Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

Summary RPJP

Sistem Pembangunan Kesehatan Nasional

Novia Anasta
1806269240

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia
Depok
2019
RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 tahun
terhitung sejak tahun 2005 sampai 2025.
RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun
terhitung sejak tahun 2005 sampai 2025.
Regulasi  UU RI Nomor 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN Tahun 2005-2025.
Visi Nasional
Terciptanya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia dan masyarakat yang
makin sejahtera dalam pembangunan yg berkelanjutan di dorong oleh perekonomian yg semakin
maju, mandiri dan merata di seluruh wilayah, didukung oleh penyediaan infrastruktur yg
memadai serta makin kokohnya kesatuan dan persatuan bangsa yang dijiwai oleh karakter yg
tangguh dalam wadah NKRI yg diselenggarakan dengan demokrasi (yang didasarkan pada nilai
Pancasila) sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
menjunjung tegaknya supremasi hukum
8 misi Pembangunan Nasional
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu .
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan .
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yg mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional .
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

Tujuan RPJP
Tujuan Umum → Mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tujuan Khusus ↓
- Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan untuk mencapai tujuan
- Menjamin integrasi, sinkronisasi, & sinergi lintas sektor antar pusat-daerah
- Menjamin keterkaitan & konsistensi antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan &
pengawasan
- Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya scr efektif & efisien
- Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
RPJM dalam Bidang Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki derajat kesehatan optimal.
Dalam Renstra Kemenkes 2015-2019 menegaskan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) guna mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Sasaran yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada RPJMN 2015-2019 adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan.

Implementasi
Dalam Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ada 12 indikator
keluarga sehat yang terbagi menjadi 5 kelompok :
Lima indikator dalam gizi, kesehatan ibu dan anak:
1. Keluarga mengikuti program KB
2. Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi lengkap
4. Bayi mendapat ASI eksklusif
5. Balita mendapat pemantauan pertumbuhan
Dua indikator dalam Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular :
1. Penderita TB mendapat pengobatan sesuai standar
2. Penderita HT melakukan pengobatan teratur
Satu indikator kesehatan jiwa:
1. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
Dua indikator dalam perilaku sehat:
1. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
2. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Dua indikator terkait lingkungan sehat:
1. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
2. Mempunyai akses jamban keluarga

Tantangan Implementasi RPJP


Rendahnya kualitas kesehatan penduduk, terlihat dengan masih tingginya angka kematian
bayi, balita, dan ibu melahirkan, serta tingginya proporsi balita yang mengalami gizi kurang
Kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu
antarwilayah, gender, dan kelompok pendapatan; belum memadainya jumlah, penyebaran,
komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; dan terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan, serta
belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan.
Kualitas tenaga kerja Indonesia masih sangat rendah, yang ditunjukkan oleh rendahnya
tingkat pendidikan angkatan kerja, yaitu 40,5% yg berpendidikan SD ke bawah pada Februari
2019. Angkatan kerja lulusan perguruan tinggi atau diploma ke atas hanya sebanyak 12,7%, yang
terdiri dari 2,8% lulusan Diploma I s/d III, dan 9,75% lulusan sarjana ke atas.
Rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak, masih perlu ditingkatkannya partisipasi
pemuda dalam pembangunan, masih rendahnya budaya dan prestasi olahraga, serta masih
banyaknya permasalahan sosial akibat dari krisis, konflik sosial, bencana alam, dan gejala
disintegrasi sosial.
Jumlah penduduk yang semakin besar mengakibatkan kepadatan penduduk yang terus
meningkat, yang justru terjadi di daerah yang telah padat penduduknya, terutama di Pulau Jawa
dan daerah perkotaan. Timpangnya persebaran dan kurang terarahnya mobilitas penduduk terkait
erat dengan ketidakseimbangan persebaran sumberdaya dan hasil pembangunan. Otonomi daerah
dan pembangunan ekonomi wilayah akan berpengaruh terhadap arah dan pola mobilitas
penduduk.
Belum tertatanya administrasi kependudukan secara nasional, yang menyangkut data
kuantitas, kualitas, dan mobilitas penduduk.

Evaluasi
- Kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
- Pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan
- Hasil rencana pembangunan daerah.
o Menteri melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah
antarprovinsi.
o Gubernur melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah lingkup
provinsi, antarkabupaten/kota dalam wilayah provinsi.
o Bupati/walikota melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah
lingkup kabupaten/kota.
Gubernur, bupati/walikota berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat (pasal 49)

Referensi
Kelompok 7. 2019. Sistem Pengelolaan Keuangan Negara. Dipresentasikan pada sesi kelas Sistem
Pembangunan Kesehatan Nasional, 23 November, Depok.

Anda mungkin juga menyukai