A. DEFENISI
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
B. KLASIFIKASI
1. Osteoporosis Primer
Ø Tipe 2 terjadi pada orang lanjut usia baik pria maupun wanita
2. Osteoporosis Skunder
Ø Kelainan hepar
Ø Kurang gerak
Ø Kebiasaan minum alkohol
Ø Kelebihan kafein
Ø Merokok
3. Osteoporosis Idiopatik
Yaitu : Osteoporosis yang tidak di ketahui penyebabnya dan di temukan pada Usia
kanak-kanak (juvenil), Usia remaja (adolesen), Pria usia pertengah.
C. ETIOLOGI
Faktor mekanis merupakan faktor yang terpenting dalarn proses penurunan massa
tulang sehubungan dengan lanjutnya usia. Walaupun demikian telah terbukti bahwa
ada interaksi panting antara faktor mekanis dengan faktor nutrisi hormonal. Pada
umumnya aktivitas fisis akan menurun dengan bertambahnya usia, dan karena massa
tulang merupakan fungsi beban mekanis, massa tulang tersebut pasti akan menurun
dengan bertambahnya usia.
b. Jenis Kelamin
Osreoporosis tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, perbedaan
ini disebabkan oleh faktor hormonal dan rangka tulang yang lebih kecil.
c. Faktor Genetik
e. Bentuk Tubuh
Kerangka tubuh dan skoliosis vertebra yang lemah juga dapat menyebabkan penyakit
osteoporesis. Keadaan ini terutama terjadi pada wanita antara usia 50-60 tahun
dengan identitas tulang yang rendah dan di atas usia 70 tahun dengan keadaan tubuh
yng tidak ideal.
a. Kalsium
Faktor makanan ternyata memegang peranan penting dalam proses penurunan massa
tulang sehubungan dengan bertambahnya uisia, terutama pada wanita post
menopause. Kalsium, merupakan nutrisi yang sangat penting, wanita-wanita pada
masa pascamenopause, dengan masukan kalsiumnya rendah dan absorbsinya tidak
baik, akan mengakibatkan keseimbangan kalsiumnya menjadi berkurang maka
kemungkinan terjadinya osteoporosis ada, pada wanita dalam masa menopause
keseimbangan kalsiumnya akan terganggu akibat masukan serta absorbsinya kurang
dan ekskresi melalui urin yang bertambah dapat menyebabkan kekurangan atau
kehilangan estrogen serta pergeseran keseimbangan kalsium sejumlah 25 mg per
sehari pada masa menopause.
b. Protein
Protein juga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi penurunan massa
tulang. Makanan yang kaya protein akan mengakibatkan ekskresi asam amino yang
mengandung sulfat melalui urin, hal ini akan meningkatkan ekskresi kalsium. Pada
umumnya protein tidak dimakan secara tersendiri, tetapi bersama makanan lain.
Apabila makanan tersebut mengandung fosfor, maka fosfor tersebut akan mengurangi
ekskresi kalsium melalui urin. Sayangnya fosfor tersebut akan mengubah pengeluaran
kalsium melalui tinja. Hasil akhir dari makanan yang mengandung protein berlebihan
akan mengakibatkan kecenderungan untuk terjadi keseimbangan kalsium yang
negatif.
c. Estrogen
Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak cenderung akan mengakibatkan
penurunan massa tulang, lebih-lebih bila disertai masukan kalsium yang rendah.
Mekanisme pengaruh merokok terhadap penurunan massa tulang tidak diketahui,
akan tetapi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui urin maupun tinja.
e. Alkohol
Aktifitas fisik yang kurang dan imobilisasi dengan penurunan penyangga berat badan
merupakan stimulus penting bagi resorpsi tulang. Beban fisik yang terintegrasi
merupakan penentu dari puncak massa tulang.
E. PATOFISIOLOGI
Ø Dalam keadaan normal terjadi proses yang terus menerus dan terjadi secara
seimbang yaitu proses resorbsi dan proses pembentukan tulang (remodelling). Setiap
ada perubahan dalam keseimbangan ini, misalnya proses resorbsi lebih besar dari
proses pembentukan, maka akan terjadi penurunan massa tulang
Ø Proses konsolidasi secara maksimal akan dicapai pada usia 30-35 tahun untuk
tulang bagian korteks dan lebih dini pd bagian trabekula
Ø Pada usia 40-45 th, baik wanita maupun pria akan mengalami penipisan tulang
bagian korteks sebesar 0,3-0,5 %/tahun dan bagian trabekula pada usia lebih muda
Ø Pada pria seusia wanita menopause mengalami penipisan tulang berkisar 20-30 %
dan pd wanita 40-50 %
Ø Bagian-bagian tubuh yg sering fraktur adalah vertebra, paha bagian proksimal dan
radius bagian distal.
F. MANIFESTASI KLINIS
Ø Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri khas nyeri akibat fraktur
kompressi pada vertebra (paling sering Th 11 dan 12 ) adalah:
Ø Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan bertambah oleh karena
melakukan aktivitas
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Ø Pemeriksaan absorpsiometri
H. PENATALAKSANAAN
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau
diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung
yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan
dilakukan terapi fisik.
a. Diet
I. PENCEGAHAN
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu
dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita
setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua
wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5
gram kalsium.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan
kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Ø Hindari :
ü Minum alkohol
ü Merokok
ü Minum kopi