Anda di halaman 1dari 4

Pielonepritis

No Diagnosis Tujuan & KH Intervensi Rasional


1 Kecemasan yang tujuan : Kecemasan 1. Kaji tingkat 1. Untuk
berhubungan dengan berkurang kecemasan Beri mengetahui
kurangnya informasi kesempatan berat ringannya
tentang proses   klien untuk kecemasan klien
penyakit, metode Kreteria Hasil : mengungkapka 2. Agar klien
pencegahan, dan Klien mengatakan n perasaannya mempunyai
instruksi perawatan rasa cemasnya 2. Beri support semangat dan
di rumah berkurang pada klien mau empati
3. Beri dorongan terhadap
spiritual perawatan dan
4. Beri penjelasan pengobatan
tentang 3. Agar klien
penyakitnya kembali
menyerahkan
sepenuhnya
kepada Tuhan
YME
4. Agar klien
mengerti
sepenuhnya
tentang penyakit
yang dialaminya
Glomerulonefritis
No Diagnosis Tujuan & KH Intervensi Rasional
Gangguan perfusi Klien akan menunjukkan 1. Monitor dan catat 1. Untuk mendeteksi
jaringan perfusi  jaringan tekanan darah setiap 1- gejala dini
berhubungan serebral normal ditandai 2  jam/hari selama perubahan
dengan retensi dengan tekanan darah fase akut. tekanan darah dan
air dan dalam batas normal, 2. Jaga kebersihan  jalan menentukan
hipernatremia penurunan retensi air, napas, siapkan intervensi
tidak ada tanda-tanda suction. selanjutnya.
hipernatremia. 3. Atur pemberian anti 2. Serangan dapat
hipertensi, monitor terjadi karena
reaksi klien. kurangnya
4. Monitor status perfusi oksigen ke
volume cairan setiap 1- otak.
2 jam, monitor urine 3. Anti hipertensi
output (N: 1-2 dapat diberikan
ml/kgBB/jam karena tidak
5. Kaji status terkontrolnya
neorologis (tingkat hipertensi yang
kesadaran, refleks, dapat menyebabkan
respon  pupil) kerusakan ginjal
setiap 8  jam. 4. Monitor sangat
6. Atur pemberian perlu karena
diuretic: Esidriks, perluasan volume
lasix sesuai order. cairan dapat
menyebabkan
tekanan darah
meningkat.
5. Untuk mendeteksi
secara dini
perubahan yang
terjadi pada
status neurologis,
memudahkan
intervensi
Neprotik sindrom
No Diagnosis Tujuan & KH Intervensi Rasional
1 Kekurangan Mendemonstrasikan 1. Pantau TTV. 1. Hypovolemia dapat
volume cairan hidrasi adekuat 2. Kaji nadi dimanifestasikan
tubuh dibuktikan oleh perifer, oleh hipotensi dan
berhubungan tanda vital stabil, pengisian takikardia.
dengan diuresis nadi perifer dapat kapiler, turgor 2. Merupakan
osmotik. diraba, turgor kulit kulit, dan indikator dari
dan pengisian membran tingkat dehidrasi,
kapiler baik, mukosa. atau volume
haluaran urine tepat 3. Pantau sirkulasi yang
secara individu, dan masukan dan adekuat.
kadar elektrolit dlm keluaran. 3. Memberikan
batas normal. 4. Timbang BB perkiraan
stp hari. kebutuhan akan
5. Berikan terapi cairan pengganti,
cairan sesuai fungsi ginjal, dan
indikasi. keefektifan dari
terapi yang
diberikan.
4. Memberikan hasil
pengkajian yg
terbaik dari status
cairan yg sedang 
berlangsung dan
selanjutnya dalam
memberikan cairan
pengganti.
5. Tipe dan jalan dari
cairan tergantung
pada derajat
kekurangan cairan
dan respons pasien
secara individual.

Referensi:
Price,Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit:
pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4.
Jakarta: EGC
Djokomuljanto R. 1999. Insulin Resistance and Other Factors in the
Patogenesis of Diabetic Nephropathy. Simposium Nefropati Diabetik. Konggres Pernefri.
https://www.academia.edu/8384915/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PASIEN_SYNDRO
M_NEFROTIK
https://id.scribd.com/document/248111952/Askep-Sindrom-Nefrotik
https://www.academia.edu/37459256/SINDROM_NEFROTIK_PADA_ANAK
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=askep+glomerulonefritis
https://www.academia.edu/37797222/MAKALAH_ASUHAN_KEPERAWATAN_GLOMERU
LONEFRITIS
https://www.academia.edu/5652520/Askep_pyelonefritis

Anda mungkin juga menyukai