Anda di halaman 1dari 5

ROM (RANGE OF MOTION) EXERCISE

A. Pengertian
Range Of Motion (ROM) adalah luas rentang gerak yang dilakukan oleh setiap sendi
yang normal.

B. Tujuan
1. Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran sendi
2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan sendi
3. Untuk merangsang sirkulasi darah
4. Untuk mencegah kelainan bentuk (deformitas), kekakuan dan kontraktur
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot
6. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan

C. Indikasi
1. Stroke atatu penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirai baring lama

D. Kontraindikasi
1. Trombus atau emboli dan peradangan pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit seperti jantung
4. Trauma baru dengan kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat digerakan

E. Jenis-Jenis ROM
1. Range Of Motion (ROM) Aktif
ROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimbing pasien
dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal (pasien aktif). Kekuatan otot pasien 75%.

1
2. Range Of Motion (ROM) Pasif
ROM pasien yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian pasien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (pasien pasif). Kekuatan otot pasien yaitu 50%.
Indikasi latihan pasif yaitu pasien semikoma atau tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang
gerak dengan mandiri, pasien tirai baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas
total.

F. Prosedur Tindakan
1. Persiapan Alat
a. Handscound jika diperlukan
b. Tempat tidur
c. Bedrail
2. Persiapan Perawat
a. Memberi salam dan memperkenalkan diri serta mengidentifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien dengan cermat
b. Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan dari Range Of Motion (ROM)
c. Meminta persetujuan pasien atau inform concent
d. Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien
3. Persiapan Lingkungan
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman
b. Gunakan sketsel saat melakukan Rom untuk menjaga privasi pasien
4. Pelaksanaan Prosedur
a. Dekatkan alat
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan jika memungkinkan kontak dengan cairan tubuh
d. Aturlah tempat tidur untuk kenyamanan dan keamanan yang baik bagi pasien
dalam pelaksankan ROM
e. Mulailah dari bagian tubuh kepala hingga bagian bawah dari tubuh
f. Ulangi dari kegiatan bagian dari ROM terhadap klien maksimal 5x
g. Dukung semua dari perpindahan tanpa adanya nyeri, resisten, kelelahan
h. Gerakan untuk kepala saat pasien pada posisi duduk, jika memungkinkan
1) Fleksi : tekuk kepala ke arah dada
2) Ekstensi : naikan perlahan
2
3) Hiperekstensi : tekuk kepala ke arah belakang (kepala tenggadah)
4) Lateral fleksi : memiringkan kepala sampai ke telinga dan mengenahi bahu
5) Rotasi : putar kepala dari samping kesamping (kepala melihat ke arah
samping) (90 derajat)
i. Gerakan untuk leher saat pasien pada posisi duduk, jika memungkinkan
1) Rotasi : putar leher dengan gerakan sirkuler dan di dukung oleh kepala
j. Gerakan untuk bahu pasien pada posisi duduk, jika memungkinkan
1) Fleksi : menaikan tangan dari posisi di samping tubuh kedepan ke posisi di
atas kepala
1) Ekstensi : mengembalikan tangan ke posisi di samping tubuh (180 derajat)
2) Hiperekstensi : menggerakan lengan ke belakang tubuh dengan siku tetap lurus
3) Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala
4) Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin
5) Rotasi dalam : tekuk siku 90 derajat dengan lengan atas sejajar bahu, rotasi
bahu dengan menggerakan lengan bawah
6) Rotasi luar : tekuk siku 90 derajat dengan lengan atas sejajar bahu, rotasi bahu
dengan menggerakan lengan atas
7) Sirkumduksi : menggerakan lengan dengan lingkaran penuh (360 derajat)
k. Gerakan untuk siku
1) Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu (150 derajat)
2) Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan tangan (150 derajat)
3) Spinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap keatas (70-90 derajat)
4) Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap
kebawah (70-90 derajat)
l. Gerakan untuk pergelangan tangan
1) Fleksi : menggerakan telapak tangan kesisi bagian lengan bawah (80-90
derajat)
2) Ekstensi : menggerakan jari-jari sehingga tangan dan lengan bawah berada
dalam arah yang sama.(80-90 derajat)
3) Hiperekstensi : membawa permukaan tangandorsal ke belakang sejauh
mungkin (80-90 derajat)
3
4) Abduksi (fleksi radial) : menekuk pergelanagan tangan miring (medial) ke ibu
jari (30-50 derajat)
5) Adduksi (fleksi ulnar) : menekuk pergelangan tangan miring (lateral) ke arah
lima jari (30-50 derajat)
m. Gerakan untuk jari
1) Fleksi : membuat genggaman (90 derajat)
2) Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan (90 derajat)
3) Hiperekstensi : menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin (60
derajat)
4) Abduksi : merenggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain (30
derajat)
5) Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan (30 derajat)
n. Gerakan untuk ibu jari
1) Fleksi : menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan (90
derajat)
2) Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan (90 derajat)
3) Abduksi : menjauhkan ibu jari kesamping (30 derajat)
4) Adduksi : menggerakan ibu jari ke depan tangan (30 derajat)
5) Oposisi : menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama
o. Gerakan untuk panggul
1) Fleksi : menggerakan tungkai ke depan dan atas (90-120 derajat)
2) Ekstensi : mengeerakan kembali ke samping tungkai yang lain (90-120
derajat)
3) Hiperkestensi : menggerakan kaki ke arah belakang tubuh (30-50 derajat)
4) Abduksi : menggerakkan kaki ke samping menjauhi tubuh (40-50 derajat)
5) Adduksi : menggerakan kaki kembali ke posisi medial (30-40 derajat)
6) Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain (90 derajat)
7) Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai (90 derajat)
8) Sirkumduksi : memutar kaki secara sirkuler (360 derajat)
p. Gerakan untuk lutut
1) Fleksi : menggerakan tumit ke arah belakang paha (120-130 derajat)
2) Ekstensi : mengembalikan tungkai ke kasur (130 derajat)
q. Gerakan untuk kaki

4
1) Dorso fleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari menekuk ke atas (20-30
derajat)
2) Plantar fleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah
(20-50 derajat)
3) Eversi : putar telapak kaki ke arah samping luar (10 derajat)
4) Inversi : putar telapak kaki ke arah samping dalam (10 derajat)
r. Gerakan untuk jari-jari kaki
1) Fleksi : melengkung jari-jari kaki ke bawah (30-60 derajat)
2) Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki (30-60 derajat)
3) Abduksi : merenggangkan jari-jari kaki sehingga satu dengan yang lain (15
derajat atau kurang)
4) Adduksi : merapatkan kembali jari-jari kaki (15 derajat atau kurang)
s. Observasi sendi dan wajah pasien untuk mengetahui tanda-tanda kekakuan, rasa
sakit dan rasa cemas selama pergerakan
t. Pindahkan perlindungan dan posisi pasien dalam posisi yang nyaman
u. Kembalikan posisi side rails
v. Cuci tangan
w. Dokumentasi : identitas pasien, tindakan yang sudah dilakukan, respon pasien,
rencana tindak lanjut, nama dan tanda tangan perawat.

Anda mungkin juga menyukai