DOSEN PENGAMPU
OLEH
Nim : 5183344015
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
”PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONUMEN PADA
MASA PANDEMI COVID 19” Penyusunan Proposal ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi penelitian yang di ampu oleh dosen saya
yang bernama Ibuk Dra. Siti Wahidah, M.Si dan Dra. Nurmayani Napitu, M.Si
Penulis berharap semoga penulisan proposal ini akan mendatangkan kebermaknaan yang
melimpah bagi penulis, pembaca, dan dunia akademik.Tugas proposal ini terwujud berkat
motivasi, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam keberhasilan dari penulisan
proposal ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan Proposal ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Silvia Ananda
NIM:5183344015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik yang
merupakan kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Salah satu kebutuhan rohani itu adalah
timbulnya keinginan untuk mempercantik diri agar penampilannya lebih baik dari pada
sebelumnya, denagn berpenampilan cantik dan menarik akan menambah rasa wanita yang
dianggap sebagai sarana perawatan dan tata rias wajah.
Sejalan dengan perkembangan pola hidup serta kebutuhan masyarakat terhadap salon
kecantikan yang semakin komplek, menciptakan persaiangan yang semakin ketat dan sempitnya
ruang gerak pemasaran bagi perusahaan sejenis. Dengan semakin banyaknya salon yang muncul
menyebabkan konsumen mempunyai banyak alternative serta semakin selektif di dalam
menentukan pilihan. Oleh karena itu pemasaran tidak saja di tuntut menjual produk atau jasa,
melainkan juga harus mengetahui bagaimana menyajikan alternatif terbaik ke pasar yang
menjadi sasaran di banding dengan persaiangan.
Diakibatkan oleh kondisi bumi kita yang sedang terjangkit suatu penyakit/virus Covid 19
mengakibatkan seluruh masyarakan untuk mematuhi protocol kesehatan , sehingga membawa
pengaruh yang kurang baik bagi seluruh pengusaha wiraswasta seperti salon , masa pandemic ini
membuat minat masyarakat semakin menurun di bidang kecantikan.
Berawal dengan kondisi tersebut, menuntut pengelola Salon agar dapat mengetahui
informasi sebanyak mungkin atau untuk mengubah streategi untuk para konsumen dan
pelanggan, mengidentifikasi kembali kebutuhan dan mengayomi keadaan masyarakat , untuk
masa sekarang dan untuk memperkirakan mana yang akan datang.
Salon adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan usaha berupa
perawatan kecantikan dan tata rias. Dalam usaha mendirikan usahanya, salon ini berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, berupa kenyamanan maupun kemudahan selama menggunakan
jasa Salon . Perusahaan berusaha memberikan berbagai fasilitas yang mendukung hal tersebut,
sehingga segala kebutuhan konsumen terpenuhi dan akhirnya timbul rasa puas setelah
menggunakan jasa Salon .
Sebagai unit jasa salon yang professional seharusnya menerapkan konsep pemasaran,
yang intinya memberikan kepuasan kepada para konsumennya, sebab akan sulit bagi jasa salon
dapat bertahan jika gagal memuaskan konsumennya. Salon jika ingin tetap eksis ditengah
persaiangan di masa pandemi haruslah dapat mengenal dan mengerti customernya sebaik dan
sedekat mungkin. Perusahaan yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar atau
pelanggan akan mempunyai korelasi positf terhadap kinerja penjualan (Jaworski & Kohil, 1993).
Dalam pasar global yang hiper-kompetitif akan sulit suatu jasa salon untuk tetap eksis
jika tidak memperhatikan kepuasan konsumennya. Perusahaan yang gagal memuaskan
pelanggannya akan mengahadapi masalahnya yang lebih komplek karena pengaruh bad word of
mouth, umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada
11 orang lain (Kotler, 1997). Jadi dapat dibayangkan efek buruk yang terus berkembang secara
eksponensial jika ini terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam permasalahan ini adalah:
1. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Salon
2. Bagaimana dampak usaha salon di masa pandemi Covod 19
3. Apakah strategi yang di lakukan oleh pemilik salon untuk mengatasi penyurutan mintat
konsumen terhadap bidang persalonan.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salon kecantikan adalah ruang (kamar)
yang diatur dan dihias dengan baik (untuk menerima tamu dan sebagainya) tempat (gedung dan
sebagainya) orang merawat kecantikan (merias muka, menata rambut, dan sebagainya)
Penampilan menarik adalah impian setiap orang. Mandi, memangkas rambut, memotong
kuku, dan bentuk perawatan diri lainnya perlu dilakukan agar kita sehat dan terlihat bersih dan
menawan.
Karena setiap orang menaruh perhatian pada perawatan diri, bisnis salon kecantikan tidak
pernah kehilangan peminat, khususnya dari kalangan wanita. Hal itu karena wanita memang
cenderung memiliki perhatian lebih terhadap perawatan diri dibandingkan laki-laki. Mereka
memerhatikan seluruh aspek tubuh untuk dirawat, mulai dari wajah, rambut, dan bahkan kulit.
Hal tersebut menunjukkan bahwa bisnis perawatan memiliki pasar cukup besar dengan variasi
jasa yang besar pula.
Ada beragam layanan ditawarkan oleh bisnis salon kecantikan berdasarkan bagian tubuh yang
dirawat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Wajah: totok mata, totok mata, dan pencerahan wajah (whitening facial)
2. Kulit: berbagai jenis lulur
3. Rambut: cuci, blow, pewarnaan, dan penghalusan rambut
Selain hal-hal di atas, para pelanggan juga mencari beragam layanan lain, seperti manicure,
pedicure, dan pijat refleksi.
Tidak hanya untuk perawatan harian, salon kecantikan juga dibanjiri permintaan untuk
menata rias pada acara tertentu seperti wisuda, pernikahan, atau pesta. Untuk momen penting
seperti ini, pelanggan biasanya tidak hanya dari kalangan wanita, melainkan juga pria. Mereka
tentunya ingin meninggalkan kesan baik di semua acara penting yang mereka hadiri dengan
memberikan penampilan terbaik.
COVID-19 membuat perilaku sosial berubah, begitu pun kohesi sosial. “Pandemi
berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Indonesia sejak Maret lalu sampai saat ini
mengalami perubahan yang cukup dramatis. Pola hidup berubah, mulai dari sisi individual
sampai tataran sosial, budaya, ekonomi, politik, dan hukum.
Profesor Riset dari Pusat Penelitian Politik LIPI ini menyebutkan, kecenderungan
masyarakat untuk mengakses layanan publik secara langsung masih sangat dominan. “Peralihan
menuju kenormalan baru perlu dibarengi dengan memberi edukasi serta sosialisasi secara masif
kepada seluruh elemen masyarakat yang akan mengakses layanan publik secara online,”. Hal ini
dimaksudkan agar pelayanan publik tidak terganggu serta menjadi lebih efektif dan efisien.
Terkait dampak PSBB terhadap aktivitas kehidupan masyarakat, survei menunjukkan
selama pelaksanaan PSBB, diketahui terdapat 3,2 persen responden mengaku tidak keluar rumah
sama sekali; 82,5 persen responden mengaku hanya keluar rumah untuk membeli keperluan
penting; 10,6 persen keluar rumah untuk bekerja; sementara sisanya melakukan aktivitas di luar
rumah seperti sebelum pandemi COVID-19, banyak sekali dampak yang di terima salah satunya
pada pengusaha wiraswasta seperti salon dan lain lain .
Terjadinya krisis perekonomian masyarakat yang sangat buruk lebih dari yang di
perkirakan yang disbabkan oleh pandemic Covid19 , mengubah pola piker masyarakat tentang
penghematan keuangan sehingga menyebabkan penyurutan pelanggan dengan angka yang
sangat drastis untuk bidang kecantikan.
2.3 Hipotesis