diminum dll ) ini terutama pada anak yang masih kecil,
semakin muda anak, hal ini semakin diperlukan.
 Natal ( tindakan persalinan, obat-obatan, tempat persalinan ).
 Post natal ( kondisi kesehatan, APGAR score, BBL, PBL, anomaly congenital ).
 Penyakit waktu kecil ( gejala, penanganannya ).
 Pernah dirawat di RS ( penyakit yang diderita, respon emosional waktu dirawat ).
 Obat-obatan yang digunakan ( pernah, atau sedang digunakan : nama, dosis, schedule,
durasi, dan alasan menggunakannya ).
 Alergi ( pernah menderita asma, eczema, reaksi yang tidak biasa terhadap makanan,
binatang, obat, tanaman, atau produk rumah tangga ).
 Kecelakaan ( jenis kecelakaan, akibat dan penanganannya ).
 Imunisasi : dirinci imunisasi apa saja yang poernah didapat, usia pada waktu
mendapatkannya dan reaksi imunisasi.
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
CONT’D
6

 RIWAYAT KELUARGA ( Disertai genogram )


 Penyakit yang pernah, sedang diderita oleh keluarga, baik yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan
penyakit yang diderita klien. Gambar genogram dengan ketentuan yang berlaku ( simbol dan 3 generasi ).
 RIWAYAT SOSIAL
 Yang mengasuh dan alasannya
 Pembawaan secara umum ( periang, pemalu, pendiam, kebiasaan lain : menhisap jari, membawa
gombal, ngompol, dll )
 Lingkungan rumah ( kaitannya dengan kebersihan, ancaman keselamatan anak, ventilasi dan posisi /
letak barang-barang ).
  KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
 Diagnosa medis:
 Tindakan operasi :
 Obat-obatan :
 ]Tindakan keperawatan :
 Hasil laboratorium :
 Hasil rontgen :
 Data tambahan :

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


F. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
7

 Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan


 Status kesehatan anak sejak lahir
 Pemeriksaan kesehatan secara rutin, imunisasi
 Penyakit yang menyebabkan anak absen dari sekolah
 Praktek pencegahan kesehatan ( pakaian, menukar popok, dll )
 Apakah orang tua merokok
 Mainan anak / bayi, keamanan kendaraan
 Praktek keamanan orang tua ( produk rumah tangga, penyimpanan obat-obatan dll )
  Nutrisi – pola metabolik
 Pemberian ASI ? PASI, perkiraan jumlah minum
 Selera makan, makanan yang disukai / tidak disuaki
 Kebiasaan makan
 Alat makan yang digunakan
 Berat Badan Lahir ? Berat badan saat ini
 Masalah kulit : rash, lesi, dll
  Orang tua : Status nutrisi orang tua / keluarga ? Masalah ?

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
8

 Pola Eliminasi
 Pola defekasi ( frekwensi, kesulitan, kebiasaan, ada darah / tidak )
 Mengganti pakaian dalam / diapers
 Pola eliminasi urine ( berapa kali popok basah / hari, perkiraan jumlah
  Orang tua : pola eliminasi ? Masalah ?
 Aktivitas – Pola latihan
 Rutin madi ( kapan, dimana, bagaimana, menggunakan sabun apa / )
 Kebersihan rutin ( pakaian, dll )
 Aktivitas sehari-hari ( menghabiskan hari-hari di rumah, bermain, type mainan
yang digunakan, teman bermain, penampilan anak saat bermain )
 Level aktivitas anak / bayi secara umum, tolerans
 Persepsi anak terhadap kekuatan ( kuat/lemah )
 Kemampuan kemandirian anak (mandi, makan, toileting, berpakian, dll )
 Orang tua : Aktivitas/pola latihan, pemeliharaan anak, pemeliharaan rumah?
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
CONT’D
9

  Pola istirahat – tidur


 Pola istirahat / tidur anak, perkiraan jam
 Perubahan pola istirahat / tidur, mimpi buruk, nocturia
 Posisi tidur anak, gerakan tubuh
  Orang tua: Pola istirahat dan tidur serta kebutuhan tidur ?

 Pola kognitif – persepsi


 Responsive secara umum
 Respon anak untuk bicara, suara, object sentuhan
 Apakah anak mengikuti object dengan matanya, respon untuk meraih mainan?
 vokal suara, bicara, kata-kata, kalimat
 Kemampuan anak untuk mengatakan nama, waktu, alamat, nomor telepon
 Kemampuan anak untuk mengidentifikasi kebutuhan : lapar, haus, nyeri, tidak nyaman
  Orang tua : masalah dengan penglihatan, pendengaran, kesulitan membuat judgement,
keputusan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
10

 Persepsi diri-pola konsep diri


 Statusmood / perasaan anak / bayi ( irritabilitas )
 Pemahaman anak terhadap identitas diri, kompetensi, dll
 Banyak teman / seperti yang lain
 Persepsi diri
 Kesepian
 Takut
  Orang tua : persepsi diri sebagi orang tua, pendapat umum tentang identitas, kompetensi

 Pola peran – hubungan


 Struktur keluarga
 Masalah / stressor keluarga
 Interaksi antara anggota keluarga dengan anak
 Respon anak terhadap perpisahan
 Anak : ketergantungan
 Anak : pola bermain
 Anak : temper tatrums, masalah disiplin, penyesuaian sekolah
  Orang tua : peran ikatan, pekerjaan, sosial, hubungan perkawinan

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
11
  
 Sexualitas

 Perasaan sebagai laki-laki / perempouan


 Pertanyaan seputar sexuality, bagaimana respon orang tua
  Orang tua : Jika mungkin riwayat reproduksi, kepuasan sexual, masalah

 Koping-pola toleransi stress


 Apa yang menyebabkan stress pada anak, level stress, toleransi
 Pola penanganan masalah support system
  Orang tua : Pola penanganan masalah, bagaimana toleransi terhadap stress dan pemecahan
masalah

  Pola Nilai keyakinan


 Perkembangan moral anak, pemeliharaan perilaku, komitmen
 Keyakian akan kesembuhan, dampak pemyakit dan tujuan
  Orang tua : Keyakinan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan keyakinan
terhadap kesembuhan anak.
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
G. PEMERIKSAAN FISIK
12

A. Keadaan umum:
 kondisi klien secara umum, keletihan, penambahan
atau penurunan berat badan, menggigil, kemampuian
umum menjalankan aktivitas, dll.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


B. ANTROPOMETRI
13

1). Tinggi badan/panjang badan


a. Panjang badan digunakan pada anak dibawah 36 bulan:
tempatkan anak telentang dengan kepala digaris tengah, pegang lutut dan dorong dengan
perlahan kearah meja agar kaki ekstensi penuh, ukur panjang badan anak dari verteks (puncak)
kepala sampai tumit kaki (jari kaki mengarah keatas).
b. Tinggi badan digunakan untuk anak diatas 36 bulan:
pengukuran dilakukan dengan berdiri, lepaskan kaus kaki dan sepatu, minta anak berdiri tegak,
punggung tegak, kepala digaris tengah, mata melihat lurus kedepan, ukur dari puncak kepala
sampai permukaan berdiri.
2). Berat badan
c. Timbang bayi dan anak kecil telanjang diatas skala tipe platform, lindung bayi dengan
menempatkan tangan diatas tubuh untuk mencegah jatuh.
d. Timbang anak yang lebih besar dengan memakai pakaian dalam, tanpa sepatu pada timbangan
tegak.
e. Periksa skala timbangan sebelum digunakan.
f. Beri alas kain pada timbangan tipe platform.
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
CONT’D
14

3). Lingkar kepala


a. Ukur dengan kertas atau pita tembaga dari puncak alis mata dan pinna telinga ketonjolan
oksipital tengkorak
b. Pada saat lahir lingkar kepala melebihi lingkar dada 2-3 cm
c. Pada 1-2 tahun, limgkar kepla sama dengan lingkar dada
d. Selama masa anak-anak, lingkar dada melebihi lingkar kepala kira-kira 5-7 cm.
4). Lingkar dada
a. Lingkar dada diukur menggunakan midline melingkari dada pada garis puting susu.
b. Lakukan pengukuran selama masa inspirasi dan ekspirasi.
5). Lingkar lengan
e. Pengukuran lingkar lengan pada lengan kanan fleksi 900 pada siku, tandai titik
tengahnya.
f. Pegang kertas atau pita ukur tembaga melingkari lengan atas pada titik tengah
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
C. VITAL SIGNS
15

Sebaiknya tanda-tandavital diukur saat kedaan anak tengan untuk memperoleh


hasil yang akura. Libatkan anak dan keluarga selama pemeriksaan.
1). Suhu
a. Suhu oral:

Letakkan dibawah lidah didalam kantong sublingual posterior kanan tau kiri,
bukan didepan lidah, minta anak untuk tetap mengatupkan mulutnya tanpa
mengigit termometer.
b. Suhu aksila:

tempatkan termometer dibawah lengan dengan ujungnya dibagian tengan aksila


dan dekatkan dengan kulit, tahan tangan anak untuk mejepitnya
c. Suhu rektal:
Masukkan ujung termometer yang telah diberi pelumas tidak lebih dari 2,5 cm
kedalam rektum, pegang termometer dengan hati-hati didekat anus

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
16

2). Nadi
a. Ukur nadi apikal pada anak dibawah 2-3 tahun
b. Titik intensitas maksimum terletak di bagian lateral sampai puting
susu pada ruang intercosta keempatsampai kelima pada garis
midklavikula
c. Ukur nadi radialis pada anakusia lebih dari 2-3 tahun
d. Hitung nadi selam satu enit penuh
e. Tingkatan nadi:
• Tingkat 0 : tidak dapat diraba
• Tingkat +1 : sulit untuk diraba, lemah, halus, mudah lenyap dengan tekanan
• Tingkat +2 : sulit diraba, dpat lenyap dengan tekanan
• Tingkat +3 : mudah diraba, tidak mudah hilang dengan tekanan (normal)
• Tingkat +4 : kuat, berdenyut, tidak hilang dengen tekanan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
17

3). Pernapasan
Observasi frekuensi pernapasan selama satu menit penuh. Observasi
adanya gerakan abdomen pada bayi, dan obeservasi adanya gerakan
thoraks pada anak yang lebih besar

4). Tekanan darah


Gunakan ukuran manset dan stetoskop yang tepat. Ukuran manset
mengacu pada kantong bagian dalam yang dapat dikembungkan.
Daerah yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah apda
anak yaitu Lengan atas
( arteri brakhialis, lengan bawah atau lengan depan ( arteri radialis),
paha (arteri poplitea), tungkai atau dorsalis pedis (arteri dorsalis pedis).

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


D. KULIT
18

Observasi kulit pada cahaya matahari atau sinar buatan yang netral
1) Warna: sklera, konjungtiva, pungung kuku, lidah mukosa mulut,
telapak tangan, telapak kaki. Tentukan kulit terang (putih sampai
kemerahan) dan kulit gelap.
2) Tekstur: kelembaban, kehalusan, integritas kulit, dan suhu.
3) Suhu: bandingkan di semua permukaan kulit ( normalnya sama
diseluruh permukaan tubuh, pada bagian yang terpapar teraba
lebih dingin).
4) Turgor: genggam kulit pada abdomen antara ibu jari dan jari
telunjuk, tarik, da lepaskan. Tentukan bentuk dengan segera
tanpa lengkungan, keriput, atau depresi berkepanjangan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


E. STRUKTUR AKSESORI
19

1. Rambut: inspeksi warna, tekstur, kualitas,


distribusi, elastisitas, higiene
2. Kuku; inspeksi warna, tekstur, kualitas, distribusi,
elastisitas, higiene
3. Observasi lipatan fleksi pada telapak tangan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


F. NODUS LIMFE
20

1. Palpasi nodus lemfe menggunakan bagian distal jari


2. Tekan dengan perlahan tapi tegas dengan gerakan melingkar
3. Perhatikan ukuran, mobilitas, suhu, kekerasan.
4. Submaksilaris: tundukkan kepala sedikit kebawah
5. Servikal: tengadahkan kepala sedikit keatas
6. Aksila: rilekskan lengan disamping tapi sedikit terabduksi
7. Inguinalis: tempatkan anak pada posisi terlentan
8. Normalnya nodus limfe tidak dapat dipalpasi atau sangat
kecil, tidak ada nyeri tekan, dapat digerakkan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


G. KEPALA H.LEHER

21

1). Perhaikan bentuk dan kesimetrisan


1). Inspeksi ukuran leher
2). Perhatikan kontrol kepala (terutama pada bayi) dan
2). Trakhea: palpasi adanya
postur kepala
deviasi, letakkan ibu jari dan
Wajah simetris, kepala pada garis tengah.
jari telunjuk pada setiap sisi
3). Evaluasi rentang gerak: gerakan kepala keatas, dan gerakkan jari kedepan dan
kebawah, kanan, dan kiri kebelakang
4). Palpasi tengkorak akan adanya fontanel, nodus,
3). Tiroid: palpasi ukuran,
atau pembengkakan yang nyata.
bentuk, kesimetrisan, nyeri
• Fontanel posterior menutup pada usia 2 bulan, tekan. Tempatkan bantalan jari
• fontanel anterior menutup pada usia 12-18 bulan. telunjuk dan jari tengah
• Periksa higiene kulit kepala akan adanya lesi, dibawah kartilago krikoid,
infestasi, trauma, kehilangan rambut, Perubahan rasakan ismus (jaringan
warna. di kedua sisi. penyambung lobus) naik
ketika menelan.
4). Arteri karotis: palpasi
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
I. MATA J. TELINGA

22

1). Inspeksi penempatan dan 1). Pinna : inspeksi penempatan dan


kesejajaran antar kedua mata kesejajaran
2). Bila abnormalitas dicurigasi, 2). Ukur tinggi pinna dengn menarik
ukur jarak kedua kantus bagian garis imajiner dari orbit luar mata ke
oksipital tengkorak
dalam (+ 3 cm)
3). Ukur sudut pinna dengan menarik
3). Observasi adanya kelebihan garis horisontal imajiner dan
lipatan epikantus dari atap sejajarkan pinna setelah tanda ini
hidung sampai terminasi dalam ( berada dalam sudut 100 dari garis
alis mata (sering apda anak asia) vertikal.
4). Observasi penempatan, gerakan 4). Perhatikan adanya lubang abnormal,
penebalan kulit, atau sinus.
dan warna kelopak mata
5). Inspeksi higiene telinga (bau, rabas,
5). Inspeksi konjungtiva palpebra. warna)
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
K. HIDUNG L. MULUT

23

1) Bibir: perhatikan warna, tekstur dan lesi sebelumnya


1). Vestibula Anterior:
2) Minta anak untuk membuka mulut, dengan tangan diangkat
tengadahkan kepala
keatas disamping kepala, minta keliarga menjaga tangan anak dan
kebelakang, dorong
immobilisasi kepala
ujung telinga keatas,
dan sinari lubang 3) Dapat dilakuakn didepancermin, dan libatkan anak dalam
pemeriksaan
didung dengan sinar
kilat untuk mendeteksi 4) Hindarkan penggunaan spatel lidah bila tidak diperlukan.
perforasi septum 5) Gunakan lampu senter untuk mendapatkan penyinaran yang baik
2). Inspeksi struktur 6) Observasi membran mukosa: merah muda terang, berkulaiu,
eksternal dan internal halus, sama, dan lembab
hidung 7) Ginggiva: kuat, merah muda, kekuningan, berbintik-bintik.
3). Inspeksi adanya 8) Gigi: jumlah sesuai dengan usia, putih, oklusi rahang atas dan
discharge (sekret, bawah baik
warna) 9) Lidah: tekstur kasar, dapat bergerak bebas, ujung dapat mencapai
bibir, tidak ada lesi atau massa dibawah lidah.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


M. DADA N. PARU - PARU

24

1). Inspeksi ukuran,


bentuk,kesimetrisan 1) Kaji gerakan pernapasan: frekuesi, irama, kedalaman, kulaitas, dan karakter
, gerakan dan 2) Dengan anak pada posisi duduk, tempatkan kedua tang datar apd punggung
perkembangan dan dada engan ibu jari digaris tengah sepanjang tepi kostal bawah
payudara 3) Taktil fremitus: palpasi pada rongga torak dan minta anak untuk emngatakan
“777” atau “eee”.
2). Lokalisasi ruang
intercista 4) Perkusi kedua sisi dada pada ruang intercosta
1) Pekak pada garis midklavikular kanan intercosta kelima (hepar)
3). Puting biasanya
2) Pekak dari intercosta kedua-kelima diatas batas strernum kiri sampai garis
pada intercosta ke-4 midklavikular (jantung)
4). Ujung igi ke-11 3) Timpani pada intercosta kelia kiri bawah (lambung)
teraba pada lateral 5) Auskultasi pernapasan dan bunyi suara: intensitas, nada, kualitas, durasi
5). Ujung igi ke-12 relatis dari inspirasi dan ekspirasi. Anjurkan anak untuk napas dalam dengan
teraba pada meminta anak meniup bola kapas yang berada di telapak tangan
posterior 1) Bunyi napas vesikuler: dengarkan seluruh permukaan paru kecuali area intraskapular
atas dan manubrium bawah, inspirasi lebih keras, lebih panjang, dan bernada lebih
6). Ujung skapula tinggi dari ekspirasi
pada iga atau 2) Bunyi napas Bronkovesikuler: twerdengar pada area intraskapular atas dan
intercosta ke-8 manubrium, inspirasi dan ekspirasi hampir sama.
3) Bunyi napas Bronkhial: terdengar hanya diarea atas trakhea dekat takik suprasternal,
NCP
ekspirasi PEDIATRIC-SUTARMI,MN
lebih 03/21/2021
panjang, lebih keras, dan nada lebih tinggi dari pada inspirasi.
O. JANTUNG
25

1). Mulai dengan inspeksi, diikuti dengan palpasi, kemudian auskultasi


2). Perkusi tidak dilakuakn karena nilainya yang terbatas dalam menggambarkan ukuran jantung
3). Inspeksi jantung dengna anak pada posisi semi fowler, observasi dinding dada dari sebuah sudut.
Dinding dada simetris
4). Palpasi untuk menentukan lokasi impuls apikal (ictus kordis) yaitu impuls jantung paling lateral.
Ictus cordis berada di lateral midklavikula sinistra dan intercosta ke-4 pada anak < 7 tahun. Pada anak . 7
tahun ictus cordis teraba pada garis midklavikula sinistra intercosta ke-5.
5). Palpasi kulit untuk waktu pengisian kapiler
6). Auskultasi bunyi jantung
a. Dengarkan dengan anak dalam posisi duduk dan bersandar
b. Gunakan stetoskop bagian diafragma dan bel dada
c. Kaji kualitas (jelas dan jernih), intensitas (kuat tetapi tidak mantap), frekuensi (sama dengan nadi
radialis), irama (teratur dan datar).
d. Area aortik: ruang intercosta ke-2 dekstra para sternal. S2 terdengar lebih keras daripada S1
e. Area pulmonik: ruang intercosta ke-2 snistra para sternal. Pemecahan dari S2 yang terdengar paling
baik (normalnya melebar pada inspirasi)
f. Titik Erb: ruang intercosta ke-3 dan ke-2 sinistra para sternal. Daerah murmur fungsional yang paling
sering
g. Area apikal atau mitral: ruang intercosta ke-5, garis midklavikula sinistra 9ruang itercosta ke-3
sampaike-4 dan lateral pada garis midklavikula sinistra pada bayi). S1 terdengar paling keras,
pemecahan S1 dapat didengarkan NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
P. ABDOMEN
26

 1). Inspeksi diikuti dengan auskultasi, perkusi, dan palpasi yang dapat merubah bunyi abnormal normal.
2). Bentuk silinder dan menonjol pada posisi tegak dan datar bila terlentang pada bayi.
3). Palpasi mungkin tidak nyaman untuk anak. Tempatkan anak pada posisi terlentang dengan kaki fleksi pada panggul dan lutut.alihkan
perhatian anak dengan pernyataan seperti “saya akan menebak apa yang kamu makan dengan memegang perutmu”. Minta anak
mempalpasi dengan menempatkan tangannya sendiri diatas tangan perawat yang memeriksa.
4). Minta anak menempatkan tangannya pada abdomen dengan jari meregang dan palpasi diantara jari-jari.
5). Inspeksi kontur, ukuran, dan tonus (tinus kuat, muskular pada pria remaja).
6). Kaji kondisi kulit (halus dan rapi)
7). Kaji gerakan abdomen. Pada anak dibawah 7-8 tahun meningkat pada inspirasi dan selaras dengan gerakan dada. Pada anak yang lebih
besar gerakan pernapasan kurang.
8). Inspeksi umbilikus akan adanya herniasi, fistula, higiene, dan rabas.
9). Kaji adany hernia; inguinalis (urutkan jari kelingking ke cincin inguinalis eksternal didasar skrotum, minta anak untuk batuk0,
femoralis ( tempatkan jari diatas kanalis femoralis, cari dengan meletakkan jari telunjuk diatas nadi femoralis dan jari tengah di kulit
menghadap garis tengah).
10). Auskultasi bisig usus pulsasi aortik
a. Bising usus: bunyi gemerincing logam pendek seperti kumur-kumur, klik, atau terdengar menggeram setiap 10-30 detik
b. Pulsasi aortik: terdengar pada epigastrium, sedikit kekiri ke garis tengah.
11). Perkusi abdomen
a. Timpani pada lambung pada sisi kiri dan seluruh abdomen, kecuali untuk pekak atau datar tepat dibawah marjin kostal kanan (hepar)
12). Palpasi organ abdomen
a. Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan pada bayi dan anak kesil
b. Limpa : 1-2 cm dibawah maerjin kostal kiri pada bayi dan anak kecil
13). Palpasi nadi femoralis: tempatkan ujung 2-3 jari ditengah antara puncak iliaka dan simpisis pubis
14). Timbulkan reflek abdomen: regangkan kulit dari samping ke garis tengah pada setiap kuadran. Umbilikus bergerak kearah kuadran
yang ditekan.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


Q. GENETALIA
27

1) Pemeriksaan genitalia sama seperti pemeriksaan organ sebelumnya, jelaskan prosedur dan
maknanya
2) Hargai privasi klien.
3) Bila ada kontak dengan substansi tubuh, gunakan sarung tangan.
4) Penis: inspeksi ukuran
a. Glans dan batang: inspeksi adanya tanda-tanda pembengkakan, lesi, inflamasi
b. Prepsium: inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas
c. Meatus uretra: inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas
d. Skrotum: inspeksi ukuran, lokasi, kulit, dan distribusi rambut. Mungkin tampak besar apda bayi,
tergantung bebas dari peinium dibelakang penis, satu kantung tergantung lebih rendah dari yang lain,
kulit kendur keriput, biasanya merah dan kasar apda remaja.
e. Testis: palpasi kantung skrotum dengan menggunakan ibu jari dan ajri telunjuk. Badan ovoid kecil
panjangnya kira2 1,5-2 cm, berukuran ganda selama pubertas.
5) Genitalia eksterna: inspeksi struktur, tempatkan anak pada posisi setengah bersandar pada orang tua
dengan lutut fleksi dan telapak kaki saling bersebelahan
a. Mons pubis: bantalan lemak diatas simpisis pubis, pada remaja tertutup rambut, distribusi rambut
biasanya adalah triangular
b. Klitoris: terletak pada ujung anterior labia minora tertutup oleh lipatan kecil kulit (prepusium)

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CONT’D
28

6). Labia: palpasi adanya massa


a. Labia mayora: dua lipatan tebal kulit membentuk mons pada komisura posterior,
permukaan dalam merah muda dan lembab
b. Labia minora: dua lipatan kulit interior pada labia mayora, biasanya dapat dilihat
sampai pubertas, menonjol apda bayi baru lahir.S
7). Metus uretra: inspeksi terhadap lokasi, seperti bentuk V dengan meregangkan kearah
bawah dari litoris ke perinium
8). Orifisium vaginalis: pemeriksaan interna biasanya tidak dilakukan, inspeksi terhadap
lubang sebelumnya. Terletak apada posterior meatus uretra, dapat tertutup oleh memran
berbentuk sabit atau sirkuler (himen), rabas biasanya jernih atau sirkuler.
9). Anus
a. Inspeksi penampilan umum, kondisi kulit
b. Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetris
c. Reflek anal: munculkan dengan mengerutkan atau meregangkan area perianal dengan
perlahan. Kontraksi cepat sfingter anal eksterna, tidak ada protusi rekstum.

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


R. PUNGGUNG & EKTREMITAS
29
1) Inspeksi kurvatura dan kesimetrisan tulang belakang. Pada bayi baru lahir berbentuk C atau bulat.
Kurva sekunder servikal terbentuk kira-kira pada usia 3 bulan. Lordosis merupakan hal yang
normal apda anak kecil tapi berkurang sesuai usia.
2) Uji adanya skoliosis. Bahu, skapula, dan puncak iliaka simetris
3) Observasi mobilitas tulang belakang. Fleksibel, rentang gerak penuuh, tidak ada nyeri atau
kekakuan.
4) Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan, ukuran (sama), suhu, warna, nyeri tekan,
mobilitas, jumlah jari tepat, kuku merah muda.
5) Inspeksi posisi telapak kaki, uji apakah ada deformitas kaki apd saat lahir merupakan akibat dari
posisi fetal atau perkembangan leh peegangan keluar
6) Inspeksi cara berjalan. Minta anak berjalan apda garis lurus
7) Kaji reflek plantar: usap telapak kai lateral dari tumit kedepan ke ibu jari kaki melewati haluks.
Fleksi ibu jari kaki pada anak diatas usia 1 tahun.
8) Kaji kekuatan otot:
a. Lengan: minta anak mengangkat tangan sambil melawan tekanan dari tangan anda
b. Kaki: minta anak duduk dengan kaki menggantung, lanjutkan seperti pada tangan.
c. Telapak tangan: Minta anak meremas jari anda sekencang mungkin
d. Telapak kaki: minta anak memfleksikan plantar, dorong telapak 03/21/2021
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN kai kearah lantai sambil
menekan telapak kaki.
H. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
30

 0-6 TAHUN DGN DDST II


 Kemandirian dan bergaul
 Motorik halus
 Motorik keluar
 Kognitif dan bahasa
  Bagi anak usia di atas 6 tahun, maka dinyatakan tumbuh kembang secara umum,
sbb :
 BB lahir, 6 bulan, satu tahun dan saat ini
 Pertumbuhan gigi
 Usia saat gigi tumbuh
 Jumlah
 Masalah dengan pertumbuhan gigi
 Usia saat mulai menegakkan kepala, duduk, berjalan, kata-kata pertama
 Perkembangan sekolah, lancar, masalah apa
 Interaksi dengan peers dan orang dewasa
 Partisipasi dengan kegiatan organisasi ( kesenian, OR dll )
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
PENGELOMPOKAN DATA
31

NO DATA SUBJECTIVE DATA OBJECTIVE

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


ANALISA DATA
32

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


DIAGNOSA KEPERAWATAN
33

NO DIAGNOSA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


RENCANA TINDAKAN
34

NO TGL NO. TUJUAN INTERVENSI TANDA


DP TANGAN

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


IMPLEMENTASI
35

NO TGL NO. IMPLEMENTASI RESPON TTD


DP PASIEN

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


CATATAN PERKEMBANGAN
36

NO TGL NO. DP EVALUASI TANDA


TANGAN
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
I:
E:
R:
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
EVALUASI
37

NO TGL NO. DP EVALUASI TANDA


TANGAN
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
I:
E:
R:

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021


REFERENSI
38

Bates, Barbara. Buku Saku Pemeriksaan fisik dan


Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: EGC 1997

Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan


Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006

Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi


2. Jakarta: EGC. 1996

Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik.


Edisi 4. jakarta: EGC. 2003
NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021
ATRAUMATIC CARE
39

NCP PEDIATRIC-SUTARMI,MN 03/21/2021

Anda mungkin juga menyukai