Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MENCARI KATA – KATA SULIT DALAM MATERI

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

IFATUR RODHIYAH

181001

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

TAHUN 2020
KATA – KATA SINGKATAN DALAM MATERI KEPERAWATAN
KELUARGA

1. DTPK : daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan


2. UKM : menanggulangi kesehatan masyrakat (puskesmas)
3. UKP : upaya kesehatan perorangan
4. BOK : bantuan biaya operasional kesehatan
5. JKN : jaminan kesehatan nasional
6. HPK : hak pasien dan keluarga
7. APBD : anggaran pendapatan dan belanja daerah
8. PUW & WUS: pasangan usia subur & wanita usia subur
9. UKK : usia kesehatan kerja
10. UKBM : upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
11. PTM : Penyakit tidak menular
12. POSBINDU : pos binaan terpadu penyakit tidak menular
13. SPM : standar pelayanan minimal
14. FGD : focus grup discussion
15. SBH : saka bakti husada
16. IMS : infeksi menular seksual
17. IKS : indeks keluarga sehat
18. IIS : indeks individu sehat
19. PHBS : perilaku hidup bersih dan sehat
20. IKSK : indeks keluarga sadar kesehatan
21. BOP : biaya overhead pabrik
22. SP2TP : sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
23. ANC : antenatal care
24. PROKESGA : profil kesehatan keluarga
25. PINKESGA : paket informasi kesehatan keluarga
26. POSKESTREN : pos kesehatan pesantern
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut data WHO
tahun 2015 angka kematian ibu di dunia diperkirakan 303.000 per 100.000 KH.
Angka Kematian Bayi (AKB) menurut WHO pada tahun 2016 diperkirakan 41
per 1000 kelahiran hidup di dunia.

(WHO, 2018) Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) AKI di
Indonesia tahun 2015 yaitu sebanyak 305 kematian ibu per 100.000 KH. AKB di
Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 diperkirakan sebesar 24 per 1.000 KH (KemenKes RI, 2018).

Menurut Sulvy, secara nasional kematian ibu, masih sangat tinggi. Terbkti, di
tahun 2015, sebanyak 4.999. Untuk tahun 2016, sebanyak 4. 912 dan di tahun
2017, sebanyak 4.167 orang.

Untuk kondisi di Jawa Timur, kematian ibu, pada tahun 2015, mencapai 531
orang, di tahun 2016, mencapai 534 orang dan pada tahun 2017 mencapai 529
orang.

Untuk angka kematian bayi, untuk di Jawa Timur, pada tahun 2015 ada 5.132
bayi. Pada tahun 2016 ada 4.870 bayi dan pada tahun 2017, mencapai 4.026 bayi.

“Jumlah kematian ibu di Jawa Timur di tahun 2018, ada 515 orang. Tertinggi
masih Kabupaten Jember, ada 41 orang. Untuk Kabupaten Malang, ada 17 orang.
Semoga angka kematian ibu dan bayi baru lahir ditahun 2019 terus menurun,”
kata Sulvy.

Tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir katanya diakibatkan karena
masih tingginya hipertensi dalam kehamilan sebanyak 32,4 persen. Selain itu,
pendarahan pasca Salinan sebanyak 20,3 persen.

“Untuk menekan atau menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir itu,
harus dilakukan oleh semua pihak terkait. Semua pihak harus diajak dan diedukasi
menekan angka itu menjadi menurun,” katanya.

Anda mungkin juga menyukai