Anda di halaman 1dari 25

I.

Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Panggian : An.A
2. Tmpat tgl lahir/umur : 16 Mey 2019 / 1 tahun 9 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : Belum Sekolah
6. Alamat : Tentena
7. Tanggal masuk : 9 Februari (Jam 1;30)
8. Tanggal pengkajian : 15 Februari 2021
9. Diagnosa medik : Anemia
B. Identitas Orang Tua/ Wali
1. Ayah/ wali
a. Nama : Tn. Arta Sastra Lataona
b. Usia : 33 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat : Tentena
2. Ibu
a. Nama : Ny. Celin Terampe
b. Usia : 25 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat : Tentana
C. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status kesehatan


- - - - -
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Sesak

Riwayat Keluhan Utama :


Ibu pasien mengatakan pasien sesak, lesu, lemas,dan sering panas 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Ibu pasie mengatakan sesak apabila pasien
melakukan aktivitas

Keluhan Pada Saat Pengkajian :


Ibu pasien mengatakan pasien masih lemah, sesak, dan rewel, dan akan di
tranfusi.
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
1. Prenatal care
a. Keluhan selama hamil yang di rasakan oleh ibu : ibu mengatakan tidak ada
keluhan
b. Imunisasi TT : Ya/Tidak *)
2. Natal
a. Jenis persalinan : SC
b. Penolong persalinan : dokter spesialis kandungan
c. Komplikasi yang di alami ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : ibu pasien mengatakan tidak mengalami komplikasi
3. Post natal
a. Kondisi bayi : baik APGAR : 10
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami :
(untuk semua usia)
 Klien pernah mengalami penyakit : perut kembung
Pada usia : 4 bulan
Di berikan obat oleh : dokter
 Riwayat kecelakaan : ibu pasien mengatakan
pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram
Ket :

: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: pasien

---- : tinggal serumah

IV. Riwayat Imunisasi (Imunisasi lengkap)


N Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuens Reaksi setelah
O i pemberian
1. BCG 2 bulan Panas
2. DPT (I,II,III) DPT I : 2 bulan Panas
DPT II : 3 bulan
DPT III : 4 bulan
3. Polio (I,II,III,IV) Polio I : setelah
lahir
Polio II : 2 bulan
Polio III : 4 bulan
Polio IV : 6 bulan
4. Campak 9 bulan
5. Hepatitis 12 jam setelah
lahir
6 bulan

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan fisik
1. Berat badan : 9 kg
2. Tinggi badan : 83 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan gigi tanggal 4 jumlah gigi
Buah
B. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 3 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 6 bulan
4. Berdiri : 10 bulan
5. Berjalan : 1,2 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 1 tahun
7. Bicara pertama kali : 9 bulan dengan menyebutkan : mama papa
8. Berpakaian tanpa bantuan : -

VI. Riwayat Nutrisi


A. Pemberian ASI
Ibu pasien mengatakan pasien diberikan ASI selama ...
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
Ibu pasien juga memberikan susu formula
2. Jumlah pemberian:
Diberikan disaat pasien tidak mau minum ASI
3. Cara pemberian :
Dengan menggunakan dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0 Bulan ASI Sampai saat ini
diberikan 1-3x /hari
1 Bulan Susu formula Sampai saat ini
diberikan, hanya disaat
pasien tidak mau ASI

VII. Riwayat Psikososial


 Anak tinggal bersama : Ibu, bapak, nenek. Di : rumah milik keluarga pasien
sendiri
 Lingkungan berada di : pasien tinggal dilingkungan yang baik dan bersih
 Rumah dekat dengan : rumah dekat dengan jalan raya. Tempat bermain :
pasien sering bermain dirumah
 Kamar klien : kamar pasien bersih dan pasien tidur dengan kedua orangtuanya
 Rumah ada tangga : rumah pasien terdapat tangga
 Hubunan antar anggota keluarga : hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik
 Pengasuh anak : ibu pasien mengatakan pasien di asuh oleh ibunya sendiri
VIII. Riwayat Spiritual
 Support sistem dalam keluarga : keluarga selalu memberikan semangat dan
kasih sayang pada pasien
 Kegiatan keagamaan : ibu pasien mengatakan mulai dibiasakan dengan
kegiatan keagamaan misalnya saat ibadah dirumah
IX. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Selera makan Pasien makan nasi, susu Pasien hanya mau minum
diselingi dengan biscuit susu formula
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman ASI dan susu formula, Pasien hanya mau minum
2. Frekuensi minum Sering 4-5x/hari, dan ASI dan susu yang saling
3. Kebutuhan cairan diberikan di dot yang diselingi 2-3x sehari
4. Cara pemenuhan berisi 160 ml
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1.Tempat pembuangan Pasien selalu BAB dan Pasien selalu BAB dan
2. Frekuensi (waktu) BAK dipopok, dengan BAK dipopok, dengan
3. Konsistensi frekuensi 2 hari sekali BAK 3x/hari, BAB 3-
4. Kesulitan BAB, 5-6x sehari BAK, 4x/hari konsistensi BAB
5. Obat pencahar dengan konsistensi lunak lunak
D. Istirahat Tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1.Jam tidur Tidur dari jam 11-3 pagi Hanya 2 jam
-siang Tidur dari jam 9-8 pagi Tidak menentu
-malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur
4. kesulitan tidur

E. Olah Raga

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Program olah raga
2. Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah olah
raga

F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Mandi Pasien dimandikan ibunya, Pasien hanya di basuk
- Cara dengan 1 kali /hari dengan air hangat 1
- Frekuensi menggunakan sabun dan kali/hari.
- Alat mandi sikat gigi.

2. Cuci rambut
- Frekuensi Pasien di kramas 3 hari Pasien hanya di basuk

- Cara sekali kepalanya dengan air


hangat
3. Gunting kuku
Pasien di gunting kuku 2 Pasien juga di gunting
- Frekuensi
minggu sekali. kuku 2 minggu sekali.
- Cara
Mulut pasien di berihkan
4. Gosok gigi
Pasien tiap mandi dengan handuk.
- Frekuensi
menggosok gigi 1 kali.
- Cara

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari hari Pasien selalu bermain Pasien sering rewel, tangan
2. Pengaturan jadwal harian dan istirahat serta terpasang infus dan sering
3. Penggunaan alat bantu makan diwaktu yang di gendong.
aktifitas tepat, tidak
4. Kesulitan pergerakan menggunakan alat
tubuh bantu.

H. Rekreasi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Perasaan saat sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah Tidak ada Tidak ada
rekreasi
4. Waktu senggang
keluarga
5. Kegiatan hari libur

X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : - mmhg
b. Denyut nadi : 90 x/menit
c. Suhu : 37 OC
d. Pernapasan : 22 x/menit
4. Berat badan : 9 kg
5. Tinggi badan : 83 cm
6. Kepala :
Inspeksi
Keadaan rambut & hygiene kepala : rambut tipis dan bersih
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : penyebaran rambut merata
c. Mudah rontok : rambut tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : rambut bersih
Palpasi
Benjolan : tidak terdapat benjolan
Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
Tekstur rambut : rambut teraba halus dan lembut
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : wajah tampak simetris
b. Bentuk wajah : bulat
c. Gerakan abnormal : tidak terdapat gerakan abnormal
d. Ekspresi wajah : tampak lemah dan meringgis
Palpasi
Nyeri tekan/ tidak : tidak terdapat nyeri tekan
Data lain : -
8. Mata
Inspeksi

a. Palpebra : edema/ tidak


Radang/ tidak
b. Sclera : ikterus/ tidak
c. Conjungtiva : radang/ tidak
anemis/ tidak
d. Pupil : Isokor / Anisokor
Myosis / Midtriase
Reflek pupil terhadap cahaya : saat diberi cahaya pupil membesar
dan saat gelap pupil mengecil
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : mata Nampak simetris
f. Gerakan bola mata : gerakan bola mata normal
g. Penutupan kelompak mata : penutupan kelopak mata normal
h. Keadaan bulu mata : lentik
i. Keadaan visus : mata normal tidak cacat, tidak mines
j. Penglihatan : kabur/ tidak
k. Diplopia/ tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : terdapat tekanan bola mata
Data lainnya : -
9. Hidung dan sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : posisi hidung simetris
b. Bentuk hidung : hidung kecil
c. Keadaan sputum : tidak terdapat sputum
d. Secret : tidak terdapat secret
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/ bentuk telinga : kecil, melengkung kedalam
c. Aurikel : terdapat aurikel yang normal dan berfungsi
d. Lubang telinga : bersih/ serumen/ nanah
e. Pemakaian alat bantu : tidak memakai alat bantu dengar
Nyeri tekan
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne :
b. Wabber :
c. Swabach :
Pemeriksaan vestibuler
Data lain : -
11. Mulut

Inspeksi

a. Gigi
- Keadaan gigi : gigi bersih dan gigi susu
- Karang gigi/karies : tidak terdapat karies
- Pemakaian gigi palsu : tidak pakai gigi palsu

b. Gusi
Merah/ radang/ tidak : Gusi nampak merah muda dan bersih

c. Lidah
Kotor/ tidak : Lida bersih

d. Bibir
- Cyanosis/ pucat/ tidak : Bibir tidak pucat dan sianosis
- Basah/ kering / pecah : Bibir kering
- Mulut berbau/ tidak : Mulut tidak berbau
- Kemampuan bicara : Pasien mampu menyebut mama papa

Data lain

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa :
b. Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan saat di palpasi
c. Nyeri menelan : tidak dapat nyeri saat menelan

13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : membesar/ tidak

Palpasi
a. Kelenjar thyroid : teraba/ tidak
b. kuku kuduk/ tidak : Tidak
c. kelenjar limfe : membesar atau tidak
data lain ……………………………

14. Thorax dan pernafasan


a. Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b. Irama pernafasan : irama pernafasan cepat
c. Pengembangan di waktu bernafas : mengembang
d. Tipe pernafasan : Dispnea
Data lain …………………………..
b. Suara tambahan : ronchi / wheezing / rales
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain : -
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis :
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I :
b. BJ II :
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan :
Data lain : -
16. Abdomen
Insfeksi
a. Membuncit : tidak ada luka pada abdomen
b. Ada luka / tidak : tidak membuncit
Palpasi
a. Hepar : tidak terjadi pembengkakan
b. Lien :
c. Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik :
Perkusi
a. Timpani :
b. Redup :
Data lain : -
17. Genitalia dan Anus : terdapat hymen, labia mayora normal, labia minora, tidak
terdapat peradangan, terdapat lubang anus
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : pergerakan normal
- Pergerakan ab normal : tidak terdapat pergerakan ab normal
- Kekuatan otot kanan / kiri : baik
- Tonus otot kana kiri :
- Koordinasi gerak :
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri :
- Triceps kanan / kiri :
c. Sensorik
- Nyeri : tidak terdapat nyeri
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : gaya berjalan normal
- Kekuatan kanan / kiri : kuat
- Tonus otot kanan / kiri :
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : baik
- APR kanan / kiri : baik
- Babinsky kanan / kiri : baik
c. Sensorik
- Nyeri : tidak terdapat nyeri
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Data lain : -
19. Status Neurologi
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (olvaktorius) : penghidu
b. Nervus II (optikus) : penglihatan
c. Nervus III, VI, IV (oculomotorius, troclearis, abdusen)
- Kontraksi pupil : normal
- Gerakan kelopak mata : normal
- Pergerakan bola mata : normal
- Pergerakan mata kebawah & dalam : pasien mampu menggerakkan mata
d. Nervus V (trigeminus)
- Sensibilitas/sensorik : pasien mampu mengecap dan mengenal rasa
- Refleks dagu :
- Refleks kornea : pasien mampu
e. Nervus VII (facialais)
- Gerakan mimik : pasien bisa tersenyum dan menangis
- Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : pasien mampu mengecap dengan
baik
f. Nervus VIII (acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien merespon mendengar suara
g. Nervus IX dan X (glosoaringeus dan vagus)
- Refleks menelan : pasien mampu menelan degan baik
- Refleks munta : pasien mampu memuntahkan
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : pasien mampu mengecap
- Suara : Pasien mampu mengeluarkan suara

h. Nervus XI (Assesorius)

- Memalingkan kepala ke kiri dan kekanan : Pasien mampu memalingkan kepala

- Mengangkat bahu : Pasien mampu mengangkat bahu

i. nervus XII (Hypoglossus)

- Deviasi lidah :

Tanda-tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk :
b. Kernig Sign :
c. Refleks Bruzinski :
d. Refleks Lasegu :
Data lain :

XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6)

Dengan menggunakan

1. Motorik kasar = meloncat jauh(+), berdiri 1 kaki 2 detik(+), meloncat dengan 1


kaki(+)
2. Motorik halus =
3. Bahasa =
4. Personal sosial =
XII. Test Diagnostik (Laboratorium, Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG)

HB 7 g/dL, RBC 4,18 Juta/ul, HCT 30%, BC 81 ribu/ul, PLT 131 ribu/ul, Basofil 21%, Neutrofil
52,5%, Limfosit 34,6%, Esinophil 1,2%, Monosit 9,6%, NLR 1,5 cutoff. NLC 2802,6 Juta/L,
Malaria Negatif.

XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)

IVFD RL 38 gtt/m (mikro), Inj. PCT 10cc/8Jam/IV, Inj. Cefotaxim 500 g/8Jam/IV, Pulv batuk
3x1, Nebulizer Combiven (k/p), tranfusi PRC 120cc/4Jam.
Symptom Etiologi Probem
DS Penurunan konsentrasi Perfusi perifer tidak efektif
Ibu pasien mengatakan pasien hemogobin
sesak
Ibu pasien mengatakan pasien
lemas, lesu soal beraktivitas

DO
TTV :
N : 90X/M
S : 37 C
R : 30X/M
HB : 7 g/dl
Pasien nampak pucat dan
rewel

DS Kelemahan Intoeransi aktivitas


Ibu pasien mengatakan pasien
emas, lesu saat beraktivitas

DO
HB : 7 g/dl
R : 30X/M
Pasien tampak pucat
Wajah pasien lesu dan
meringis
Pasien tampak emah
Sianosis
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Teratasi Paraf Dan
Ditemukan Nama
1 Perfusi Perifer Tidak Efektif 16 februari
Berhubungan Dengan Penurunan
Konsentrasi Hemoglobin
2 Intoleransi Aktifitas 16 februari
Berhubungan Dengan
Kelemahan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1 DS : Setelah dilakukan Observasi
- Ibu pasien mengatakan tindakan keperawatan 1. Periksa sirkulasi perifer
pasien sesak ibu pasien selama 2x23 jam (misalnya, nadi perifer/
mengatakan pasien lemas, diharapkan masalah edema, pengisian kapiler,
lesu saat beraktifitas Perfusi perifer tidak warna, suhu, ankle-
efektif teratasi dengan branchidalis index)
DO: kriteria hasil: Teraupetik
- TTV 1. Siturasi oksigen 2. Hindari pengukuran tekanan
TD : meningkat dara pada ektremitas dengan
N : 100x/menit 2. Pucat menurun keterbatasan perfusi
S : 36,5°C 3. Fatique menurun 3. Hindari penekanan dan
R : 22x/menit pemasangan torniquet pada
HB : 79/dl area yang cedera
- Pasien pucat dan rewel 4. Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi
Perfusi perifer tidak efektif 5. Anjurkan minum obat
berhubungan dengan pengontrol tekanan darah
penurunan konsentrasi HB secara teratur
6. Anjurkan program diet
untuk memperbaiki sirkulasi
(mis. rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
2 DS: Setelah dilakukan Menajemen energi
- Ibu pasien mengatakan tindakan keperawatan Observasi
pasien lemas, lesu saat selama 2x23 jam 1. Monitor kelelahan fisik dan
beraktifitas diharapkan masalah emosional
Toleransi aktifitas 2. Monitor pola dan jam tidur
DO: teratasi dengan kriteria Teraupetik
- TTV hasil: 3. Sediakan lingkungan
TD : 1. Kemudahan dalam nyaman dan rendah stimulus
N : 100x/menit melakukan aktifitas (mis. Cahaya, suara,
S : 36,5°C sehari-hari kunjungan)
R : 22x/menit meningkat 4. Lakukan aktifitas distra
HB : 79/dl 2. Kecepatan berjalan yang menyenangkan
- Pasien nampak pucat meningkat 5. Fasilitasi duduk di sisi
- Wajah pasien lesu dan 3. Jarak berjalan tempat tidur. Jika tidak
menringis meningkat dapar berpindah atau
- Pasien nampak lemah 4. Kekuatan tubuh berjalan
bagian atas Edukasi
Toleransi aktifitas meningkat 6. Anjurkan tirah baring
berhubungan dengan 5. Kekuatan tubuh 7. Anjurkan melakukan
kelemahan bagian bawah aktifitas secara bertahap
meningkat Kolaborasi
6. Toleransi dalam 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
menaiki tangga tenteng cara meningkatkan
7. Keluhan lelah asupan makanan
menurun
8. Sianosis menurun
No Hari/Tgl/Ja Diagnosa Implementasi Keperawatan
m Keperawatan
1 Rabu Perfusi Perifer Tidak 1. Memeriksa sirkulasi perifer
17 Februari Efektif b.d. Penurunan Respon : Nadi perifer = 100 x/m, edema(-),
2021 Konsentrasi pengisian kapiller <3s, warna sianosis/pucat, suhu
Hemogloin 36oc.
2. Menghindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi.
3. Menghindari penekanan dan pemasangan torniqued
pada area yang cedera.
4. Melakukan pencegahan infeksi
Respon : Anak harus dipantau jangan sampai
terbentur.
5. Menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah
secara teratur.
Respon : Berikan sangobion kids sebanyank 5
ml/hari.
6. Menganjurkan program olet untuk memperbaiki
sirkulasi
Respon : Mengkonsumsi bayam, kacang kedelai,
brokoli, nasi merah.
2 Rabu Toleransi Aktivitas 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
17 Februari b.d. Kelemahan Respon : An.A rewel dan tidak mau diganggu.
2021 2. Memonitor pola dan jam tidur
Respon : Tidur dari jam 23.00-02.00 kadang tidak
menentu.
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
Respon : An.A ditempatkan di ruangan Mawar II.
4. Melakukan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Respon : An.A menggambar dan menyusun piramida.
5. Memfasilitasi duduk di sisi ranjang
6. Menganjurkan tirah baring
Respon : An.A baring didalam ayunan
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
8. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan gizi
Respon : An.A minum jus bayam, bubur kacang
hijau, brokoli.
3 Kamis Perfusi Perifer Tidak S :
18 Februari Efektif b.d. Penurunan  Ibu pasien mengatakan sesak masih ada tapi sudah
2021 Konsentrasi HB mulai berkurang.
 Ibu pasien mengatakan lemas sudah mulai
berkurang
O:
 Pengisian kapiler kembali <2s pasien masih
terlihat pucat dan masih lemas
A:
 Masalah perfusi perifer tidak efektif teratasi
sebagian, sesak yang dialami pasien sudah mulai
berkurang, pengisian kapiler dari 3 detik menjadi
<2 detik, pasien masih terlihat lemas dan masih
terlihat pucat.
P : Lanjutkan semua intervensi untuk diagnosa 1.
4 Kamis Toleransi Aktivitas S :
18 Februari b.d. Kelemahan  Ibu pasien mengatakan pasien masih
2021 O:
 Wajah pasien masih pucat
A:
 Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
 Pasien masih lemas tapi sudah berkurang
 Pasien lesu
P : Lanjutkan semua intervensi untuk diagnosa 2
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan

Rabu Perfusi perifer tidak efektif 1. Memeriksa sirkulasi perifer


17 feb 2021 b.d penurunan kadar HB Respon : nadi perifer = 100 ×/m. Edema
(-), pengisia kapiler <3 detik, warna
sianosis/pucat, suhu 36 ̊C
2. Menghindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan keterbatasan
perfusi
3. Menghindari penekanan dan pemasangan
torniqued pada area yang cedera
4. Melakukan pencegahan infeksi
Respon : An. A harus dipantau jangan
sampai terbentur
5. Menganjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi
Respon : mengkonsumsi bayam, kacang
kedelai, brokoli, nasi merah yang di olah
jadi bubur.
Rabu Toleransi aktivilas b.d 1. Monitor kelelahan fisik & emosional.
17 feb 2021 kelemahan Respon : An.A rewel dan tidak mau di
ganggu
2. Memonitor pola & jam tidur
Respon : tidur dari jam 23.00 – 03.00
3. Menyediakan lingkungan nyaman &
rendah stimulus
Respo : An.A di tempatkan di ruangan
mawar II
4. Melakkan aktivitas distraksi yang
menyerankan. Respon : An.A
menggambar & bermain piramid.
5. Menfasilitasi duduk di sisi ranjang
6. Menganjurkan melakukan aktivitas scra
bertahap
7. Mengaanjurkan tirah baring
Respon : An.A baring di dilam ayunan
8. Kolaborasi dengan ahli tentang cara
meningkatkan asuhan gizi
Problem : An.A minum jus bayam, kacang
hijau, brokoli.
Hari/Tgl/Ja Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan
m
Jum’at Perfusi perifer tidak efektif S : ibu pasien mengatakan sesak pasien
20 feb 21 b.d penurunan konsentrasi berurang, pasien mulai nyaman
HB O : pengisisan kapiler kembali <2 detik pasien
sudah tidak pucat
A : masalah perfusi perifer tidak efektif telah
teratasi
P : intervensi di hentikan, pasien pulang
Jum’at Intoleransi aktivitas b.d S : ibu pasien mengatakan berkurang
20 feb 21 kelemahan O : wajah pasien sudah tidak pucat
A : masalah intoleransi aktivitas telah teratasi
P : intervensi di hentikan, pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai